scholarly journals Optimasi Formula Sediaan Krim Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea Americana Mill ) dan Daun Sirih Hijau (Piper Betle Linn)

2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 77-86
Author(s):  
Agitya Resti Erwiyani ◽  
Fania P. Luhurningtyas ◽  
Istianatus Sunnah

Daun alpukat dan daun sirih hijau memiliki kandungan fitokimia yang memiliki potensi sebagai antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi sediaan krim ekstrak etanol daun alpukat dan krim ekstrak etanol daun sirih hijau dan mendapatkan formula yang paling optimum.  Optimasi sediaan krim yang dibuat menggunakan software Design-Expert® 7 (DX7) versi 7.1.5 menggunakan metode Simplex Lattice Design dengan melakukan komposisi kandungan emulgator Span 80 (X1) dan Tween 80 (X2) pada sediaan krim ekstrak etanol daun alpukat, serta vaselin album (Y1) dan cera alba (Y2) sebagai basis krim pada sediaan krim ekstrak etanol daun sirih hijau. Sediaan krim yang dibuat dilakukan penentuan karakteristik fisik krim. Persentase formula optimum dengan komposisi span 80 dan tween 80 berturut – turut sebesar 4,469% : 6,531%, sedangkan komposisi cera alba dan vaselin album berturut – turut sebesar 8.798% : 1.202%. Sediaan krim dengan komposisi cera alba dan vaselin album yang optimum menghasilkan krim yang stabil ditandai tidak mengalami pemisahan pada pengujian secara mekanik, ditunjukkan dengan nilai F = 1. Sediaan krim dengan optimasi cera alba dan vaselin album lebih stabil ditandai dengan tidak terjadi pemisahan emulsi pada uji sentrifugasi.

2019 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 63
Author(s):  
Ribka Elcistia ◽  
Abdul Karim Zulkarnain

Efek buruk dari sinar matahari dapat dikurangi dengan penggunaan tabir surya. Optimasi emulgator trietanolamin (TEA) stearat dan setil alkohol pada krim tabir surya kombinasi oksibenzon dan titanium dioksida diharapkan menghasilkan formula optimum krim dengan stabilitas fisik yang baik. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui proporsi TEA stearat dan setil alkohol formula optimum dan nilai SPF krim o/w kombinasi oksibenzon dan titanium dioksida. Penetapan formula optimum dilakukan pada data uji sifat fisik krim menggunakan metode Simplex Lattice Design design software Design Expert version 9.0.4. Uji one sample t-test dilakukan untuk mengetahui perbedaan nilai antara formula optimum yang dihasilkan software Design Expert version 9.0.4 dengan hasil percobaan. Perbandingan sifat fisik formula optimum krim o/w kombinasi oksibenzon dan titanium oksida selama penyimpanan 4 minggu dianalisis menggunakan uji ANOVA. Pengujian nilai SPF secara in vivo dilakukan pada kelinci betina galur New Zealand White terinduksi senyawa 8-metoksiprosalen. Hasil penelitian menunjukkan proporsi TEA stearat dan setil alkohol yang menghasilkan formula optimum krim o/w kombinasi oksibenzon dan titanium dioksida adalah 8.93% dan 2.07%. Sifat fisik viskositas dan daya lekat tidak berbeda signifikan, sedangkan daya sebar berbeda signifikan selama penyimpanan 4 minggu. Pengujian aktivitas tabir surya secara in vivo krim o/w kombinasi oksibenzon dan titanium dioksida menghasilkan nilai SPF 12.


Author(s):  
Nailul Maghfiroh ◽  
Dian Eka Ermawati ◽  
Sholichah Rohmani

<p class="Default">Pati umbi gembili dan ganyong merupakan bahan pangan yang belum banyak pemanfaatannya dalam bidang farmasi terutama sebagai bahan pengisi tablet. Tablet masih populer sebagi sistem penghantaran obat di masyarakat. Penggunaan pati umbi, sebagai bahan pengisi memberikan gagasan baru dan diharapkan dapat mengurangi efek samping ibuprofen pada lambung, yang biasanya dikonsumsi bersamaan dengan makanan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui proporsi kombinasi optimum campuran pati gembili-ganyong yang menghasilkan sifat fisik granul, tablet dan disolusi sesuai persyaratan tablet yang baik. Optimasi proporsi pati gembili-ganyong menggunakan metode <em>Simplex Lattice Design</em> dengan <em>Software Design Expert</em>. Tablet ibuprofen dibuat dengan metode granulasi basah dalam 8 formula dari <em>SLD</em> dengan respon stabilitas fisik : waktu alir, keseragaman bobot, dan waktu hancur. Formula dengan respon tertinggi merupakan formula optimum. Hasil pengujian formula optimum dengan hasil prediksi <em>SLD</em> dilakukan uji statistika menggunakan analisa statistika uji-t, selanjutnya dilakukan uji disolusi. Hasil optimasi menunjukkan nilai perbandingan pati umbi gembili-ganyong yang optimum adalah 82,11% : 17,89%. Hasil analisa statistika <em>uji-t </em>dari formula optimum dengan formula prediksi <em>SLD</em> tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan nilai p-value &gt; 0,05. Hasil sifat fisik formula optimum ibuprofen meliputi; waktu alir sebesar 4,92 detik ± 0,46 dan sudut diam 26,96<sup>0</sup> ± 1,35; keseragaman tablet 501,72 mg ± 2,29; kekerasan 7,45 Kg ± 0,38; kerapuhan 0,81% ± 0,01; waktu hancur 9,16 menit ± 0,75; kadar zat aktif tablet 92,49%-105,76% dan uji disolusi dengan nilai DE% sebesar 78,25%.</p>


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 11 ◽  
Author(s):  
Reshita Amalia Ramadhani ◽  
Dody Herdian Saputra Riyadi ◽  
Bayu Triwibowo ◽  
Ratna Dewi Kusumaningtyas

Pencampuran berbagai jenis minyak nabati untuk sintesis biodiesel merupakan salah satu upaya pencarian sumber energi alternatif terbarukan. Campuran berbagai macam minyak nabati lebih potensial karena ketersediaannya masih melimpah dan kurang dimanfaatkan. Campuran minyak nabati yang dapat digunakan sebagai bahan baku antara lain: minyak jarak pagar, minyak nyamplung, dan minyak jelantah. Komposisi campuran ditentukan dan dioptimasi menggunakan metode simplex lattice design dengan total campuran tertentu. Data yang akan didapat yaitu data pengaruh masing-masing campuran minyak terhadap penurunan bilangan FFA saat reaksi esterifikasi. Metode simplex lattice design merupakan salah satu metode yang terdapat di dalam software Design Expert 10.0 yang digunakan untuk optimasi formula pada berbagai jumlah komposisi bahan yang berbeda. Sintesis biodiesel dijalankan berdasar design of experiment yang dihasilkan oleh program Design Expert 10.0. Kegunaan metode simplex lattice design diantaranya: penentuan formula, mengoptimalkan variabel formulasi dan mengetahui jumlah run, menjaga konsentrasi total tetap konstan. ANOVA (Analysis of variance) dilakukan untuk menentukan signifikansi analisis respon antar variabel dan dapat mengetahui model yang disarankan. Desirability merupakan nilai fungsi yang menunjukkan kemampuan program untuk memenuhi keinginan berdasarkan kriteria yang ditetapkan pada produk akhir. Nilai desirability yang semakin mendekati nilai 1,0 menunjukkan kemampuan program untuk menghasilkan produk yang dikehendaki semakin sempurna.Mixing different types of vegetable oils for synthesis of biodiesel is one of the efforts for renewable alternative energy. Mixed oil of vegetable oils more potential because it is not difficult to finding raw materials and not useful yet. Vegetable oils mixture as raw materials used include: Jatropha curcas oil, nyamplung oil and waste cooking oil. The mixed and optimized compositions use the simplex lattice design method with a total mixture. The data to be obtained is the influence data of each mixed oil to decrease of FFA during esterification reaction. Simplex lattice design method is one of the methods available in the software Design Expert 10.0. The designs used to optimize the formula on different amounts of different material compositions. The biodiesel synthesis is run based on the experimental design produced by the Expert Design 10.0 program. The use of lattice simplex method design: determination formula, optimizing formulation variable and total number of runs, keeping total concentration constant. ANOVA (Analysis of variance) to determine the significance of response analysis among variables and can know the suggested model. Desirability is a method that shows the program's ability to meet the criteria specified in the final product. The desired value that is critical to the desired product improvement program is so perfect.


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 145
Author(s):  
Yeyen Dwi Iryani ◽  
Ika Yuni Astuti ◽  
Diniatik Diniatik

Ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L) mengandung senyawa xanton yang memiliki aktivitas farmakologis dimana salah satu turunan xanton  α-mangostin bekerja sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui etanol yang menghasilkan ekstrak dengan jumlah xanton tertinggi, menguji aktivitas antioksidan dan tabir surya dari ekstrak terpurifikasi serta mengoptimasi formula sediaan losion tabir surya dari ekstrak terpurifikasi kulit manggis.Optimasi formula losion dilakukan menggunakan software Design Expert® versi 11 dengan kombinasi ekstrak terpurifikasi, asam stearat dan trietanolamin. 14 formula losion dievaluasi nilai SPF, pH dan viskositasnya untuk penentuan formula optimum. Formula optimum selanjutnya diuji nilai SPF, ph dan viskositas untuk membandingkan prediksi software dan hasil percobaan. Selain itu dilakukan uji daya sebar, daya lekat serta stabilitas mekanis terhadap formula optimum. Hasil penelitian menunjukkan kandungan xanton dalam ekstrak etanol 50% sebesar 20,42%, ekstrak etanol 70 % sebesar 29,88% dan ekstrak etanol 96% sebesar 64,57%. Ekstrak terpurifikasi kulit buah manggis memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 5,53 dan nilai AAI 14,46 serta memiliki nilai SPF 8,94 pada konsentrasi 50 µg/ml. Formula optimum yang diperoleh memiliki nilai SPF 7,49 ± 0,0297, kekentalan 21.166,666 cp ± 10,41 serta pH 6,490 ± 0,0404, daya sebar 7,833333 ± 0,15, daya lekat 2,03 ± 0,01.


2021 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 140
Author(s):  
Dewi Farahiyah ◽  
Teuku Nanda Syaifullah Sulaiman

Hidroklorotiazid (HCT) merupakan obat lini pertama untuk penanganan hipertensi. HCT memiliki kelemahan terkait bioavailabilitasnya yang rendah dan umumnya tersedia dalam bentuk sediaan tablet konvensional sehingga dapat menimbulkan masalah tersendiri bagi pasien yang tidak mampu menelan tablet. Fast disintegrating tablet (FDT) HCT merupakan tablet yang dapat terdisintegrasi dan terdisolusi dengan cepat di dalam mulut yang memungkinkan obat dapat diabsorpsi di daerah pregastric sehingga meningkatkan bioavailabilitas obat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula FDT HCT yang menghasilkan sifat fisik optimum dengan kombinasi superdisintegrant crospovidone (CP) dan croscarmellose sodium (CCS). FDT HCT diformulasikan menggunakan kombinasi superdisintegrant CP:CCS pada rentang konsentrasi CP 2-6% dan CCS 1-5%. FDT dibuat dengan metode kempa langsung. Tablet FDT yang dihasilkan, dilakukan uji sifat fisik tablet yaitu kekerasan, kerapuhan, waktu disintegrasi, waktu pembasahan, rasio absorpsi air, dan uji disolusi. Data diolah dengan metode simplex lattice design menggunakan software Design Expert® untuk memprediksi formula optimum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  CP berpengaruh signifikan dalam mempercepat waktu pembasahan, waktu disintegrasi, dan disolusi tablet, sedangkan CCS berpengaruh signifikan dalam menurunkan kekerasan, meningkatkan kerapuhan dan rasio absorpsi air.


2021 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Hardiyanti Dewi Azmi ◽  
Windah Anugrah Subaidah ◽  
Yohanes Juliantoni

Daun jambu biji (Psidium guajava L.) mengandung senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai antioksidan yang dapat mencegah terjadinya kerusakan kulit karena radikal bebas sehingga produk kosmetik sediaan topikal dengan zat aktif ekstrak daun jambu biji perlu dikembangkan. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk menentukan formula optimum sediaan lotion ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.) dengan variasi setil alkohol dan gliserin serta menentukan sifat fisik formula optimumnya. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu maserasi dengan pelarut etanol 96%. Nilai rendemen yang diperoleh yaitu 17,64%. Hasil skrining flavonoid menunjukkan hasil positif yang ditandai dengan terjadinya perubahan warna larutan menjadi merah. Optimasi formula dilakukan dengan metode Simplex Lattice Design yang diolah menggunakan software Design Expert dan sediaan lotion diformulasi dengan meleburkan bahan fase minyak (asam stearat, setil alkohol, propil paraben) dan fase air (trietanolamin, gliserin, metil paraben, aquades) secara terpisah pada suhu 70-75oC kemudian disatukan dan diaduk hingga homogen. Dari software tersebut diperoleh formula optimum dengan konsentrasi setil alkohol dan gliserin masing-masing sebesar 3,93% dan 13,07%. Hasil evaluasi sifat fisik formula optimum yaitu memilki warna hijau kecoklatan, bau khas daun jambu biji, konsistensi yang kental dan pH 7,942, daya sebar 6,350 cm dan daya lekat 0,975 detik.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Gabriel Jonathan Suneidesis Alpons ◽  
Siti Aisiyah ◽  
Nuraini Harmastuti

Ibuprofen merupakan obat golongan Non Steroid Anti-Inflamantory Drug (NSAID) yang digunakan dalam pengobatan nyeri atau inflamasi. Metode dispersi padat dapat meningkatan kelarutan ibuprofen. Ibuprofen dibuat sediaan gel untuk menghindari efek samping. Penambahan enhancer dalam gel dapat meningkatkan penetrasi zat aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi enhancer tween 80 dan etanol terhadap pelepasan dan penetrasi zat aktif ibuprofen dalam sediaan gel, pengaruhnya terhadap mutu fisik sediaan serta formula optimum dari kombinasi keduanya. Penelitian ini menggunakan metode simplex lattice design dengan 2 faktor yaitu tween 80 dan etanol pada sediaan gel formula 1; formula 2; dan formula 3 secara berurutan 100%:0%; 50%:50%; 0%:100%. Dispersi padat ibuprofen-PEG 6000 dibuat dengan metode peleburan, kemudian dilakukan uji FTIR lalu dibuat sediaan gel. Uji penetrasi zat dilakukan dengan menggunakan alat sel difusi franz dengan membran selofan kemudian dilakukan penentuan formula optimum berdasarkan counterplot yang diperoleh dari optimasi menggunakan Design Expert 10.0.1 trial version dengan parameter titik kritis viskositas dan penetrasi zat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi tween 80 dan etanol dapat mempengaruhi viskositas dan penetrasi zat, tween 80 memiliki pengaruh yang lebih besar daripada etanol. Konsentrasi tween 80 4.681% dan etanol 16.319% menghasilkan formula optimum dengan viskositas, daya lekat, dan penetrasi obat paling optimum.


2019 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 62
Author(s):  
Eva Husein ◽  
Agatha Budi Susiana Lestari

Minyak biji bunga matahari (sunflower oil) banyak digunakan dalam krim pelembab untuk menjaga kehalusan dan kelembapan kulit. Penggunaan emulgator yang tepat dapat membantu terbentuknya sediaan krim yang stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mencari komposisi optimum antara Tween 80 dan Span 80 yang menghasilkan sediaan krim dengan sifat fisik dan stabilitas fisik yang baik ditinjau dari viskositas, daya sebar, dan pergeseran viskositas setelah 30 hari. Kemampuan krim dalam mempertahankan kelembapan kulit diuji dengan metode Transepidermal Water Loss (TEWL). Rancangan penelitian menggunakan Simplex Lattice Design 2 faktor 2 level. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari formula yang diuji, terdapat 3 formula yang memenuhi persyaratan untuk respon yang diuji, yaitu pada kombinasi Tween 80:Span 80 (6:4)%, (7;3)% dan (8:2)%. Viskositas yang diperoleh berada dalam kisaran 143,3-153,3 dPas, daya sebar antara 5,0-5,3 cm, dan pergeseran viskositas antara 4,3-6,8%. Uji TEWL dilakukan terhadap formula optimum yang diperoleh, dan penurunan TEWL yang diperoleh berkisar antara 17,9-38,0%. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa sunflower oil dapat diformulasikan dalam sediaan krim menggunakan kombinasi Tween 80 dan Span 80 pada konsentrasi (6:4)%, (7;3)% dan (8:2)% yang memenuhi persyaratan viskositas, daya sebar, dan pergeseran viskositas selama waktu penyimpanan 30 hari, dan terbukti mampu mempertahankan kelembapan kulit.


Author(s):  
Maya Uzia Beandrade

<p>Jinten hitam (<em>Nigella sativa</em>) mengandung senyawa timokuinon yang berefek sebagai imunostimulan. Ekstrak jinten hitam dikembangkan menjadi SNEDDS (<em>Self-nanoemulsifying Drug Delivery System</em>) karena masalah kelarutan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui karakteristik SNEDDS ekstrak jinten hitam yang meliputi viskositas, ukuran tetesan nanoemulsi, <em>extract loading</em>, dan stabilitas. Pengujian aktivitas imunostimulan SNEDDS meliputi rasio sel makrofag dan indeks fagositosis.</p><p>SNEDDS ekstrak jinten hitam dioptimasi dengan metode <em>Simplex Lattice Design</em> menggunakan <em>Design Expert 7.1.5., </em>selanjutnya SNEDDS optimal diuji ukuran tetesan nanoemulsi dan zeta potensial, viskositas, serta uji stabilitas. Uji aktivitas imunostimulan dilakukan dengan metode <em>biolatex assay</em> terhadap tikus <em>Sprague Dawley</em> sebanyak 5 tikus/kelompok selama 15 hari dengan pemberian satu kali sehari yaitu kontrol positif (ekstrak meniran 7,2 mg/tikus), kelompok perlakuan yaitu ekstrak jinten hitam dengan dosis 200 mg/kgBB serta SNEDDS ekstrak jinten hitam (200 mg/kgBB), kelompok plasebo berupa formula SNEDDS tanpa ekstrak jinten hitam, dan kontrol normal, selanjutnya dihitung rasio dan indeks fagositosis makrofag.</p>SNEDDS ekstrak jinten hitam optimal mengandung 15% minyak ikan hiu cucut botol, 67,344% surfaktan (10,102% croduret 50 ss dan 57,242% tween 80), 17,656% PEG 400 sebagai ko-surfaktan dengan hasil ukuran tetesan nanoemulsi 16,3 nm, PI sebesar 0,202, zeta potensial -43,5 mV, dan viskositas antara 234,69 – 255,71 cP. Hasil <em>extract loading</em> sistem SNEDDS mencapai 600 mg ekstrak/g sistem. SNEDDS stabil setelah penyimpanan selama 90 hari pada suhu kamar dan uji <em>freeze-thawing</em>. SNEDDS ekstrak jinten hitam dengan dosis 200 mg/kgBB dapat meningkatkan rasio sel makrofag dan indeks fagositosis dibandingkan dengan ekstrak jinten tanpa formulasi (P&lt;0,05).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document