scholarly journals HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA LAKI-LAKI DI DESA BEKKU KECAMATAN AWANGPONE KABUPATEN BONE

2021 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 898-903
Author(s):  
Ruslang Ruslang ◽  
Nirmawati Darwis ◽  
Tetti Surianti ◽  
Riki Rusanda

ABSTRACT The prevalence of hypertension increases in line with the lifestyle of elderly men that harm their own health, namely smoking which without them knowing it can cause hypertension. The purpose of this study was to determine the relationship between smoking habits and the incidence of hypertension in elderly men in Bekku Village, Awangpone District, Bone Regency. The purpose of this study was to determine the relationship between smoking habits and the incidence of hypertension. This type of research is quantitative research with a Cross Sectional Study approach. Data were collected through a questionnaire given to each respondent. The analysis test used a computer program, namely SPSS 21 to assess the frequency statistical data and the Chi-Square test on the bivariate variable obtained the Fisher exact test value, on the smoking habit variable the value of = 0.01 < 0.05, so it can be stated that there is a relationship between Smoking Habits with Hypertension Incidence in Elderly Males in Bekku Village, Awangpone District, Bone Regency. The researcher's suggestion is for elderly men in Bekku Village to reduce their smoking habits so that their hypertension does not continue. Keywords : Hypertension, Smoking, Elderly Male ABSTRAK Prevalensi hipertensi meingkat sejalan dengan gaya hidup lanjut usia laki-laki yang merugikan kesehatan mereka sendiri yakni kebiasaan merokok yang tanpa mereka sadari dapat menyebabkan terjadinya hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lanjut Usia Laki-Laki Di Desa Bekku Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional Study. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diberikan kepada masing-masing responden. Uji analisis menggunakan program komputer yaitu SPSS 21 untuk menilai data statistik frekuensi dan uji Chi-Square pada pada variabel bivariat diperoleh nilai fisher exact test, pada variabel kebiasaan merokok diperoleh nilai ρ=0,01< α=0,05, sehingga dapat dinyatakan ada hubungan antara Kebiasaan Merokok Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lanjut Usia Laki-Laki Di Desa Bekku Kecamatan Awangpone Kabupaten Bone. Adapun saran peniliti yaitu bagi para lanjut usia laki-laki di desa bekku agar kebiasaan merokoknya dikurangi agar penyakit hipertensi yang dideritanya tidak terus berlanjut. Kata Kunci : Hipertensi, Merokok, Lanjut Usia Laki- Laki

2018 ◽  
Vol 1 (3) ◽  
pp. 230-241
Author(s):  
Rusnaeni Rusnaeni ◽  
Muhammad Azikin ◽  
Fitriani Umar

Salah satu perubahan secara biologis dapat mempengaruhi status gizi pada masa tua yaitu banyaknya gigi geligi yang sudah tanggal. Mengakibatkan gangguan fungsi mengunyah yang berdampak pada kurangnya asupan gizi pada usia lanjut, untuk memperbaiki mastikasi pengunyahaan maka lansia kebanyakn menggunaka gigi tiruan penuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan gigi tiruan penuh dengan status gizi pada lansia di Desa Tonrong Rijang Kecamatan Baranti Kabupaten Sidrap.Jenis penelitian ini observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Populasi yaitu seluruh lansia yang tinggal menetap di Desa Tonrong Rijang, Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling sebanyak 54 orang diperoleh dengan menggunakan rumus Slovin. Analisis data dengan menggunakan uji chi-square dan fisher exact test. dan  ditolak jika nilai  p< 0,05.Hasil penelitian diperoleh tidak ada hubungan penggunaan gigi tiruan penuh dengan asupan energi (p = 0,133) dan status gizi (p = 0,05), Serta ada hubungan signifikan asupan energi dengan status gizi (p = 0,000). Diharapkan kepada lansia untuk terus mempertahakan asupan  energinya guna menigkatkan status gizi lansia untuk menunjang masa tuanya untuk hidup secara mandiri baik itu pengguna gigi tiruan penuh maupun yang tidak.


2011 ◽  
Vol 35 (2) ◽  
pp. 147
Author(s):  
Delmi Sulastri ◽  
Sidhi Sidhi

AbstrakHipertensi pada anak dan remaja sudah merupakan masalah kesehatan mesyarakat yang ada di Indonesia maupun di beberapa negara yang ada di dunia. Hampir 95% kasus hipertensi tidak diketahui penyebabnya atau disebut hipertensi esensial. Beberapa faktor risiko diduga berhubungan dengan peningkatan prevalensi hipertensi ini.Telah dilakukan penelitian dengan desain cross sectional study pada siswa SMU Adabiah yang berusia antara 15 tahun sampai 18 tahun, bertujuan untuk melihat hubungan faktor risiko riwayat keturunan, obesitas, aktifitas fisik dan kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi. Sampel sebanyak 61 orang, kemudian dilakukan wawancara mengenai karakteristik, riwayat keturunan, aktifitas fisik dan kebiasaan merokok serta pemeriksaan tekanan darah dan antropometri. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan uji chi-square serta ditampilkan dalam bentuk tabel, gambar dan narasi.Hasil penelitian ini adalah 66.7% siswa mengalami obese, 20.7% mempunyai keturunan hipertensi, 30% dengan aktifitas fisik rendah dan 33.3% mempunyai kebiasaan merokok mengalami hipertensi.Tidak didapat hubungan antara obesitas, riwayat keturunan dan aktifitas fisik dengan kejadian hipertensi dan terdapat hubungan antara merokok dengan kejadian hipertensi (p=0.033).Perlu dilakukan kebijakan yang mengatur tentang peraturan merokok pada anak remaja.Kata kunci : Hipertensi, Riwayat keturunan dan ObesitasAbstractHypertension in children and adolescents is a health problem of the community is in Indonesia as well as in several countries of the world. Almost 95% of the hypertension cases have no cause yet identified or it can be referred to as essential hypertension. Some of the risk factors associated with an increased prevalenceofhypertension. . A research has be made based on cross sectional study study with a cross sectional study Adabiah high school students aged between 15 years to 18 years. The aims to examine the relationship of risk factors history of heredity, obesity, physical activity and smoking habits with the incidence of hypertension. Sample of 61 people were interviewed about the characteristics, history of heredity, physical activity and smoking habits and blood pressure and anthropometry. The dataARTIKEL PENELITIAN148obtained were then analyzed using the chi-square test and displayed in the form of tables, figuresandnarratives.The results of this study were 66.7% of students had obese, 20.7% had a descendants of hypertension, 30% with low physical activity, and 33.3% having ever smoked had hipertensi.Tidak obtained relationship between obesity, a history of heredity and physical activity with the incidence of hypertension and the relationship between smoking with the incidence of hypertension (p = 0033). There needs to be policy regarding smoking regulations in adolescents. Key word : Hypertension, Heredity and Obesity


2015 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
Author(s):  
Yashinta Octavian Gita Setyanda ◽  
Delmi Sulastri ◽  
Yuniar Lestari

AbstrakHipertensi merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada masyarakat di dunia. Penyakit ini disebut juga the silent killer. Prevalensi hipertensi telah mencapai angka 31,7% dari semua penduduk. Peningkatan ini diakibatkan perubahan gaya hidup yang salah satunya merokok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok termasuk lama merokok, jumlah rokok dan jenis rokok dengan hipertensi. Desain penelitian berupa cross-sectional study. Populasi adalah laki-laki yang berusia 35-65 tahun di empat kecamatan terpilih di kota Padang. Jumlah subjek sebanyak 92 orang yang diambil secara multi stage random sampling. Instrumen dalam penelitian ini ialah kuesioner untuk data responden dan karakteristik kebiasaan merokok, serta sphygmomanometer untuk mengukur tekanan darah. Data dianalisis dengan uji chi-square dengan p < 0,05 untuk signifikansi. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan hipertensi (p=0,003) yaitu dipengaruhi oleh lama merokok (p=0,017) dan jenis rokok (p=0,017), tetapi tidak terdapat hubungan antara jumlah rokok dengan kejadian hipertensi (p=0,412). Oleh karena kebiasaan merokok meningkatkan risiko hipertensi, penyuluhan kesehatan tentang risiko peningkatan tekanan darah terhadap penderita hipertensi yang memiliki kebiasaan merokok harus dilakukan. Hal ini diperlukan agar terjadi penurunan angka kejadian hipertensi.Kata Kunci: hipertensi, kebiasaan merokok, lama merokok, jumlah rokok, jenis rokok AbstractHypertension is one of the major causes of death in the world. This disease is called silent killer. The prevalence of hypertension has reached 31.7% of the population. It increases because of lifestyle changes, one of them is smoking. The objective of this study was to determine the association between smoking habits including duration of smoking, number of cigarettes, and type of cigarettes with hypertension. The research design was cross-sectional study. The population was 35-65 years old men in four selected districts in Padang. There were 92 subjects who were taken by multi-stage random sampling. The instruments of this research were questionnaire for data of respondents and smoking habit characteristics, also sphygmomanometer for blood pressure measurements. Data were analyzed by chi-square test with p value < 0.05 for significance. The result of this study showed that there is association between smoking habit and hypertension (p=0.003) which is influenced by duration of smoking (p=0.017) and type of smoking (p=0.017), but there is no association between number of cigarettes with the incidence of hypertension (p=0.412). As smoking habits increase the risk of hypertension, health promotion about the risk of blood pressure increasing in the patient who has a smoking habit should be done. It is important in order to decrease the incidence of hypertension.Keywords: hypertension, duration of smoking, number of cigarettes, type of cigarettes


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 51-59
Author(s):  
Ade Devriany ◽  
Endah Mayang Sari

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan alamiah yang ideal untuk bayi, terutama pada bulan-bulan pertama. Berdasarkan data dari United Nations Children's Fund (UNICEF) dan WHO (World Health Organization), pemberian ASI eksklusif di dunia masih tergolong rendah. Tujuan penelitian yait untuk mengetahui pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap grafik pertumbuhan pada KMS pada bayi. Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain cross sectional study. Subyek penelitian ini adalah seluruh bayi usia 6 – 11 bulan di wilayah kerja Puskesmas Girimaya Pangkalpinang sebanyak 172 orang. Sampel minimal pada penelitian ini adalah 105 bayi yang dipilih dengan Stratified Random Sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan KMS dalam menilai pertumbuhan bayi dan kuesioner untuk menilai pemberian ASI eksklusif. Analisa data dilakukan menggunakan uji Chi-Square dengan fisher exact test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif yaitu sebesar 59% dan bayi yang tumbuh normal sebesar 78,1%. Hasil analisis bivariat menyatakan ada hubungan pemberian ASI eksklusif  terhadap pertumbuhan bayi usia 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Girimaya


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 27
Author(s):  
Dewi Purnama Windasari ◽  
Ilham Syam ◽  
Lilis Sarifa Kamal

Stunting is a chronic condition of stunted growth due to long-term malnutrition and manifestations. In Indonesia, since 2017, toddlers stunted by 29,6%, and in 2018 increased to 30,8%. This study aims to determine the relationship of infectious diseases, initiation of early breastfeeding, history of exclusive breastfeeding, LBW, and first marriage with stunting. The method used in this study was observational analytic with a cross-sectional study approach, with a chi-square test and fisher's exact test population of 620 people, with a sample of 124 toddlers with purposive sampling technique. The results showed that there was a relationship between early breastfeeding initiation (p=0,014) exclusive breastfeeding (p=0,001), and was not the relationship between LBW (p=0,172) with the occurrence of stunting in the Tamalate Community Health Center in Makassar. In conclusion, there is no correlation between infectious disease and LBW with the incidence of stunting, and there is a relationship between early breastfeeding, exclusive breastfeeding, with stunting. It is recommended to mothers to maintain the child's lifestyle and diet to avoid infectious diseases, give children early breastfeeding and exclusive breastfeeding, also reject early marriage so as not to give birth to a child with LBW and cause stunting. Stunting merupakan kondisi kronis terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi jangka Panjang dan manifestasi, di indonesia tahun 2017 terdapat 29,6% balita yang mengalami stunting dan tahun 2018 terdapat 30,8% balita yang mengalami stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penyakit infeksi,inisiasi menyusui dini, riwayat asi eksklusif, BBLR dan pernikahan dini dengan kejadian stunting. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional study, dengan uji chi-square dan uji fisher’s exact test   populasi sebanyak 620, dengan sampel sebanyak 124 balita dengan teknik  purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara IMD (p= 0,014) ASI esklusif (p= 0,001), dan tidak terdapat hubungan antara BBLR (p= 0,172) dengan kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Tamalate kota Makassar. Simpulan, tidak terdapat hubungan riwayat penyakit infeksi dan BBLR dengan kejadian stunting, ada hubungan antara IMD, ASI eksklusif, dengan kejadian stunting. Saran, untuk menjaga pola hidup dan pola makan anak agar terhindar dari penyakit infeksi, memberi anak IMD dan ASI eksklusif, juga menolak pernikahan dini agar tidak melahirkan anak yang BBLR dan menyebabkan stunting.


Author(s):  
Laima Alam

Objectives:Relation of demographics of hepatocellular-carcinoma with the aetiology.Tumour characteristics in relation to anti-viral therapy and presence of viral-DNA/RNATreatment modalities offeredMethods: This cross-sectional study enrolled all the patients aged 18-70 years with diagnosed hepatocellular carcinoma either through Triphasic Contrast-Enhanced-CT scan and/or Magnetic Resonance Imaging or biopsy presenting to the Outpatient-Department or multi-disciplinary-team meetings for the year 2019. Demographic variables, biochemical analysis including liver profile and stage of cirrhosis, viral-status, tumour staging and the treatment modalities offered were all noted. ANOVA (normal) and Kruskal-Wallis (non-normal) tests were used to compare quantitative data whereas chi-square-test and fisher-exact-test were used to compare qualitative-data.Results: Out of 195 patients with hepatocellular carcinoma, 76% were males in their fifth to sixth decades of life, 96% had cirrhosis, 94% corresponded to viral hepatocellular-carcinoma (82% Hepatitis-C-Virus, 9% Hepatitis-B-Virus and 3% coinfection), 60% of the cirrhotics landed in Child-Pugh A category with tumour staging BCLC-B being the predominant one (43.6%) and single and multiple bilateral nodules were the commonest lesions encountered. Platelets and Alanine-Transaminase had a significant relation across aetiological groups. Lymph-nodes were the most common extra-hepatic organs for metastasis and the presence of viral PCR had a significant impact on the tumour aggressiveness. Thirty-two percent of the patients were amenable to curative treatment.Conclusion: Viral infection is the main cause of rising prevalence of this tumour in Pakistan. Treatment modalities are expensive and expertise are lacking. A nationwide cancer registry is required for the exact disease burden and tumour behaviour for our population. Continuous....


2019 ◽  
Author(s):  
Mohammed Bukari ◽  
Muzamil Mohammed Abubakari ◽  
Mohammed Majeed ◽  
Abdul-Razak Abizari ◽  
Anthony Wemakor ◽  
...  

Abstract This study sought to assess maternal growth monitoring knowledge and its effect on stunting, wasting and underweight among children 0-18 months in the Tamale Metropolis. An analytical cross-sectional study design, involving 340 mother-child pairs randomly selected from 4 health facilities in the Tamale Metropolis, was used. A structured questionnaire was used to collect information on socio-demographic characteristics and maternal growth monitoring knowledge. Weight and length of children were taken to assess nutritional status (stunting, underweight and wasting). Chi-square/Fisher’s exact test was used to determine the association between maternal growth monitoring knowledge level and child nutritional status.This study sought to assess maternal growth monitoring knowledge and its effect on stunting, wasting and underweight among children 0-18 months in the Tamale Metropolis. An analytical cross-sectional study design, involving 340 mother-child pairs randomly selected from 4 health facilities in the Tamale Metropolis, was used. A structured questionnaire was used to collect information on socio-demographic characteristics and maternal growth monitoring knowledge. Weight and length of children were taken to assess nutritional status (stunting, underweight and wasting). Chi-square/Fisher’s exact test was used to determine the association between maternal growth monitoring knowledge level and child nutritional status.


2020 ◽  
Author(s):  
Milad Al-kalisi ◽  
Manal Al-Hajri ◽  
Sarah Al-Rai

Abstract Background: Undernutrition is an inadequate supply of energy and nutrients. Periodontal diseases (PDs) defined as a broad form of chronic inflammatory diseases of the gingiva, bone and ligaments supporting the teeth. This study aimed to reveal the effect of undernutrition, using body mass index (BMI) and serum albumin level (Alb) on PDs and other risk factors as age, smoking and khat chewing. Methods: This was a cross-sectional study conducted at the faculty of dentistry, Sana’a University. Of 1920 patients attended to clinics, only 229 matched the study criteria. Oral examination was performed to assess the periodontal clinical parameters measurements. BMI and Alb was measured. Statistical analysis was used to present the association between categorical variables was assessed using Chi square test and Fisher-Exact test. ANOVA was used to assess the differences in the mean values of the quantitative outcomes. Chi square test was used to evaluate the association between BMI and age, gender, occupation, education level, smoking, khat chewing as well as BMI with PDs. Results: Most of participants (58.5%) were males and most of the study sample (91.3%) was at the age group of (18-35). Among all subjects, (81.2%) of cases were diagnosed with gingivitis. (60.7%) of study participants were mildly undernourished according to BMI. (93%) of participants showed normal Alb level. Regarding to habits, only (18.2%) of patients were smokers and more than half of participants (59.4%) were khat chewers. Conclusion: There was a relationship between PDs and undernutrition which was obviously seen between gingivitis and mild undernutrition.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Udi Wahyudi ◽  
Bram Burnamajaya

Bullying merupakan perilaku negatif yang dilakukan secara berulang-ulang oleh seseorang atau sekelompok orang yang bersifat menyerang karena adanya ketidakseimbangan kekuatan antara pihak yang terlibat.Tindakan bullying dapat berdampak buruk bagi korban maupun pelakunya di masa depannya. Dampak tersebut meliputi kesepian, pencapaian akademik yang buruk, kesulitan penyesuaian (adaptasi), meningkatnya risiko penggunaan zat, keterlibatan dalam tindakan kriminal dan kerentanan gangguan mental emosional seperti cemas, insomnia, penyalahgunaan zat, depresi, mempunyai self-esteem rendah, kesulitan interpersonal, gangguan konsep diri, dan depresi (ketidakberdayaan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dan ketidakberdayaan dengan risiko bunuh diri pada remaja yang mengalami bullying di SMA Negeri 7 Kota Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross-sectional study dengan bentuk pendekatan rancangan correlation study. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 183 orang didapat dari teknik randomsampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji hubungan dengan menggunakan Chi-Square antara konsep diri dengan ketidakberdayaan didapatkan nilai ρ (0,000) lebih kecil daripada nilai α (0,05), sedangkan uji hubungan antara konsep diri dengan risiko bunuh diri didapatkan nilai ρ (0,013) lebih kecil daripada nilai α (0,05). Dengan demikian bahwa ada hubungan antara konsep diri dan ketidakberdayaan dengan risiko bunuh diri pada remaja yang mengalami bullying di SMA Negeri 7 Kota Bogor. Kata kunci: bullying, konsep diri, ketidakberdayaan, risisko bunuh diri SELF-CONCEPT AND INEQUALITY CONNECTED WITH RISK OF SELF-SUFFICIENT IN ADOLESCENTS WHO HAVE BULLYING ABSTRACTBullying is a negative behavior that is carried out repeatedly by a person or group of people who are attacking because of an imbalance of power between the parties involved. Bullying actions can have a negative impact on victims and perpetrators in the future. These impacts include loneliness, poor academic achievement, adaptation difficulties, increased risk of substance use, involvement in criminal acts and susceptibility to mental emotional disorders such as anxiety, insomnia, substance abuse, depression, low self-esteem, interpersonal difficulties, disturbances self concept, and depression (helplessness). The purpose of this study was to determine the relationship between self-concept and powerlessness with the risk of suicide in adolescents who experienced bullying in SMA Negeri 7 Kota Bogor. This research is a quantitative study using a cross-sectional study method with a correlation study design approach. The sample in this study amounted to 183 people obtained from random sampling techniques. The results showed that based on the results of the relationship test using Chi-Square between self-concept and powerlessness, the value of ρ (0,000) was smaller than the value of α (0.05), while the test of the relationship between self-concept and risk of suicide obtained a value of ρ (0.013 ) is smaller than the value of α (0.05). Thus that there is a relationship between self-concept and powerlessness with the risk of suicide in adolescents who experience bullying in SMA Negeri 7 Kota Bogor. Keywords: bullying, self-concept, helplessness, suicide risk


Author(s):  
Sitti Zakiyyah Putri ◽  
Dahniar ◽  
Sumantri

Stunting merupakan pertumbuhan fisik tinggi badan yang tidak normal sesuai dengan umur.  Stunting dipengaruhi oleh multifactor diantaranya adalah pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, dan status imunisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, dan status imunisasi dengan kejadian stunting pada balita. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik observational dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh balita usia 25-60 bulan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Banggae I yang berjumlah 96 balita. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu, yang pertama menggunakan cluster random sampling untuk pemilihan puskesmas kemudian yang kedua menggunakan consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 77 balita. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data mengunakan analisis person chi-square dan fisher’s exact test dengan ?=0.05. Balita usia 25-60 bulan sebagian besar mendapatkan ASI eksklusif, lahir dengan berat badan normal, dan mempunyai status imunisasi yang lengkap. Kesimpulan: hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, dan status imunisasi dengan kejadian stunting pada balita usia 25-60 bulan. Saran: meninngkatkan pelayanan kesehatan bagi Puskesmas melalui kegiatan deteksi dini dengan mengukur tinggi badan anak balita secara rutin tiap bulan.      


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document