scholarly journals EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PROGRAM LINIER DENGAN MEMAMFAATKAN SOFTWARE QM PADA MAHASISWA STKIP BUDIDAYA BINJAI

2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 59-65
Author(s):  
Silvia Harleni ◽  
Enny Susilawaty

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan model Problem Based Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah program linier dengan memanfaatkan software QM pada mahasiswa STKIP Budidaya Binjai. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dengan desain penelitian pre-test and post-test control group design. Program QM dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu dalam pembelajaran pemrograman linier tanpa melupakan pentingnya penguasaan konsep, teori, dan prosedur. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan uji regresi sederhana. Rata-rata nilai tes kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa kelas eksperimen sebelum dan sesudah pembelajaran adalah 60,63 dan 81,36. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-r, setelah dilakukan perhitungan diperoleh nilai rhitung  kemampuan pemecahan masalah mahasiswa kelas eksperimen adalah 0,86, sedangkan nilai rtabel adalah 0,388. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat efektivitas penggunaan model Problem Based Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah program linier dengan memanfaatkan software QM pada mahasiswa STKIP Budidaya Binjai.

2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 1230-1238
Author(s):  
Erpina Ulva ◽  
Maimunah Maimunah ◽  
Atma Murni

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis (KPMM) siswa pada materi Aritmetika Sosial. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh dari peenerapan model PBL terhadap KPMM siswa ditinjau dari keseluruhan siswa level tinggi, sedang dan rendah dan ditinjau dari setiap level sekolah yang menjadi sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pre-test post-test control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri se-Kabupaten Kuantan. Populasi berasal dari sekolah level tinggi, sedang, dan rendah. Sampel dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 1 Taluk Kuantan (level tinggi), SMP Negeri 3 Taluk Kuantan (level sedang) dan SMP Negeri 2 Benai (level rendah). Penelitian dilakukan ditiga sekolah tersebut, setiap sekolah ada 1 kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa signifikan 0,000 < 0,05 yang artinya terdapat pengaruh penerapan PBL terhadap KPMM siswa ditinjau dari keseluruhan siswa yang mana KPMM siswa dengan menggunakan model PBL lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Sedangkan jika ditinjau dari level sekolah diperoleh signifikan 0,001 < 0,05 (level tinggi), 0,824 > 0,05 (level sedang) dan 0,140 > 0,05 (level rendah). Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh penerapan PBL terhadap KPMM dilevel tinggi dan pada level sekolah sedang dan rendah tidak terdapat pengaruh yang signifikan


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 1239-1245
Author(s):  
Putri Madhavia ◽  
Atma Murni ◽  
Sehatta Saragih

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa. Artikel ini mendeskripsikan pengaruh penerapan model Problem Based Learning (PBL) terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang menggunakan desain pre-test post-test control group design dengan populasi siswa kelas VII SMP Negeri se-Kabupaten Kuantan Singingi Tahun ajaran 2019/2020, yang dibagi ke dalam tiga level sekolah yaitu, sekolah tinggi, sedang dan rendah. Dari masing-masing level sekolah dipilih dua kelas secara acak dan ditetapkan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen penelitian ini adalah soal tes Kemampuan Komunikasi Matematis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes. Data dianalis menggunakan uji-t dan anova satu arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan PBL terhadap kemampuan komunikasi matematis ditinjau dari keseluruhan siswa. Pengaruh penerapan PBL terhadap kemampuan komunikasi matematis ditinjau dari level sekolah menunjukkan bahwa untuk level sekolah tinggi siswa yang lebih baik daripada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional, sedangkan pada level sekolah sedang dan rendah tidak terdapat pengaruh yang signifikan


Author(s):  
Ujiati Cahyaningsih ◽  
Anik Ghufron

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model Problem-Based Learning terhadap karakter kreatif dan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain Pre-test-Post-test Control Group Design. Penelitian ini menggunakan dua kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Populasi penelitian ini adalah lima SD Unggulan di Purwokerto dan sampelnya adalah kelas IV di tiga SDN unggulan: kelas IV di SDN 1 Sokanegara, SDN 2 Sokanegara, dan SDN 1 Kranji. Data dianalisis menggunakan one sample t-test, uji Multivariate Analysis of Variance (MANOVA) dengan rumus T Hotelling, dan dilanjutkan secara univariat dengan uji independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada penggunaan model Problem-Based Learning terhadap karakter kreatif dan berpikir kritis dalam pembelajaran matematika. Kata Kunci: model problem-based learning, kreativitas, dan berpikir kritis 2


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 1064-1071
Author(s):  
Muhammad Habib Ramadhani ◽  
Caswita Caswita ◽  
Een Yayah Haenilah

Penelitian  ini  didasari  masih  rendahnya  kemampuan  berpikir kritis matematis  siswa  SMP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model problem based learning berbasis metakognitif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental dengan pre test and post test control group design. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP di kota Metro yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes berupa 5 soal essay. Instrumen yang digunakan telah memenuhi kriteria layak berdasarkan validitas, reliabilitas, daya beda, dan indeks kesukaran. Analisis data menggunakan uji-t data n-gain. Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS 21 diperoleh kesimpulan bahwa model problem based learning berbasis metakognitif efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.


Author(s):  
Rahma Diani ◽  
Antomi Saregar ◽  
Ayu Ifana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan model pembelajaran problem based learning dan inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi listrik dinamis. Penelitian ini adalah penelitian quasi experimental dengan rancangan penelitian post-test only control group design. Data yang diperoleh berupa data hasil kemampuan berpikir kritis. Instrumen yang digunakan berupa instrumen tes kemampuan berpikir kritis. Uji hipotesis dari uji-t sampel berkorelasi menghasilkan nilai thitung sebesar 2,03 dan ttabel sebesar 1,99 dengan keputusan uji thitung > ttabel atau 2,03 > 1,99 maka H0 ditolak sehingga terdapat perbedaan antara model problem based learning dan model inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas X SMA Negei 8 Bandar Lampung. Perbedaan tersebut dilihat dari nilai rata-rata keseluruhan dari indikator berpikir kritis yang berasal dari nilai rata-rata setiap indikator kemampuan berpikir kritis dari kedua model pembelajaran yaitu nilai rata-rata keseluruhan model problem based learning sebesar 75 dan nilai rata-rata model inkuiri terbimbing sebesar 71. Berdasarkan perbedaan nilai tersebut dapat dinyatakan bahwa model problem based learning lebih baik daripada model inkuiri terbimbing.Kata kunci: Inkuiri Terbimbing, Kemampuan Berpikir Kritis, Problem Based Learning


2018 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
R Rafiuddin ◽  
Arniah Dali ◽  
La Ode Rusdi Anton

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui keefektifan penerapan model problem based learning berbasis pendekatan saintifik terhadap penguasaan konsep. Desain penelitian menggunakan  pretest-posttest  control  group  design.  Populasi  penelitian  ini  terbagi  atas  dua  kelas paralel  sebanyak  58  siswa.  Teknik  pengambilan  sampel  menggunakan  teknik  purposive  sampling. Sampel penelitian ini yaitu kelas XI-IPA4  sebagai kelas eksperimen sebanyak 29 siswa dan kelas XI- IPA1   sebagai kelas kontrol sebanyak 29 siswa. Instrumen penelitian untuk menentukan karakteristik konsep menggunakan format analisis konsep dan format peta konsep. Profil penguasaan konsep menggunakan butir tes pilihan ganda beralasan sebanyak 10 nomor. Peningkatan penguasaan konsep menggunakan  rumus  N-gain.  Efektivitas  pembelajaran  menggunakan  rumus  uji  beda  (t).  Serta tanggapan siswa menggunakan angket. Berdasarkan hasil analisis ditemukan data: (1) Terdapat 14 label  konsep  pada  materi  pokok  Kelarutan  dan  Hasil  Kali  Kelarutan,  terdiri  dari  28%  konsep menyatakan prinsip abstrak meliputi: Kesetimbangan Kelarutan, Hasil Kali Ion Kesetimbangan (Ksp), Hasil Kali Ion (Qsp), dan Elektrolit Sukar Larut, terdapat 14,29% konsep yang menyatakan ukuran atribut meliputi: Suhu dan Derajat Keasaman (pH), Serta terdapat 57,14% konsep yang menyatakan proses meliputi: Kelarutan, Ion Senama, Pengendapan, Larutan Elektrolit, Elektrolit Biner, Elektrolit Terner, Elektrolit Kuarterner, Larutan Jenuh; (2) Diperoleh perbandingan rerata skor post-test tertinggi dan terendah penguasaan konsep siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perbandingan untuk skor post-test tertinggi yaitu 97,04>94,58 pada label konsep Larutan Jenuh, sedangkan perbandingan skor post-test terendah kelas eksperimen yaitu 72,70 pada label konsep Elektrolit Terner dan 70,43% pada kelas kontrol; (3) Indeks N-gain kelas eksperimen sebesar 0,77 berkategori tinggi dibandingkan kelas kontrol sebesar 0,70 berkategori sedang; (4) Penerapan model problem based learning berbasis pendekatan saintifik pada kelas eksperimen efektif meningkatkan penguasaan konsep siswa dengan post-test dan N-gain sig. (2-tailed) < 0,05, selanjutnya efektif untuk diterapkan pada kelompok siswa berkemampuan tinggi dan sedang; (5) Penerapan model problem based learning berbasis pendekatan saintifik memiliki tanggapan baik dengan persentase 75,16%. Kata kunci Model Problem Based Learning, Pendekatan Saintifik, Penguasaan Konsep, Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan


2019 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 51
Author(s):  
Fadlilah Siti Firdauzi ◽  
Rahma Widiantie ◽  
Handayani Handayani

Kemampuan berargumentasi siswa yang belum optimal dikarenakan proses pembelajaran yang dikembangkan lebih banyak menekankan pada pemberian materi dibandingkan memotivasi siswa dalam mengemukakan pendapat yang berkaitan dengan materi. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dipadu metode debat terhadap kemampuan berargumentasi pada materi pencemaran lingkungan. Penelitian menggunakan metod Non-equivalent (Pre-Test and Post-Test) Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dengan sampel sebanyak 30 siswa pada kelas eksperimen dan 30 siswa pada kelas kontrol melalui teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Berdasarkan uji hipotesis terdapat perbedaan kemampuan berargumentasi pada kelas yang menerapkan model PBL dipadu metode debat dengan kelas yang menerapkan model PBL tanpa dipadu metode debat. Hasil kemampuan berargumentasi siswa menunjukkan bahwa kemampuan berargumentasi siswa kelas eksperimen lebih tinggi yaitu berada pada level 3 dengan kriteria cukup,sedangkan kelas kontrol berada pada level 2 dengan kriteria kurang. Peningkatan kemampuan argumentasi didukung dengan indeks n-gain pada kelas eksperimen yaitu 0,43 termasuk kriteria peningkatan sedang dan pada kelas kontrol yaitu 0,20 termasuk kriteria peningkatan rendah. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dipadu metode debat dapat meningkatkan kemampuan berargumentasi siswa pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 1 Garawangi.Kata kunci: Kemampuan Berargumentasi, Debat, Problem Based Learning�


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 61
Author(s):  
Annur Fitri Hayati ◽  
Khairi Murdy

Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa kelas XI pada mata pelajaran ekonomi SMAN 1 Lembang Bandung. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan bentuk nonequivalent pretest-post test control group design. Analisis data untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan SPSS versi21 dengan statistik parametik, uji perbedaan rata-rata (paired samples t-test dan independent samples t-test), gain score dan perhitungan effect size. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa antara kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran Berbasis Masalah (problem based learning) lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional (ceramah). Penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa lebih baik dibanding metode Konvensional.


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 206
Author(s):  
Putu Priwitasari ◽  
I Gusti Putu Sudiarta ◽  
Sariyasa Sariyasa

Penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 2 Kuta ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan <em>problem</em><em>-based-learning </em>(PBL)<em> </em>berbantuan<em> computer</em><em>-based-test </em>(CBT) terhadap kemampuan pemecahan masalah dan kemandirian belajar matematika siswa. Penelitian ekperimen semu ini menggunakan disain <em>post-test only control group design</em> pada populasi siswa kelas X MIA SMA Negeri 2 Kuta yang tersebar ke dalam 11 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 392 orang. Selanjutnya, metode <em>cluster random sampling</em> digunakan untuk menetapkan kelas X MIA 3 dan kelas X MIA 5 sebagai sampel penelitian dengan jumlah sampel sebanyak 72 orang. Data penelitian ini berupa data pemecahan masalah matematika dan kemandirian belajar siswa masing-masing dikumpulkan dengan tes essai dan kuesioner yang selanjutnya dianalisis dengan uji Manova dengan taraf signifikansi 5%. Hasil analisis data menujukkan bahwa nilai F dari uji <em>wilks lambda</em> sebesar 11,488 dengan nilai signifikasi 0,000. Jika nilai signifikansi 0,000 dibandingkan dengan alpha 0,05 maka nilai tersebut jauh lebih kecil dan dapat diputuskan untuk menolak H<sub>0</sub>. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran PBL berbantuan CBT berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah dan kemandirian belajar siswa SMA Negeri 2 Kuta.


2021 ◽  
Vol 18 (1) ◽  
pp. 11
Author(s):  
I Nyoman Tri Adi Putra ◽  
Nyoman Sugihartini ◽  
Dessy Seri Wahyuni

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh model problem based learning in flipped classroom (PBL in FC) berbasis media rumah belajar terhadap prestasi belajar peserta didik mata pelajaran Simulasi Digital kelas X Multimedia di SMK Negeri 3 Singaraja, (2) respon peserta didik setelah menggunakan media e-learning rumah belajar mata pelajaran Simulasi Digital kelas X Multimedia di SMK Negeri 3 Singaraja. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan desain Post Test Only Control Group Design. Populasi penelitian yaitu peserta didik kelas X Multimedia di SMK Negeri 3 Singaraja Tahun Pelajaran 2019/2020. Sampel penelitian yaitu kelas X MM 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MM 2 sebagai kelas kontrol dengan jumlah sampel 64 peserta didik. Metode pengumpulan data berupa tes objektif untuk mengetahui ranah kognitif dan metode angket untuk mengetahui respon peserta didik dalam penggunaan media e-learning. Data prestasi belajar yang diperoleh dianalisis dengan uji normalitas dan uji homogenitas dengan hasil analisis kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen, serta uji hipotesis menggunakan uji anava satu jalur. Hasil penelitian diperoleh Fhitung 123,19 yang lebih besar dari Ftabel 3,99 menyatakan bahwa (1) Terdapat perbedaan prestasi belajar antara peserta didik yang belajar menggunakan model PBL in FC berbasis rumah belajar dengan peserta didik yang belajar menggunakan model pembelajaran direct instruction tanpa media rumah belajar. Dilihat dari rata-rata kelompok eksperimen adalah sebesar 84,46 dan rata-rata kelompok kontrol adalah 64,37. (2) Hasil respon peserta didik dari penggunaan model PBL in FC berbasis media rumah belajar adalah positif dilihat dari rata-rata skor hasil angket respon peserta didik yaitu 76,03. Kata kunci: Model PBL in FC, Prestasi Belajar, Simulasi Digital, e-learning Rumah belajar.. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document