scholarly journals EFEK PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KELOR PADA IBU HAMIL ANEMIA TERHADAP BERAT BADAN LAHIR BAYI

2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-11
Author(s):  
Supyati

Prevalensi BBLR diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dan lebih sering terjadi di negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek pemberian ekstrak daun kelor pada ibu hamil anemia terhadap berat badan lahir bayi. Desain penelitian ini Randomized Double Blind, Pretest- Postest Controlled. Penarikan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 72 ibu hamil dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok intervensi menerima 1 kapsul ekstrak daun kelor 800 mg/hari dan besi+folat 60 mg/hari, sedangkan kontrol menerima besi+folat 60 mg/hari diberikan selama 90 hari. Data yang dikumpulkan meliputi pola konsumsi dan berat badan lahir bayi.   T-test  digunakan  untuk melihat perbedaan peningkatan asupan dan berat badan lahir bayi  pada kelompok intervensi dan kontrol. Hasil penelitian menunjukan asupan energi, vitamin A, tiamin, riboflavin, zink dan serat meningkat pada ke dua kelompok dengan peningkatan lebih besar dan bermakna pada kelompok intervensi (p<0,05), namun peningkatannya tidak bermakna (p>0,05). Asupan protein, kalsium, vitamin C, piridoksin dan besi juga meningkat pada ke dua kelompok dengan peningkatan lebih besar dan bermakna pada kelompok kontrol (p<0,05), namun peningkatannya tidak bermakna (p>0,05). Perbedaan berat badan lahir kedua kelompok perlakuan (3,06±0,36 kg vs 3,01±0,46 kg) akan tetapi perbedaannya tidak bermakna (p<0,05). Disimpulkan bahwa rerata berat lahir bayi lebih tinggi pada kelompok ibu hamil yang menerima ekstrak daun kelor. Pemberian ekstrak daun kelor meningkatkan beberapa asupan zat gizi.

Author(s):  
Halida Thamrin ◽  
Suchi Avnalurini Sharief

Young women have a high risk of anemia, this is due to the loss of iron during menstruation. Young women have a higher risk to experience of anemia than young men because young women experience menstruation each month and desire to diet so that the body is deficient in essential nutrients such as iron. The purpose of this research is to know the comparison of tablet Fe and Vit C with tablet Fe and Vit A to increase the level of hemoglobin on the student of Midwifery School of Universitas Muslim Indonesia. The population in the study was all students of Midwifery School of Universitas Muslim Indonesia, with population size of 131 students. The samples were taken with purposive sampling technique based on certain criteria, with sample size of 32 students. The results of study showed that there was an increase in hemoglobin levels in the group of tablet Fe and vitamin C and the group of tablet Fe and vitamin A. Statistical test results using the T-Test obtained mean difference-1.950, p = 0.000 meaning there is a meaningful difference to the increase in hemoglobin level. Keywords: young men; hemoglobin; tablet Fe; vitamin C, vitamin A ABSTRAK Remaja putri memiliki risiko tinggi mengalami anemia, hal ini disebabkan hilangnya zat besi saat menstruasi. Remaja putri mempunyai risiko lebih tinggi terkena anemia dibandingkan remaja putra karena remaja putri mengalami menstruasi tiap bulannya dan keinginan untuk diet sehingga tubuh kekurangan zat gizi penting seperti zat besi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Perbandingan Pemberian Tablet Fe dan Vit C dengan Tablet Fe dan Vit A terhadap Peningkatan kadar Hb pada Mahasiswi Prodi DIII Kebidanan Universitas Muslim Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Experimental dengan pendekatan post test only design untuk Mengetahui Perbandingan Pemberian Tablet Fe dan Vit C dengan Tablet Fe dan Vit A terhadap Peningkatan kadar Hb pada Mahasiswi Prodi DIII Kebidanan Universitas Muslim Indonesia. Adapun populasi pada penelitian adalah seluruh mahasiswi prodi DIII Kebidanan, dengan ukuran populasi 131 mahasiswa. Adapun sampel diambil dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria tertentu, dengan ukuran sampel 32 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan kadar hemoglobin pada kelompok tablet Fe dan vitamin C dan kelompok tablet Fe dan vitamin A. Hasil uji statistik menggunakan uji t-test diperoleh mean difference -1,950, p = 0,000 yang artinya ada perbedaan yang bermakna terhadap peningkatan kadar hemoglobin. Kata kunci: remaja putri; hemoglobin; tablet Fe; vitamin C; vitamin A


2018 ◽  
Vol 20 (2) ◽  
pp. 45-52
Author(s):  
Ari Tri Astuti ◽  
Septriana Septriana

Latar belakang: Pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) yang menjalani hemodialis memerlukan monitoring dan evaluasi asupan makan secara rutin. Rendahnya monitoring dan evaluasi pada asupan dapat berpengaruh pada status gizi dan kualitas hidup pasien. Tujuan: Mengetahui gambaran asupan energi, zat gizi makro, dan zat gizi mikro pada pasien hemodialisis di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di Unit Hemodialisis RSUD Panembahan Senopati Bantul. Pemilihan subjek penelitian menggunakan purposive sampling (n=30). Data asupan diambil dengan food recall 24 jam selama 3 hari. Hasil : Rerata asupan pada responden adalah : energi 1149,34±401,09 kcal (23,15±7,39 kcal/kgBB/hari); karbohidrat 143,55±43,46 g, protein 39,38±16,53 g (0,79±0,32 g/kgBB/hari); dan lemak 49,01±26,82 g. Rerata asupan vitamin B1 adalah 0,38±0,14 mg; vitamin B2 0,49±0,24 mg; vitamin B6 0,64±0,25 mg; asam folat 0,68±0,94 mg; vitamin C 24,08±21,01 mg; dan vitamin A 397,31±536,14 μg. Rerata asupan natrium natrium 22,45±220,23 mg; kalium 1714,01±1153,91 mg ( 36,64±27,40 mg/kgBB/hari); kalsium 301,13±173,23 mg; dan fosfor 544,94±193,08 mg. Kesimpulan : Rerata asupan energi, zat gizi makro, dan vitamin pada pasien hemodialis di RSUD Panembahan Senopati Bantul masih kurang dari rekomendasi, sedangkan asupan natrium, kalsium, dan fosfor sesuai dengan rekomendasi Perhimpunan Nefrologi Indonesia.


2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 153
Author(s):  
Nancy Olii

Wanita hamil memiliki risiko tinggi mengalami anemia. Kekurangan zat besi merupakan salah satu penyebab anemia. Salah satu alternatif untuk mencegah anemia pada ibu hamil dengan mengonsumsi buah-buahan yang kandungan zat besi dan vitamin C tinggi seperti buah naga yang diperlukan untuk mensintesis hemoglobin. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh agar-agar dan jus buah naga terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kota Selatan Kota Gorontalo tahun 2019. Metode yang digunakan Pre Eksperimen dengan rancangan one group pre-post-test. Populasi adalah ibu hamil trimester II dan trimester III berjumlah 366 orang. Pengambilan sampel secara purposive sampling sebanyak 60 orang. Data dianalisis dengan uji T-test. Hasil analisis bivariat, 87,3% responden yang mengonsumsi agar-agar buah naga kadar hemoglobinnya meningkat dengan rerata sebesar 11,08 gr/dL, dan 90% responden yang mengonsumsi jus buah naga kadar hemoglobinnya meningkat, dengan rerata sebesar 11,17 gr/dL. Data dianalisis dengan T-test didapatkan nilai p= 0,001. Konsumsi agar-agar dan jus buah naga 250 ml setiap hari selama 14 hari dapat menaikkan jumlah hemoglobin pada ibu hamil.


2020 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 62
Author(s):  
Suparni Suparni ◽  
Fitriyani Fitriyani ◽  
Risqi Dewi Aisyah

Masalah gizi yang dialami ibu hamil di Indonesia adalah kekurangan energi kronis (KEK). Ibu hamil yang mengalami KEK akan dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah, prematuritas, keguguran, persalinan sulit, perdarahan post partum dan cacat bawaan. Untuk menghindarinya maka diberikan tambahan gizi bagi ibu hamil berupa makanan tambahan. Makanan tambahan diberikan kepada ibu hamil untuk menambah kebutuhan gizi sehari-hari. Ibu  hamil trimester kedua membutuhkan tambahan kalori sebesar 300 kkal per hari, tambahan protein sebesar 17 g sedangkan tambahan zat besi sebesar 9 mg. Salah satu makanan yang mengandung sumber karbohidrat yang cukup penting dalam ketahanan pangan kita adalah ubi jalar. Ubi jalar mengandung zat-zat yang bergizi per 100 gramnya yaitu energi 123 kkal, protein 1,8 gr, lemak 0,7 gr, karbohidrat 27,9 gr, kalsium 30 mg, fosfor 49 mg, besi 0,7 mg, vitamin A 7700  SI, vitamin C 22 mg, vitamin B1 0,90 mg. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ubu jalar ungu (ipomoea batatas) pada ibu hamil dengan LILA ibu hamil kekurangan energi kronis. Ubi jalar ungu akan diberikan pada ibu hamil sebanyak 200 gram (224 kalori) per hari selama 14 hari. Jenis penelitian yang dilakukan adalah pra-eksperimental dengan desain pretest-postest one group design.  Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil KEK di Puskesmas Kedungwuni 2. Sampel penelitian ini menggunakan random sampling dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data menggunakan pengukur LILA. Analisis data menggunakan  T-Test. Hasil penelitian didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan LILA ibu hamil KEK sebelum (pre test) dan sesudah (post test) diberikan ubi jalar ungu dengan nilai p value 0,96 (>0,05). Saran bagi tenaga kesehatan khususnya bidan untuk dapat menyampaikan pada ibu hamil khususnya ibu hamil KEK tentang manfaat ubi jalar ungu ini walaupun tidak berpengaruh terhadap perubahan LILA ibu hamil.


2021 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 114-120
Author(s):  
Febriyanti Dwi Asokawati ◽  
Juda Julia Kristiarini ◽  
Fatimah Sari

ASI merupakan makanan yang terbaik untuk kebutuhan bayi sejak awal kehidupan. Namun survei di Indonesia melaporkan bahwa 38% ibu berhenti memberikan ASI karena kurangnya produksi ASI yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor psikologi ibu dan gizi. Beberapa jenis tanaman secara tradisional telah digunakan ibu menyusui untuk meningkatkan produksi ASI, salah satunya Sauropus androgynus atau daun katuk yang memiliki kandungan nutrisi penting seperti protein, vitamin C, vitamin D, kalsium, hingga asam folat tanpa mengurangi kualitas ASI. Ekstrak daun katuk dapat meningkatkan produksi ASI ibu sampai dengan 50,47%. Tujuan umum dari peneIitian ini untuk mengetahui hubungan antara pemberian daun katuk terhadap produksi ASI dan peningkatan berat badan bayi di Di Praktik Mandiri Bidan WiIayah Kabupaten Madiun. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimen dengan pre-test dan post-test design. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan diperoleh sampel 60 ibu menyusui yang akan di beri instrumen pengukuran voIume asi,  kartu kendaIi pengukuran voIume asi yang diisi oIeh ibu nifas yang akan di pantau produksi ASI nya setiap hari. Hasil penelitian menunjukkan rebusan daun katuk dan ekstrak daun katuk efektif dalam memenuhi kecukupan ASI dan terbukti dapat meningkatkan berat badan bayi. Unntuk menguji kenaikan berat badan bayi menggunakan alat menggunakan Iembar observasi kenaikan berat badan bayi sebeIum di Iakukan peneIitian dan seteIah di Iakukan peneIitian Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji paired t-test menunjukkan bahwa terdapat hubungan pemberian ekstrak daun katuk terhadap peningkatan produksi ASI ibu nifas di praktik mandiri bidan wilayah Kabupaten Madiun


2021 ◽  
Vol 8 (02) ◽  
pp. 92-101
Author(s):  
Lina Dewi Anggraeni ◽  
Yohana Riang Toby ◽  
Sada Rasmada

Status gizi merupakan gambaran keadaan ketahanan pangan yang dibutuhkan oleh tubuh. Dampak yang akan ditimbulkan kedepannya akibat kejadian gizi buruk maupun gizi berlebih yang dialami anak bawah lima tahun sangat di khawatirkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan status gizi balita di Pustu Oebufu Kecamatan Oebobo Kota Kupang pada bulan Februari tahun 2018. Jenis  penelitian  yang  digunakan  adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah balita yang berada dalam cakupan pelayanan di wilayah kerja Pustu Oebufu. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 136 ibu yang memiliki anak balita. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 73,5% balita dengan status gizi normal. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara pendidikan (p=0,015), pengetahuan (p=0,000) dan asupan makanan seperti asupan energi (p=0.000), protein (p=0.000), lemak (p=0.000), karbohidrat (p=0.000), vitamin A (p=0.000), vitamin C (p=0.000), kalsium (p=0.002), besi (p=0.000), dan zink (p=0.000) dengan status gizi (p value < 0.05). Keterlibatan pengasuhan orang tua khususnya ibu berkaitan erat dengan status gizi balita. Ibu hendaknya memiliki pengetahuan yang baik mengenai asupan gizi bagi balita.


2019 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 21
Author(s):  
Ana Khoirun Nisa ◽  
Choirun Nissa ◽  
Enny Probosari
Keyword(s):  
T Test ◽  

Latar belakang: Obesitas merupakan keadaan tubuh dimana terjadi kelebihan akumulasi lemak. Semakin tinggi lemak akan mengakibatkan inflamasi yang berisiko terjadinya anemia defisiensi besi. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan asupan zat gizi dan kadar hemoglobin pada remaja perempuan obesitas dan tidak obesitas.  Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observational dengan desain cross sectional. Subjek penelitian adalah remaja 15-18 tahun remaja perempuan SMA Negeri 15 Semarang. Subjek terbagi atas kelompok obesitas (n = 30) dan kelompok tidak obesitas (n = 30). Kadar hemoglobin diuji dengan metode cyanmethemoglobin. Uji analisis statistik menggunakan uji Independent t-test dan Mann Whitney. Hasil: Kadar hemoglobin pada kelompok obesitas mempunyai nilai rerata lebih rendah (12,52 ± 1,34 g/dl) dibandingkan dengan kelompok tidak obesitas (12,62±1,48 g/dl). Asupan zat gizi (protein, besi, zinc, tembaga, vitamin A, vitamin C) pada kelompok obesitas mempunyai nilai rerata lebih rendah dibandingkan dengan kelompok tidak obesitas. Namun, tidak bermakna secara statistik (p>0,05).  Simpulan: Tidak ada perbedaan asupan zat gizi dan kadar hemoglobin yang signifikan pada kelompok obesitas dan tidak obesitas. Kadar hemoglobin pada kelompok obesitas dan tidak obesitas dalam batas normal.


2019 ◽  
pp. 57-64
Author(s):  
Dheny Rohmatika ◽  
Kartika Dian Listyaningsih

Anemia banyak diderita oleh wanita, karena secara biologis setiap bulan wanita mengalami menstruasi sehingga pengeluaran zat besi juga harus diimbangi dengan asupan gizi, penyebab anemia yaitu deÞsiensi zat besi di mana seorang wanita mengalami kekurangan nutrisi. Sekitar 30% wanita di dunia mengalami anemia, yang disebabkan oleh defisiensi zat besi. Volume darah yang keluar setiap bulan nya berkisar 30-50 cc perbulan. Hal ini yang mengakibatkan wanita kehilangan zat besi sebanyak 12-15 mg perbulan atau 0,4-0,5 mg perhari selama 28 hari sampai 30 hari. Pada saat menstruasi wanita juga tidak hanya mengalami kehilangan zat besi tetapi juga mengalami kehilangan basal, jadi bila ditotal wanita perhari mengalami kehilangan zat besi sebanyak 1,25 mg. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengaruh pemberian suplemen prefarat Fe dan Vitamin C terhadap perubahan kadar hemoglobin mahasiswa post menstruasi. Metode Penelitian ini adalah metode quasy experiment dengan rancangan one group pretest-postest design, Pengambilan sampel dengan purposive sampling diperoleh 50 respoden. Hasil penelitian dengan analisa data menggunakan Uji paired sample t-test didapatkan nilai Sig 0,000 (p<0.05) yang bearti dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian suplemen prefarat Fe dan Vitamin C terhadap perubahan kadar hemoglobin mahasiswa post mentruasi. niali Sig 0,585 (p>0.05) yang bearti tidak ada pengaruh pemberian suplemen prefarat Fe terhadap perubahan kadar hemoglobin mahasiswa post menstruasi. Nilai sig p: 0.005 (p<0.05) maka artinya ada perbedaan rata-rata kadar hemoglobin pada kelompok I dengan 2. Kata Kunci : Prefarat Fe, Vitamin C, Kadar Hemoglobin, Remaja/mahasiswa Anemia is suffered by many women, because women biologically menstruate every month so that the distribution of iron must also be balanced with nutritional intake, the cause of anemia is iron deÞciency in which a woman experiences nutritional deficiencies. About 30% of women worldwide experience anemia, which is caused by iron deÞ ciency. The volume of blood that comes out every month ranges from 30-50 cc per month. This results in women losing iron as much as 12-15 mg per month or 0.4-0.5 mg per day for 28 days to 30 days. During menstruation women also not only experience iron loss but also experience basal loss, so if a total of women per day experience iron loss of 1.25 mg. The purpose of this study was to determine the effect of giving pre-Fe and Vitamin C supplements to changes in hemoglobin levels of post-menstrual students. This research method is a quasy experiment method with the design of one group pretest-posttest design, taking a purposive sampling obtained by 50 respondents. The results of the study with data analysis using paired sample t-test test obtained Sig 0,000 (p<0.05) which means that it can be concluded that there is an effect of supplementation of pre-Fe and Vitamin C supplements on changes in hemoglobin levels of post-menstruation students. the value was Sig 0.585 (p>0.05) which means that there was no effect of pre-Fe supplementation supplementation on changes in hemoglobin levels of students post menstruation. Sig value p: 0.005 (p<0.05), meaning that there is a difference in the average hemoglobin level in group I with 2. Keywords: Fe Prefarat, Vitamin C, Hemoglobin Level, Teenagers / students


2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
Author(s):  
Sunarsih Sunarsih ◽  
Soraya Putri ◽  
Neneng Siti Lathifah
Keyword(s):  
T Test ◽  
P Value ◽  

ABSTRAK Latar Belakang:Prevalensi anemia pada kehamilan di Provinsi Lampung adalah tertinggi dipulau sumatera. Tingginya jumlah anemia di Provinsi Lampung adalah sebesar 69,7% angka tersebut lebih tinggi dari angka anemia gizi nasional yaitu sebesar 63%.Tujuan:diketahui ada Perbedaan Pemberian Tablet Fe Dengan Jus Jeruk Dan Tablet Fe Dengan Vitamin C Terhadap Kenaikan Kadar Hemoglobin Pada Ibu  Hamil Trimester II di  BPM Z Bandar Lampung Tahun 2018.Metode: Jenis Penelitian Kuantitatif, rancangan penelitian quasi eksperimen dengan pendekatan two group pretest posttest design. Populasi  sebanyak 42 ibu hamil. Sampel yaitu sebanyak 30 ibu hamil, dimana 15 ibu hamil diberikan perlakuan dengan menggunakan tablet FE + jus jeruk dan 15 orang diberikan perlakuan dengan  tablet  FE  + Vitmin  C.  Dengan  teknik  sampling  menggunakan  purposive sampling. Analisa data dengan uji T-test.Hasil: Rata-rata   kadar   hemoglobin   pretest   pada kelompok intervensi sebesar 9.27gr/dl, rata-rata kadar hemoglobin posttest kelompok intervensi sebesar 9.67gr/dl, rata-rata kdar hemoglobin pretest kelompok kontrol sebesar9.33gr/dl, rata-rata kadar hemoglobin posttest kelompok kontrol sebesar 10.07gr/dl, Diketahui ada Perbedaan Pemberian Tablet Fe Dengan Jus Jeruk Dan Tablet Fe Dengan  Vitamin  C  Terhadap  Kenaikan  Kadar  Hemoglobin  Pada  Ibu  HamilTrimester II di BPM Z Bandar Lampung Tahun 2018. Hasil uji t- test didapat p value 0,000 < α (0,05).Simpulan: Diketahui Perbedaan Pemberian Tablet Fe Dengan Jus Jeruk Terhadap Kenaikan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Trimester II  dengan uji t didapat (p value 0,009 < a 0.05). Kata Kunci: Vitamin C, Jus Jeruk, Tablet FE, kadar hemoglobin


Author(s):  
Eni Rumiyati ◽  
Anies Anies ◽  
Apoina Kartini

Latar Belakang : Pencegahan anemia selama kehamilan dilakukan dengan pemberian tablet Fe selama 90 hari. Konsumsi vitamin C yang cukup diperlukan untuk membantu penyerapan Fe. Melon (CucumisMelo L) merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung vitamin C dan vitamin A yang dapat membantu proses penyerapan zat besi. Penelitian ini membuktikan pengaruh pemberian jus melon terhadap perubahan kadar hemoglobin ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe. Metode : Penelitian ini menggunakan metodequasy experiment dengan rancangan non randomized pretest and posttest with control group design, Pengukuran hemoglobin menggunakan alat mutiple quick check. Penelitian dilakukan pada 60 responden yang terbagi menjadi 4 kelompok (kontrol, pemberian jus melon 200 gr, pemberian jus melon 150 gr dan pemberian ju melon 100 gr). Analisis data dengan t-test dependent dan Anova. Hasil : Ada perubahan kadar hemoglobin pada kelompok perlakuan pemberian jus melon 100 gr dengan nilai p-value 0,004 dan pemberian jus melon 200 gr dengan nilai p-value0,000, semetara untuk pemberian jus melon 150 gr tidak terdapat perubahan yang signifikan terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil. Terdapat perbedaan kadar hemoglobin pada perlakuan jus melon 200 gr dengan kontrol denganp = 0,001 dan terdapat perbedaan kadar hemoglobin perlakuan jus melon 200 gr dengan jus 100 gr denganp = 0,017 dengan IK 95%. Simpulan: Ada pengaruh pemberian jus melon terhadap kadar hemoglobin pada ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document