scholarly journals Kemandirian Belajar Mahasiswa Melalui Blended Learning Mata Kuliah Kalkulus Lanjut Era Pandemi Covid-19

2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 37
Author(s):  
Ganjar Susilo ◽  
Ninda Pancarani

<p>Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh tanggapan dan pendapat mahasiswa berkaitan dengan kemandirian belajar melalui <em>blended learning</em> pada mata kuliah kalkulus lanjut. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Jumlah subjek penelitian untuk angket dalam penelitian ini ada 11 orang, dari 11 orang yang dilibatkan diambil 3 orang untuk diwawancarai dengan cara mengambil subjek <em>yaitu</em><em> purposive sampling</em>. Temuan yang diperoleh yaitu persentase responden terhadap kemandirian belajar mahasiswa melalui pembelajaran <em>blended learning</em> mata kuliah kalkulus lanjut adalah 64,0%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa dengan kemandirian belajar yang baik memiliki kreatifitas dan inisiatif dalam memanfaatkan sumber belajar selama pembelajaran <em>blended learning</em>, mampu membuat keputusannya sendiri berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai peserta didik, mahasiswa mampu mendiagnosis nilai akhir (sangat baik atau baik) yang diperoleh dengan strategi belajar masing-masing mahasiswa serta dengan adanya <em>blended learning</em> membuat mahasiswa tepat waktu dalam pengumpulan tugas dan mengikuti pembelajaran sesuai dengan arahan dosen.</p>

2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 137 ◽  
Author(s):  
P. Wayan Arta Suyasa ◽  
Putu Sukma Kurniawan

Tujuan terlaksananya penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang hasil evaluasi dan kendala-kendala pelaksanaan blended learning di SMA Negeri 1 Ubud. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif menggunakan metode evaluatif. Desain evaluasi dalam penelitian ini adalah model CSE-UCLA, yang terdiri dari lima komponen evaluasi, yaitu: system assessment, program planning, program implementation, program improvement, dan program certification. Subjek yang dilibatkan dalam pengambilan data melalui wawancara pada penelitian ini, terdiri dari: seorang kepala sekolah, seorang kepala laboratorium komputer, dan dua orang tim teknologi informasi. Subjek yang dilibatkan dalam pengambilan data melalui penyebaran kuesioner, terdiri dari lima orang guru dan 10 orang siswa. Teknik penentuan semua subyek tersebut menggunakan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan tingkat efektivitas pelaksanaan program blended learning di SMA Negeri 1 Ubud dalam kategori baik. Hasil tersebut diperjelas dari perhitungan yang didasarkan pada kuadran Glickman, dimana hasil evaluasi termasuk dalam kuadran ‘Baik’, karena T-Score pada masing-masing komponen evaluasi menunjukkan pola ‘Tinggi-Tinggi-Tinggi-Rendah-Tinggi’.


2021 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 25
Author(s):  
Lidya Banila ◽  
Hana Lestari ◽  
Ridwan Siskandar

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang bagaimana penerapan model blended learning dengan pendekatan STEM terhadap keterampilan literasi sains siswa pada konsep cendawan pada saat pandemi COVID. Metode penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimen dengan one group pretest-posttest design. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Bojong Gede Kabupaten Bogor pada tahun ajaran 2020/2021. Sampel menggunakan dua kelas X yang dipilih secara purposive sampling. Instrumen penelitian ini adalah tes literasi sains siswa yang berisi 20 butir soal. Teknik pengolahan data dilakukan secara deskriptif, kemudian data dianalisis secara inferensial dengan tes wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum rata-rata kemampuan literasi sains siswa dari penerapan model blended learning dengan pendekatan STEM memiliki skor rata-rata 85,50 dengan kategori baik. Agar siswa memiliki pemahaman literasi sains yang lebih baik, pemahaman siswa terhadap sains harus terus dilatih melalui model blended learning dengan pendekatan STEM.


2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 143-155
Author(s):  
Setiyani Setiyani

BLENDED LEARNING: KEEFEKTIFAN E-LEARNING BERBASIS SCHOOLOGY TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATISAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas e-learning berbasis schoology terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa SMP pada materi Sistem Persaman Linier Dua Variabel (SPLDV). Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII salah satu SMP di Kota Cirebon. Sampel terdiri atas kelas VIII-B2 sebagai kelas eksperimen yang menerapkan schoology dan VIII-C2 sebagai kelas kontrol tanpa menggunakan schoology. Adapun proses pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes kemampuan komunikasi matematis dan angket respons. Data dianalisis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji-t, dan uji gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis kelas eksperimen yang menggunakan schoology lebih baik daripada tanpa menggunakan schoology. Hasil rata-rata N-gain yang diperoleh sebesar 0,68 dan berada pada kategori peningkatan sedang. Siswa memiliki respons positif terhadap pembelajaran menggunakan schoology. Melalui aplikasi schoology, siswa belajar secara berkelanjutan tanpa terbatas oleh ruang kelas dan efektif digunakan sebagai media dalam pembelajaran.AbstractThis study was aimed at determining the effectiveness of schoology based e-learning on the mathematical communication ability of junior high school students on the Linier Equation System of Two Variables (LESTV). The population in this study were all students of class VIII junior high school in Cirebon. The sample consisted of two classes, VIII-B2 as an experimental class applying schoology and VIII-C2 as a control class without using schoology. The sampling process used purposive sampling technique. This type of research used was a quasi-experimental design with Nonequivalent Control Group Design. The data collection techniques were carried out by tests of mathematical communication skills and response questionnaires. The data were analyzed using normality test, homogeneity test, t-test, and gain test. The results show that the students of experimental class that use schoology have higher ability than the students of the control class. The average N-gain obtained is 0.68 and as moderate category. The students have a positive response to learning using schoology. Through the schoology application, students allow to learn continuously without being limited by the classroom and effectively used as a medium in learning.


2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 339-347
Author(s):  
Cenderato Cenderato ◽  
Oktavianey Gasperius Patana Hamahena Meman ◽  
Mukarramah Mukarramah

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengali penggunaan e-learning oleh para guru di sekolah-sekolah Katolik di Kalimantan Barat. Permasalahan yang menjadi focus penelitian adalah “Apa sajakah Platform e-learning yang digunakan oleh para guru di sekolah-sekolah Katolik di Kalbar? Bagaimanakah peng-aplikasian Platform e-learning dan kendalanya? Bagaimanakah sikap (attitudes) para guru terhadap penggunaan media berbasis e-learning?” Subjek penelitian adalah para guru yang mengajar di sekolah Katolik. Sample penelitian diambil secara acak menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan wawancara terbuka di sekolah-sekolah Katolik. Berdasarkan hasil penelitian, 53,8% guru di beberapa SMA/SMK di Kalbar menggunakan Platform E-learing model Google Classroom terutama didaerah perkotaan atau daerah yang tidak mengalami kendala signal internet. Namun tidak sedikit juga guru SMK/SMA yang masih sulit dalam mengaplikasikan e-learing dan akhirnya menggunakan system blended learning. Para responden sependapat bahwa pembelajaran melalui e-learning sangat relevan dengan situasi pandemi COVID-19 walaupun terkesan dipaksakan karena ketidaksiapan guru maupun siswa.Kata Kunci: e-learnng, Platform, attitude, Guru ABSTRACTThis study aims to explore the use of e-learning by teachers in Catholic schools in West Kalimantan. The focuses of the research were “What are the e-learning platforms used by teachers in Catholic schools in West Kalimantan? How is the application of the e-learning Platform and the obstacles? What are the attitudes of the teachers towards the use of e-learning-based media?”The research subjects were teachers who teach in Catholic schools. The research sample was taken randomly using purposive sampling. Techniques of data collection were questionnaires and open interviews. Based on the results of the study, 53.8% of teachers in several high schools / vocational schools in West Kalimantan used the Google Classroom, especially in urban areas or areas with good internet signal access. However, some vocational/ high school teachers are still difficult to apply e-learning and finally use a blended learning system. The respondents also agreed that learning through e-learning is very relevant to the COVID-19 pandemic situation, even though it seems forced due to the unpreparedness of teachers and students.Keywords: e-learnng, Platform, attitude, teachers


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 308-318
Author(s):  
Aditya Permadi ◽  
Bayu R Aditya

Abstract: The purpose of this study is to determine the effect of student characteristics, design learning features, and learning outcomes on the effectiveness of blended learning. This research was conducted at a higher education institution in the city of Bandung, Indonesia. 376 The sampling method used was purposive sampling technique, in this case involving 376 students. The data analysis method used in this study was a multiple linear regression analysis. The findings of this study indicate that the design learning features and the learning outcomes can significantly influence the implementation of blended learning, while the student characteristics do not significantly influence. It shows that to increase the effectiveness of the implementation of blended learning, we need to maximize the design learning features. Besides, factors related to student motivation and satisfaction must also be considered. Thus, the effectiveness of implementing blended learning can be increased. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh karakteristik siswa, desain fitur pembelajaran, dan hasil belajar terhadap keefektifan blended learning. Penelitian ini dilakukan di sebuah institusi pendidikan tinggi di kota Bandung, Indonesia. pengambilan 376 sampel yang digunakan dengan  teknik purposive sampling, dalam hal ini melibatkan 376 mahasiswa. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa desain fitur pembelajaran dan hasil belajar berpengaruh signifikan terhadap penerapan blended learning, sedangkan karakteristik siswa tidak berpengaruh signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa untuk meningkatkan keefektifan penerapan blended learning di pendidikan tinggi perlu memaksimalkan desain fitur pembelajaran. Selain itu faktor yang berhubungan dengan motivasi dan kepuasan mahasiswa juga harus diperhatikan. Dengan demikian efektivitas penerapan blended learning dapat ditingkatkan.


METIK JURNAL ◽  
2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 77-82
Author(s):  
Nelliraharti Nelliraharti ◽  
Murnia Suri

Blended Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang memadukan pembelajaran tatap muka (konvensional) dan pembelajaran online. Metode penelitian yang digunakan adalah Pre-Experimental Designs dengan model One –Group Pretest- Postest Design, yang bertujuan untuk menilai perbedaan hasil belajar model pembelajaran blended learning dengan model pembelajaran tatap muka langsung (konvensional). Penelitian dilakukan pada mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UIN Ar-raniry di semester Genap 2020/2021 yang berjumlah 30 orang yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen tes, sedangkan teknik analisis data menggunakan uji prasyarat dan uji hipotesis. Berdasarkan penelitian diperoleh nilai t hitung sebesar 9,517 dan pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh nilai t tabel sebesar 2,045 yang artinya t hitung > t tabel (9,517 > 2,045) maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat perbedaan rata-rata antara hasil belajar Pretest dan Posttest yang berarti bahwa pembelajaran model blended learning memberikan efektivitas yang signifikan dan lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka (konvensional). Namun berdasarkan nilai rata-rata N-gain Score sebesar 29,90. atau 29,90% termasuk dalam kategori tidak efektif. Hal ini cukup dimaklumi mengingat berbagai kendala dan keterbatasan yang menyebabkan pembelajaran belum dapat dilaksanakan secara maksimal. Sehingga wajar sekali efektivitas model pembelajaran Blended learning dalam penelitian ini tidak efektif untuk meningkatkan hasil belajar.


2015 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 74 ◽  
Author(s):  
Sarah Bibi ◽  
Handaru Jati

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan motivasi dan tingkat pemahaman mahasiswa antara pembelajaran model blended learning dengan pembelajaran konvensional, dan (2) mengetahui peningkatan motivasi dan tingkat pemahaman mahasiswa akibat penerapan pembelajaran model blended learning. Jenis penelitian ini adalah quasi experimental. Populasi penelitian adalah mahasiswa semester 2 tahun ajaran 2013/2014 Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi dan Komputer STKIP PGRI Pontianak yang berjumlah sebanyak 270 mahasiswa. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling berjumlah 156 mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan tes soal berbentuk pilihan ganda dan angket, teknik analisis data yang digunakan adalah statistik parametrik uji-t dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan motivasi belajar mahasiswa antara pembelajaran model blended learning dengan pembelajaran konvensional sebesar 5,782 dan terdapat perbedaan tingkat pemahaman sebesar 9,935 serta (2) ada peningkatan motivasi belajar mahasiswa akibat penerapan pembelajaran model blended learning rata-rata peningkatan 11,705 dan ada peningkatan pemahaman mahasiswa rata-rata peningkatan 30,288. THE EFFECTS OF BLENDED LEARNING MODEL ON THE STUDENT’S MOTIVATION AND UNDERSTANDING ON THE SUBJECT OF ALGORITHMS AND PROGRAMMINGAbstractThis research aims (1) to determine the differences in motivation and understanding level of the students between learning model of blended learning and the conventional, and (2) the improvement of students learning motivation and understanding due to the use of blended learning model .This research was a quasi-experimental. The population is the second semester students of the academic year 2013/2014 Study Program Computer and Information Technology Department of Teacher Training and Education PGRI Pontianak as many as 270 students. The selection of the sample of students was done using purposive sampling technique as many as 156 students. Collecting data using test multiple-choice and questionnaire, the data analysis techniques used were statistical parametric t-test with a significance level of 0.05. The results of the research show that (1) there is a difference in learning motivation of the students between learning model of blended learning and conventional learning of 5.782 and there is difference in the understanding level of the students of 9.935 and (2) there is an improvement in learning motivation of the students due to blended learning application with an average of 11.705 and there is an improvement in the understanding level of the student with an average of 30.288.


EDUFORTECH ◽  
2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Irna Dwi Destiana ◽  
Wiwik Endah Rahayu ◽  
Nurul Mukminah ◽  
Oyok Yudianto

Blended learning adalah model pembelajaran yang menggabungkan antara pembelajaran tatap muka (face- to- face) dengan e-learning. Tujuan dari penerapan model pembelajaran ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa Agroindustri khususnya pada mata kuliah Teknologi Pascapanen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode pengembangan berbasis deskriptif kualitatif dan data kualitatif dengan membandingkan hasil belajar mahasiswa pada pembelajaran konvensional dan dengan berbasis e-learning (google classroom). Penelitian ini menggunakan purposive sampling, sampel yang digunakan adalah mahasiswa kelas Agroindustri 1 semester 2 pada mata kuliah Teknologi Pascapanen. Langkah-langkah penelitian terdiri dari persiapan, pembelajaran secara konvensional, diseminasi blended learning, pembukaan kelas online, pertemuan tatap muka, dan evaluasi penerapan blended learning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perbedaan yang cukup tinggi antara pembelajaran konvensional dan pembelajaran berbasis blended. Peningkatan nilai N gain dari pembelajaran konvensional (0,42), Blended 1 (0,69) dan blended 2 (0,87). Berdasarkan hasil dan pembahasan disimpulkan bahwa penerapan blended learning dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa Agroindustri pada mata Kuliah Teknologi Pascapanen serta mahasiswa merasa puas dan setuju bahwa Blended Learning efektif dan efisien untuk diterapkan.


Author(s):  
Feby - Inggriyani ◽  
Acep Roni Hamdani ◽  
Taufiqulloh Dahlan

ABSTRAKPenelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi minat belajar mahasiswa dengan blended learning menggunakan kelas google. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa semester empat tahun akademik 2018/2019. Pengambilan sampel dengan purposive sampling adalah kelas IV A yang berjumlah 44 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan triangulasi, yaitu kuesioner, wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata minat belajar mahasiswa sebelum blended learning adalah 66,70. Sedangkan hasil rata-rata skor minat mahasiswa setelah diberikan pembelajaran dengan memanfaatkan blended learning, yaitu 85,48. Dengan demikian, ada peningkatan minat dalam belajar dengan rata-rata 18,78. Semua indikator minat belajar siswa dicapai dengan sangat baik. Indikator persentase perasaan senang adalah 86,50, indikator perhatian saat belajar adalah 85,80, indikator minat belajar adalah 85,00% dan indikator keterlibatan dalam belajar adalah 84,50%. Indikator minat belajar terbesar adalah perasaan bahagia. Dengan demikian, blended learning dapat meningkatkan minat belajar di perguruan tinggi. Kata Kunci: blended learning, google classroom, minat belajarABSTRACTThis study uses qualitative methods with descriptive designs. The purpose of this study is to identify interest in college student learning in blended learning using google classes. The population in this study is the fourth semester students of the 2018/2019 academic year. Sampling with purposive sampling is class IV A, amounting to 44 people. Data collection techniques using triangulation, namely questionnaires, interviews and observations. The results showed that the average college student learning interest before blended learning was 66.70. While the results of the average score of interest in college student after being given learning by utilizing blended learning, which is 85.48. Thus, there is an increased interest in learning with an average of 18.78. All student learning interest indicators are very well achieved. The indicator of the percentage of feeling happy is 86.50, the indicator of attention when studying is 85.80, the indicator of learning interest is 85.00% and the indicator of involvement in learning is 84.50%. The indicator of greatest interest is feeling happy. Thus, blended learning can increase interest in studying in college.Keywords : blended learning, google classroom, lerning interest


2021 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 80-85
Author(s):  
Chanda Bherty ◽  
Erika Agung Mulyaningsih ◽  
Dwi Sri Rahandayani ◽  
Rosa Purwanti

Blended Learning merupakan metode pembelajaran yang menggabungkan antara pembelajaran online dan juga pembelajaran offline (face to face). Di masa pandemic pembelajaran untuk mahasiswa kebidanan diharapkan dapat dimodifikasi untuk tetap menghasilkan lulusan yang kompeten. Blended Learning dapat menjadi solusi  pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemic khususnya bagi mahasiswa kebidanan. Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan kohort prospektif. Populasi pada penelitian ini adalah  mahasiswa kebidanan Stikes Pemkab Jombang Semester II. Teknik sampel menggunakan purposive sampling dengan 13 orang sampel kasus dan 13 orang kontrol. Variabel pada penelitian ini adalah pembelajaran Blended Learning dan Hasil Belajar. Uji statistik yang digunakan adalah uji Independent T. Test . Berdasarkan hasil uji Independent T.Test mendapatkan hasil significant 0.022 < 0.05. dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Blended Learning terhadap Hasil Belajar pada mahasiswa kebidanan Stikes Pemkab Jombang.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document