scholarly journals Perbedaan Efektivitas Antara Pemberian Jus Tomat dengan Jus Jambu Biji Merah terhadap Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Hilir

2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 71-75
Author(s):  
Heni Wijayanti ◽  
Dyah Ayu Wulandari ◽  
Mariam Melyani
Keyword(s):  
T Test ◽  
P Value ◽  

Latar Belakang : Anemia adalah suatu keadaan di mana kadar hemoglobin dalam darah di bawah normal. Sebagian besar anemia adalah anemia defisiensi zat besi (Fe) yang dapat disebabkan oleh konsumsi zat besi yang kurang dari makanan.Tomat dan jambu biji merupakan buah yang mengandung vitamin C dan zat besi tinggi yang bermanfaat jika dikonsumsi ibu hamil. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian jus tomat dan jus jambu biji merah terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III. Metode : Penelitian kuantitatif dengan metode quasy experimental two group pre-post test design. Sampel sebanyak 32 responden dengan teknik non probalility sampling. Analisis data menggunakan uji Independent-T Test. Hasil : Terdapat perbedaan efektivitas antara pemberian jus tomat dan jus jambu biji merah terhadap kadar hemoglobin ibu hamil trimester III. Uji Independent-T Test menunjukkan p-value 0,000 (<0,05) dengan nilai rerata kelompok jus tomat sebelum dan sesudah intervensi sebesar 1,10 sedangkan kelompok jus jambu biji merah juga menunjukkan peningkatan rerata kadar hemoglobin ibu hamil sebelum dan sesudah intervensi sebesar 1,86. Kesimpulan : Peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III dengan pemberian jus jambu biji merah lebih efektif dibandingkan dengan pemberian jus tomat

2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Juliastuti Juliastuti

Tidak memadainya produksi ASI adalah faktor penghambat paling umum yang menyebabkan berhentinya praktik pemberian ASI eksklusif sebagai upaya untuk meningkatkan laju sekresi dan produksi ASI adalah melalui penggunaan obat-obatan herbal tradisional seperti rebusan dan ekstraksi manis daun (Sauropus androgynus). Daun manis ekstrak (Sauropus androgynus) telah diketahui memiliki berbagai kegiatan farmakologis. Manis daun contains a number of important nutrients such as protein, vitamin C, vitamin D, calcium, and folic acid. This study aimed  to determine the differences in the effectiveness of Sweet leaf decoction and Sweet leaf  (sauropus androgynus) extract   in  adequacy of breastfeeding mother breast milk . The research used   quasi-experimental design with pre-test and post-test design, the sampling technique with purposive sampling as many as 20 breastfeeding mothers, the results of the study were analyzed by independent t-test. The results showed that Sweet leaf decoction and Sweet leaf extract were effective to fullfill the adequacy of breast milk. The Sweet leaf decoction in this study proved to gain infant weight compared to Sweet leaf extract with p value 0,000. AbstrakProduksi ASI yang tidak cukup merupakan faktor penghambat yang paling umum menyebabkan berhentinya praktik pemberian ASI eksklusif. Salah satu upaya meningkatkan kecepatan produksi dan produksi ASI adalah melalui penggunaan obat ramuan tradisional seperti Rebusan dan ekstrak daun katuk ( Sauropus androgynus ). Ekstrak daun katuk ( Sauropus androgynus ) telah terbukti memiliki berbagai macam fungsi farmakologi. Daun katuk mengandung nutrisi penting seperti protein, vitamin C, vitamin D, kalsium, hingga asam folat. Peneltian ini bertujuan untuk memahami perbedaan rebusan daun katuk dan ekstrak daun katuk (sauropus androgynus) dan ekstrak daun katuk terhadap kecukupan ASI pada ibu menyusui. Metode penelitian ini menggunkan quasi eksperimendengan mendesain pre test dan post test design , teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling sebanyak 20 ibu menyusui, hasil penelitian dianalisa dengan uji independent t-test. Hasil Penelitian menunjukkan Rebusan daun katuk dan ekstrak daun katuk efektif dalam memenuhi kecukupan ASI. Rebusan Daun katuk dalam penelitian ini terbukti meningkatkan berat badan bayi membandingkan ekstrak daun katuk dengan nilai p 0,000.


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 14-20
Author(s):  
Rizful Maulina Maulina

Sectio caesarea merupakan pembedahan dilakukan dengan membuat sayatan yang selalu berhubungan dengan insisi yang menimbulkan berbagai keluhan dan gejala. Salah satu keluhan yang sering dikemukakan adalah nyeri. Aromaterapi lavender merupakan salah satu pengobatan nonfarmakologi yang dapat mengurangi nyeri karena kandungan yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi lavender untuk penurunan skala nyeri luka ibu post sectio caesarea. Desain penelitian pre experiment design dengan one group pre test-post test design. Populasi dalam penelitian ini ibu post sectio caesarea hari ke 1-2 bulan Juni 2017. Sampelnya ibu post sectio caesarea sejumlah 8 responden. Teknik sampling menggunakan Purposive sampling. Analisis data menggunakan uji t test. Hasil penelitian menunjukkan Sebelum pemberian aromaterapi lavender menunjukkan 100% responden mengalami nyeri sedang. Setelah pemberian aromaterapi lavender menunjukkan bahwa 62,5% responden dengan nyeri sedang dan 37,5% dengan nyeri ringan. Hasil analisa data nilai p value sebesar 0,021 yang kurang dari α (0,05) sehingga H1 diterima yakni  ada pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan nyeri luka ibu post sectio caesarea. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan tenaga medis dapat mengkombinasikan farmakologi dan non farmakologi dalam praktek kebidanan sebagai upaya untuk mengatasi nyeri pada ibu post sectio caesarea.Kata Kunci: sikap orang tua, sikap teman sebaya, akses media, perilaku seksual pranikah beresiko IMS


PROMOTOR ◽  
2019 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 199
Author(s):  
Ludya Devi Ariyani ◽  
Fenti Dewi Pertiwi ◽  
Merry Maeta Sari

<p>Balita termasuk dalam golongan masyarakat rentan gizi, sedangkan pada saat ini mereka sedang� mengalami proses pertumbuhan yang relatif pesat, pengetahuan ibu merupakan salah satu faktor terpenting dalam pemenuhan gizi pada balita, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya<br />pengaruh penyuluhan menggunakan media leaflet mengenai gizi balita terhadap pengetahuan ibu tentang gizi balita di Posyandu Dahlia Desa Gunung Sari Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor.<br />Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Pre Eksperimen dengan rancangan One Group Pre Test-Post Test Design. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan<br />media. Tekhnik pengambilan sampel dengan metode Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pengetahuan yang signifikan pada ibu balita (p value) = 0,000 sebelum dan setelah diberikan penyuluhan dengan media leaflet menggunakan uji t test dependen.<br />Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat diberikan adalah Puskesmas Pamijahan dapat memberikan pelatihan kepada para kader agar kader terintervensi dengan baik. serta mampu meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi balita. Bagi peneliti lain disarankan melakukan<br />penelitian menggunakan metode dan media lain yang lebih inovatif.</p>


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 105-109
Author(s):  
Nikmah Jalilah Ritonga ◽  
Hani Amaliah Majidah ◽  
Riris Sitorus ◽  
Diah Evawanna Anuhgera ◽  
Kardina Hayati ◽  
...  

Durasi lama menyusui bayi berbeda-beda sesuai dengan pola hisap bayi. Jika kegiatan menyusui berlangsung terlalu lama (lebih dari setengah jam) atau terlalu pendek (kurang dari 4 menit), hal ini menunjukkan kemungkinan adanya masalah pada perlekatan antara bayi dan puting susu ibu. Frekuensi menyusu pada bayi akan sangat mempengaruhi fisik dan emosional bayi yang mana dengan frekuensi dan durasi menyusu akan meningkatkan kondisi yang tenang kepada bayi dan berat badan bayi akan bertambah. Upaya untuk menawarkan meningkatkan kondisi yang tenang dan berat badan bayi salah satunya yaitu pijat bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap durasi menyusu pada bayi. Rancangan pada penelitian yaitu Quasi-Experiment dengan desain one grup pre dan post test design. Pengambilan sampel ini dengan teknik purposive sampling. Jumlah sampel 10 responden. Dari hasil analisis uji bivariat menggunakan uji paired simple t Test, didapatkan nilai yang signifikan yaitu (p value: 0.000), sehingga p<0.005, dapat disimpulkan terdapat pengaruh pijat bayi terhadap durasi menyusu pada bayi. Oleh karena itu, diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk mengaplikasikan pijat bayi ini sebagai metode untuk meningkatkan durasi menyusui.


Author(s):  
Pradnja Paramitha Chandra Devi ◽  
Rudi Hamarno ◽  
Roni Yuliwar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat nyeri dan tekanan darahsebelum dan sesudah dilakukan DBE pada pasien yang mengalami pembedahan laparatomi di RSLavalette Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah one group pre-post test design. Subyekpenelitian adalah pasien post laparatomi yang dipilih dengan teknik purposive sampling sebanyak 20responden. Hasil uji statistik paired t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan sebelumdan sesudah deep breathing exercise (DBE) dari tingkat nyeri dengan p-value=0,000 (p<0,05). Namuntidak terdapat perbedaan signifikan pada tekanan darah sistole dengan p-value=0,725 dan tekanandarah diastole dengan p-value=0,428 (p>0,05). Saran bagi perawat agar melakukan DBE pada pasienpost laparatomi karena dapat menurunkan tingkat nyeri.


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 6-14
Author(s):  
Mira Astri Koniyo ◽  
Rini Fahriani Zees
Keyword(s):  
T Test ◽  
P Value ◽  

Tujuan umum penelitian mengetahui efektifitas pemberian kompres plester hangat dan aroma terapi lavender terhadap penurunan nyeri haid pada remaja Puteri. Desain penelitian ini pra-eksperimen dengan two group pra-post test design dimana peneliti melibatkan dua kelompok remaja Puteri yaitu satu kelompok terapi kompres plester hangat dan satu kelompok terapi kompres plester hangat + aromaterapi lavender. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja Puteri yang mengalami dismenorea sebanyak 79, dan Sampel penelitian sebesar 60 sampel. Waktu penelitian dilaksanakan dari tanggal 03 Oktober s.d 14 November 2018. Hasil penelitian berdasarkan uji statistik t-test dependen pada kelompok pertama menunjukkan nilai p value 0,000 ? 0,05 sehingga H0 ditolak Ha diterima maka efektif pemberian terapi kompres plester hangat terhadap penurunan nyeri. Pada kelompok kedua berdasarkan uji statistik t-test dependen menunjukkan nilai p value 0,000 ? 0,05 sehingga H0 ditolak Ha diterima maka efektif pemberian terapi kompres plester hangat + aromaterapi lavender terhadap penurunan nyeri haid (dismenore).


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 20
Author(s):  
Eka Oktavianto ◽  
Alfi’atul Mubasyiroh

Background: Childcare problems will have an impact on growth and development. Currently there are many caregivers who do not understand how to take care of children. Many of them do not know the importance of playing and interacting with children yet. Therefore it is important to provide training to them.Objective: Studywas aimed to evaluate the effect of play training in caregiver on knowledge, affective, and skill of caregiver at LKMD Singosaren kindergarten Banguntapan Bantul Yogyakarta. Methods: Pre-experimental with one group pre and post-test design without control was applied in this study. Nineteen pairs of caregiver and preschool children were selected by using purposive sampling. Data was collected by using questionnaires and observation form. Then, data analysis was performing by dependent sample t test. Result: This study found that knowledge was increasing about 3,68 after the training is given to the respondents. The affective was increasing about 5 after the training is given to the respondents. The skill was increasing about 32 after the training is given to the respondents Comparative test between pre-test toward post-test I and II showed that p=0,000 (p value <0,05).Conclution: Providing the play training has found significantly affect on knowledge, affective, and skill of caregiver to provide better caring in preschool children.


2018 ◽  
Vol 16 (3) ◽  
Author(s):  
Dina Rakhmawati ◽  
Nurhaidah . ◽  
Suprijandani .

Makanan jajanan menurut WHO (World Health Organization) adalah makanan dan minuman yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan tempat-tempat yang ramai atau tempat-tempat umum yang dapat dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan lebih lanjut. Selama ini masih banyak makanan jajanan yang berpotensi dapat mengganggu kesehatan, seperti keracunan makanan. Dalam upaya menghindari terjadinya keracunan makanan maka perlu meningkatkan pengetahuan dan sikap anak usia sekolah tentang makanan jajanan menggunakan alat bantu atau media promosi, seperti media leaflet dan media video. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penyuluhan menggunakan media leaflet dengan video tentang pengetahuan dan sikap siswa materi makanan jajanan.Jenis penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimental dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimen one group pre-post test design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 51 siswa kelas V pada responden kelompok media leaflet dan 51 siswa kelas V pada responden kelompok media video. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara analitik menggunakan paired t test pada program komputer.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan rata-rata nilai tingkat pengetahuan tentang makanan jajanan sebelum dengan sesudah dilakukan penyuluhan pada kelompok media leaflet dengan p value (0,032) < α (0,05), sedangkan pada sikap kelompok media leaflet dan pengetahuan serta sikap kelompok media video tidak terdapat perbedaan yang signifikan p value > α (0,05).Kesimpulan dalam penelitian ini diketahui bahwa penggunaan media leaflet dalam penyuluhan lebih baik dibandingkan dengan media video  terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap responden. Disarankan agar sekolah melakukan penyuluhan secara berkala menggunakan bantuan media leaflet.Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Media Leaflet dan Video


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 43-52
Author(s):  
Yessy Nur Endah Sary
Keyword(s):  
T Test ◽  
P Value ◽  

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis efektifitas pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan  nenek dan status gizi anak prasekolah. Merupakan penelitian kuantitatif dengan desain eskperimental, one group pre test post test design. Populasi pada penelitian ini adalah nenek sebanyak 29 orang nenek dan 29 cucunya (anak prasekolah (3-5 tahun)). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah nenek yang bisa baca tulis dan bersedia ikut dalam penelitian. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling sehingga sampel yang digunakan adalah 29 orang nenek dan 29 cucnya (anak prasekolah (3-5 tahun)). Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner singkat untuk mengukur data sosiodemografi nenek (umur, pendidikan terakhir dan pekerjaan). Leaflet tentang makanan bergizi seimbang diberikan kepada nenek saat mengikuti pendidikan kesehatan. Pengetahuan diukur dengan kuesioner. Status gizi diukur dan dicatat pada lembar observasi. Pengetahuan nenek dan status gizi anak prasekolah dianalisis dengan menngunakan t- test. Hasil analisis dengan t-test menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan yang dapat dilihat dari hasil pre test yang menyatakan mayoritas nenek memiliki tingkat pengetahuan buruk dan pada  post test pengetahuan nenek mayoritas menjadi  baik dengan p value=0,008 (p<0,01). Selain itu juga terjadi peningkatan status gizi setelah dilakukan analisis pada pres test dengan hasil mayoritas status gizi anak prasekolah yaitu buruk  dan post test meningkat menjadi status gizi baik dengan p value=0,06 (p<0,001). Pendidikan kesehatan tentang makanan bergizi seimbang efektif dalam meningkatkan pengetahuan nenek dan status gizi anak prasekolah.Diperlukan pemberian pendidikan kesehatan yang terus menerus dari tenaga kesehatan atau lembaga lainnya kepada nenek yang mengasuh cucunya karena meskipun nenek telah berhasil mengasuh orang tua anak usia sampai dewasa, tetapi mayoritas mereka tidak  memahami jenis makanan bergizi seimbang yang diperlukan  cucunya dalam satu hari sehingga akan  berdampak kepada kurang atau buruknya status gizi anak prasekolah


2021 ◽  
Vol 7 (4) ◽  
pp. 738-743
Author(s):  
Sri Ayu Arianti ◽  
Sri Lestari ◽  
Supriyatni Kartadarma

Background : Anemia in pregnancy is currently a global problem in Indonesia because it can cause maternal death. The role of iron is very important for pregnant women and fetuses. The risk of anemia in pregnant women can cause postpartum bleeding, prolonged labor and infection during the puerperium. Disorders of fetal development can also be caused by iron deficiency. The importance of efforts to reduce the problem of anemia in pregnant women can be pharmacologically and non pharmacologically. Non-pharmacological treatment can be know as complementary or alternative therapy by  giving seaweed and honey  drinks. Consumption of foods containing Fe such as seaweed and consumption of food containing Fe absorption aids (Fe enhancers) containing vitamin C can increase hemoglobin levels in pregnant women.  Purpose: to determine the effectiveness of seaweed (Eucheuma Spinosum) and honey drinks on increasing haemoglobin levels in pregnant women.Methods : The research using a quasi-experimental research method with one group pre test-post test design. The sampling technique used was the non-probability sampling technique of "purposive sampling" with a sample of 30 pregnant women who were given 100 grams of seaweed drink and 25 grams of honey a day for 10 days.Results :  The results showed that there was a change in the mean before being given treatment (Pre test) of 10.4 gr/dl after being given an intervention (post test) of 11.4 gr/dl. Hemoglobin levels after treatment increased on average by 1 g/dl with p-value (0.001) (P <0.05).Conclusion : consuming seaweed and honey drinks has an effect on increasing hemoglobin levels in pregnant women. Keywords:  Haemoglobin, Seaweed , Honey ABSTRAK Latar Belakang : Anemia pada kehamilan saat ini menjadi masalah global di Indonesia karena dapat mengakibatkan kematian pada ibu. Peranan zat besi sangatlah penting bagi ibu hamil dan janin. Resiko anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan terjadinya perdarahan pasca salin, persalinan lama dan  infeksi pada masa nifas. Gangguan pada perkembangan janin dapat disebabkan juga karena kekurangan zat besi. Pentingnya dilakukan upaya mengurangi masalah anemia pada ibu hamil dapat secara farmakologi dan non farmakologi. Penanganan secara non farmakologi dapat kita kenal dengan therapi komplementer atau alternatif dengan pemberian minuman rumput laut dan madu. Konsumsi makanan yang mengandung Fe seperti rumput laut dan konsumsi  makanan  yang mengandung  zat pembantu penyerapan Fe (enhancer Fe)  yang mengandung vitamin C dapat meningkatkan kadar haemoglobin pada ibu hamil.Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas minuman rumput laut (Eucheuma Spinosum) dan madu terhadap peningkatan kadar haemoglobin pada ibu hamil.Metode : penelitian ini menggunakan quasy experiment dengan one group pretest-post test design. Teknik pengambilan sampel dengan teknik Nonprobability sampling jenis “Purposive sampling” dengan jumlah sampel 30 orang ibu hamil yang diberikan minuman rumput laut 100 gr dan 25 gr sehari madu selama 10 hari.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan mean sebelum diberikan perlakuan (Pre test) 10,4 gr/dl setelah di berikan intervensi (post test) 11,4 gr/dl. kadar haemoglobin setelah perlakuan  rata-rata meningkat sebesar 1 gr/dl dengan p-value (0,001) (P <0,05).  Kesimpulan : mengkonsumsi minuman  rumput laut dan madu memiliki pengaruh terhadap peningkatan kadar haemoglobin pada ibu hamil. Kata kunci: Haemoglobin, rumput laut, madu 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document