scholarly journals Efektivitas Poster Pemberian Nutrisi Anak Terhadap Pengetahuan Orangtua Tentang Pemberian Nutrisi Dalam Pencegahan Stunting Di TK Bina Anaprasa Nurul Jadid

2021 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 39-60
Author(s):  
Zainal Munir ◽  
Abd Rohman ◽  
Fina Zaiana Putri ◽  
Inayah Riski Wulandari

The increasing number of stunting in Indonesia has crossed the WHO limit and has become a national issue that the incidence of stunting leads to unmet nutritional needs starting from the fetus to the age of toddlers, toddlers to toddlers. The purpose of the study was to find out the effectiveness of posters for giving children nutrition to parents' knowledge about nutrition in preventing stunting. This research is an intervention research by providing nutrition and stunting health education with 1 group pre-post test with pictorial media in the form of posters. The technique used is total sampling, namely all parents who have children from Bina Anaprasa Kindergarten. Data was collected by using a paired T-test approach through a pre-post test. The average result obtained is an average difference with a p value of 0.031, which means that there is an increase in knowledge of parents after being given nutrition education interventions in preventing stunting.

2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Tatiana Siregar ◽  
Nelly Febriani

Latar belakang: Kondisi sasaran pencapaian Indonesia Sehat 2015 dari program MDG’s yang belum tercapai, sehingga dilanjutkan dengan program SDGs menjadikan Indonesia harus banyak berperan dalam semua kegiatan khsusnya di bidang kesehatan. Proses pencapaian cakupan program kesehatan sangat dipengaruhi oleh Health education yang dilakukan petugas kesehatan kepada warga, kesehatan masyarakat. Tujuan: Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku hidup bersih sehat yang  dilaksanakan warga setelah diberikan intervesi health education.  Metode: Metode penelitian dilaksanakan secara quasi experiment pre dan post test.  Teknik mengambil sampel secara purposive Sampling pada 30 reponden kelompook intervensi dan 26 responden kelompok kontrol. Analisa data dilakukan secara paired t test. Hasil: Hasil di dapat ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan dan perubahan perilaku hidup bersih sehat repsonden sebelum dan sesudah diberi penyuluhan p value = 0,000. Saran: Diharapkan pemerintah setempat menggerakkan petugas kesehatan bersama-sama dengan warga melakukan perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan memfasilitasi  sarana penunjang untuk menjalankan perilaku hidup bersih sehat, dengan maksimal pada warga. Kata kunci: Health eduation,  Perilaku Hidup Bersih Sehat


Author(s):  
Hesty Widowati Widowati ◽  
Sri Mukhodim Faridah Hanum ◽  
Umi Khoirun Nisak ◽  
Widya Nurfadillah

Toddlers are an age group that is vulnerable to nutritional disorders. A balanced nutritional intake will have an impact on children's development and also play an important role in immunity to prevent and fight COVID-19, especially in early childhood. Nutrition education is an effective effort in changing the behavior of mothers. The purpose of this study was to determine the effect of health education on knowledge and behavior of mothers in the application of toddler’s balanced nutrition  in Sidoarjo region. This study used a pre-experimental design with a one group pre post test approach. The sample of this research is mothers who have children aged 1-5 years in the village of Sukodono Sidoarjo totaling 30 respondents, the sampling technique is purposive sampling. The statistical test used are the Paired T test and Wilcoxon test. The Paired t test results obtained p value 0.011 (α = 0.05), which means that there is an effect of health education on the level of knowledge about balanced nutrition in toddlers, while the Wilcoxon test results on the practice of implementing toddler’s balanced nutrition obtained p value 0.091 which means there is no effect health education on the practice of implementing balanced nutrition in toddlers. Thus it can be concluded that there is a significant difference in the level of knowledge of respondents before and after being given health education, while the practice of implementing toddler’s balanced nutrition has no difference before and after being given health education


2022 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 157-167
Author(s):  
Siti Rohimah ◽  
Novia Puspita Dewi

Hipertensi merupakan faktor penyebab utama kematian akibat stroke dan jantung coroner. Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen pre-test post-test control group design. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling lansia  hipertensi derajat 1 dan diperoleh 30 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tensimeter. Analisis data menggunakan  paired t-test. Hasil penelitian menunjukan adanya penurunan rata-rata tekanan darah sistolik pada responden kelompok intervensi sebesar 15 mmHg, sedangkan untuk penurunan rata-rata tekanan darah diastolic sebesar 13 mmHg. Pada kelompok kontrol terjadi penurunan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 4,3 mmHg dan penurunan rata-rata tekanan darah diastolik sebesar 4 mmHg. Hasil analisa data  menggunakan uji Independen Sample T-test didapatkan nilai signifikan p-value kelompok intervensi = 0,000 dengan ? = 0,05 .Karena p-value < 0,05 maka ada pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis Tahun 2021. Kesimpulan penelitian ini adanya pengaruh aktivitas jalan kaki selama 30 menit terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia hipertensi.


2018 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
Author(s):  
Retno Kusuma Dewi ◽  
Yulia Adhisty ◽  
Nurul Ariningtyas ◽  
Fika Pratiwi

INTISARILatar Belakang: Perkawinan usia anak di seluruh dunia telah mengalami penurunan, namun secara keseluruhan prevelansi perkawinan usia anak tetap relatif konstan. Indonesia menempati peringkat kedua di Asia Tenggara dengan persentase pernikahan dini. Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi pernikahan dini salah satunya dengan penyuluhan. Penyuluhan dapat digunakan dengan berbagai macam metode dan media. Efektifitas metode dan media tersebut perlu diketahui untuk menentukan metode dan media mana yang lebih efektif dan efisien untuk digunakan.Metode Penelitian: Metode penelitian ini adalah Experiment dengan desain penelitian Pre test-Post test with control group Design. Populasi yang digunakan adalah siswa SMA Negeri I Baturetno Wonogiri sebanyak 1037 siswa dengan sampel 90 siswa. Teknik pengambilan sampel Stratified Random Sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner sebanyak 25 pertanyaan yang telah valid dan reliabel. Tehnik analisis data menggunakan Simple Paired TTes dan Independent T-tes. Hasil: Hasil Simple Paired T-Test kelompok leaflet, ceramah, serta leaflet dan ceramah menunjukkan nilai signifikasi 0,000 sehingga terdapat perubahan antara sebelum dan sesudah diberikan materi. Hasil analisa dengan Independent T-test pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol menunjukkan p-value 0,000 sehingga terdapat perbedaan rata-rata antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.


2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
Author(s):  
Tri Wijayanto ◽  
Mala YunitaSari
Keyword(s):  
T Test ◽  
P Value ◽  

Kecemasan merupakan kekhawatiran yang tidak jelas disertai oleh perasaan takut, pasien yang akan menjalanipembedahan pada umumnya mengalami cemas dari mulai ringan sampai berat. Tujuan penelitian ini untukmengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap kecemasan pada pasien preoperasi kanker payudara diRSUD Pringsewu tahun 2015. Desain penelitian ini menggunakan quasi eksperimen semu dengan rancangan pre and post test without control. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien preoperasi kanker payudara yangmengalami kecemasan dan jumlah sampel sebanyak 32 responden. Uji statistik yang digunakan adalah analisisunivariat dan bivariat dengan menggunakan uji paired t test. Hasil penelitian analisis univariat didapatkan bahwapasien preoperasi kanker payudara di RSUD Pringsewu sebelum diberikan pendidikan kesehatan sebagian besarmengalami cemas sedang (59,4%), dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan paling banyak mengalamicemas ringan (40,6%), sedangkan analisa bivariat didapatkan ada pengaruh signifikan pendidikan kesehatanterhadap kecemasan pasien preoperasi kanker payudara dengan p value 0,001< α (0,05). Disarankan agarperawat memberikan pendidikan kesehatan pada pasien-pasien yang akan menjalani pembedahan untukmengurangi kecemasan.


Author(s):  
Pradnja Paramitha Chandra Devi ◽  
Rudi Hamarno ◽  
Roni Yuliwar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat nyeri dan tekanan darahsebelum dan sesudah dilakukan DBE pada pasien yang mengalami pembedahan laparatomi di RSLavalette Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah one group pre-post test design. Subyekpenelitian adalah pasien post laparatomi yang dipilih dengan teknik purposive sampling sebanyak 20responden. Hasil uji statistik paired t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan sebelumdan sesudah deep breathing exercise (DBE) dari tingkat nyeri dengan p-value=0,000 (p<0,05). Namuntidak terdapat perbedaan signifikan pada tekanan darah sistole dengan p-value=0,725 dan tekanandarah diastole dengan p-value=0,428 (p>0,05). Saran bagi perawat agar melakukan DBE pada pasienpost laparatomi karena dapat menurunkan tingkat nyeri.


2018 ◽  
Vol 16 (3) ◽  
Author(s):  
Dina Rakhmawati ◽  
Nurhaidah . ◽  
Suprijandani .

Makanan jajanan menurut WHO (World Health Organization) adalah makanan dan minuman yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan tempat-tempat yang ramai atau tempat-tempat umum yang dapat dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan lebih lanjut. Selama ini masih banyak makanan jajanan yang berpotensi dapat mengganggu kesehatan, seperti keracunan makanan. Dalam upaya menghindari terjadinya keracunan makanan maka perlu meningkatkan pengetahuan dan sikap anak usia sekolah tentang makanan jajanan menggunakan alat bantu atau media promosi, seperti media leaflet dan media video. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penyuluhan menggunakan media leaflet dengan video tentang pengetahuan dan sikap siswa materi makanan jajanan.Jenis penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimental dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimen one group pre-post test design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 51 siswa kelas V pada responden kelompok media leaflet dan 51 siswa kelas V pada responden kelompok media video. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara analitik menggunakan paired t test pada program komputer.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan rata-rata nilai tingkat pengetahuan tentang makanan jajanan sebelum dengan sesudah dilakukan penyuluhan pada kelompok media leaflet dengan p value (0,032) < α (0,05), sedangkan pada sikap kelompok media leaflet dan pengetahuan serta sikap kelompok media video tidak terdapat perbedaan yang signifikan p value > α (0,05).Kesimpulan dalam penelitian ini diketahui bahwa penggunaan media leaflet dalam penyuluhan lebih baik dibandingkan dengan media video  terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap responden. Disarankan agar sekolah melakukan penyuluhan secara berkala menggunakan bantuan media leaflet.Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Media Leaflet dan Video


Ners Journal ◽  
2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Rizki Sari Utami ◽  
Siska Natalia ◽  
Juliana

Mayoritas pasien stroke mengalami kelemahan pada otot, adapun keterbatasan pergerakan dapat memperparah kondisi muskuloskletal dan mempercepat penurunan kekuatan otot pada pasien stroke. Untuk itu perlu penanganan rehabilitasi segera mungkin dengan melakukan latihan pergerakan otot (Range Of Motion). Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Latihan Range Of Motion Terhadap Kekkuatan Otot Pada pasien Stroke. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode Quasy Experiment (pre and post test without control). Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 20 responden stroke dan data dianalisa menggunakan uji Wilcoxon Rank Test untuk eksteremitas atas dan Paired T Test untuk eksteremitas bawah. Hasil diketehui bahwa pada eksteremitas atas nilai p-value sebesar 0,000 (p=<0,05) sedangkan pada eksteremitas bawah nilai p-value sebesar 0,000 (p=<0,05) yang menunjukkan ada pengaruh latihan Range Of Motion terhadap kekuatan otot eksteremitas atas dan bawah pasien stroke.


2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 940-944
Author(s):  
Dini Arista
Keyword(s):  
T Test ◽  
P Value ◽  

Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberi edukasi kepada masayarakat serta pemanfaatan masker N95 sebagai upaya preventif peningkatan risiko penyakit paru khususnya TB akibat kabut asap. Kabut asap di Sumatera Selatan pada tahun 2019 ini merupakan kabut asap yang paling parah karena titik api atau lokasi kebakaran hutan cukup banyak diantaranya di OKI, Muaraenim, Pali, Banyuasin dan Ogan Ilir. Lokasi kebakaran tersebut menyebabkan banyak daerah lainnya yang ikut merasakan kabut asap tak terkecuali Kecamatan Jejawi. Untuk itu kami memberikan edukasi terkait penggunaan masker N95 kepada salah satu kecamatan terdampak asap, yaitu Kecamatan Jejawi. Tim melakukan kunjungan ke salah satu rumah warga di Kelurahan Muara Batun. Jumlah penerima manfaat sebesar 50 orang. Peragaan dan pemaparan materi dipandu oleh tim pelaksana pengabdian masyarakat dengan metode penyuluhan, pembagian masker N95 dan leaflet, serta diskusi keluarga. Sebelum penyuluhan dilakukan, tim melakukan pre test terlebih dahulu kepada sejumlah peserta yang hadir. Setelah penyuluhan dan diskusi, dilanjutkan dengan post test. Hasil pengukuran pengetahuan adalah nilai mean scoring pre-test pengetahuan responden adalah 70,42 dan hasil post-test dengan nilai mean 81,67. Berdasarkan analisis paired t-test didapatkan nilai p-value < 0.05 sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan pengetahuan yang signifikan sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan kepada masyarakat.


2020 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 268
Author(s):  
Nurulistyawan Tri Purnanto ◽  
Laily Himawati ◽  
Nur Ajizah

ABSTRAK Rendahnya cakupan ASI eksklusif di Indonesia menjadikan anak terkurangi haknya untuk mendapatkan makanan bernutrisi tinggi bagi pertumbuhan. Hal ini dikarenakan kurangnya produksi ASI pada ibu menyusui. Pemberian tindakan non farmakologi seperti teh daun kelor diharapkan mampu meningkatkan produksi ASI sehingga anak tetap mendapatkan ASI. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh konsumsi teh daun kelor terhadap peningkatan produksi ASI di Kabupaten Grobogan. Metode penelitian ini berjenis quasi experimental study dengan menggunakan one group prepost test design pada 60 responden. Intervensi dilakukan selama 3 minggu untuk menilai produksi ASI antara Pre dan Post intervensi. Data dianalisa dengan menggunakan Uji Paired t-Test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata ASI pada tahap pre-test sebanyak 152,00 meningkat menjadi 158,50 pada tahap post-test. Terdapat perbedaan jumlah ASI dengan p-value sebesar 0,002 dengan nilai korelasi sebesar 0,934. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan pada konsumsi teh daun kelor untuk produksi ASI.  Kata Kunci : Teh Daun Kelor, Produksi ASI


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document