scholarly journals Efektivitas Model Discovery Learning terhadap Keterampilan Menulis Surat Dinas Siswa Kelas VII SMP Negeri B Srikaton

Author(s):  
M. Syahrun Effendi ◽  
Eko Saputra

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model discovery learning secara signifikan efektif terhadap keterampilan menulis surat dinas siswa kelas VII SMP Negeri B Srikaton. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain one group pretest-posttest. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri B Srikaton tahun pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 236 siswa. Satu kelas ditetapkan sebagai sampel yang ditetapkan dengan teknik simple random sampling yaitu kelas  VII.6 yang berjumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen. Pengumpulan data menggunakan teknik tes dalam bentuk  tes menulis surat dinas. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan uji t. Hasil penelitian membuktikan bahwa model pembelajaran discovery learning secara signifikan efektif terhadap keterampilan menulis surat dinas siswa kelas VII SMP Negeri B Srikaton. Hal ini dibuktikan dengan hasil  thitung 6,68 lebih besar ttabel 1,699 pada taraf signifikan 5%, dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) penelitian ini diterima.

2020 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 206
Author(s):  
Nurjana Nurjana ◽  
Muhamad Yuris ◽  
Luh Sukariasih ◽  
Nilawati Ute

Penelitian ini dilatarbelakangi karena masih rendahnya hasil belajar kognitif yang diperoleh peserta didik kelas VIII SMPN 2 Kulisusu.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kognitif peserta didik materi usaha dan pesawat sederhana kelas VIII SMPN 2 Kulisusu melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran discovery learning. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMPN 2 Kulisusu semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 112 peserta didik. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling sehingga diperoleh dua kelas  yaitu kelas eksperimen (VIIIA) dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan kelas  kontrol (VIIIB) dengan model pembelajaran discovery learning. Teknik pengumpulan data hasil belajar kognitif menggunakan tes objektif pilihan ganda.  Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan: 1) Gambaran pretest hasil belajar kognitif peserta didik kelas eksperimen pada materi Usaha dan Pesawat Sederhana adalah rata-rata 34,23 dan standar deviasi 8,79, sedangkan pada kelas kontrol adalah rata-rata 34,26 dan standar deviasi14,12. Gambaran posttest hasil belajar kognitif peserta didik kelas eksperimen pada materi Usaha dan Pesawat Sederhana adalah rata-rata 80,76 dan standar deviasi 6,59, sedangkan pada kelas kontrol adalah rata-rata 70,56 dan standar deviasi 9,64; 2) Tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata pretest hasil belajar kognitif peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol; 3) Nilai rata-rata posttest hasil belajar kognitif peserta didik kelas eksperimen lebih tinggi secara signifikan daripada nilai rata-rata posttest hasil belajar kognitif peserta didik kelas kontrol; 4) Nilai rata-rata N-gain hasil belajar kognitif peserta didik kelas eksperimen lebih tinggi secara signifikan daripada nilai rata-rata N-gain hasil belajar kognitif peserta didik kelas kontrol.


2019 ◽  
Vol 14 (3) ◽  
pp. 118
Author(s):  
Maulida Turrahmah ◽  
Susilawati Susilawati ◽  
Muh Makhrus

Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh model Discovery Learning berbantuan alat praktikum usaha dan energi terhadap penguasaan konsep fisika peserta didik kelas X SMAN 1 Gunungsari tahun pelajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain penelitian posttest only control group design. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling, sehingga diperoleh kelas X MIA 2 sebagai kelas eksperimen sebanyak 24 orang dan  kelas X MIA 1 sebagai kelas kontrol sebanyak 27 orang. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan model Discovery Learning berbantuan alat praktikum usaha dan energi sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran Konvensional. Data penguasaan konsep diperoleh dengan menggunakan tes uraian sebanyak 10 soal yang sudah diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Hasil tes akhir penguasaan konsep diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 77,55 dan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 73,19. Hipotesis penelitian diuji menggunakan uji t polled varians dengan taraf signifikansi 5% dan diperoleh hasil  sebesar 2,12 dan   sebesar 2,02 sehingga nilai  lebih besar dari . Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model Discovery Learning berbantuan alat praktikum usaha dan energi terhadap penguasaan konsep fisika peserta didik.


EDUSAINS ◽  
2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 136-144
Author(s):  
Mirnawati Mirnawati ◽  
Dadi Rusdiana

Abstract This study aimed to reveal the difference of the basic ability of scientific work development between students who are teached using discovery learning and conventional learning. This study used quasy experiment with The Non Equivalent Pretest-Posttest Design. The subyek which are 58 VIII grade students in one of junior high school in Palu City are chosen with simple random sampling. Data were collected by observation sheets (check list) and were analyzed by normality, homogenity, and t-test using IBM SPSS Statistic 22 program. The result shows that the significance of Sig (2-tailed) is 0.00 < 0.005, which means that H0 is rejected and H1 was accepted. In addition, the data of the basic ability of scientific work development showed that the value for students teached by the discovery learning model is 58.28% and students teached by the conventional learning model is 47.13%, so it can be concluded that there is a significant difference on the basic ability of scientific work development between students who are teached using discovery learning and conventional learning in the material of sight and optical devices. Keywords: discovery learning; basic skills of scientific work; optic Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan perkembangan keterampilan dasar bekerja ilmiah pada siswa di kelas yang mendapat model pembelajaran discovery dibandingkan dengan kelas konvensional. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment dengan desain penelitian the non equivalen, pretest-postest design. Sampel penelitian terdiri dari 58 orang siswa kelas VIII dari salah satu SMPN di Kota Palu. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan lembar observasi penilaian (daftar cek). Teknik analisis data menggunakan uji Normalitas, uji Homogenitas, uji t dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 22. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi Sig (2-Tailed) adalah 0.00 < 0,05 yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Diperoleh dari data perbedaan perkembangan keterampilan dasar bekerja ilmiah untuk siswa yang menggunakan model pembelajaran discovery sebesar 58.28% dan untuk siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional sebesar 47.13%  Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan perkembangan yang signifikan terhadap keterampilan dasar bekerja ilmiah siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran discovery pada materi indera penglihatan dan alat optik. Kata Kunci: discovery learning; keterampilan dasar bekerja ilmiah; optik Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/es.v8i2.1817  


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 73
Author(s):  
I Gst. A. Km. Trianawati ◽  
I Kt. Ardana ◽  
I. B. Gd. Surya Abadi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model discovery learning berbantuan media animasi terhadap kompetensi pengetahuan IPA siswa kelas IV SDN Gugus VI Abiansemal tahun ajaran 2018/2019. Jenis penelitian ini ialah eksperimen semu (quasi-experimental design) menggunakan desain Non-equvalen Control Group Design. Populasi penelitian meliputi seluruh siswa kelas IV SDN Gugus VI Abiansemal tahun ajaran 2018/2019 sebanyak 8 kelas berjumlah 246 siswa. Sampel ditentukan dengan teknik Simple Random Sampling pada kelompok kelas. Sehingga diperoleh kelas IV SDN 1 Mambal sebagai kelas eksperimen dan kelas IV SDN 3 Mekar Bhuana sebagai kelas kontrol. Hasil perhitungan data gain skor ternormalisasi kompetensi pengetahuan IPA menunjukkan rata-rata kompetensi pengetahuan IPA siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari rata- rata kompetensi pengetahuan IPA siswa kelas kontrol  eksperimen = 0,55 >  kontrol = 0,29). Pengujian hipotesis dianalisis menggunakan uji- t dengan rumus polled varians. Kriteria pengujian pada taraf signifikansi 5% dan dk = 68. Diperoleh harga 5,445 thitung > ttabel 2,000. Jadi, terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan IPA kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model discovery learning berbantuan media animasi dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional di kelas IV SDN Gugus VI Abiansemal tahun ajaran 2018/2019


2020 ◽  
Vol 21 (1) ◽  
pp. 70
Author(s):  
Mutmainna Umar ◽  
Alimin Alimin ◽  
Army Auliah

ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu bertujuan untuk mengetahui pengaruh mind mapping di akhir model discovery learning terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI IPA SMAN 3 Makassar. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah mind mapping di akhir pembelajaran menggunakan model discovery learning. Variabel terikatnya adalah hasil belajar peserta didik pada materi pokok larutan penyangga. Populasi penelitian ini adalah terdiri dari enam kelas XI IPA SMA Negeri 3 Makassar. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas yaitu kelas XI IPA3 sebagai kelompok eksperimen yang terdiri dari 36 peserta didik dan kelas XI IPA4 sebagai kelompok kontrol yang terdiri dari 36 peserta didik yang ditentukan dengan cara teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Data hasil penelitian diperoleh dengan memberikan tes hasil belajar pada materi pokok laju reaksi berupa post-test yang dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney. Pengujian hipotesis dengan uji Mann-Whitney menghasilkan Zhitung = 5,36, dan diperoleh Ztabel= 1,64 pada taraf signifikan α = 0.05. Oleh karena itu, Zhitung>Ztabel, maka hipotesisi pada penelitian ini diterima yang berarti terdapat pengaruh mind mapping di akhir model discovery learning terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 3 Makassar pada materi pokok larutan penyangga. Kata Kunci: Mind mapping, model discovery learning, hasil belajar ABSTRACT The research is a quasi-experimental that aimed to know the effect of mind mapping at the end of discovery learning toward student’s learning outcome in XI IPA class of SMA Negeri 3 Makassar on Buffer Solution Subject Matter. The independent variable in this experiment is mind mapping at the end of discovery learning. The dependent variable was the students’ learning outcome on the subject matter buffer solution. The population was XI IPA with six classes of SMA Negeri 3 Makassar and sample classes consisted of two group, namely XI IPA3 class as an experiment group with 36 students and XI IPA4 class as a control group with 36 students. Taking technique of sample was a simple random sampling. The research data was gathered by learning outcome test of reaction rate subject matter for post-test which was analyzed by using Mann-Whitney test. The result of hypothesis with Mann-Whitney test was Zcalculated = 5,36, Ztable = 1.64 at α = 0.05. Therefore, Zcalculated > Ztable, which the hypothesisi of this research was accepted so there is an effect positive of mind mapping at the end of discovery learning toward students’ learning outcome in XI IPA class of SMA Negeri 3 Makassar on buffer solution subject matter. Keywords: Mind mapping, discovery learning model, student’s learning outcome


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 36-47
Author(s):  
Agustina Hariani Panjaitan ◽  
Elmanani Simamora ◽  
Asmin Asmin

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran dan kemampuan awal matematiks serta interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematis terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen semu. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 1 Tambangan semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 160 siswa dalam 6 kelas. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Probability Sampling. Jenis pengambilan sampel adalah Simple Random Sampling. Sampel penelitian dipilih dari dua kelas, yaitu kelas VIII-1 yang terdiri dari 26 siswa yang mendapat perlakuan model discovery learning, dan kelas VIII-2 yang terdiri dari 26 siswa yang diberi pembelajaran biasa. Instrumen penelitian menggunakan tes kemampuan berpikir kritis matematis. Uji statistik data menggunakan Uji ANAVA dua jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran dan kemampuan awal matematis berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa, dan tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematis.


2020 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 96
Author(s):  
Mar Athul Wazithah T. ◽  
Thamrin Tayeb ◽  
Fitriani Nur ◽  
Lisnasari Andi Mattoliang ◽  
Suharti Suharti

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemahaman matematis antara penerapan model discovery learning dan penerapan model problem based learning. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan non equivalent control group design. Adapun populasi yang diteliti yaitu semua siswa kelas VIII di MTs Madani Alauddin, Kabupaten Gowa. Pemilihan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah soal pretest dan posttest kemampuan pemahaman matematis. Teknik analisis data yang digunakan yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kemampuan pemahaman matematis dengan penerapan model discovery learning adalah 63,97 dengan standar deviasi 12,783. Sedangkan rata-rata kemampuan pemahaman matematis dengan penerapan model problem based learning yaitu 72,31 dengan standar deviasi 16,175. Hasil analisis inferensial menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemahaman matematis antara yang menerapkan discovery learning dan problem based learning dengan nilai sig. 0,014 < 0,05 yang berarti H0 ditolak. Dengan demikian, kemampuan pemahaman matematis siswa kelas VIII di MTs Madani Alauddin yang diajar dengan model problem based learning lebih tinggi dibandingkan dengan model discovery learning.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 44-50
Author(s):  
Maria Novilia Sugo ◽  
Adrianus Nasar ◽  
Aloisius Harso

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar IPA materi Karakteristik zat dan perubahannya. Jenis penelitian adalah ex-post facto dengan populasi penelitian adalah siswa kelas VII SMPK Rokatenda Palue tahun pelajaran 2019/2020. Sampel pada penelitian ini berjumlah 48 siswa yang diperoleh dengan teknik proportionate simple random sampling. Data ditampilkan secara deskriptif dan diuji dengan perbedaan rata-rata melalui one sample t-test. Hasil pengujian hipotesis menggunakan one sample t-test  menunjukkan bahwa ada pengaruh dari model  discovery learning terhadap hasil belajar yang ditunjukkan pada nilai signifikan 0,000 < 0,05  di mana H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran discovery learning efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPA Materi Karakteristik Zat dan Perubahannya


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 57
Author(s):  
La Ode Ahmad ◽  
Muchtar Ibrahim ◽  
La Arapu La Arapu

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diajar menggunakan model Problem Based Learning dan siswa yang diajar menggunakan model Discovery Learning. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 10 Kendari yang terdiri dari 7 kelas paralel dengan jumlah siswa sebanyak 345 siswa. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Penentuan kelas Eksperimen I dan kelas Eksperimen II dilakukan secara simple random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pemberian instrumen penelitian berupa lembar observasi dan tes hasil belajar matematika berbentuk tes uraian/essay. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Berdasarkan hasil persyaratan analisis diperoleh data hasil belajar matematika siswa kedua kelas berdistribusi normal, memiliki varians yang homogen dan berdasarkan hasil pengujian hipotesis “Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan model Problem Based Learning dan siswa yang diajar menggunakan model Discovery Learning”.


2020 ◽  
Vol 18 (2) ◽  
pp. 202
Author(s):  
Melda Fajra ◽  
Ishak Ishak ◽  
Ferdiansyah Ferdiansyah ◽  
Ambiyar Ambiyar

<p align="left"><strong>Abstrak</strong></p><p>Tujuan penelitian untuk menguji kontribusi pembelajaran dengan pendekatan<em> guided discovery learning</em> dan <em>locus of control</em> terhadap hasil belajar Praktik Hidrolika. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan deskriptif korelasional. Populasi penelitian yaitu mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Praktik Hidrolika sebanyak 137 orang di Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Perencanaan Universitas Ekasakti Padang. Sampel penelitan sebanyak 78 orang yang dipilih menggunakan <em>simple random sampling</em>. Alat pengumpul data menggunakan angket dan dokumentasi hasil belajar mahasiswa. Data dianalisis menggunakan statistik inferensial dengan regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:  pembelajaran dengan pendekatan<em> guided discovery learning</em> berkontribusi signifikan terhadap hasil belajar Praktik Hidrolika; pembelajaran dengan pendekatan<em> locus of control</em> berkontribusi signifikan terhadap hasil belajar Praktik Hidrolika; dan pembelajaran dengan pendekatan <em>guided discovery learning</em> dan <em>locus of control</em> secara bersama-sama berkontribusi signifikan terhadap hasil belajar Praktik Hidrolika.</p><p> </p><p class="ADGVIABSTRACTTITLE"><strong>Abstract</strong></p><p>The purpose of the research was to examine the contribution of learning with guided discovery learning and locus of control on learning outcomes for Hydraulic Practice. The research used quantitative methods with correlational descriptive. The research population was 137 students who took the Hydraulics Practice course in the Civil Engineering Study Program, Faculty of Engineering and Planning of Ekasakti University Padang. The research sample was 78 people who were selected using simple random sampling. Data collection tools used questionnaires and documentation of student learning outcomes. Data were analyzed using inferential statistics with multiple regression. The results showed that: the learning process with the guided discovery learning approach contributed significantly to the learning outcomes of Hydraulic Practice; the learning process with a locus of control approach contributes significantly to learning outcomes in Hydraulics Practice; and learning process with the guided discovery learning and locus of control as in aggregate significantly contribute to the learning outcomes of Hydraulic Practice.</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document