Multi-literacy learning is learning to maintain and improve people's literacy skills. Financial literacy learning model is needed with the Problem Based Learning (PBL) approach. This model is compiled on the basis of the results of preliminary studies have been conducted shows learning basic literacy who obtained SUKMA, improve in literacy skills of financial sector. The public is expected to be able to understand and carry out financial transactions, not be easily tempted by illegal financial transactions, and to use the money for future needs. This paper was described: The level of validity, level of effectiveness, and result of applications of the financial literacy learning model using PBL approach. The model development method uses a quasi-experimental. The data collection instruments included: (1) questionnaires, (2) tests, (3) interviews, and (4) observations. The results of the analysis are as follows: (1) The financial literacy learning model with the PBL approach in the model trial obtained score of 80.31. Learning guides 77.21, assessment guides 75.59; and teaching materials 78.07; overall the average is 77.80, including the Good or Valid category. (2) The results of effectiveness test of model t count 17.60. Obtained t table with db 49 and confidence level of 95% 2.060 then t count> than t table so that the null hypothesis is rejected. It was found that this model is effective in improving the literacy program. (3) The results of teaching materials 75.90 or good category, application trial for educators 76.98 or good. Trials on students 76.09 or good. Testing the application of the model obtained a mean score of 76.32 or good so that the model can be applied.
AbstrakPembelajaran multikeaksaraan merupakan pembelajaran yang dapat memelihara dan meningkatkan kemampuan keberaksaraan masyarakat sehingga diperlukan adanya model pembelajaran literasi keuangan dengan Pendekatan Problem Based Learning (PBL). Model ini disusun atas dasar hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan bahwa warga belajar keaksaraan dasar yang telah memperoleh SUKMA dapat meningkatkan kemampuan literasinya dalam bidang keuangan. Masyarakat diharapkan dapat mengerti dan melakukan transaksi keuangan, tidak mudah tergiur oleh transaksi keuangan yang illegal, dan memanfaatkan uangnya untuk kebutuhan mendatang. Untuk mendeskripsikan: (1) Tingkat validitas model pembelajaran literasi keuangan dengan pendekatan PBL. (2) Tingkat efektivitas model pembelajaran literasi keuangan dengan pendekatan PBL. (3) Hasil penerapan model pembelajaran literasi keuangan dengan pendekatan PBL. Metode pengembangan model menggunakan kuasi eksperimen. Instrumen pegumpulan data meliputi: (1) kuesioner, (2) tes, (3) wawancara, dan (4) pengamatan. Hasil analisis sebagai berikut: (1) Model pembelajaran literasi keuangan dengan pendekatan PBL dalam uji coba model diperoleh skor 80,31. Panduan pembelajaran 77,21, panduan penilaian 75,59; dan bahan ajar 78,07; secara keseluruhan rerata sebesar 77,80 termasuk kategori Baik atau Valid. (2) Hasil uji efektivitas model t hitung 17,60. Didapatkan t tabel dengan db 49 dan taraf kepercayaan 95% 2,060 maka t hitung > daripada t tabel sehingga hipotesis Nol ditolak. Didapatkan model tersebut efektif dalam meningkatkan hasil belajar program keaksaraan. (3) Hasil uji coba penerapan bahan ajar 75,90 atau dalam kategori baik, uji coba penerapan untuk pendidik 76,98 atau kategori baik. Uji coba terhadap peserta didik 76,09 atau kategori baik. Uji coba penerapan terhadap model diperoleh rerata skor 76,32 atau kategori baik sehingga model dapat diterapkan.