scholarly journals Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Kematian Pasien HIV/AIDS Di RSUD DR. Abdul Aziz Singkawang

2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
Author(s):  
Aulia Rahman ◽  
Wahyu Kirana ◽  
Rara Anggraini

Latar Belakang: Human Immunodeiciency Virus (HIV)/ Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan masalah global yang dialami oleh negara di dunia. Berbagai masalah muncul pada pasien HIV/AIDS diantaranya masalah fisik, psikologis dan sosial. Ketiga masalah tersebut merupakan stresor yang dapat menyebabkan kecemasan. Selain itu, kecemasan dapat muncul dari banyaknya berita tentang kematian pasien ODHA. Kematian orang lain yang mengalami masalah yang sama akan menjadi faktor munculnya kecemasan akan kematian.  Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan menghadapi kematian pasien ODHA (HIV/AIDS) di RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang.Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang (cross sectional) yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan terhadap 30 penderita ODHA di RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang.Hasil Penelitian: Hasil analisis data dengan uji Chi-Square ditemukan ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan menghadapi kematian pasien ODHA dengan nilai p-value = 0,048.Kesimpulan: Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan menghadapi kematian pasien ODHA di RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang.

2019 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 59
Author(s):  
Rahmah Fitrianingsih ◽  
Yulia Irvani Dewi ◽  
Rismadefi Woferst

Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan sekumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus yang mudah menular dan mematikan juga merusak sistem kekebalan tubuh.Kelompok yang rentan adalah IRT. Hal ini disebabkan perilaku pencegahan yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk  menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pencegahan HIV/AIDS dengan desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 100 orang responden yang diambil berdasarkan kriteria inklusi menggunakan teknik cluster sampling.Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang telah diuji validitas dan reabilitas. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dan analisa bivariat menggunakan uji Chi Square untuk variabel faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pencegahan HIV/AIDS. Hasil penelitian analisis univariat menunjukkan mayoritas IRT berada dalam rentang usia 26-35 tahun (37%), beragama Islam (94%), pekerjaan wiraswasta (46%), istri yang tidak melakukan pemeriksaan HIV/AIDS (88%), dan suami yang tidak melakukan pemeriksaan HIV/AIDS (95%). Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan pengetahuan (p value 0.023) dan pendidikan ( p value 0.004) terhadap perilaku pencegahan. Variabel yang tidak berhubungan adalah sikap (p value 0.199), ekonomi (p value 0.641) dan lama menikah (p value 0.275) terhadap perilaku pencegahan HIV/AIDS. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan IRT lebih peduli terhadap kesehatannya dengan melakukan upaya pencegahan HIV/AIDS.


2017 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
pp. 92
Author(s):  
Arrum Firda Ayu Maqfiroch ◽  
Zahroh Shaluhiyah

ABSTRAKPenanggulangan HIV AIDS membutuhkan keterlibatan dari berbagai pihak. Salah satu pihak yang terlibat adalah OHIDHA. OHIDHA merupakan anggota keluarga yang hidup bersama ODHA dan memberikan dukungan kepada ODHA. Stigma di Kabupaten Sukoharjo dan Grobogan masih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang menentukan respons OHIDHA dalam upaya penanggulangan HIV AIDS di Kabupaten Sukoharjo dan Grobogan.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan data kuantitatif melalui wawancara dengan kuesioner. Penelitian ini didukung dengan penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan data FGD. Jumlah responden adalah 92 OHIDHA, proporsi 50% dan selang kepercayaan 95%. Analisis data menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi, bivariat menggunakan Chi-Square dan multivariat menggunakan regresi logistik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan respons OHIDHA adalah hubungan dengan ODHA (p-value=0,001), lama hidup dengan ODHA (p-value=0,030), lama mengetahui status ODHA (p-value=0,001) dan sikap (p-value=0,005). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa sikap (p-value=0,006) merupakan variabel yang mempunyai pengaruh paling signifikan dibanding variabel lainnya.Kata Kunci : OHIDHA, respons, Grobogan, Sukoharjo Respons of People Living With HIV AIDS to Control HIV and AIDS in Sukoharjo and Grobogan District; Controlling HIV and AIDS requird the involvement of various sector. One of the sector involved is People Living With HIV AIDS (PLWHA).  PLWHA is a family member who lives with people living with HIV and provide support to people living with HIV. Stigma in Sukoharjo and Grobogan still high. This study aims to determine the factors that determine whether the PLWHA response in control to HIV and AIDS in Sukoharjo Grobogan. This research was a quantitative study with cross sectional approach. Quantitative data collection techniques through interviews with questionnaires . This research was supported by qualitative research with FGD. The number of respondents was 92 PLWHA, the proportion of 50% and 95% confidence interval . Analysis of the data using univariate analysis with frequency distribution, bivariate using Chi-Square and multivariate using logistic regression. The results showed that the variables related to the PLWHA response is a relationship with people living with HIV ( p = 0,001 ) , long life with people living with HIV ( p = 0.030 ) , longer know the status of PLWHA ( 0.001 ) and attitude ( p = 0.005 ). Multivariate analysis showed that the attitude (p value = 0,006) was a variable that has the most significant effect compared to other variables .Keywords : AIDS , response , Grobogan , Sukoharjo


2021 ◽  
Vol 14 (2) ◽  
pp. 184-194
Author(s):  
Rossida Kusuma Dewi ◽  
Tanjung Anitasari Indah Kusumaningrum ◽  
Mayang Widya Saputri ◽  
Dicha Febriyanti ◽  
Sonia Pebrianti

The prevention program of the impact of HIV / AIDS is a form of handling the existence of the stigma and discrimination of PLWHA. This study aims to analyze the relationship of personal factors consisting of knowledge, perceptions and attitudes of friends about prevention the impact of HIV / AIDS with the stigma of student at the PLWHA, as well as looking for the factors that most influence student stigma against people living with HIV/AIDS. This research is an analytic observational study with a cross sectional approach with a research population of all students of the 2016 and 2017 batches classes of the University in Sukoharjo, totaling 12,457 students with a sample used was 500 students with Proportional Random Sampling. The data collection was using a self administered questionnaire and the data were analyzed using the Chi-Square test in the bivariate test while the logistic regression test was used for multivariate analysis. The results of the bivariate test showed that knowledge (p value = 0,0001), perception (p value = 0,0001), and the attitudes of friends (p value = 0,0001) with stigma of students towards PLWHA with a significant level of a = 0,05. The multivariate test found that the attitude of friends is the most influential factor on student stigma in PLWHA (OR=5,627). It is necessary to provide information to students and the scope of their friendship about HIV/AIDS, as well as HIV prevention programs to reduce stigma in PLWHA.  Keywords : personal factors, friend attitude, HIV/AIDS, stigma, PLWHA


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1-5
Author(s):  
I Ketut Andika Priastana ◽  
Hendra Sugiarto

Introduction. Human Immunodeficiency Virus (HIV) is a virus that attacks the human immune system and Acquired immunodeficiency Syndrome (AIDS) is a collection of symptoms of disease caused by HIV. UNICEF stated that the number of deaths among adolescents due to HIV/AIDS has increased. In Indonesia, cases of HIV/AIDS have begun to attack adolescents, one of the causes of which is a lack of knowledge about HIV/AIDS. This study aims to determine the relationship between the level of knowledge about HIV/AIDS with the prevention attitude against HIV/AIDS in adolescents in Jembrana, Bali, Indonesia. Methods. The research design used was cross sectional, random sampling technique with a sample of 82 people. The statistical analysis used was Chi square test with a significance level of 5%. Results. The results showed that the majority of respondents in the category of sufficient knowledge, namely as many as 53.7% and most had an agreeing attitude towards the prevention of HIV/AIDS as many as 65.9%. The results of the analysis of the Chi square test showed that the relationship between the level of knowledge about HIV/AIDS and the attitude of prevention of HIV/AIDS in adolescents showed p value = 0.001 (p value <0.05). Conclusion. This study found that there was a correlation between the level of knowledge about HIV/AIDS and the attitude of preventing HIV/AIDS in adolescents. Teenagers can improve their knowledge more optimally so that they are more vigilant and supportive of HIV/AIDS prevention.


2021 ◽  
pp. 341-350
Author(s):  
Nur Ihwani ◽  
Fatmah Afrianty Gobel ◽  
Arman

Salah satu hambatan dari usaha pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS adalah munculnya stigma dan diskriminasi yang diberikan masyarakat kepada pengidap HIV/AIDS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stigma ibu rumah tangga pada ODHA di RW 4 Kelurahan Banyorang Kecamatan Tompobulu. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 75 ibu rumah tangga dengan menggunakan rumus slovin diperoleh menjadi 63 sampel dengan teknik sampling dengan cara non-probability sampling dengan metode purposive sampling. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel persepsi dengan stigma ibu rumah tangga terhadap ODHA (p-value = 0,013). Sedangkan variabel pengetahuan, pendidikan, dan umur tidak berhubungan dengan stigma ibu rumah tangga terhadap ODHA karena masing-masing variabel tersebut memiliki nilai p di atas nilai α=0,05. Hasil uji statistik antara hubungan ketiga variabel tersebut dengan stigma ibu rumah tangga terhadap ODHA adalah pengetahuan (p-value = 1,000), pendidikan (p-value =1,000), dan umur (p-value = 0,786). Melihat masih tingginya stigma dan diskriminasi masyarakat terhadap pengidap HIV/AIDS maka disarankan agar memberikan informasi yang akurat dan memperbanyak penyuluhan tentang penyakit HIV/AIDS secara merata kepada masyarakat supaya tidak lagi memunculkan stigma kepada para pengidap HIV/AIDS sehingga pengobatan dan perawatan dapat terlaksana secara menyeluruh.


2015 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 53 ◽  
Author(s):  
Lenny Octavianty ◽  
Atikah Rahayu ◽  
Dian Rosadi ◽  
Fauzie Rahman

<p>Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyebab penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) yang merusak kekebalan tubuh manusia. Tahun 2013 di Kalimantan Selatan terdapat 227 kasus HIV dan 134 kasus AIDS dengan kasus tertinggi di Kabupaten Tanah Bumbu yaitu kasus HIV 189 orang dan 30 kasus AIDS. Peningkatan kasus baru diproyeksikan terjadi pada populasi sopir karena termasuk mobile men with money and migrant. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan upaya pencegahan HIV/AIDS pada ibu rumah tangga dengan suami pekerja sopir bus antar kota terhadap upaya pencegahan HIV/AIDS. Penelitian dilakukan pada tahun 2014 dengan rancangan penelitian secara cross sectional. Sampel ibu rumah tangga sebanyak 40 orang secara accidental. Analisis data dengan uji chi-square. Analisis univariat didapatkan hasil tingkat pengetahuan rendah dan tinggi seimbang sebanyak 50%, sikap kategori baik 92.5% dan upaya pencegahan rendah sebanyak 65%. Analisis bivariat didapatkan ada hubungan antara pengetahuan dengan upaya pencegahan (p=0,000, OR=35,2), dengan upaya pencegahan tidak ada hubungan (p=0,539).</p><p> </p><p><em>HIV is the cause of AIDS damage the human immune system. In South Kalimantan (2013) was as much as 227 HIV cases and 134 AIDS cases and the highest case in Tanah Bumbu with the number of HIV cases as many as 189 people and 30 cases of AIDS. The increase in new cases of HIV/AIDS is projected to occur in the population of driver because including as a mobile men worker with money and migrants. This research was especially against his wife to understand about the relationship between knowledge and attitudes towards the prevention of HIV/AIDS on the housewife who has husband as inter-city bus driver towards the prevention of HIV/AIDS in Tanah Bumbu in 2014. This study conducted at 2014 and used cross sectional design with a sample of housewives as many as 40 people were taken by accidental means. Analyzed using chi-square test. Univariate analysis showed that who had a husband as a driver has a low and a high level of knowledge in balance with each as much as 50%, good attitude category was 92.5% and prevention was low, as much as 65%, while for the bivariate analysis showed that there was a relationship between knowledge and prevention (p-value = 0.000: OR = 35.2), while for variables with prevention efforts there was no relation (p-value = 0.539).</em></p>


2016 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Dwi Sulistyowati

Abstract: Commercial Sex Workers, Knowledge, HIV-AIDS Prevention Efforts. The number of HIV-AIDS sufferers in Indonesia continues to increase and most productive attacking a young age. Health care workers interview results in Hospital SoeratnoGemolong in October 2014, there were 25 HIV-positive AIDS, largely affected by HIV-AIDS is not a native districts Miri Sragen. To analyze the mountain commercial sex workers kemukus knowledge about HIV-AIDS on HIV-AIDS prevention. The study design was observational analytic, using a cross-sectional approach in which to make observations and measurements only once when the measurement variables were analyzed with the model Kai squared test (Chi-Square) to analyze the relationship between one or more independent variables with the dependent variable category. The result of statistical test analysis Fisher's exact Test the relationship between knowledge of HIV-AIDS prevention efforts gained value P-Value: 0.005> 0.001. HIV-AIDS prevention at the commercial sex workers in Mount Kemukus significant associated with HIV-AIDS knowledge


2022 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 214-220
Author(s):  
Marlinda Marlinda ◽  
Tiara Tiara ◽  
Rizky Wijayanti

Pendahuluan: VCT merupakan entrypoint untuk memberikan perawatan, dukungan dan pengobatan bagi penderita HIV/AIDS. Pelaksanaan VCT dapat dipengaruhi faktor pengetahuan, dukungan keluarga dan sikap petugas kesehatan. Tujuan penelitian mengetahui hubungan antara pengetahuan, dukungan keluarga dan sikap petugas kesehatan terhadap pemanfaatan klinik VCT. Metode: Desain penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian merupakan kelompok beresiko terhadap HIV/AIDS, jumlah sampel 79 orang diambil dengan purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Analisa data dengan uji Chi-Square. Hasil dan Pembahasan: Karaktersitik responden sebagian besar jenis kelamin laki-laki, berstatus LSL, pengetahuan kategori kurang, dukungan keluarga baik dan sikap petugas baik. Analisia bivariate didapat ada hubungan pengetahuan dengan pemanfaatan klinik VCT (p-value 0,007, ada hubungan dukungan keluarga dengan pemanfaatan klinik VCT (p-value 0,002) namun tidak ada hubungan sikap petugas dengan pemanfaatan klinik VCT (p-value 0,419). Pengetahuan dan dukungan keluarga sangat penting untuk meningkatkan perilaku kelompok beresiko memanfaatkan klinik VCT. Simpulan dan Saran: Pengetahuan dan dukungan keluarga menjadi domain penting dan perlu ditingkatkan agar seluruh kelompok beresiko dengan status apapun dapat meningkatkan perilaku pemanfaatan klinik VCT. Diharapkan sikap petugas kesehatan dan pelaksanaan pendidikan kesehatan secara terstruktur kepada masyarakat tentang pentingnya manfaat klinik VCT dapat ditingkatkan.


2019 ◽  
Author(s):  
diefvania shelly athala safilla

HIV-AIDS adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus. HIV dapat ditularkan melalui seks, transfusi darah, berbagi jarum suntik dan penularan ibu-ke-bayi (perinatal). Faktor risiko heteroseksual adalah yang tertinggi, yaitu 82,8%, diikuti oleh homoseksual sebesar 7,4% dan perinatal sebesar 4,0%. Di Kabupaten Gresik pada tahun 2016, ditemukan bahwa jumlah penderita HIV telah meningkat sebesar 29% dari 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara HIV Stadium dan Infeksi Oportunistik pada Wanita Hamil di Rumah Sakit Umum Ibnu Sina Gresik. Penelitian non-reaktif ini menggunakan desain analitik cross-sectional. Sampel diambil menggunakan teknik total sampling. Data sekunder diambil sejak 2013 - Maret 2018 menggunakan lembar pengumpulan data dan analisis menggunakan uji chi-Square (alpha: 0,05). Hasil penelitian menunjukkan ada 29 ibu hamil dengan HIV-AIDS, 96,6% pasien berasal dari Kabupaten Gresik, dan 3,4% dari luar, sebagian besar kelompok usia&gt; 25-30 tahun (34,5%), 96,6% responden telah menikah. , pendidikan sebagian besar sekolah menengah (58,6%), sebagian besar responden (75,9%) tidak memiliki infeksi oportunistik, stadium HIV pada tingkat asimtomatik mencapai 51,7% dan tingkat stadion simtomatik mencapai 48,3%. Ada korelasi antara stadium HIV dan infeksi oportunistik dengan p-value 0,011. Sehingga perlu perhatian yang optimal terutama pemberian terapi ART dan pengobatan infeksi oportunistik pada ibu hamil Hak Cipta(Fleeson et al., 2017). Dengan menggunakan uji Koefisien Kontinjensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelengkapan catatan rekam medis adalah 161 (84,3%) dan 30 (15,7%) rekam medis tidak lengkap, tingkat klaim diklaim 161 (84,3%) dan 30 (15,7%). ) file memiliki klaim yang tertunda. Berdasarkan hasil uji statistik koefisien kontigensi terdapat pengaruh berkas berkas terhadap penyelesaian klaim = 0,000 &lt;α (0,05)), kemudian ditolak H0. Perlu ada kebijakan dari dokter yang bertanggung jawab atas setiap instalasi, perlu untuk mensosialisasikan kepada dokter DPJP untuk lebih memahami pentingnya penggunaan rekam medis dan meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara perawat dan dokter DPJP(Oktoriani, Sutrisno, Mayasari, &amp; Sodik, 2018).


2019 ◽  
Vol 13 (4) ◽  
pp. 197
Author(s):  
Yuliasti Eka Purnamaningrum ◽  
Ratyas Ekartika Puspita Candra Nugrahawati ◽  
Munica Rita Hernayanti ◽  
Anne Vajee

In 2016 Special Region of Yogyakarta was ranked 9th as the province with the highest number of people suffered from HIV/AIDS especially at Sleman regency. Globally, AIDS was the second leading cause of adolescents’s death aged of 10-19 years. The purpose of this study was to find out factors affecting the behaviour of the adolescents towards HIV/AIDS prevention. This research using with cross sectional study design. The sampling technique which used was stratified random sampling resulted in 59 respondents from 11th grade students at SMA Negeri 2 Sleman were selected as sample. Data were collected using questionnaire and analyzed using Chi-Square test and Multiple Logistic Regression. The result showed that most respondents 66,1% had sufficient knowledge. Students who showed supportive attitude was 54,2%. Information obtained were mostly from electronic media. Thirty one students (52,5%) showed a positive behaviour toward HIV/AIDS prevention. Chi-Square test’s result showed that factors significantly related to adolescent’s behaviour toward HIV/AIDS prevention were knowledge and attitude. Variables most affecting was attitude (p-value=0,008; PR=4,4; 95% CI=1,4-13,1).


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document