scholarly journals PENGARUH PEMBERIAN INFUSA BATANG GELAGAH (Saccharum spontaneum L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT PUTIH (Mus musculus L.) JANTAN YANG DIINDUKSI GLUKOSA

2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 27-32
Author(s):  
Mira Febrina

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh infusa batang gelagah (Saccharum spontaneum L.) terhadap kadar glukosa darah mencit putih (Mus musculus L.) jantan yang diinduksi glukosa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh infusa batang gelagah (Saccharum spontaneum L.) terhadap kadar glukosa darah mencit putih (Mus musculus L.) jantan yang diinduksi glukosa 2g/KgBB. Penelitian ini menggunakan metode Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO). Hewan percobaan dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok kontrol negatif hanya diberikan akuades, kelompok kontrol pembanding hanya diberikan larutan glukosa 2g/KgBB, kelompok positif diberi Metfromin dengan dosis 65mg/KgBB, kelompok perlakuan diberi sediaan infusa batang gelagah (Saccharum spontaneum L.) dengan konsentrasi 10%, 20% dan 30%. Setelah masing-masing hewan uji diberi perlakuan 30 menit kemudian diberi glukosa 2g/KgBB secara oral. Kemudian dilakukan pengukuran kadar glukosa darah mencit pada menit 30-180. Berdasarkan hasil pengujian infusa batang gelagah (Saccharum spontaneum L.) menunjukkan bahwa konsentrasi 10%, 20% dan 30% memiliki penurunan kadar glukosa darah mencit putih (Mus musculus L). Hasil yang diperoleh dari hasil uji ANOVA dua arah dilanjutkan dengan uji Post Hoc Tukey juga menunjukkan bahwa lama pemberian dapat mempengaruhi penurunan kadar glukosa darah mencit (p<0,05).

2012 ◽  
Vol 17 (2) ◽  
Author(s):  
Cicilia Novi Primiani ◽  
Umie Lestari

Pemanfaatan sarana kontrasepsi pria dengan memanfaatkan bahan alami berasal dari tanaman sudah banyak dilakukan. Tetapi pemanfaatan biji kedelai sebagai salah satu tanaman suku Leguminoceae belum pernah dilakukan. Biji kedelai mengandung senyawa genistein, sebagai salah satu senyawa derivat isoflavon mempuyai struktur kimia mirip dengan 17β-estradiol bersifat seperti hormon steroid estrogen, mampu menyebabkan kerusakan pada sistem reproduksi jantan. Penelitian bertujuan menguji pengaruh genistein terhadap histopatologi tubulus seminiferus testis mencit jantan (Mus musculus). Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan eksperimental, yang rancangannya mengikuti rancangan acak lengkap. Variabel bebas adalah dosis genistein 0 mg/g, 0,0035 mg/g, 0,0042 mg/g, dan 0,0049 mg/g. Variabel terikat adalah sel-sel germinal tubulus seminiferus testis. Data rerata jumlah sel-sel germinal dianalisis menggunakan Analisis Varians Satu Arah (One Way ANOVA) dengan tingkat signifikansi 95% (α 5%) dilakukan uji Post Hoc dengan Least Significant Difference (LSD) α 5%. Perubahan pada jaringan testis dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian genistein terhadap rerata jumlah sel-sel germinal dan menyebabkan penghambatan proliferasi sel-sel germinal dalam tubulus seminiferus testis.


2018 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 170-178
Author(s):  
Cindy Trie Permatasari Hosea ◽  
Abdul Wahid Jamaluddin ◽  
Yuko Mulyono Adikurniawan

Thrombocytopenia is the most common hemostatic disorder acquired in dogs and can be a life-threatening. Guava fruit and leaves extract are believed to improve thrombocyte counts. The purpose of this study was to prove that administration of guava juice could improve  thrombocyte count in mice that have thrombocytopenia after induced by chloramphenicol. We were used 24 mice as samples divided into 4 groups : KS group (given aquades for 12 days), KN group (induced by chloramphenicol for 7 days, then aquades on next 5 days), group P1 (induced by chloramphenicol for 7 days then guava juice 5 g/ml concentration on 5 next day); and group P2 (induced by chloramphenicol for 7 days then guava juice 10 g/ml concentration on the next 5 days). Thrombocyte count was measured three times, before treatment (day 0), after chloramphenicol induction (day 7), and after guava juice (day 12). Data of thrombocyte count was analyzed using one way Anova and Post Hoc LSD test. The results showed that the guava juice (Psidium guajava L.) concentration of 5 g/ml and 10 g/ml had significant effect (p <0,05) to increase platelet numbers  in mice after induced by chlorampenicol dose 30mg/30grBW.


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 42-50
Author(s):  
Muhammad Gunawan

Disfungsi seksual merupakan suatu keadaan yang mengalami kesulitan dalam berhubungan seksual. Disfungsi seksual meliputi disfungsi ereksi, impotensi, ejakulasi dini dan gangguan hasrat (libido). Pengatasan gangguan seksual salah satunya dengan menggunakan afrodisiaka. Afrodisiaka merupakan semacam zat perangsang yang dapat meningkatkan gairah seks. Salah satu buah yang memiliki efek afrodisiaka yaitu buah semangka, tepatnya pada lapisan putih pada kulit yang mengandung sitrulin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi afrodisiaka dan jumlah dosis yang efektif dari ekstrak etanol albedo (mesocarp) semangka (EEAS) terhadap mencit dengan menggunakan ICC (Introducing, Climbing and Coitus).  Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan 30 ekor mencit dan dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I (kontrol negatif) CMC 0,5 %; kelompok II (kontrol positif) jamu pasak bumi; kelompok III; IV;V EEAS dengan dosis 7; 13;  dan 27 g/kgBB. Pemberian pada mencit secara oral dan dihitung intensitas ICC. Intensitas ICC dianalisis secara statistik menggunakan metode One Way ANOVA dan uji Post-Hoc Duncan menggunakan SPSS 24.0. Hasil uji statistik intensitas ICC antara kelompok jamu pasak bumi dan EEAS menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dengan nilai α > 0,05. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa EEAS berpotensi sebagai afrodisiaka pada mencit dengan dosis yang paling efektif sebesar 13 g/kgBB.


Author(s):  
Warobi Warobi ◽  
Delima Engga Maretha ◽  
Asnilawati Asnilawati ◽  
Mashuri Masri

Air fresheners are products that contain chemicals aimed at reducing unpleasant odours in confined spaces. The use of synthetic air fresheners turns out to harm health because some of their leased Volatile Organic Compounds are classified as toxic compounds and are carcinogens. Air freshener enters the body through the inhalation process in the respiratory system. Modern air fresheners are available in liquid (aerosol) and gel forms. Air fresheners contain addictive substances and solvents such as 1,4-dichlorobenzene which can affect pulmonary function. The purpose of this study is to know the effect of exposure to liquid air freshener on the histology of bronchi of mice (Mus musculus). This study used 20 male mice (Mus musculus) consisting of 4 treatments with 5 replications. The research design is true experimental in the form of a post-test only control group with Completely Randomized Design (CRD). The post-test was done by observing the histological picture of the mice's bronchi after exposure to liquid air freshener given 3x/day for a period of P1 = 2 weeks, P2 = 4 weeks and P3 = 6 weeks. Quantitative data on bronchial histology was tested using the One Way ANOVA statistical test followed by the Post Hoc Tukey test. The results of the study found changes in the histology of the bronchi, thickening of the epithelial tissue of mice. Analysis of comparative data between the control and treatment groups statistically obtained p = 0.010 <0.05, meaning that there was a significant effect and change in the bronchial tubes exposed to liquid air freshener. Histologically there were differences in histology between the control and treatment groups. It was concluded that liquid air freshener had a significant effect on the histological picture of the mice's bronchi.


2018 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 170-178
Author(s):  
Cindy Trie Permatasari Hosea ◽  
Abdul Wahid Jamaluddin ◽  
Yuko Mulyono Adikurniawan

Thrombocytopenia is the most common hemostatic disorder acquired in dogs and can be a life-threatening. Guava fruit and leaves extract are believed to improve thrombocyte counts. The purpose of this study was to prove that administration of guava juice could improve  thrombocyte count in mice that have thrombocytopenia after induced by chloramphenicol. We were used 24 mice as samples divided into 4 groups : KS group (given aquades for 12 days), KN group (induced by chloramphenicol for 7 days, then aquades on next 5 days), group P1 (induced by chloramphenicol for 7 days then guava juice 5 g/ml concentration on 5 next day); and group P2 (induced by chloramphenicol for 7 days then guava juice 10 g/ml concentration on the next 5 days). Thrombocyte count was measured three times, before treatment (day 0), after chloramphenicol induction (day 7), and after guava juice (day 12). Data of thrombocyte count was analyzed using one way Anova and Post Hoc LSD test. The results showed that the guava juice (Psidium guajava L.) concentration of 5 g/ml and 10 g/ml had significant effect (p <0,05) to increase platelet numbers  in mice after induced by chlorampenicol dose 30mg/30grBW.


2018 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 7
Author(s):  
Aulia Wiradi ◽  
Wiwit Ade Fidiawati ◽  
Sri Melati Munir

Paraquat destroys organs including lung. Purpose of this study was to determine the effect of paraquat on histopathologyof lung, exspecially fibrosis in mice (Mus musculus). This study was an experimental study with post-test only withcontrol design and using 15 mice as sample. Samples were divided into 5 groups consist of one control group and fourdifferent doses of paraquat treatment group (25 mg / kg / day, 50 mg / kg / day, 75 mg / kg / day and 100 mg / kg / day for7 days with spraying). Analysis of the data have used One-Way ANOVA then post-hoc test with tukey to assesseddifferences of each groups. The results showed increasing of lung fibrosis with increasing doses and have significantcorrelations (p = 0.000). In conclusion, there are significant changes in lung histopathology of mice (Mus musculus)after paraquat exposure for 7 days.


2015 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 82
Author(s):  
Ertati Suarni ◽  
Thia Prameswarie

Kulit merupakan bagian yang paling sering terkena jejas sehingga dapat menimbulkan luka. Povidone iodine merupakan salah satu obat kimiawi yang paling sering digunakan. Secara tradisional luka dapat disembuhkan dengan mengoleskan gel lidah buaya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan pemberian gel lidah buaya dengan povidone iodine dalam proses penyembuhan luka iris pada mencit. Hewan uji yang digunakan sebanyak 24 mencit yang dibuat luka iris (vulnus scissum) dan dibagi dalam 4 kelompok, kelompok I (gel lidah buaya produk 1), kelompok II (gel lidah buaya produk 2), kelompok III (povidone iodine) dan kelompok IV (akuades). Pengamatan dilakukan secara makroskopis terhadap kondisi luka dan panjang luka sampai luka sembuh sempurna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata waktu penyembuhan yang dibutuhkan kelompok I selama 3,6 hari, kelompok II 3,8 hari, kelompok III 6,6 hari, dan kelompok IV 7,8 hari. Uji ANOVA mendapatkan hasil p<0.05 yang menunjukkan ada perbedaan waktu penyembuhan luka iris yang bermakna antarkelompok dalam. Uji post hoc mendapatkan hasil p<0,05 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara kelompok gel lidah buaya dengan kelompok povidone iodine dan akuades. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa sediaan gel lidah buaya (Aloe vera L.) dalam penelitian terbukti lebih baik dalam mempercepat proses penyembuhan luka iris dibandingkan povidone iodine


2016 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 49
Author(s):  
Anita Fitri Puspasari ◽  
Sulistyo Mulyo Agustini ◽  
Anung Putri Illahika

ABSTRAK Hiperlipidemia merupakan salah satu faktor resiko penyakit jantung koroner dan stroke. Hal tersebut dapat diketahui dengan hasil profil lipid. Saat ini, pencegahan hiperlipidemia dapat dilakukan dengan cara alami yang disebut fitofarmaka. Salah satunya yaitu ekstrak daun kersen mengandung flavonoid, saponin, dan tannin yang dapat memperbaiki profil lipid dalam darah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adakah pengaruh ekstrak daun kersen (Muntinga calabura l.) terhadap perbaikan kadar profil lipid mencit hyperlipidemia. Metode penelitian adalah True experimental dengan post test only control group design dengan kontrol negatif, kontrol positif, 3 perlakuan yang diinduksi minyak jelantah sebagai hiperlipidemia dan ekstrak daun kersen untuk perbaikan profil lipid dosis 1.5,3,6 (mg/200gBB/hari). Data dianalisis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji ANOVA, uji post hoc, uji regresi yang pengolahannya menggunakan SPSS 19.Hasil Uji One Way Anova pada variabel p=0,000 (p<0,05) terdapat perbedaan signifikan. Hasil uji post hoc didapatkan perbedaan bermakna (p<0,05) antar kelompok. Pada Uji regresi linier didapatkan dosis terbaik pada dosis 6 (mg/200gBB/hari) dengan presentaseperbaikan kolesterol total 65%, TG 79%, LDL 79%, dan HDL 75%. Flavonoid menghambat sintesis kolesterol dengan menghambat HMG-KoA reduktase. Saponin dan Tannin bekerja dengan menghambat penyerapan kolesterol dan trigliserida di usus. Kesimpulannya adalah ekstrak daun kersen berpengaruh terhadap perbaikan kadar profil lipid mencit putih hiperlipidemiaKata kunci : Hiperlipidemia, ekstrak daun kersen


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 28-37
Author(s):  
Ayu Ulfiah ◽  
Arina F Arifin ◽  
Rezky Pratiwi ◽  
Sri Wahyuni Gayatri ◽  
Nesyana Nurmadilla

Latar Belakang: Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak dan berfungsi sebagai prekursor untuk hormon steroid dan garam empedu serta merupakan komponen yang menstabilkan membran plasma. Kolesterol merupakan lemak yang penting, namun jika berlebihan dalam darah dapat membahayakan kesehatan. Di Indonesia, penyakit kardiovaskular terutama penyakit jantung koroner dan stroke menjadi perhatian karena kematian akibat kedua penyakit ini diperkirakan akan terus meningkat mencapai 23.3 juta pada tahun 2030. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun kelor (Moringa Oleifera) dalam menurunkan kadar kolesterol darah pada hewan coba mencit (Mus musculus). Metode: Metode penelitian ini adalah pre and post test control group design. Subjek dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok 1 pemberian aquades sebagai kontrol negatif, kelompok 2 ekstrak daun kelor dosis 20.8 mg/kgBB, kelompok 3 ekstrak daun kelor dosis 41.6 mg/kgBB, dan kelompok 4 pemberian simvastatin sebagai kontrol positif. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 26 sampel mencit yang dibagi menjadi 4 kelompok. Hasil: Didapatkan bahwa kelompok perlakuan yang diberi aquades tidak mengalami penurunan kolesterol (p>0.05) sedangkan ekstrak daun kelor dosis 20,8 mg/kgBB mengalami penurunan kolesterol sebesar 15.83 mg/dl (p<0.05), ekstrak daun kelor dosis 41,6 mg/kgBB mengalami penurunan kadar kolesterol sebesar 17.83 mg/dl (p<0.05), dan  kelompok kontrol positif yang diberi suspensi simvastatin mengalami penurunan kadar kolesterol sebesar 19.67 mg/dl (p<0.05). Berdasarkan uji anova didapatkan p<0.05, uji post hoc test (LSD) didapatkan simvastatin terhadap dosis 20,8 mg/KgBB dengan p<0.05, simvastatin terhadap dosis 41.6 mg/KgBB dengan p>0.05. Kesimpulan: Pada masing-masing kelompok mencit hiperkolesterolemik yang dilakukan pemberian ekstrak daun kelor dengan dosis yang berbeda didapatkan pengaruh aquades dalam menurunkan kadar kolestrol darah pada hewan coba mencit (Mus musculus) tidak seefektif dengan pemberian simvastatin.


Author(s):  
Yusnaini Yusnaini

According to the WHO 40% of maternal deaths in developing countries related to anemia in pregnancy and is most commonly caused by iron deficiency and acute bleeding, even less so the two interact. This study aims to determine the effect of doses of extracts of Guava (Psidium Guajava. L) and Tablet Fe to changes in hemoglobin levels in mice (Mus musculus). Type True Experimental studies in laboratory design nonrandomized design Pretest-Posttest Control Group Design. Samples were mice (Mus musculus) as many as 20 birds were divided into four groups with each group number as many as five tails. Group A was given a tablet Fe as much as 0.126 mg / kg / day, group B was given a tablet Fe as much as 0.126 mg / KgBW / day coupled with extracts of Guava as much as 10 mg / kg / day, group C was given tablets Fe as much as 0.126 mg / kg / day coupled with guava extract as much as 20 mg / kg / day, group D was given tablets as much as 0.126 mg Fe / KgBW / day plus guava extract as much as 30 mg / kg / day. The data collection was conducted from June 5 s / d July 20, 2015. Data were analyzed using Paired T-Test continued with Test and One Way ANOVA Post Hoc Test namely LSD test. Results showed that there was no significant difference in hemoglobin levels between the groups in which the value of P = 0634> 0.05.. Based on the results of this study concluded that there was no effect of dose of extract of guava (Psidium Guajava. L) and Tablet Fe to changes in hemoglobin levels in mice (Mus musculus), but the effect on the number of erythrocytes of mice (Mus musculus)


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document