scholarly journals Faktor Risiko Kejadian Hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Provinsi Aceh

2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 148
Author(s):  
Fauziah Andika ◽  
Faradilla Safitri

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang ditemukan pada masyarakat baik di negara maju maupun berkembang termasuk Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis factor risiko yang berhubungan dengan kejadian hipertensi di RSUD dr. Zainoel abidin Provinsi Aceh. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan desain Cross sectional.Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi square dengan CI (Confident Interval) 95%. Sampel pada penelitian ini berjumlah 80 orang. Hasil bivariat diperoleh hasil ada hubungan antara kejadian hipertensi dengan umur (P value=0.003, OR=5.113), Jenis Kelamin (P value= 0.743), pekerjaan (p value = 0.341), Stress (p value= 0.274), konsumsi kopi (p value= 0.400), obesitas (p value= 0.041, OR=3.361), Riwayat keluarga (P value=0.0001, OR=6.616). Berdasarkan analisis multivariat diperoleh variabel yang paling dominan adalah variabel riwayat keluarga (p value= 0.001, OR=7.321). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan signifikan antara umur, obesitas dan riwayat keluarga dengan kejadian hipertensi di RSUD dr. Zainoel Abidin Provinsi Aceh. Diharapkan kepada masyarakat aceh agar lebih menjaga kesehatan dengan cara berolahraga, menjaga pola makan dan sering melakukan pemeriksaan darah jika memiliki riwayat keturunan hipertensi.

Author(s):  
Fauziah Andika ◽  
Faradilla Safitri

ABSTRAKDi Provinsi Aceh kejadian hipertensi banyak dijumpai baik wanita maupun pria. Jumlah kejadian hipertensi di provinsi Aceh tahun 2015 sebanyak10% rawat jalan dan rawat inap 87 orang,Tahun 2017 sebanyak rawat jalan 29%, rawat inap 90 0rang dan 2 diantaranya meninggal. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis factor risiko yang berhubungan dengan kejadian hipertensi di RSUD dr. Zainoel abidin Provinsi Aceh. Desain penelitian ini adalah Cross sectional dengan jumlah populasi 774 orang dan jumlah sampel 80 orang. Pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara dan menggunakan kuesioner. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi square dengan CI (Confident Interval) 95%.. Hasil bivariat diperoleh hasil ada hubungan antara kejadian hipertensi dengan umur (P value=0.003, OR=5.113), Jenis Kelamin (p value = 0.743), pekerjaan (p value = 0.341), Stress (p value = 0.274), konsumsi kopi (p value= 0.400), obesitas (p value = 0.041, OR=3.361), Riwayat keluarga (p value =0.0001, OR=6.616). Berdasarkan analisis multivariat diperoleh variabel yang paling dominan adalah variabel riwayat keluarga (p value = 0.001, OR=7.321). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan signifikan antara umur, obesitas dan riwayat keluarga dengan kejadian hipertensi di RSUD dr. Zainoel Abidin Provinsi Aceh.Kata-kata kunci : Hipertensi, faktor risiko  ABSTRACTIn the Province of Aceh the incidence of hypertension is found in both women and men. The number of hypertension events in Aceh province in 2015 was 10% outpatient and 87 inpatient care, 2017 as many as 29% outpatient care, 90 inpatient hospitalizations and 2 of them died. The purpose of this study was to analyze the risk factors associated with the incidence of hypertension in RSUD dr. Zainoel abidin the Province of Aceh. The design of this study was cross sectional with a population of 774 people and a total sample of 80 people. Data collection by means of observation and interviews and using questionnaires. The analysis used was univariate analysis and bivariate analysis using the chi square test with CI (Confident Interval) 95%. Bivariate results were obtained. There was a relationship between the incidence of hypertension and age (P value = 0.003, OR = 5.113), Gender (P value = 0.743), employment (p value = 0.341), stress (p value = 0.274), coffee consumption (p value = 0.400), obesity (p value = 0.041, OR = 3,361), family history (P value = 0.0001, OR = 6.616). Based on multivariate analysis, the most dominant variable was obtained from the family history variable (p value = 0.001, OR = 7.321). Based on the results of the study it can be concluded that there is a significant relationship between age, obesity and family history with the incidence of hypertension in RSUD dr. Zainoel Abidin Aceh Province.Keyword: Hipertention, risk factor


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 187
Author(s):  
Asmaul Husna ◽  
Zarfiel Tafaal

Pernikahan usia muda merupakan masalah di Indonesia. Batas usia pernikahan usia sehat adalah usia 25 tahun untuk laki-laki dan 20 tahun untuk perempuan. Dalam (SDKI) 2007, dari 6.341 perempuan usia 15-19 tahun, 12,8% dari mereka sudah menikah dan dari 6.681 perempuan usia 20-24 tahun, 59% diantaranya sudah menikah. Ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimental dengan pengumpulan data secara cross sectional. Analisis univariat hanya melihat distribusi frekuensi dan persentase setiap variabel. Analisis bivariat menggunakan uji chi square dengan CI (Confident Interval) 95% dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik. dilakukan di Desa Kampong Pukat Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie pada bulan Desember Tahun 2015, dengan populasi seluruh pasangan yang sudah menikah yaitu sebanyak 50 istri. Dan semua anggota populasi dijadikan responden. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan pengetahuan (p-Value = 0,012, OR = 0,159), variabel pekerjaan (p-Value = 0,010, OR = 5,667), variabel dorongan orang tua (p-Value =0,035, OR = 5,333) berhubungan dengan pernikahan di usia muda. Penelitian ini menemukan bahwa ada hubungan variable pengetahuan dan pekerjaan yang termasuk faktor predisposing berhubungan bermakna dengan pernikahan usia muda dan dorongan orang tua berhubungan bermakna dengan pernikahan di usia muda. Dari analisis multivariat diperoleh hasil bahwa pengetahuan merupakan variabel yang paling dominan terhadap pernikahan usia muda setelah di control oleh variable dorongan orang tua, pekerjaan dan pendidikan.


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 81
Author(s):  
Zuraida Zuraida ◽  
Nuzulul Rahmi

Rendahnya perilaku higienis saat menstruasi dapat  menimbulkan beberapa penyakit berupa infeksi alat reproduksi seperti vaginitis, trichomoniasis, pedikuloris dan keputihan, hal ini menunjukan banyak nya siswi di SMA Kartika masih kurangnya perilaku higienis remaja saat menstruasi ini disebabkan wawasan pengetahuan dan informasi yang didapatkan remaja masih kurang. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku higienis remaja saat menstruasi pada siswa di SMA Kartika XIV-1 Banda Aceh. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional,penelitian ini dilakukan pada tanggal 16 Mei - 03 Juni 2016, populasi yaitu seluruh siswi SMA Kartika XIV-1 sejumlah 51 orang, Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara Total Sampling dengan menetapkan semua populasi siswi sebanyak 51 orang sebagai sampel, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Tehnik analisis data menggunakan Chi-square,dengan Confident Interval (CI) 95% . Dari hasil uji statistik diperoleh ada hubungan pengetahuan dengan perilaku higienis remaja saat menstruasi p value ( 0,041 ), ada hubungan dukungan keluarga dengan perilaku higienis remaja saat menstruasi p value (0,001), ada hubungan sikap dengan perilaku higienis remaja saat menstruasi p value (0,006). Berdasarkan hasil penelitian ini di dapatkan dari analisis statistik p value ≤ 0,05 yaitu ada hubungan pengetahuan , dukungan keluarga dan sikap dengan perilaku higienis remaja saat menstruasi di SMA Kartika XIV-1 Banda Aceh. Diharapkan kepada Kepala sekolah beserta Guru dapat memberikan informasi kepada remaja putri mengenai perilaku higienis remaja saat menstruasi.


2020 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 105-114
Author(s):  
Ainul Mardhiah ◽  
Nova Hasbani Prima Dewi ◽  
Aminy Aminy

The family planning program also aims to improve the quality of the family in order to generate a sense of security, peace and hope of a better future in realizing the prosperity of birth and inner happiness. Allegedly the factor causing EFA participation in the family planning program is characteristic. The purpose of this research is to know the relationship of attitude and characteristic of Elderly Age Couple (PUS) with participation in family planning program at UPT Puskesmas Sungai Raya Sungai Raya District, East Aceh regency 2018. The research design used was analytic survey with cross sectional design. The population of this study is all Pairs Age of Fertile located in Work Area UPT Sungai Raya Public Health Service Center in January to December 2017 which amounted to 1897 people. Sampling using Slovin formula, obtained as many as 95 samples. The study was conducted from 7-17 July 2018 using questionnaires by interview. Statistical test using chi-square test. Result of research indicate that majority of fertile couple couples (PUS) participate in family planning program as much as 67 respondents (70,5%). Statistically there is relationship of attitude and characteristic of Elderly Age Couple (EFA) with non participation in family planning program in Working Area of UPT Puskesmas Sungai Raya Sungai Raya District of East Aceh Regency 2018 with p value <0,1. It is recommended that the family planning program holders in UPT Puskesmas Sungai Raya Sungai Raya District of East Aceh District to invite cross-sectoral figures to hold meetings to create mini workshop plans at least once a month to increase the participation of the Elderly Age Couple (PUS) in family planning programs. Keyword : Family Planning Program, Attitudes, CharacteristicsABSTRAKProgram KB juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga agar dapat timbul rasa aman, tentram, dan harapan masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin. Diduga faktor yang menyebabkan ketidakikutsertaan PUS dalam program KB adalah karakteristik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan sikap dan karakteristik Pasangan Usia Subur (PUS) dengan keikutsertaan dalam program KB di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sungai Raya Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur tahun 2018. Desain penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan bedah lintang. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh Pasangan Usia Subur yang berada di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sungai Raya pada bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2017 yang berjumlah 1.897 orang. Pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin, didapatkan sebanyak 95 sampel. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 7-17 Juli tahun 2018 menggunakan kuesioner dengan cara wawancara. Uji statistik menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas Pasangan Usia Subur (PUS) ikut serta dalam program KB yaitu sebanyak 67 responden (70,5%). Secara statistik ada hubungan sikap dan karakteristik Pasangan Usia Subur (PUS) dengan ketidakikutsertaan dalam program KB di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sungai Raya Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur tahun 2018 dengan p value < 0,1. Sebaiknya pemegang program KB di UPT Puskesmas Sungai Raya Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur agar mengajak tokoh lintas sektor agar mengadakan pertemuan untuk membuat rencana loka karya mini setidaknya satu bulan sekali untuk meningkatkan keikutsertaan Pasangan Usia Subur (PUS) dalam program KB.Kata Kunci : Program KB, Sikap, Karakteristik


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 9
Author(s):  
Yunita Mansyah Lestari ◽  
Suzy Yusna Dewi ◽  
Aulia Chairani

ABSTRAK   Alexithymia ditandai dengan ketidakmampuan dalam mengenali dan mengekpresikan emosi serta pemikiran yang berorientasi eksternal sehingga mereka memiliki hubungan interpersonal yang buruk. Remaja dengan alexithymia cenderung menjadi kecanduan media sosial.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Alexithymia terhadap kecanduan media sosial pada remaja di Jakarta Selatan. Subjek penelitian adalah remaja yang berusia 13-19 tahun dan tinggal di Jakarta selatan. Pengambilan data menggunakan metode consecutive sampling dan snowball sampling dengan menyebar kuesioner menggunakan link googleform. Jumlah subjek penelitian sebanyak 207 orang (41 = laki-laki, 166 = perempuan). Skala yang digunakan adalah Toronto Alexithymia Scale (TAS-20) dan Social Media Disorder (SMD). Analisa data menggunakan metode chi-square pada SPSS 25. Hasil penelitian didapatkan 85 orang mengalami alexithymia, 88 mengalami kecanduan dan 62 orang mengalami alexithymia dan kecanduan media sosial. p-value didapatkan 0,000. Hal ini berarti terdapat hubungan antara Alexithymia dengan Kecanduan Media Sosial pada remaja di Jakarta Selatan. Kata Kunci :Alexithymia, Kecanduan Media Sosial, Remaja     ABSTRACT   Alexithymia is characterized by an inability to recognize and express emotions and have external oriented thoughts so that they have poor interpersonal relationships. Teenagers with alexithymial tend to become addicted to social media. This study aims to determine the relationship between Alexithymia towards social media addiction in adolescents in South Jakarta. The research subjects were adolescents aged 13-19 years and lived in south Jakarta. Retrieval of the data was using consecutive sampling and snowball sampling method by distributing questionnaires using the googleform link. The number of research subjects was 207 people (41 = men, 166 = women). The scale was used is the Toronto Alexithymia Scale (TAS-20) and Social Media Disorder (SMD). Data analysis using the chi-square method in SPSS 25. The results showed that 85 people had alexithymia, 88 were addicted and 62 people had alexithymia and were addicted to social media. p-value obtained is 0,000. This means that there is a relationship between Alexithymia and Social Media Addiction in adolescents in South Jakarta. Keyword : Adolescents, Alexithymia, Social Media Addiction


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 19-28
Author(s):  
Rakhmie Rafie ◽  
Yusmaidi Yusmaidi ◽  
Mira Fitriyani

Berdasarkan Permenkes 585/1989 dikatakan bahwa informed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut. Peran dan tanggung jawab dokter terhadap pelaksanaan tindakan medis berdasarkan imformed consent sangat penting untuk mencegah kemungkinan yang akan terjadi kepada pasien nantinya. Pemahaman terhadap informasi yang diberikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya karakteristik orang tersebut. Survey analitik dengan desain cross sectional dengan wawancara terpimpin menggunakan kuesioner terhadap 100 responden, dan diolah menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: yang berusia dewasa 84 responden (84%) dan yang berusia muda sebanyak 16 responden (16%), laki- laki 63 responden (63%) dan perempuan 37 responden (37%), yang berpendidikan rendah 41 responden (41%) dan yang berpendidikan tinggi 59 responden, yang tidak bekerja 24 responden (24%) sedangkan yang bekerja 76 responden (76%), yang mempunyai pemahaman baik 58 responden (58%) dan yang tidak baik sebanyak 42 responden (42%). Variabel yang terdapat hubungan bermakna dengan pemahaman terhadap persetujuan tindakan medis pada tindakan bedah di RSPBA pada bulan Maret 2015 adalah umur (nilai p value = 0,037) OR = 3.761 dengan nilai Confidence Interval (1.195-11.835)dan pendidikan (nilai p value = 0,00) OR = 8.551 dengan Confidence Interval (3.436-21.285). Sedangkan variabel yang tidak terdapat hubungan bermakna dengan pemahaman persetujuan tindakan medispada tindakan bedah di RSPBA pada bulan Maret 2015 adalah jenis kelamin (nilai p value = 0,987) dan pekerjaan (p value = 0,251). Terdapat hubungan bermakna antara umur dan pendidikan dengan pemahaman terhadap persetujuan tindakan medis pada tindakan bedah di RS Pertamina Bintang Aamin (RSPBA) pada bulan Maret 2015.  


2019 ◽  
Vol 7 (04) ◽  
pp. 215-224
Author(s):  
Kristin Yuliati Sayori ◽  
Astrid Novita
Keyword(s):  
P Value ◽  

Wanita hamil termasuk golongan yang rentan untuk terkena malaria karena berhubungan dengan penurunan imunitas di masa kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia kehamilan, kebiasaan keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan penggunaan kelambu dengan kejadian malaria pada ibu hamil. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain Cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester 1 dan 2 di wilayah kerja Puskesmas Masni dari bulan Juli-Desember Tahun 2017 dengan teknik pengambilan sampel secara Total Sampling yaitu sebanyak 112 orang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari tahun 2018. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder yaitu kuesioner dan data status pasien sebagai alat ukur. Teknik pengolahan dan analisis data mengunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan usia kehamilan dengan kejadian malaria (p-value=0,025), ada hubungan kebiasaan keluarga dengan kejadian malaria (p-value=0,011), ada hubungan lingkungan tempat tinggal dengan kejadian malaria (p-value=0,022), dan ada hubungan penggunaan kelambu dengan kejadian malaria (p-value=0,030). Kesimpulannya ada hubungan usia kehamilan, kebiasaan keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan penggunaan kelambu dengan kejadian malaria. Saran bagi tenaga kesehatan agar dapat melakukan perbaikan prosedur distribusi kelambu berinsektisida gratis bagi masyarakat sehingga lebih tepat sasaran, dan perlu memaksimalkan sosialisasi cara penggunaan dan pemeliharaan kelambu berinsektisida.


2019 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 33-36
Author(s):  
Feva Tridiyawati ◽  
Anisa Ayu Riska Handoko
Keyword(s):  
P Value ◽  

ABSTRAK Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara Status sosial ekonomi dan pengetahuan ibu dengan kejadian gizi kurang pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Jatibening tahun 2018.  Metode Penelitian:Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang mengalami gizi kurang di Wilayah Kerja puskesmas Kelurahan Jatibening yang sejumlah 35 orang. Jadi metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah total sampling. Hasil Penelitian:Dari variabel yang ditelitidan di dugaberhubungandengankejadiangizikurang, seluruhvariabelterbuktimempunyaihubungandenganmelihathasil chi-square, semuahasil p value < 0,05. Kesimpulan dan Saran :Kader/penguruscakupan Wilayah KerjaPuskesmasKelurahanJatibeningsupayamemperhatikan status gizipadabalitadikarenakanmasihbanyaknya status gizikurangpadabalita, memberikankonselingpadaibu-ibu tentang gizi pada balita dan memberikan makanan tambahan pada balita yang memiliki status gizi kurang. Kata kunci : gizi kurang, balita


2018 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
Author(s):  
Chahyani Erlita ◽  
Denny Pebrianti
Keyword(s):  
P Value ◽  

Perawatan Payudara merupakan suatu tindakan merawat payudara yang dilaksanakan baik oleh pasien maupun dibantu orang lain yang dilaksanakan mulai dari hari pertama atau kedua setelah melahirkan. Payudara bengkak biasanya terjadi pada hari-hari pertama kelahiran bayi, data yang didapatkan dari Rumah Sakit Kartika Husada pada bulan Januari hingga Maret 2017 terdapat lima kali kejadian payudara bengkak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu nifas dengan sikap dalam melakukan perawatan payudara di Rumah Sakit Kartika Husada Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional, teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner dengan jumlah sampel pada bulan April sebanyak 40 responden yaitu ibu nifas yang mendapat pelayanan di Rumah Sakit Kartika Husada. Analisis data menggunakan analisis univariat untuk menguji pengetahuan dan sikap responden dan analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara variabel. Hasil penelitian univariat dengan distribusi frekuensi menunjukkan bahwa sebagian responden (52,5%) berpengetahuan kurang, kategori sikap menunjukkan bahwa sebagian responden (52,5%) memiliki sikap tidak mendukung. Hasil analisis bivariat dengan distribusi Chi-Square diperoleh nilai  0,01 (p-value < 0,05). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa sangat sedikit dari responden (19%) yaitu 4 orang berpengetahuan kurang dengan sikap mendukung. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan antara pengetahuan ibu nifas dengan sikap dalam melakukan perawatan payudara di Rumah Sakit Kartika Husada tahun 2017. Saran kepada petugas kesehatan untuk melakukan penyuluhan tentang perawatan payudara dengan cara membagikan brosur, leaflet atau menempelkan gambar tentang perawatan payudara.


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 34
Author(s):  
Ni Nyoman Novita ◽  
Gusman Arsyad

Implementation of IMD in hospitals has decreased from the previous year and has not reached the target set by the government. Some IMD implementation processes have not been carried out according to applicable standards. So that babies do not get an IMD in accordance with existing SOPs. The purpose of this study was to determine the determinant factors associated with the implementation of the IMD by midwives in the Midwifery and Maternity Room Emergency Room (IGD) at the Anutapura General Hospital in Palu. This research method is analytical with cross sectional approach. The population of this study was that all midwives in the obstetrics emergency room and maternity room at Anutapura Palu Hospital were 37 respondents. The sample in this study is total sampling. The analysis used was univariate, and bivariate analysis using the chi square test with a confidence level of 95% (α = 0.05). The results of statistical tests on variable knowledge of midwives with the implementation of IMD p value: 0.018 (p value <0.05). APN training with the implementation of IMD p value: 0.697 (p value> 0.05). length of work with the implementation of IMD p value: 0.029 (p value <0.05). and peer support with the implementation of IMD p value: 0.007 (p value <0.05). Conclusions there is a relationship between knowledge, length of work, peer support with the implementation of the IMD, and training factors that have nothing to do with IMD implementation. The strongest factor in the relationship is peer support. It is recommended that the Anutarapura Palu Hospital be able to motivate midwives so that they can further enhance their role in the implementation and provide support to their colleagues so that the implementation of the IMD can be carried out in accordance with applicable standards.Keywords: Knowledge, APN Training, Duration of work, Implementation of IMD


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document