Abstrak – Inovasi budidaya nilam adalah suatu ide, gagasan, atau tindakan yang dapat diterapkan pada budidaya nilam yang berdampak terhadap pendapatan. Budidaya setelah inovasi berdampak terhadap meningkatnya pendapatan dibandingkan dengan budidaya sebelum inovasi yang menyebabkan kerugian dan kerusakan ekosistem. Dimana penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sistem usahatani nilam, mengetahui inovasi apa saja yang dapat diterapkan untuk meningkatkan budidaya nilam, dan dampak inovasi terhadap pendapatan petani pada budidaya nilam di Desa Kuala Bakong Kecamatan Sampoinet Kabupaten Aceh Jaya. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem budidaya nilam yang dilakukan petani dengan tahapan perpindahan lahan setiap periode tanam, bibit dipetik dari stek tanaman nilam sebelumnya ditanam, penyiangan gulma menggunakan pestisida, pemupukan dengan pupuk anorganik, pengendalian peyakit tidak intensif dan tradisional, dan pemanenan dilakukan sekali dalam satu periode tanam, inovasi yang dapat diberikan berupa inovasi penggunaan bibit unggul dan pembuatan kebun bibit, sistem tanam tetap, pupuk organik, pengendalian penyakit budog, dan inovasi panen sampai 8 kali, dan dampak inovasi terhadap pendapatan pada nilam basah Rp 168.465.652 dan nilam kering Rp 193.089.652 secara keseluruhan 50%.The Study Of Innovation In Patchouli Cultivation In The Village Of Kuala Bakong Sub-District Of Aceh Jaya Sampoinet Abstract – Patchouli cultivation innovation is an idea, or actions that can be applied to the cultivation of patchouli impact on revenue. Cultivation after the innovation impact on the increase in revenues compared to prior cultivation of innovation that caused losses and damage to ecosystems. Where this research aims to identify farming systems patchouli, knowing what innovation can be applied fatherly improve patchouli cultivation, and the impact of innovation on the income of farmers in the cultivation of patchouli in the village Sampoinet Kuala Bakong subdistrict of Aceh Jaya district. The data used are primary data and secondary data. The analytical method used is quantitative descriptive analysis. The results showed that the system patchouli cultivation by the farmers with the stages of the transfer of land every planting period, the seeds are picked from cuttings patchouli before planting, weeding use of pesticides, fertilizers with inorganic fertilizer, control peyakit not intensive and traditional, and harvesting is done once in a planting period, innovations that can be provided in the form of innovative use of quality seeds and manufacture of nurseries, planting system remains, organic fertilizers, disease control budog and innovation harvest up to 8 times, and the impact of innovation on revenue in wet patchouli Rp 168.465.652 and dry patchouli Rp 193.089.652 overall 50%.