scholarly journals HUBUNGAN PENGETAHUAN NUTRISI IBU HAMIL TERHADAP ANEMIA DI RUMAH BERSALIN TUTUN SEHATI TANJUNG MORAWA TAHUN 2015

Author(s):  
Risma Dumiri Manurung

Bronkitis merupakan salah satu masalah gangguan saluran pernafasan bagian bawah yaitu peradangan bronkhioli, bronkhus dan trakea yang disebabkan virus Rhinovirus, Respiratory Syncitial virus (RSV), virus influenza, virus parainfluenza, dan coxsakie virus (Mutaqqin, 2008). Terbagi atas bronkitis akut dan bronkitis kronis. Bronkitis akut adalah radang bronkus, mengenai trakhea dan laring dan timbul akibat kelainan jalan nafas sedangkan bronkitis kronis kelainan pada bronkhus bersifat menahun, berlangsung selama 3 bulan dalam 1 tahun selama 2 tahun berturut-turut (Somantri, 2007). Tindakan keperawatan pada pasien bronkitis berupa latihan pernafasan, pemantauan status pernafasan, membimbing pasien untuk memperlambat pernafasan dan mengendalikan respon dirinya. Salah satu tindakan keperawatan yang dapat diberikan adalah latihan nafas (Wilkinson, 2011). Latihan pernafasan bermanfaat untuk mencapai ventilasi yang lebih terkontrol, efisien dan mengurangi kerja bernafas (Smetlzer & Bare, 2013). Latihan pernafasan yang dapat diterapkan pada pasien dengan bronkitis salah satunya adalah latihan pursed lips breathing (PLB) (Dufton, 2012). PLB bermanfaat meningkatkan kekuatan otot-otot inspirasi, dimana tahanan pada saat ekspirasi dapat mengurangi kolaps pada jalan nafas sehingga terjadi peningkatan kekuatan otot pernafasan dan pertukaran gas alveolar menjadi lebih baik. Terjadinya pertukaran udara secara menyeluruh di paru-paru dan memudahkan untuk bernafas, memberikan paru-paru tekanan kecil kembali dan menjaga saluran udara terbuka untuk waktu yang cukup lama sehingga dapat memperlancar proses oksigenasi di dalam tubuh, menurunkan kejadian hiperventilasi dan hipoksia (Smelzer & Bare, 2013). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh latihan pursed lips breathing (PLB) terhadap Arus Puncak Ekspirasi (APE) dan status oksigenasi (RR, HR dan Saturasi Oksigen) pada Anak Penderita Bronkitis selama 2 minggu .Jenis penelitian quasi eksperiment dengan rancangan penelitian one group pre-postest design. Populasi penelitian anak dengan bronkitis yang dirawat di rumah sakit kota Medan dengan besar sampel 30 responden. Tehnik pengambilan sampel consecutive sampling yang dilakukan sebelum dan setelah latihan PLB. Analisa data secara univariat untuk proporsi umur dan jenis kelamin responden, analisa bivariat untuk mengetahui perbedaan Arus Puncak Ekspirasi (APE) dengan paired sample t test sebelum dan setelah pemberian latihan PLB dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan APE da SaO2 serta penurunan RR dan HR setelah dilakukan latihan PLB. Berdasarkan uji statistik diperoleh bahwa nilai p value <0,05 yang artinya ada pengaruh latihan pursed lips breathing (PLB) terhadap Arus Puncak Ekspirasi (APE) dan status oksigenasi (RR, HR dan Saturasi Oksigen) pada Anak Penderita Bronkitis.

2018 ◽  
Vol 8 (04) ◽  
pp. 516-521
Author(s):  
Nurma Shitah ◽  
Agus Purnama

Atraumatic care merupakan  bentuk perawatan terapeutik yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam tatanan  pelayanan kesehatan anak melalui penggunaan tindakan yang dapat mengurangi  distres fisik maupun distres psikologis yang dialami anak maupun orang tua. Medical play merupakan salah satu terapi bermain yang dapat diberikan pada anak dengan diberi kesempatan untuk bermain dan mengekplorasi peralatan medis seperti stetoskop, penlight, termometer, dan lain-lainnya terhadap tindakan yang mereka alami selama dirumah sakit. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas penerapan atraumatic care dengan medical play terhadap respon kecemasan anak usia prasekolah  yang mengalami hospitalisasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan Pre-experimental design dengan pendekatan desain pre and posttest without control. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien anak dengan hospitalisasi di ruang rawat anak RSU Adhyaksa. Sampel yang digunakan adalah 26 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel adalah consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Skala ZSAS (Zung Self Rating Anxiety Scale)  Hasil data didapatkan mayoritas berjenis kelamin laki-laki (53,8%), mayoritas  tidak memiliki pengalaman dirawat sebelumnya sebanyak 24 responden (92,3%), rata-rata skor cemas anak sebelum intervensi 50,346, rata-rata skor cemas anak setelah intervensi adalah 47,3846. Hasil uji dengan paired sample t-test didapatkan nilai  p-value = <0,05 pada skor ZSAS yang berarti pada alpha 5% terlihat ada perbedaan yang bermakna sebelum dan sesudah dilakukan Medical play. Maka dari Hasil Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa efektif penerapan atraumatic care  dengan medical play terhadap respon kecemasan anak usia prasekolah yang mengalami hospitalisasi


2019 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 126-131
Author(s):  
Dwi Elka Fitri ◽  
Siska Mayang Sari ◽  
Tri Krianto

ABSTRAK Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronis yang membutuhkan pendidikan pengelolaan mandiri untuk mencegah  komplikasi akut dan menurunkan resiko komplikasi jangka panjang. Diabetes Self Management Education (DSME) dapat digunakan sebagai metode yang efektif dalam meningkatkan perawatan mandiri pasien dengan Diabetis Mellitus saat keluar dari RS. Dalam pelaksanaan edukasi pada pasien banyak metode yang bisa dilakukan. Metode ceramah adalah metode yang paling sering  digunakan, salah satunya adalah dengan menggunakan booklet. Metode lain yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan aplikasi group WhatsApp. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbandingan  DSME metode ceramah menggunakan booklet dengan metode group WhatsApp terhadap  self  care behavior pasien DM. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Quasy eksperiment dengan desain two group pretest-posttest.  Sampel dalam penelitian ini adalah pasien DM yang diarawat jalan di RS PMC dengan jumlah 30 orang, menggunakan tekhnik consecutive sampling yang dibagi 2 kelompok. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan  uji paired sample t-test dan independent sample t test.  Hasil uji t independent didapatkan p value = 0.001 lebih kecil dari nilai alpha (p < 0.05) dengan mean difference, yaitu -15,33. Dapat disimpulkan bahwa diabetes self management education dengan metode whatsApp group)  lebih berpengaruh dalam meningkatkan self care behavior dibandingkan diabetes self management education dengan metode ceramah menggunakan booklet. Dari hasil penelitian ini diharapkan agar RS dapat melakukan edukasi pada pasien DM dengan mengikuti prinsip DSME dengan metode group WhatsApp. Kata Kunci        : Ceramah, Diabetes mellitus, DSME, Media sosial (grup WhatsApp), Self Care Behavior


2019 ◽  
Vol 9 (03) ◽  
pp. 609-615
Author(s):  
Heri Saputro ◽  
Feri Megawati

Abstrak Pendahuluan: Reflek hisap yang masih lemah menyebabkan bayi mempunyai reflek menelan yang lemah pula. Bayi dengan reflek hisap yang lemah menyebabkan bayi tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara maksimal, sehingga berat badan bayi menjadi rendah. Untuk mengatasi hal ini maka diupayakan untuk memberi stimulasi oral terhadap reflek hisap. Tujuan: Untuk mengetahui efektifitas pemberian stimulasi oral setelah terhadap reflek hisap lemah pada bayi Metode: Desain penelitian ini adalah one group pretest posttest dengan pendekatan cross sectional sejumlah 30 bayi. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling Hasil: refleks hisap bayi BBLR sebelum dilakukan stimulasi oral di IRNA Mawar RSUD dr. Iskak Tulungagung dari 30 responden, semua bayi BBLR mengalami refleks hisap lemah (100%), sedangkan dilakukan stimulasi oral memberikan efektifitas pada bayi BBLR dengan reflek hisap kuat sebesar 23 bayi (76,7%). Uji statistik menggunakan Paired Sample T-Test diperoleh nilai p value = 0,000 < 0,05 α sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan: Stimulasi oral sangat bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan refleks hisap bayi, karena stimulasi oral dapat merangsang nervus X (nervus vagus), sehingga mengaktifkan refleks pada nervus X dan merangsang timbulnya rasa lapar pada bayi  


2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 76
Author(s):  
Apri Budianto ◽  
Gunawan Irianto ◽  
Eny Noerkayatmi

AbstractData on maternal and child health surveys in 2010 shows that in Indonesia there are 33.2% of 1,425 children affected by hospitalization. The impact of hospitalization on children and families is anxiety. Anxiety is an individual response to something unpleasant and experienced by all living things. Anxiety for hospitalization is most felt in preschool children 3-6 years. Coloring body part (coloring body parts) is one type of therapy to play coloring body parts for children aged 4 to 7 years. Coloring this body part aims to increase pre-school children's knowledge about body functions and as pre-treatment hospitalization, namely introducing the body parts treated or performed surgery. This study aims to determine the effect of coloring body part therapy on anxiety in pre-school age children in Mitra Husada Hospital. This research was conducted in July 2017 at Mitra Husada Hospital. This research is a quantitative research with Quasy Experimental research type that is research which reveal causal relationship by involving group of subject of sign of control. Subjects studied were pre-school age children who underwent treatment in child care at Partner Husada Pringsewu Hospital with a large sample of 24 respondents. The sampling technique used is consecutive sampling. Statistical test by using paired sample t-test test is performed to analyze the difference of anxiety score before and after intervention. The data collection tool used is questionnaire. From the results of the study showed that there is influence of coloring body part therapy on anxiety of pre school children who are treated in RS.Mitra Husada with p value = 0,006. Keywords: anxiety; coloring body part therapy  AbstrakData survei kesehatan ibu dan anak tahun 2010 menunjukkan bahwa di Indonesia ada 33,2% dari 1.425 anak mengalami dampak hospitalisasi. Dampak hospitalisasi pada anak dan keluarga salah satunya adalah kecemasan. Kecemasan merupakan respon individu terhadap sesuatu keadaan yang tidak menyenangkan dan dialami oleh semua makhluk hidup sehari-hari. Kecemasan akan hospitalisasi paling dirasakan pada anak usia prasekolah 3-6 tahun. Coloring body part (mewarnai bagian tubuh) merupakan salah satu jenis terapi bermain mewarnai bagian tubuh untuk anak usia 4 sampai 7 tahun. Mewarnai bagian tubuh ini bertujuan untuk menambah pengetahuan anak pra sekolah tentang fungsi tubuh dan sebagai pre- treatment hospitalisasi, yakni mengenalkan bagian tubuh yang diobati atau dilakukan pembedahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi coloring body part terhadap kecemasan pada anak usia pra ekolah di RS.Mitra Husada. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2017 di RS.Mitra Husada. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Quasy Eksperimen yaitu penelitian yang mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan melibatkan kelompok subyek tanda ada kontrol. Subjek yang diteliti adalah anak usia pra sekolah yang menjalani perawatan di ruang perawatan anak di Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu dengan besar sampek 24 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling. Uji statistik dengan menggunakan uji paired sample t-test yaitu uji yang dilakukan untuk menganalisis perbedaan skor kecemasan sebelum dan sesudah intervensi. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh terapi coloring body part terhadap kecemasan anak usia pra sekolah yang dirawat di RS.Mitra Husada dengan nilai p value = 0,006. Kata Kunci: kecemasan; terapi coloring body part


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 49-53
Author(s):  
Angga Arfina ◽  
Yureya Nita ◽  
Khairiyati Khairiyati

Lanjut usia (lansia) merupakan tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun. Pada lansia terjadi proses degeneratif yang akan berdampak terjadinya perubahan-perubahan diri manusia. Perubahan yang terjadi pada lansia mengakibatkan berbagai masalah yang kompleks baik secara fisik maupun psikologis. Kecemasan merupakan salah satu respon yang paling dini dan sering muncul pada lanjut usia. Selain dengan farmakologis, kecemasan juga dapat ditangani secara non farmakologis salah satunya dengan membaca Al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh membaca Al-Qur’an terhadap kecemasan pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Khusnul Khotimah Pekanbaru. Desain penelitian adalah quasy eksperiment dengan metode penelitian one group pretest & posttest. Sampel penelitian adalah lansia berjumlah 42 orang menggunakan metode probability sampling dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi untuk membaca Al-Qur’an dan penilaian kecemasan dengan Hamilton Anxiety Rating  Scale. Data dianalisis secara statistik deskriptif dan Paired Sample T Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh membaca Al-Qur’an dengan kecemasan pada lanjut usia dengan p value 0.002 < 0.05. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan asuhan keperawatan gerontik sehingga membaca Al-Qur’an dapat dijadikan salah satu intervensi dalam meningkatkan spiritualitas serta menurunkan kecemasan pada lansia.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 17-29
Author(s):  
Nurlina ◽  
Nursyamsi

Postoperative surgery and trauma are stressors that can cause physiological and psychological reactions to the patient. Psychological reactions in the form of anxiety usually arise in the preoperative stage when the patient anticipates surgery and at the postoperative stage because of pain and discomfort, changes in body image and bodily functions. Handling anxiety with spiritual aspects in the form of dzikir therapy is an effort to reduce anxiety levels in patients pre and post surgery. This study used a pre-experimental research design with a one group pre and posttest design study design. The sample of this study was 15 respondents in the experimental group taken by consecutive sampling method. The experimental group received a dzikir therapy 1 time treatment with a duration of 12 minutes. Data collection is done using a questionnaire sheet. Analysis of the data used in this study is univariate and bivariate by using a paired sample t test. The results of the analysis used a statistical test paired sample t test with a level of confidence (α = 0.05). Based on the results of this test, the p value is 0,000, thus p <α (0,000 <0,05). The conclusion of this study is that there is an effect of giving dzikir therapy to the level of anxiety in patients pre and post surgery. Researchers suggest that the results of this study can be used as a reference for application in the scope of nursing services, especially handling anxiety.


2021 ◽  
Vol 15 (3) ◽  
pp. 256-262
Author(s):  
Loli Kambera ◽  
Bintang Agustina Pratiwi ◽  
Riska Yanuarti ◽  
Oktarianita Oktarianita ◽  
Nopia Wati

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap ibu sebelum dan sesudah diberikan edukasi tentang ASI Eksklusif di masa pandemi Covid-19 Wilayah Kerja Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu. Jenis penelitian quassy experimental dengan rancangan one group pretest-posttest design. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Lingkar Timur. Populasi penelitian yaitu semua Ibu menyusui yang memiliki bayi usia 0 – 6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu berjumlah sebanyak 59 orang, selanjutnya sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Data yang terkumpul dianalisis, univariat dan bivariat (paired sample t test). Hasil analisis univariat menunjukan bahwa rata-rata skor pengetahuan sebelum edukasi sebesar 11,76 dan sesudah edukasi sebesar 15,69, sedangkan rata-rata skor sikap sebelum edukasi sebesar 78,93 dan sesudah edukasi sebesar 98,80. Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa terdapat perbedaan signifikan pengetahuan (P value = 0.000) dan sikap (P Value = 0.000) sebelum diberikan edukasi dan sesudah diberikan edukasi ASI Eksklusif. Edukasi sebaiknya terus dilakukan terutama selama masa pandemic, sehingga ibu tetap semangat terus memberikan ASI eksklusif


2017 ◽  
Vol 3 (6) ◽  
pp. 693-696
Author(s):  
Muhaji Muhaji ◽  
Bedjo Santoso ◽  
Putrono Putrono

Background: Endotracheal suctioning is one of the common supportive measures in intensive care units (ICU), which may be related to complications such as hypoxia. However, a questionable efficacy is still identified to choose suctioning pressure between 130 mmHg and 140 mmHg that is effective for patients with endotracheal tube.Objective: To compare the effectiveness of 130 mmHg and 140 mmHg suctioning pressure on oxygen saturation in patients with endotracheal tube.Methods: This research used a quasy experimental design with pretest and posttest group. The study was conducted from 31 January to 1 March 2017 in the Hospital of Panti Wilasa Citarum and Hospital of Roemani Muhammadiyah Semarang. There were 30 samples recruited using consecutive sampling, with 15 assigned in the 130 mmHg and 140 mmHg suctioning pressure group. Pulse oximetry was used to measure oxygen saturation. Paired t-test and Independent t-test were used for data analysis.Results: Findings showed that there was a statistically significant effect of 130 and 140 mmHg suctioning pressure on oxygen saturation in patients with ETT with p-value <0.05. There was a significant mean difference of oxygen saturation between 130 mmHg and 140 mmHg suctioning pressure group with p-value 0.004 (<0.05). The mean difference of oxygen saturation between both groups was 13.157.Conclusion: The 140 mmHg suctioning pressure is more effective compared with 130 mmHg suctioning pressure in increasing oxygen saturation in patients with ETT.


Author(s):  
Ryan Nuari Pratma ◽  
Warih Andan Puspitosari
Keyword(s):  
T Test ◽  
P Value ◽  

Latar belakang: Kesehatan jiwa merupakan keadaan dimana seseorang dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial. Penyakit yang sering menganggu kesehatan jiwa terutama seseorang yang telah memasuki usia lanjut adalah depresi. Penanganan pencegahan dini dalam meminimalisir terjadinya depresi pada lanjut usia dapat dilakukan dengan cara melakukan tindakan skrining depresi. Skrining memiliki keuntungan dalam penggunaannya yang sederhana, mudah dan relatif murah bertujuan untuk mendeteksi secara dini suatu penyakit pada seseorang sehingga selanjutnya dapat dilakukan diagnosis lengkap dan dapat segera diberikan pengobatan secara dini. Tujuan: Mengidentifikasi pengaruh pelatihan skrining depresi pada lansia terhadap tingkat pengetahuan dan kepercayaan diri tenaga kesehatan dalam melakukan tindakan skrining depresi pada lansia. Metode: Desain penelitian adalah quasy experimental dengan one group pretest and posttest design. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Jumlah sampel sebanyak 22 orang. Intervensi dilakukan oleh tenaga ahli dengan memberikan materi pelatihan skrining depresi pada lansia. Pengetahuan dan kepercayaan diri dinilai sebelum dan setelah intervensi dengan menggunakan kuisioner yang telah divalidasi. Analisis statistik dengan menggunakan program komputer. Analisis bivariat dengan menggunakan uji Paired sample t-test. Hasil: Ada perbedaan signifikan pada tingkat pengetahuan responden antara pretest dan posttest dengan nilai p-value adalah 0,000 (<0,05). Ada perbedaan signifikan pada tingkat kepercayaan diri responden antara pretest dan posttest dengan nilai p-value adalah 0,000 (<0,05). Kesimpulan: Ada pengaruh yang signifikan pada tingkat pengetahuan dan kepercayaan diri responden setelah diberikan pelatihan skrining depresi pada lansia.  


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 8
Author(s):  
Lola Despitasari

Hipertensi banyak terjadi pada lansia karena semakin bertambahnya usia seseorang maka tubuhnya akan mengalami penurunan baik fungsi maupun strukturnya seperti ateroskleloris, berkurangnya elastisitas, dan penurunan relaksi otot polos pembuluh darah yang dapat menurunkan curah jantung dan meningkatkan tahanan perifer sehingga terjadinya hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi mendengarkan Al-Qur’an terhadap perubahan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi. Jenis penelitian ini bersifat pre-eksperiment dengan desain one group pretest-posttest design. Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2018 – 25 Juli 2018 di Wilayah Puskesmas Andalas Padang. Jumlah sampel sebanyak 11 orang yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Pengolahan data dengan uji Paired Sample T-test. Hasil penelitian didapatkan rerata nilai tekanan darah sistole dan diastole sebelum diberikan terapi mendengarkan Al-Qur’an adalah 159 mmHg dan 90.09 mmHg dan sesudah diberikan terapi mendengarkan Al-Qur’an didapatkan nilai rerata tekanan darah sistole dan diastole adalah 149.27 mmHg dan 81 mmHg. Uji paired sample T-test didapatkan hasil p value = 0.000 artinya bahwa terapi mendengarkan Al-Qur’an berpengaruh terhadap perubahan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi. Berdasarkan hasil penelitian tentang terapi mendengarkan Al-Qur’an berpengaruh terhadap perubahan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi dan disarankan untuk tenaga kesehatan untuk menginformasikan bahwa pentingnya mendengarkan Al-Qur’an untuk mengontrol nilai tekanan darah dalam pencegahan terjadinya komplikasi. Kata kunci : Tekanan darah, Brisk walking exercise, Hiperetensi


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document