- Musik Mozart Memiliki Ekspresi Brain Deriverd Neurotrophic Factor Tertinggi Pada Serebrum dan Serebellum Rattus norvegicus Dibandingkan Dengan Gamelan Jawa, Sunda Dan Bali Selama Kehamilan
Pendahulan: Musik dapat memengaruhi sistem saraf parasimpatis atau sistem saraf otomatis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Paparan musik Mozarts, gamelan Jawa, Sunda, dan Bali memengaruhi faktor neurotropik yang ada di otak. Metode: Penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan desain random post-test onlydalam desain kelompok kontrol yang digunakan oleh hewan percobaan Rattus norvegicus sebagai model. Hasil: Ada perbedaan ekspresi brain deriverd neurotrophic factor yang signifikan pada anak Rattus norvegicus antara kelompok dengan p = 0,018 (rata-rata 1,60 ± 0,42 untuk kelompok kontrol, 4,00 ± 1,85 untuk kelompok musik mozart, 3,00 ± 0,96 untuk orang Jawa Kelompok gamelan, 2,48 ± 0,68 kelompok Gamelan Sunda, dan 2,16 ± 1,27 pada kelompok Gamelan Bali) juga di otak kecil dengan p = 0,022 (rata-rata 1, 44 ± 0,29 untuk kelompok kontrol, 3,92 ± 1,81 untuk acara Mozart, 3.04 ± 0.94 grup gamelan Jawa, 2.92 ± 0, 41 grup gamelan Sunda, dan 2.57 ± 1.053 grup gamelan Bali). Kesimpulan: Ada perbedaan ekspresi brain deriverd neurotrophic factor pada serebrum dan serebellum Rattus norvegicus antara yang terpapar musik Mozart, gamelan Jawa, Sunda, Bali dan kontrol. Key words : Mozart, Javanese Gamelan, Sundanese Gamelan, Balinese Gamelan, Brain Deriverd Neurotrophic Factor