scholarly journals Penerapan Atraumatic Care dengan Medical Play terhadap Respon Kecemasan Anak Usia Prasekolah yang mengalami Hospitalisasi di Ruang Rawat Inap Anak

2018 ◽  
Vol 8 (04) ◽  
pp. 516-521
Author(s):  
Nurma Shitah ◽  
Agus Purnama

Atraumatic care merupakan  bentuk perawatan terapeutik yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam tatanan  pelayanan kesehatan anak melalui penggunaan tindakan yang dapat mengurangi  distres fisik maupun distres psikologis yang dialami anak maupun orang tua. Medical play merupakan salah satu terapi bermain yang dapat diberikan pada anak dengan diberi kesempatan untuk bermain dan mengekplorasi peralatan medis seperti stetoskop, penlight, termometer, dan lain-lainnya terhadap tindakan yang mereka alami selama dirumah sakit. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas penerapan atraumatic care dengan medical play terhadap respon kecemasan anak usia prasekolah  yang mengalami hospitalisasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan Pre-experimental design dengan pendekatan desain pre and posttest without control. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien anak dengan hospitalisasi di ruang rawat anak RSU Adhyaksa. Sampel yang digunakan adalah 26 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel adalah consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Skala ZSAS (Zung Self Rating Anxiety Scale)  Hasil data didapatkan mayoritas berjenis kelamin laki-laki (53,8%), mayoritas  tidak memiliki pengalaman dirawat sebelumnya sebanyak 24 responden (92,3%), rata-rata skor cemas anak sebelum intervensi 50,346, rata-rata skor cemas anak setelah intervensi adalah 47,3846. Hasil uji dengan paired sample t-test didapatkan nilai  p-value = <0,05 pada skor ZSAS yang berarti pada alpha 5% terlihat ada perbedaan yang bermakna sebelum dan sesudah dilakukan Medical play. Maka dari Hasil Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa efektif penerapan atraumatic care  dengan medical play terhadap respon kecemasan anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi

2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 15-30
Author(s):  
Sri Laela ◽  
Ening Wahyuni

Mahasiswa tingkat I yang mendapatkan beasiswa berisiko mengalami ansietas, hal ini dikarenakan mahasiswa sedang mengalami perubahan lingkungan dari masa SMA ke jenjang perkuliahan dan harus mampu mempertahankan beasiswanya. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi hubungan riwayat ansietas di keluarga terhadap ansietas mahasiswa tingkat I dalam mempertahankan beasiswa di Akper Manggala Husada. Metode penelitian yang digunakan quasi-experiment with control group pretest – posttest design dengan metode consecutive sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 48 responden. Penelitian ini menggunakan kuesioner Zung Self - rating Anxiety Scale (ZSAS). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang kuat antara riwayat ansietas di keluarga terhadap ansietas mahasiswa tingkat I dalam mempertahankan beasiswa di Akper Manggala Husada. Ada penurunan ansietas secara bermakna (p-value= 0,000) pada kelompok yang mendapat tindakan keperawatan Ners dan terapi thought stopping. Terjadi penurunan pada tingkat ansietas yang sama pada kelompok yang mendapat tindakan keperawatan Ners dan kelompok yang mendapat tindakan keperawatan Ners dan terapi thought stopping. Tindakan keperawatan Ners dan terapi thought stopping mampu menurunkan ansietas mahasiswa denganbeasiswa.


2013 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Wayan Erawan ◽  
H. Opod ◽  
Cicilia Pali

Abstrak: Kecemasan adalah suatu sinyal yang menyadarkan, ia memperingatkan bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman. Angka kejadian dari kecemasan perioperative diketahui 11% - 80% diantara pasien dewasa. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan proporsi pasien laki-laki dan perempuan pre operasi laparatomi yang mengalami kecemasan, dan mengetahui perbedaan tingkat kecemasan pasien laki-laki dan perempuan pre operasi laparatomi. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik non probability sampling yaitu consecutive sampling. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner  Hamilton Anxiety Scale (HARS). Penelitian dilakukan pada 32 responden di RSUP Prof.dr.R.D.Kandou Manado pada bulan november sampai desember 2012. Analisis data menggunakan uji statistik yaitu independent sampel T-Test. Hasil penelitian didapatkan responden laki-laki, tidak cemas (40%), cemas ringan (26,67%), cemas sedang (33,33%), sedangkan pada responden perempuan diperoleh hasil, tidak cemas (23,53%), cemas ringan (17,65%), cemas sedang (35,29%), cemas berat (23,53%). Berdasarkan uji statistik nilai P-value sebesar 0,024, berarti H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada perbedaan tingkat kecemasan antara pasien laki-laki dan perempuan pre operasi laparatomi. Kata kunci: Kecemasan, laparatomi, laki-laki, perempuan.     Abstract: Anxiety is a signal that disenchants; warns threatening dangers and gives someone the chance to take action in order to overcome the incoming threats. The incidence of perioperative anxiety has been reported with range 11% to 80% among adult patients. The study objective is to determine the difference in proportion between male and female pre-laparotomy surgery patients who experience anxiety, and know the difference in the level of anxiety of male and female pre-laparotomy surgery patients. This observation is an analytic study with cross sectional approach. The sampling technique is by using non probability sampling; which is consecutive sampling. The data colletion method is by using questionnaire, Hamilton Anxiety Scale (HARS). The observation was done toward 32 respondents in Prof.dr.R.D.Kandou General Hospital from November to December 2012. The data analysis is by using statistical test; independent sample T-test. The observation among male respondents  results in without anxiety (40,%), with mild anxiety (26,67%), with moderate anxiety (33.33%), while among female respondents results in without anxiety (23.53%), with mild anxiety (17.65%), with moderate anxiety (35.29%), and with severe anxiety (23.53%). According to the statistical test, resulting in P-value of 0.024, that H0 is rejected and Ha is accepted. In conclusion, there are differences in the level of anxiety between male and female pre-laparotomy surgery patient. Keyword: anxiety, laparotomy, male, female.


Author(s):  
Risma Dumiri Manurung

Bronkitis merupakan salah satu masalah gangguan saluran pernafasan bagian bawah yaitu peradangan bronkhioli, bronkhus dan trakea yang disebabkan virus Rhinovirus, Respiratory Syncitial virus (RSV), virus influenza, virus parainfluenza, dan coxsakie virus (Mutaqqin, 2008). Terbagi atas bronkitis akut dan bronkitis kronis. Bronkitis akut adalah radang bronkus, mengenai trakhea dan laring dan timbul akibat kelainan jalan nafas sedangkan bronkitis kronis kelainan pada bronkhus bersifat menahun, berlangsung selama 3 bulan dalam 1 tahun selama 2 tahun berturut-turut (Somantri, 2007). Tindakan keperawatan pada pasien bronkitis berupa latihan pernafasan, pemantauan status pernafasan, membimbing pasien untuk memperlambat pernafasan dan mengendalikan respon dirinya. Salah satu tindakan keperawatan yang dapat diberikan adalah latihan nafas (Wilkinson, 2011). Latihan pernafasan bermanfaat untuk mencapai ventilasi yang lebih terkontrol, efisien dan mengurangi kerja bernafas (Smetlzer & Bare, 2013). Latihan pernafasan yang dapat diterapkan pada pasien dengan bronkitis salah satunya adalah latihan pursed lips breathing (PLB) (Dufton, 2012). PLB bermanfaat meningkatkan kekuatan otot-otot inspirasi, dimana tahanan pada saat ekspirasi dapat mengurangi kolaps pada jalan nafas sehingga terjadi peningkatan kekuatan otot pernafasan dan pertukaran gas alveolar menjadi lebih baik. Terjadinya pertukaran udara secara menyeluruh di paru-paru dan memudahkan untuk bernafas, memberikan paru-paru tekanan kecil kembali dan menjaga saluran udara terbuka untuk waktu yang cukup lama sehingga dapat memperlancar proses oksigenasi di dalam tubuh, menurunkan kejadian hiperventilasi dan hipoksia (Smelzer & Bare, 2013). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh latihan pursed lips breathing (PLB) terhadap Arus Puncak Ekspirasi (APE) dan status oksigenasi (RR, HR dan Saturasi Oksigen) pada Anak Penderita Bronkitis selama 2 minggu .Jenis penelitian quasi eksperiment dengan rancangan penelitian one group pre-postest design. Populasi penelitian anak dengan bronkitis yang dirawat di rumah sakit kota Medan dengan besar sampel 30 responden. Tehnik pengambilan sampel consecutive sampling yang dilakukan sebelum dan setelah latihan PLB. Analisa data secara univariat untuk proporsi umur dan jenis kelamin responden, analisa bivariat untuk mengetahui perbedaan Arus Puncak Ekspirasi (APE) dengan paired sample t test sebelum dan setelah pemberian latihan PLB dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan APE da SaO2 serta penurunan RR dan HR setelah dilakukan latihan PLB. Berdasarkan uji statistik diperoleh bahwa nilai p value <0,05 yang artinya ada pengaruh latihan pursed lips breathing (PLB) terhadap Arus Puncak Ekspirasi (APE) dan status oksigenasi (RR, HR dan Saturasi Oksigen) pada Anak Penderita Bronkitis.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Nela Setia Resi ◽  
Meida Laely Ramdani

Background : Evacuation of traffic accident victims in the pre-hospital stage is giving first aid to the victims in the accident location which is related to moving the victims. Red Cross Youth is a guidance forum from the Indonesian Red Cross whose duty is holding events related to health within the school or community. Improving knowledge of Red Cross Youth members can be done by giving pre-hospital pocketbook about the evacuation of traffic accident victims.Objective : Determining the effect of giving pre-hospital pocketbook about the evacuation of traffic accident victims on the knowledge of SMA Negeri 1 Sokaraja Red Cross Youth members.Method : The research used pre-experimental design through one group pre-test post-test approach. The research test used paired sample t-test involving 40 respondents, taken through total sampling.Results : It is found that giving pre-hospital pocketbook about the evacuation of traffic accident victims has an effect on the knowledge of SMA Negeri 1Sokaraja Red Cross Youth members with the p-value of 0.000.Conclusion : Giving pre-hospital pocketbook about the evacuation of traffic accident victims has an effect in improving the knowledge of Red Cross Youth members of SMA Negeri 1 Sokaraja.


2019 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 126-131
Author(s):  
Dwi Elka Fitri ◽  
Siska Mayang Sari ◽  
Tri Krianto

ABSTRAK Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronis yang membutuhkan pendidikan pengelolaan mandiri untuk mencegah  komplikasi akut dan menurunkan resiko komplikasi jangka panjang. Diabetes Self Management Education (DSME) dapat digunakan sebagai metode yang efektif dalam meningkatkan perawatan mandiri pasien dengan Diabetis Mellitus saat keluar dari RS. Dalam pelaksanaan edukasi pada pasien banyak metode yang bisa dilakukan. Metode ceramah adalah metode yang paling sering  digunakan, salah satunya adalah dengan menggunakan booklet. Metode lain yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan aplikasi group WhatsApp. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbandingan  DSME metode ceramah menggunakan booklet dengan metode group WhatsApp terhadap  self  care behavior pasien DM. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Quasy eksperiment dengan desain two group pretest-posttest.  Sampel dalam penelitian ini adalah pasien DM yang diarawat jalan di RS PMC dengan jumlah 30 orang, menggunakan tekhnik consecutive sampling yang dibagi 2 kelompok. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan  uji paired sample t-test dan independent sample t test.  Hasil uji t independent didapatkan p value = 0.001 lebih kecil dari nilai alpha (p < 0.05) dengan mean difference, yaitu -15,33. Dapat disimpulkan bahwa diabetes self management education dengan metode whatsApp group)  lebih berpengaruh dalam meningkatkan self care behavior dibandingkan diabetes self management education dengan metode ceramah menggunakan booklet. Dari hasil penelitian ini diharapkan agar RS dapat melakukan edukasi pada pasien DM dengan mengikuti prinsip DSME dengan metode group WhatsApp. Kata Kunci        : Ceramah, Diabetes mellitus, DSME, Media sosial (grup WhatsApp), Self Care Behavior


2019 ◽  
Vol 9 (03) ◽  
pp. 609-615
Author(s):  
Heri Saputro ◽  
Feri Megawati

Abstrak Pendahuluan: Reflek hisap yang masih lemah menyebabkan bayi mempunyai reflek menelan yang lemah pula. Bayi dengan reflek hisap yang lemah menyebabkan bayi tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara maksimal, sehingga berat badan bayi menjadi rendah. Untuk mengatasi hal ini maka diupayakan untuk memberi stimulasi oral terhadap reflek hisap. Tujuan: Untuk mengetahui efektifitas pemberian stimulasi oral setelah terhadap reflek hisap lemah pada bayi Metode: Desain penelitian ini adalah one group pretest posttest dengan pendekatan cross sectional sejumlah 30 bayi. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling Hasil: refleks hisap bayi BBLR sebelum dilakukan stimulasi oral di IRNA Mawar RSUD dr. Iskak Tulungagung dari 30 responden, semua bayi BBLR mengalami refleks hisap lemah (100%), sedangkan dilakukan stimulasi oral memberikan efektifitas pada bayi BBLR dengan reflek hisap kuat sebesar 23 bayi (76,7%). Uji statistik menggunakan Paired Sample T-Test diperoleh nilai p value = 0,000 < 0,05 α sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan: Stimulasi oral sangat bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan refleks hisap bayi, karena stimulasi oral dapat merangsang nervus X (nervus vagus), sehingga mengaktifkan refleks pada nervus X dan merangsang timbulnya rasa lapar pada bayi  


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 1-9
Author(s):  
Sri Laela ◽  
Ening Wahyuni

Ibu yang menjalani kehamilan di saat pandemi Covid 19 beresiko mengalami ansietas, hal ini dikarenakan ibu hamil merasa was – was, khawatir terkena virus tersebut yang dapat mempengaruhi kesehatan dirinya dan takut jika nanti harus melahirkan tanpa dukungan dari orang terdekat /anggota keluarga, akibat adanya  pembatasan sesuai protokol kesehatan yang di terapkan di Rumah sakit. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh terapi penghentian pikiran terhadap ansietas ibu dalam menjalani kehamilan saat pandemi Covid 19. Metode penelitian yang digunakan quasi-experiment one group with pre test – post test design dengan metode consecutive sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 20 ibu hamil. Penelitian ini menggunakan kuesioner Zung Self - rating Anxiety Scale (ZSAS). Karasteristik ibu yang menjalani kehamilan di masa pandemi Covid 19 mengalami ansietas sedang – berat. Hasil penelitian menunjukkan ada penurunan ansietas secara bermakna (p-value =   0,000) setelah mendapat tindakan keperawatan Ners dan  terapi penghentian pikiran. Tindakan keperawatan Ners dan terapi penghentian pikiran mampu menurunkan ansietas ibu dalam menjalani kehamilan di masa pandemi Covid 19.


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 76
Author(s):  
Apri Budianto ◽  
Gunawan Irianto ◽  
Eny Noerkayatmi

AbstractData on maternal and child health surveys in 2010 shows that in Indonesia there are 33.2% of 1,425 children affected by hospitalization. The impact of hospitalization on children and families is anxiety. Anxiety is an individual response to something unpleasant and experienced by all living things. Anxiety for hospitalization is most felt in preschool children 3-6 years. Coloring body part (coloring body parts) is one type of therapy to play coloring body parts for children aged 4 to 7 years. Coloring this body part aims to increase pre-school children's knowledge about body functions and as pre-treatment hospitalization, namely introducing the body parts treated or performed surgery. This study aims to determine the effect of coloring body part therapy on anxiety in pre-school age children in Mitra Husada Hospital. This research was conducted in July 2017 at Mitra Husada Hospital. This research is a quantitative research with Quasy Experimental research type that is research which reveal causal relationship by involving group of subject of sign of control. Subjects studied were pre-school age children who underwent treatment in child care at Partner Husada Pringsewu Hospital with a large sample of 24 respondents. The sampling technique used is consecutive sampling. Statistical test by using paired sample t-test test is performed to analyze the difference of anxiety score before and after intervention. The data collection tool used is questionnaire. From the results of the study showed that there is influence of coloring body part therapy on anxiety of pre school children who are treated in RS.Mitra Husada with p value = 0,006. Keywords: anxiety; coloring body part therapy  AbstrakData survei kesehatan ibu dan anak tahun 2010 menunjukkan bahwa di Indonesia ada 33,2% dari 1.425 anak mengalami dampak hospitalisasi. Dampak hospitalisasi pada anak dan keluarga salah satunya adalah kecemasan. Kecemasan merupakan respon individu terhadap sesuatu keadaan yang tidak menyenangkan dan dialami oleh semua makhluk hidup sehari-hari. Kecemasan akan hospitalisasi paling dirasakan pada anak usia prasekolah 3-6 tahun. Coloring body part (mewarnai bagian tubuh) merupakan salah satu jenis terapi bermain mewarnai bagian tubuh untuk anak usia 4 sampai 7 tahun. Mewarnai bagian tubuh ini bertujuan untuk menambah pengetahuan anak pra sekolah tentang fungsi tubuh dan sebagai pre- treatment hospitalisasi, yakni mengenalkan bagian tubuh yang diobati atau dilakukan pembedahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi coloring body part terhadap kecemasan pada anak usia pra ekolah di RS.Mitra Husada. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2017 di RS.Mitra Husada. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Quasy Eksperimen yaitu penelitian yang mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan melibatkan kelompok subyek tanda ada kontrol. Subjek yang diteliti adalah anak usia pra sekolah yang menjalani perawatan di ruang perawatan anak di Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu dengan besar sampek 24 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling. Uji statistik dengan menggunakan uji paired sample t-test yaitu uji yang dilakukan untuk menganalisis perbedaan skor kecemasan sebelum dan sesudah intervensi. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh terapi coloring body part terhadap kecemasan anak usia pra sekolah yang dirawat di RS.Mitra Husada dengan nilai p value = 0,006. Kata Kunci: kecemasan; terapi coloring body part


2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 55
Author(s):  
Feriyal Salim Bawazir

Anemia terjadi di seluruh dunia, terutama di negara berkembang dan pada kelompok sosio-ekonomi rendah, yaitu pada 45 % wanita. Anemia merupakan salah satu penyebab tidak langsung kematian ibu. Berbagai upaya dilakukan, namun belum menunjukkan hasil maksimal. Perlu upaya lain berupa pemberian jus alpukat untuk mengatasi anemia kehamilan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian jus alpukat terhadap kadar hemoglobin dan jumlah eritrosit ibu hamil. Jenis penelitian Quasi experimental design, dilaksanakan bulan November s.d. Desember 2017 di Puskesmas Sindang. Jumlah responden 33 ibu hamil trimester II, kadar Hb < 11 g/dL ditentukan dengan purposive sampling. Responden mengisi kuesioner, kemudian dilakukan pemeriksaan kadar Hb dan jumlah eritrosit 3 kali yaitu pre, hari ke-7, dan 14 setelah intervensi. Analisis data dilakukan secara deskriptif, analisis bivariat menggunakan independent dan paired sample t-test serta analisis mulitivariat menggunakan repeated measures ANOVA. Mengonsumsi jus alpukat selama 14 hari efektif meningkatkan kadar Hb dan jumlah eritrosit. Hasil uji beda tidak terdapat perbedaan kadar Hb dan jumlah eritrosit antara kelompok kontrol dengan intervensi. Hb rata-rata kelompok kontrol 10,375 g/dL sedangkan intervensi 10,653 g/dL (nilai p=0,986). Jumlah eritrosit rata-rata pada kelompok kontrol yaitu 3,455 juta/mm3 sedangkan intervensi 3,614 juta/mm3 (nilai p=0,763). Uji multivariat terlihat perbedaan antara kelompok kontrol dengan intervensi. Pada kelompok kontrol kadar Hb rata-rata (p=0,441) sedangkan intervensi (p=0,023). Untuk jumlah eritrosit rata-rata pada kelompok kontrol (p=1,000) sedangkan intervensi (p=0,043). Simpulan peneltian adalah terdapat pengaruh positif pemberian jus alpukat selama 14 hari terhadap peningkatan kadar Hb dan jumlah eritrosit rata-rata, namun tidak ada perbedaan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Abstrak Anemia occurs worlwide, especially in developing countries and in low socioeconomic groups. i.e. in 45% of women. Anemia is one of the causes of bleeding. Various attempts have been made, but have not shown the maximum results. Need other efforts in the nutrition form of avocado juice to overcome the anemia of pregnancy. This research aims to determine the effect of avocado juice on hemoglobin and erythrocyte levels of pregnant women. The type of this research is Quasi Experimental design which implemented in November to December 2017 with 33 respondents of trimester II pregnant women who have HB<11g/dL and determined by purposes sampling. Repondents filled out questionnaires to determine their characteristics and performed laboratorium checkup 3 times, pre, on day 7 and 14 after intervention. The data analysis was done descriptively, hypothesis testing using independent sample t-test, to know the effectiveness of avocado juice using paired sample t-test and to know the difference of mean of Hb and erythrocytes using ANOVA repeated measures test. Consuming avocado juice for 14 days was effective in increasing the average of Hb and erythrocyte levels. LSD post hoc test results showed significant differences in Hb and erythrocytes mean (Hb p-value = 0.023 and erythrocytes p-value = 0.043) in the intervention group between pre and day 14 post intervention. While in the control group p-value p= 0.441 for Hb and erythrocytes p=1.000. The conclusion of this research that there was a positive effect of consuming avocado juice for 14 days in increasing the average of Hb and erythrocyte levels, but the hypothesis test result showed that there was no significant difference between the intervention group and the control group.


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 49-61
Author(s):  
Tantan Hadiansyah

Pendahuluan: Prevalensi kecemasan pada keluarga dengan penderita skizofrenia menunjukkan angka yang cukup tinggi dibandingkan dengan keluarga yang merawat penyakit kronis lainnya. Pada keluarga dengan skizofrenia, kecemasan merupakan masalah psikologis yang muncul sebagai reaksi terhadap beban ekonomi dan perawatan yang tinggi, beban psikologis keluarga, penurunan kualitas hidup anak dan keluarga, serta dukungan sosial yang berkurang. Kecemasan terjadi ketika seseorang mengalami kesulitan menghadapi situasi, masalah dan  tujuan hidup. Tujuan : penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas intervensi psikoedukasi terhadap tingkat kecemasan keluarga dalam merawat klien skizofrenia. Metode: Penelitian ini menggunakan quasi eksperiment dengan pretest and post test with control group desain. Populasi penelitian ini sebanyak 75 responden. Sampel yang digunakan sebanyak 24 responden, dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 12 responden kelompok intervensi dan 12 responden kelompok kontrol. Kelompok intervensi mendapatkan psikoedukasi sebanyak 5 sesi, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan intervensi. Tingkat kecemasan diukur dengan menggunakan Zung’s Self rating anxiety scale. Sampel diambil menggunakan consecutive sampling technique sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Data dianalisis menggunakan uji t berpasangan. Hasil: menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata kecemasan post-intervensi, rata-rata kelompok intervensi sebesar 48,9167 dan rata-rata kelompok kontrol sebesar 54,6667, sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata tingkat kecemasan kelompok intervensi lebih kecil 5,75 dibandingkan dengan kelompok control (p-value=0,007). Diskusi: Hasil ini menunjukkan bahwa psikoedukasi efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan keluarga dalam merawat klien skizofrenia, sehingga dapat diterapkan dalam menangani masalah psikososial yang dialami oleh keluarga klien skizofrenia.   Kata kunci : Kecemasan, Keluarga, Psikoedukasi, Skizofrenia


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document