POLA PEMBERIAN ASI PADA IBU NIFAS PADA PERIODE EARLY POST PARTUM DI KOTA DENPASAR

2019 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ni Made Rai Widiastuti ◽  
Ayuk Widiani

Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pola pemberian ASI pada ibu pasca melahirkan saat periode minggu pertama setelah melahirkan di Kota Denpasar.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional Study, sampel penelitian sebanyak 30 responden yang dipilih secara purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas I Denpasar Timur dan Puskesmas Pembantu Dauh Puri. Alat pengumpul data menggunakan kuesioner dengan mengikuti dari nifas hari pertama sampai nifas satu mingguHasil : Hasil penelitian ini menunjukan sebagian besar responden memiliki pandangan budaya dan kepercayaan yang baik dalam menyusui yaitu 25 (83,3%), sebagian besar responden mendapatkan dukungan suami yang baik dalam proses menyusui yaitu 22 (73,3%), dan sebagian besar responden memberikan ASI saja pada bayinya yaitu 24 (80%).Kesimpulan: Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagian besar responden memiliki pandangan budaya dan kepercayaan yang baik dalam menyusui, sebagian besar responden mendapatkan dukungan suami yang baik dalam proses menyusui dan sebagian besar responden memberikan ASI saja pada bayinya.

2020 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 5
Author(s):  
Nurjannah Supardi ◽  
Fitri Yani

Perineal injuries result from natural tissue damage due to the pressure on the fetus's head or shoulders during labor. Early Mobilization helps the recovery process to the way it was before pregnancy, guiding the mother out of bed and walking as quickly as possible. The purpose of this study was to determine the effect of early mobilization on the healing of level II ruptured perineal wounds in post partum mothers at Kassi-Kassi Makassar Health Center in 2019. The research was carried out in February - May 2019. This type of research is quantitative with a cross sectional study approach. A population of 83 people and a sample of 30 respondents with purposive sampling technique. The results showed that of the 30 respondents, 19 people did early mobilization (63.3%), 11 people did not do early mobilization (36.7%). ), and those who had good healing of perineal wounds were 21 people (70.0%), and 9 people (30.0%) had poor healing. There is an effect of early mobilization on the healing of level II ruptured perineal wounds in post partum mothers with a value of p = 0.004 <α = 0.05. It is hoped that the mother should carry out early mobilization so that they can understand the technique and carry out early mobilization movements so that the mother can do it alone.Luka perineum diakibatkan rusaknya jaringan secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat proses persalinan. Mobilisasi Dini membantu proses pemulihan seperti semula sebelum kehamilan, membimbing ibu keluar dari tempat tidur dan selekas mungkin segera berjalan. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh mobilisasi dini terhadap penyembuhan luka perineum ruptur tingkat II pada ibu post partum di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar Tahun 2019 Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari – Mei 2019. Jenis penelitian ini adalah bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi berjumlah 83 orang dan sampel 30 responden dengan tehnik pengambilan sampe Purposive Sampling Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 orang responden, yang melakukan mobilisasi dini sebanyak 19 orang (63,3%), yang tidak melakukan mobilisasi dini sebanyak 11 orang (36,7%), dan yang memiliki penyembuhan baik terhadap luka perineum sebanyak 21 orang (70,0%), yang kurang baik sebanyak 9 orang (30,0%). Ada pengaruh mobilisasi dini terhadap penyembuhan luka perineum ruptur tingkat II pada ibu post partum dengan nilai p = 0.004 < α= 0,05 Diharapkan kepada ibu agar melakukan mobilisasi dini agar dapat memahami teknik dan melakukan gerakan mobilisasi dini supaya ibu dapat melakukannya sendiri tanpa bantuan tenaga kesehatan.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 124-132
Author(s):  
Strahmawati Hamzah

Latar Belakang penelitian ini dilaksanakan karena dari hasil survey awal yang dilakukan peneliti kepada 8 orang pasien post partum di ruang PNC RSUD Salewangang Maros, dimana 3 orang ibu memberikan kolostrumnya pada hari pertama setelah melahirkan dan  5 orang lainnya tidak memberikan ASI kolostrum disebabkan kurangnya informasi dari petugas kesehatan dan  adanya pemahaman ditengah-tengah masyarakat bahwa ASI kolostrum merupakan ASI yang basi dan tidak perlu untuk diberikan pada bayi baru lahir. dalam hal ini ibu yang memiliki pengetahuan yang baik tentang ASI kolostrum ia tidak akan membuang ASI yang pertama kali keluar setelah persalinan dan memberikan ASI kolostrum pada bayinya. Variable yang terlibat dalam penelitian ini adalah variabel independen yaitu pengetahuan ibu post partum dan variabel dependen yakni pemberian kolostrum. Metode penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Sampel diambil secara purposive Sampling dengan jumlah sampel ibu post partum sebanyak 30 responden. Analisis data adalah Univariat dan Bivariat yang di analisis menggunakan program SPSS 16.0 Hasil pengujian keterkaitan antar kedua variabel ini melalui uji Chi-Square, dimana diperoleh nilai signifikan p = 0,000 < α = 0,05, ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan pengetahuan ibu post partum dengan pemberian kolostrum di ruang PNC RSUD Salewangang  maros. Saran bagi para peneliti Selanjutnya agar dapat dijadikan masukan khususnya mengenai pengetahuan tentang ASI  kolostrum., agar  pengetahuan yang di miliki dapat terus bertambah.


Author(s):  
Andi Surayya Mappangile

ABSTRAK Penggunaan komputer secara berlebihan akan meningkatkan risiko gangguan kesehatan kerja. Salah satunya adalah gangguan kesehatan mata. Gangguan kesehatan pada mata terjadi akibat mata mengalami kelelahan. Kelelahan mata dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah astenopia. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui gambaran keluhan kelelahan mata berdasarkan usia, lama kerja, istirahat mata, jarak monitor dan tingkat pencahayaan di kantor Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah Andreas Gunawan SH. M.Kn. melalui metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian ini adalah seluruh pekerja kantor Andreas Gunawan SH. M.Kn. sebanyak 20. Pemilihan sampel penelitian menggunakan Purposive Sampling sebanyak 8 responden. Metode pengambilan data dilakukan dengan kuesioner dan wawancara secara mendalam (deep interview) kepada 8 responden. Dari hasil penelitian diketahui gambaran keluhan keluhan kelelahan mata berdasarkan usia, lama kerja, istirahat mata, jarak monitor dan tingkat pencahayaan di kantor Andreas Gunawan SH. M.Kn.. Penggunaan komputer yang dilakukan oleh pekerja juga masih jauh dari kata ergonomi. Penggunaan komputer yang tidak ergonomi sendiri dapat menyebabkan kelelahan mata yang dapat merugikan baik itu untuk perusahaan maupun pekerja, terutama kesehatan mata pekerja itu sendiri.


MEDISAINS ◽  
2018 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 76
Author(s):  
Srimiyati Srimiyati

Latar Belakang: Komplikasi yang sering terjadi pada penderita diabetes melitus salah satunya kaki diabetik.  Masalah kaki diabetik memerlukan waktu dan biaya cukup banyak. Pencegahan kaki diabetik dapat dilakukan dengan perawatan kaki. Penderita diabetes yang memiliki pengetahuan cukup tentang perawatan kaki diabetik menjadi dasar dan memotivasi untuk mengendalikan komplikasi penyakitnya.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan pencegahan kaki diabetik bagi penderita diabetesMetode: Penelitian ini adalah descriptive correlational, menggunakan pendekatan cross sectional study.  Populasinya seluruh penderita diabetes melitus yang berobat jalan. Sampel berjumlah 53 responden, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpul data menggunakan kuesioner terdiri dari 20 item untuk menggali pengetahuan pencegahan kaki diabetik dan 15 item perawatan kaki. Penelitian dilakukan di RSI Siti Khatijah PalembangHasil: penelitian menunjukkan sebagian besar responden perempuan  (58,5%), usia > 55 tahun (83,0%), pendidikan menengah kebawah (67,9%), menderita diabetes mellitus > 5 tahun (58,5%), responden yang memiliki pengetahuan pencegahan kaki diabetik dengan kriteria tinggi  sebanyak 36 (67,9%), melakukan perawatan kaki diabetik (60,4%). Hasil uji statistik chi squere menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan perawatan kaki (p= 0,024; OR= 4.767). .Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan perawatan kaki pada pasien diabetes. Pasien diabetes yang memiliki pengetahuan baik mengenai perwatan kaki berpeluang 4.767 kali lebih besar dalam melakukan perawatan kaki dari pada yang memiliki pengetahuan kurang.


2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 6-9
Author(s):  
Irmayani

Diare adalah pengeluaran kotoran (tinja) dengan frekuensi yang meningkat (tiga kali dalam 24 jam) disertai dengan perubahan konsistensi tinja menjadi lembek atau cair, dengan atau tanpa darah/lendir dalam tinja.(Wijoyo, yosef 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kebiasaan jajan dengan terjadinya penyakit diare pada anak di SD Inpres Amaro Kabupaten barru. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian Analitik Correlative dengan desain Cross Sectional Study, populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang ada di SD Inpres Amaro Kabupaten Barru sebanyak 109 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, didapatkan 51 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. analisa data mencakup analisis univariat dengan mencari distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan uji Chi- Square Test dengan interval kemaknaan α 0,05. Dari hasil analisis bivariat pada kebiasaan jajan didapat nilai ρ = 0,004 dan personal hygiene didapat nilai ρ = 0,008. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kebiasaan jajan dengan terjadinya penyakit diare pada anak di SD Inpres Amaro Kabupaten Barru


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Purwanto Purwanto ◽  
Bambang Nur Cahyaningrum

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apakah struktur corporate governance perusahaan dan reputasi underwriter mempengaruhi IPO underpricing perusahaan yang go public dengan menggunakan periode tahun 2010-2016. Penelitian ini menitikberatkan pada pengaruh reputasi underwriter dan struktur corporate governance yaitu komposisi dewan komisaris independen, komite audit dan dewan direksi. Penelitian ini merupakan penelitian ekspost facto dengan menggunakan dimensi waktu cross sectional study. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2016. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 117 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa reputasi underwriter dan dewan direksi berpengaruh signifikan terhadap IPO Underpricing di Indonesia.


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 22
Author(s):  
Eka Santy Abdurahman ◽  
Trivani Eka Putri ◽  
Lepita M.Keb

Percepatan penyembuhan luka jahitan perineum derajat II pada masa nifas sangat diharapkan untuk menghindarkan ibu nifas dari bahaya infeksi yaitu dengan cara penambahkan asupan tinggi protein. Ibu bersalin yang mengalami rupture perineum di Indonesia pada golongan umur 25-30 tahun yaitu 24% sedangkan usia 32-39 tahun sebesar 62%. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh konsumsi tambahan putih telur  terhadap percepatan penyembuhan luka perenium derajat II pada ibu nifas di PMB Utin Mulia Kota Pontianak. Metode penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Data diambil dari register persalinan di ruang bersalin PMB Utin Mulia, jumlah sampel 20 ibu melahirkan spontan dengan luka jahitan perineum derajat II (10 responden  kelompok intervensi dan 10 responden kelompok kontrol dengan teknik purposive sampling).  Hasil uji Chi Square didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,010 (p= < 0,05) sehingga hipotesis penelitian diterima yang artinya ada hubungan bermakna antara pemberian putih telur dengan penyembuhan luka perineum derajat II pada ibu nifas di PMB Utin Mulia Kota Pontianak.


2020 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 37-42
Author(s):  
Firdausi Ramadhani ◽  
Yanti Hz. Hano

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Limboto Kabupaten Gorontalo. Metode yang digunakan adalah  Observasional Analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi adalah seluruh ibu yang melahirkan berjumlah 853 responden, dengan Sampel yaitu sebanyak 202 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan tekhnik Purposive Sampling. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan proporsi bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 34 responden (16,8%) dan bayi Berat Badan Lahir Normal (BBLN) 168 responden (83,2%). Hasil bivariat didapatkan bahwa ada hubungan pengetahuan (p-value 0,044), pendapatan keluarga (p-value 0,029) dengan kejadian bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Sedangkan, jumlah paritas (p value 0,523),  jarak kehamilan (p-value 0,659), dan Kekurangan Energi Kronik (KEK) (p-value 0,637) tidak memiliki hubungan yang bermakna secara statisti dengan kejadian bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).    This study aims to determine several factors associated with the incidence of low birth weight babies (LBW) in the Limboto Health Center, Gorontalo District. The method used is analytic observational with a cross sectional study approach. The population was all mothers who gave birth totaling 853 respondents, with a sample of 202 respondents. The sampling technique used purposive sampling technique. The results showed that the proportion of Low Birth Weight (LBW) babies was 34 respondents (16.8%) and Normal Birth Weight (BBLN) babies were 168 respondents (83.2%). The bivariate results showed that there was a relationship between knowledge (p value 0.044), family income (p value 0.029) with the incidence of low birth weight babies (LBW). Meanwhile, the parity (p value 0.523), pregnancy distance (p-value 0.659), and Chronic Energy Deficiency (P-value 0.637) did not have a statistically significant relationship with the incidence of Low Birth Weight (LBW).


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 27
Author(s):  
Maryono Maryono ◽  
Imram Radne Rimba Putri ◽  
Aini Inayati

<p>Proses admisi merupakan pintu utama dalam mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Informasi pasien diberikan mulai dari pasien baru reservasi rawat inap hingga pasien pulang. Informasi-informasi mengenai layanan rawat inap sangat dibutuhkan oleh pasien dan keluarga. Informasi tersebut akan meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga dalam tatacara rawat inap. Sikap dan komunikasi yang jelas dari pemberi informasi akan mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan. Pemantauan terhadap tingkat kepuasan pasien tentunya menjadi target rumah sakit untuk selalu berkembang dan dapat bersaing dengan rumah sakit lainnya. Proses admisi merupakan pintu utama dalam mendapatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Informasi pasien diberikan mulai dari pasien baru reservasi rawat inap hingga pasien pulang. Informasi-informasi mengenai layanan rawat inap sangat dibutuhkan oleh pasien dan keluarga. Informasi tersebut akan meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga dalam tata cara rawat inap. Sikap dan komunikasi yang jelas dari pemberi informasi akan mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan. Pemantauan terhadap tingkat kepuasan pasien tentunya menjadi target rumah sakit untuk selalu berkembang dan dapat bersaing dengan rumah sakit lainnya. Sehingga diperlukan penilaian kepuasan pasien terhadap pemberian informasi pada pasien rawat inap di Unit Admisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian informasi pada pasien rawat inap dengan kepuasan mutu pelayanan pasien di Unit Admisi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Pengambilan sampel dengan purposive sampling dan melibatkan 96 responden. Pengumpulan data menggunakan checklist kesesuaian pemberian informasi dan kuesioner kepuasan pasien. Data dianalisis menggunakan uji statistik Spearman Rho. Hasil dari uji Spearman Rho didapatkan pemberian informasi awal kepada pasien rawat inap yang sesuai SOP yaitu 60,4%, kurang sesuai SOP 39,6%, kepuasan mutu pelayanan pasien sangat puas 36,5%, puas 47,9%, tidak puas 15,6% dengan p value &lt; 0,05, sehingga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan pada pemberian informasi pasien rawat inap dengan kepuasan mutu pelayanan pasien di unit admisi, dimana p value = 0,021. Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian informasi pada pasien rawat inap dengan kepuasan mutu pelayanan pasien di Unit Admisi.</p><p><strong>K</strong><strong>a</strong><strong>t</strong><strong>a Kunci: </strong>Pemberian Informasi; Rawat Inap; Admisi; Kepuasan Pasien</p>


Author(s):  
Janakiram Marimuthu ◽  
A. Arul Murugan

Background: Childbirth, though a physiological process, has been associated with multiple risks and stress on the women, even before the time of conception till the post-partum. Every woman around the world has a right to receive respectful maternity care. Birth satisfaction and respectful maternal care has direct impact on percentage of institutional deliveries. There is paucity of studies conducted among the women of rural Tamil Nadu regarding birth satisfaction and intrapartum experiences.Methods: A cross-sectional study was conducted in primary health center area, red hills among the post-partum women attending the immunization OPD at 6, 10 and 14th week after delivery during the months of March to June 2018. By simple random sampling technique 195 subjects were included. A semi-structured questionnaire was administered to collect the data. Ethical clearance was obtained from our Institutional Ethics Committee. Data was entered in MS Excel and analysis was done using SPSS Software version 23.Results: The study shows the importance of maternal satisfaction and intrapartum experiences of women in rural areas. It concluded that the overall satisfaction was 85.5%. The transport facility available at the health care set up which satisfied the mothers was around 91.4%. The interaction of health care providers with mothers during delivery was around 64.5%. Cleanliness and comfort of the delivery area was around 64%. Equality of care provided at the health care set up was around 83%.Conclusions: Reasons for delivery visit, duration of labour, and mode of delivery are independent predictors of maternal satisfaction.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document