scholarly journals PENGARUH PENGGUNAAN VIRGIN COCONUT OIL TERHADAP GATAL DI KULIT PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISA

2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-6
Author(s):  
Hotman Adi Saputra

Gagal ginjal Kronik merupakan gangguan fungsi ginjal dalam melakukan penyaringan tubuh. Penumpukan ureum ini akan menyebabkan rasa gatal yang dirasakan dikulit pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisa. Salah satu cara untuk mengatasi masalah gatal dikulit adalah dengan menerapkan penggunaan Virgin Coconut Oil yang dioleskan ke kulit untuk mengatasi masalah gatal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Virgin Coconut Oil terhadap gatal dikulit pasien gagal ginjal kronik dengan Hemodialisa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien gagal ginjal kronik yang sedang menjalani terapi Hemodialisa yang berjumlah 44 orang. Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan perhitungan rumus slovin yaitu 15 responden.  Desain penelitian menggunakan Quasi Eksperimen yaitu dengan rancangan pre test – post test dengan jumlah sampel berjumlah 15 responden. Uji Statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap penurunan rasa gatal yang dirasakan responden setelah intervensi dengan P –Value 0,001 hasil tersebut <0,05. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai terapi alternatif yang mengalami masalah kulit seperti rasa gatal dengan menggunakan Virgin Coconut Oil .

2020 ◽  
pp. 362-373
Author(s):  
Venny Vidayanti ◽  
Mae Sri Hartati Wahyuningsih ◽  
Akhmadi Akhmadi

Penundaan rawat gabung, rendahnya frekuensi menyusui dan kesulitan dalam posisi menyusui pada ibu pasca bedah cesar dapat menyebabkan keterlambatan laktogenesis II. Hal ini menyebabkan ketidaklancaran produksi ASI pada hari-hari pertama pasca pembedahan. Intervensi pijat punggung menggunakan Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan terapi komplementer yang dapat membantu meningkatkan kelancaran produksi ASI pasca bedah cesar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan kelancaran produksi ASI ibu pasca bedah cesar dengan intervensi pijat punggung menggunakan Virgin Coconut Oil. Desain penelitian menggunakan”quasi experiment post test-only with control group design”. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling yang melibatkan 50 ibu pasca bedah cesar dalam kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah uji chi-square untuk mengetahun perbedaan kelancaran produksi ASI dan uji regresi logistik berganda untuk mengidentifikasi variabel dominan yang berhubungan dengan kelancaran produksi ASI. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kelancaran produksi ASI pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol (p-value 0.023; OR=3.85). Hasil analisis regresi logistik menunjukkan frekuensi menyusui (p=0.028;OR=5.74) merupakan variabel dominan bersama dengan pijat punggung (p=0.030;OR=4.47) dan paritas (p=0.060;OR=3.59) dalam mempengaruhi kelancaran produksi ASI. Intervensi pijat punggung bersama dengan frekuensi menyusui dan paritas berpeluang meningkatkan kelancaran produksi ASI pada ibu pasca bedah cesar. Ibu yang diberikan intervensi pijat punggung menggunakan Virgin Coconut Oil berpeluang 3.85 kali mengalami kelancaran produksi ASI. Edukasi untuk ibu dalam meningkatkan frekuensi menyusui juga penting dalam upaya peningkatan produksi ASI pada ibu pasca bedah cesar.


Author(s):  
Rizki Muliani ◽  
Vina Vitniawati ◽  
Denden Ardiyana Rakhman

Hemodialysis is an action taken to treat various problems caused by Chronic Kidney Disease (CKD). Pruritus is a complication that often occurs due to hemodialysis, can cause injury to the skin, and interfere with patient comfort. Emollients are recommended to treat pruritus, where Virgin Coconut Oil (VCO) and Olive Oil (OO) are effective emollients to treat pruritus because they are easy to obtain, natural, and without side effects. The purpose of this study was to assess differences in the effectiveness of reducing pruritus grade scores in hemodialysis patients using VCO and OO. This study used a quasi-experiment with two groups pre-post test design. Samples were taken using the purposive sampling technique involving 72 patients undergoing hemodialysis which were divided into two groups (VCO and OO). The instrument used the score of the degree of pruritus and the data were analyzed by the Mann-Whitney test. The results of the study obtained a p-value of 0.008 (<0.05) which means that there is a difference in the effectiveness of giving VCO with OO on the score of the degree of pruritus in patients, VCO is more effective in reducing the score of the degree of pruritus in patients. So that the use of VCO can be used as an alternative nurse intervention in the treatment of pruritus in hemodialysis patients. KEYWORDS: Chronic Kidney Disease, Hemodialysis, Olive Oil, Pruritus, Virgin Coconut Oil


2020 ◽  
Vol 3 (5) ◽  
pp. 560-568
Author(s):  
Siti Saodah ◽  
Imam Budi Putra ◽  
Cholina Trisa S

Chronic kidney failure is a public health problem throughout the world, and the number of sufferers is increasing. Chronic kidney failure can cause clinical symptoms in various body systems, one of which is a disorder in the skin that becomes dry (uremic). This study aimed to examine the effect of Virgin Coconut Oil (VCO) on the skin moisture among uremic patients undergoing hemodialysis. This type of research is a quasi-experiment with pre-test and post-test equivalent control group. The study was conducted at the Regional General Hospital, Dr. RM. Djoelham Binjai. The study population was 80 people, divided into 2 sample groups of 40 people each. The results showed that there was a significant effect of skin moisture on the intervention group before and after being given Virgin Coconut Oil, p = 0.000<0.05; There was a significant effect of skin moisture in the control group before and after lotion (post-test), p = 0.000<0.05. There is no need for special emulsions such as VCO to moisturize the skin in uremic patients undergoing hemodialysis because using ordinary lotions can moisturize the skin. It must be used regularly, twice a day after bathing. The lotion used must also be a lotion that does not contain mercury and chemicals that can harm the skin. To increase the skin's moisture becomes normal, giving lotion is better than VCO because by providing lotion, more skin becomes normal, while using VCO, the skin becomes more oily. It is recommended to health workers (doctors, nurses) to practice correctly and appropriately how to administer Virgin Coconut Oil (VCO) to uremic patients undergoing hemodialysis to be done at home


Author(s):  
ZUHRIANA K YUSUF ◽  
NANANG R PARAMATA ◽  
WIRDA Y DULAHU

Objective: Leprosy is a major cause of permanent disability among infectious diseases. The important parts of the human body that is disturbed in leprosy patients are the skin and peripheral nerves. Multidrug therapy treatment can kill leprosy germs, but previous existing defects cannot be eliminated. The purpose of this study was to determine the effectiveness of virgin coconut oil (VCO) in improving the skin of lepers. Methods: The methods of this research used a pre- and post-test of the control group of 50 people respondents which consisted of the treatment group of VCO and control group of original coconut oil. All treatment and control groups of respondents were given once per day for 1 month based on non-probability sampling. Results: The results showed that there was a significant effect of VCO on the skin of leprosy patients with a statistical value p=0.000 (α=0.001). This was also supported by the observation of the patient’s skin which all of patients experience changed in the results of the assessment of the skin after VCO administration intervention. This relates to lauric acid content in coconut oil which can reduce skin moisture levels. Conclusion: Based on the results of this study can be concluded that VCO is effective in improving the skin of lepers. VCO can be used as an alternative intervention in skin care for leprosy patients and to prevent further disability. Therefore, it is important for leprosy patients to obtain information about the use of VCO in the care and moisture of the skin.


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 192-205
Author(s):  
Siti Wasliyah

Luka tekan telah digambarkan sebagai salah satu kompliasi yang paling mahal dan melemahkan fisik pada abad ke-20. Luka tekan adalah gangguan ketiga yang paling mahal setelah kanker dan penyakit kardiovaskuler.( Agrawal Karron, Chuhan Neha,2012). Bahan-bahan alami banyak dianjurkan pada perawatan kulit di Indonesia antara lain adalah minyak kelapa dan minyak zaitun. Penelitian Handayani, 2010 dan Yolanda, 2010 mendapatkan hasil bahwa virgin coconut oil (VCO) dan minyak zaitun efektif untuk mencegah luka tekan. Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dengan pendekatan pretest and postets group design,  bertujuan untuk mengidentifikasi efektifitas penggunaan VCO dan minyak Zaitun dengan massage dalam mencegah luka tekan pada pasien yang berisiko mengalami luka tekan di RSU kabupaten Tangerang. Penelitian dilakukan di ruang rawat inap bedah RSU Kabupaten Tangerang pada bulan Oktober - Desember  2016 dengan populasi pasien yang berisiko mengalami luka tekan grade 1. Metode sampling yang digunakan adalah  consecutive sampling berjumlah 14 orang untuk masing-masing perlakuan. Data hasil observasi mengacu pada kriteria karakteristik luka grade I Non Bleacheable Erytema yang telah dibuat oleh EPUAP dan NPUAP (2009). Analisa bivariat Uji T independent mendapatkan hasil tidak ada perbedaan rerata pada kedua kelompok mengenai tingkat kefektifan kedua metode terhadap pencegahan luka tekan grade I , sebelum dan setelah dilakukan massage menggunakan VCO dan minyak zaitun dimana p value menunjukkan angka 0,230 (P value > 0,05).


2014 ◽  
Vol 3 (5) ◽  
Author(s):  
Tri Wijayanto

Terapi masase adalah salah satu terapi komplementer yang dapat diberikan pada pasien hipertensi primer. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi masase menggunakan minyak aromaterapi terhadap tekanan darah pasien hipertensi primer. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu dengan rancangan rangkaian waktu (Time Series Design) dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Besarnya sampel pada penelitian ini 42 orang, dimana jumlah responden pada kelompok terapi masase menggunakan minyak aromaterapi 24 orang dan kelompok terapi masase menggunakan minyak VCO (virgin coconut oil) 18 orang. Setiap responden mendapatkan terapi masase pada area kaki, punggung, bahu, lengan atas, leher dan kepala selama 30 menit 2 kali per minggu selama 3 minggu. Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh terapi masase menggunakan minyak aromaterapi terhadap penurunan tekanan darah sistolik-diastolik pasien hipertensi primer (p value < 0,05). Terapi masase menggunakan minyak aromaterapi lebih efektif menurunkan tekanan darah sistolik dibandingkan dengan terapi masase menggunakan minyak VCO. Sedangkan terapi masase menggunakan minyak VCO lebih efektif menurunkan tekanan darah diastolik dibandingkan dengan terapi masase menggunakan minyak aromaterapi. Penelitian ini merekomendasikan bahwa terapi masase menggunakan minyak aromaterapi dapat digunakan untuk menurunkan dan mengendalikan tekanan darah tinggi pasien hipertensi primer serta perlu dikembangkan penelitian lebih lanjut.


2011 ◽  
Vol 14 (3) ◽  
pp. 141-148
Author(s):  
Ririn Sri Handayani ◽  
Dewi Irawaty ◽  
Ria Utami Panjaitan

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen post test only yang bertujuan untuk membuktikan efektifitas pencegahan luka tekan grade I menggunakan VCO dengan pijat pada klien yang berisiko mengalami luka tekan di Unit Bedah, Rumah Sakit AB, Provinsi Lampung. Hasil uji Fisher exact dan regresi logistik berganda menunjukkan adanya perbedaan kejadian luka tekan pada klien yang dirawat menggunakan VCO dengan pijat dibandingkan dengan klien yang dirawat tanpa VCO (p= 0,033; α= 0,05; OR= 0,733; 95% CI 0,540 – 0,995) setelah dikontrol oleh variabel Indeks Massa Tubuh (IMT). Disarankan kepada perawat agar dapat melakukan pijat menggunakan VCO, sebagai salah satu intervensi mandiri keperawatan dalam intervensi pencegahan luka tekan pada klien yang berisiko mengalami luka tekan.


e-GIGI ◽  
2017 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Lisa K. Tumbel ◽  
Pemsi M. Wowor ◽  
Krista V. Siagian

Abstract: Generally, failures in root canal treatment are caused by the bacterium Enterococcus faecalis. Several studies using different types of herbs showed their inhibition effect on the growth of bacteria in the oral cavity. Coconut oil can be processed into pure coconut oil (virgin coconut oil, VCO) that contains lauric acid with its antibacterial effect. This study was aimed to determine the inhibitory effect of coconut oil on the growth of the bacteria Enterococcus faecalis. This was an experimental laboratory study with the post-test only control group design. We used a modified method of the Kirby-Bauer disk paper. Sample of VCO was made by using heating process. Enterococcus faecalis bacteria obtained directly from the patients’ necrotic pulps were identified at the Pharmaceutical Microbiology Laboratory, University of Sam Ratulangi Manado. The results showed that Enterococcus faecalis bacteria were identified in the samples. The inhibition zone of VCO to Enterococcus faecalis was 10 mm. Conclusion: Virgin coconut oil could inhibit the growth of Enterococcus faecalis.Keywords: virgin coconut oil (Virgin coconut oil), Enterococcus faecalis, inhibition zoneAbstrak: Pada perawatan saluran akar dapat ditemukan kegagalan perawatan yang disebabkan oleh bakteri Enterococcus faecalis. Terdapat beberapa penelitian mengenai berbagai jenis tumbuhan herbal yang telah dilakukan untuk menghambat pertumbuhan bakteri dalam rongga mulut, salah satunya yaitu tanaman kelapa yang dapat diolah menjadi minyak kelapa murni (virgin coconut oil, VCO) yang mengandung senyawa aktif asam laurat dengan efek antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat VCO terhadap pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis. Jenis penelitian ialah eksperimental laboratorium dengan post-test only control group design. Metode pengujian menggunakan metode modifikasi Kirby-Bauer dengan paper disk. Sampel minyak kelapa murni dibuat sendiri dengan proses pemanasan. Bakteri Enterococcus faecalis diambil langsung dari pasien nekrosis pulpa lalu diidentifikasi di Laboratorium Mikrobiologi Farmasi FMIPA Universitas Sam Ratulangi Manado. Hasil penelitian menunjukkan adanya bakteri Enterococcus faecalis pada sampel hasil identifikasi. Dari hasil uji daya hambat didapatkan minyak kelapa murni (Virgin coconut oil) memiliki efek antibakteri dalam menghambat pertumbuhan Enterococcus faecalis dengan zona hambat sebesar 10 mm. Simpulan: Virgin coconut oil dapat menghambat pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis.Kata kunci: VCO, Enterococcus faecalis, zona hambat


2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 37-47
Author(s):  
Nurul Faidah ◽  
Ni Wayan Suniyadewi Suniyadewi ◽  
Chani Mialuara Hutami

Pada lansia terjadi perubahan neurologis secara fisiologis mengalami penurunan jumlah dan ukuran neuron pada sistem saraf pusat yang mengakibatkan lansia tidak dapat memenuhi kebutuhan tidur normalnya. Salah satu terapi meningkatkan kualitas tidur pada lansia adalah melakukan pijat tengkuk menggunakan virgin coconut oil . Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat tengkuk dengan VCO terhadap kualitas tidur pada lansia. Metode:Desain penelitian yang digunakan pra eksperimental dengan One-group Pretest – Posttest Design, teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non Probability Sampling yaitu dengan purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini yaitu, 33 responden dan diperoleh sampel sebanyak 15 responden adapun  kriteria inklusi dalam penelitian ini klien dengan gangguan tidur tanpa menggunakan obat penenang atau obat tidur, Klien yang kooperatif dan bersedia menandatangani informed concent, kriteria eksklusi Klien yang memiliki kesadaran composmentis Pelaksanaan penelitian untuk mengukur kualitas tidur diukur dengan Pittsburgh sleep quality index (PSQI) dari. pengukuran kualitas tidur lansia dilakukan sebelum dan sesudah pelaksanaan intervensi. instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Pittsburgh sleep quality index. Intervensi pijat tengkuk dengan Virgin Coconut Oil ini dilakukan 2 kali dalam satu minggu selama 4 minggu. setelah dilakukan uji normalitas data diperoleh hasil 0,28 yang berarti data berdistribusi normal sehingga analisa menggunakan paired T-test.  Hasil:Hasil penelitian menunjukan kualitas tidur pre tes rerata kualitas tidur sebesar 7,9 dengan standar deviasi 1,4 dan post tes didapatkan rerata kualitas tidur sebesar 4,5 dengan standar deviasi 0,83. Berdasarkan analisa data menggunakan uji paired T-test diperoleh nilai p value = 0,000 <α (0.05) yang artinya ada pengaruh pijat tengkuk dengan Virgin Coconut Oil terhadap kualitas tidur pada lansia. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diharapkan lansia dengan masalah kualitas tidur agar rutin melakukan pijat tengkuk dengan VCO  secara teratur dan berkesinambungan. In the elderly, physiological changes occur physiologically decreasing the number and size of neurons in the central nervous system resulting in the elderly unable to meet their normal sleep needs. One of the therapies to improve sleep quality in the elderly is to massage the neck using virgin coconut oil (VCO). This study aims to determine the effect of cervical massage with VCO on sleep quality in the elderly. The research design used was pre-experimental with One-group Pretest - Posttest Design and the number of respondents was 20 people. The results showed sleep quality before being given progressive muscle relaxation therapy obtained an average sleep quality of 7.9 with a standard deviation of 1.4 and after being given progressive muscle relaxation a mean sleep quality of 4.5 with a standard deviation of 0.83. Based on data analysis using the Wilcoxon Sign Rank Test, p value = 0,000 <α (0.05) is obtained, which means there is an effect of nape massage with VCO on sleep quality in the elderly. Based on the results of the study, it is expected that the elderly with sleep quality problems can routinely perform neck massage with VCO regularly and continuously.


Author(s):  
Fenny Fenny ◽  
Nia Desriva

Striae Gravidarum adalah kelainan kulit yang umum muncul saat kehamilan yang banyak ditemui di perut ibu. Prevalensi striae gravidarum pada ibu hamil berkisar 50-90%. Efek striae gravidarum menyebabkan gatal, panas dan kering serta gangguan emosional sehingga menimbulkan masalah kosmetik pada sebagian besar ibu. Virgin Coconut Oil (VCO) memiliki kandungan efektif untuk menjaga elastisitas kulit, banyak mengandung asam lemak jenuh rantai sedang, yang diyakini sebagai obat yang dapat mencegah terjadinya striae. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan pre experimental design dengan rancangan pretest-postest with control group. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang mengalami striae gravidarum sebanyak 32 orang, sebelumnya ibu hamil dilaukan pre test dengan mengobservasi jumlah striae, kemudian dilakukan  intervensi yaitu pengolesan Virgin Coconut Oil (VCO) pada perut ibu hamil, setelah itu dilakukan posttest dengan mengobservasi kembali jumlah striae gravidarum. Penelitian ini mengggunakan uji hipotesis Paired Sample T-test utuk mengetahui efektivitas pemberian Virgin Coconut Oil (VCO) terhadap pencegahan straie gravidarum pada kehamilan.  Pemberian pengolesan Virgin Coconut Oil (VCO) pada perut ibu hamil dilaksanakan selama 8 minggu dan memperlihatkan penurunan jumlah straie gravidarum pada ibu hamil. Berdasarkan uji pengaruh menggunakan Paired sample T- test pada kelompok pre test menunjukkan hasil p = 0,162 <  0,05 dan pada kelompok post test p = 0,000 < 0,05. dengan demikian dapat disimpulakan adanya efektivitas pemberian Virgin Coconut Oil (VCO) terhadap striae gravidarum pada ibu hamil.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document