PEDAGOGIKA
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

60
(FIVE YEARS 52)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By PEDAGOGIKA Jurnal Ilmu Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo

2716-0580, 2086-4469

PEDAGOGIKA ◽  
2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 245-263
Author(s):  
Besse Marhawati ◽  
Sulkifly Sulkifly

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Pengawasan professional kepala sekolah dalam peningkatan mutu pembelajaran guru yang meliputi: (1) upaya-upaya kepala sekolah membantu guru mengatasi kesulitan mengajarnya dalam menyesuaikan dengan tuntutan perubahan baru di MIM Unggulan Kota Gorontalo; (2) upaya-upaya kepala sekolah dalam melakukan penilaian terhadap sasaran program pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar peserta didik di MIM UnggulanKota Gorontalo; (3) upaya-upaya kepala sekolah dalam melakukan perbaikan program pengajaran yang telah direncanakan di MIM Unggulan Kota Gorontalo; (4) upaya-upaya kepala sekolah melakukan program-program perubahan di MIM Unggulan Kota Gorontalo; dan (5) upaya-upaya kepala sekolah melakukan evaluasi terhadap program-program pengajaran di MIM Unggulan Kota Gorontalo.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus yang berlokasi di MIM Unggulan Kota Gorontalo. Hasil penelitian menunjukkan: (1) upaya-upaya kepala sekolah membantu guru mengatasi kesulitan mengajarnya dalam menyesuaikan dengan tuntutan perubahan baru Di MIM Unggulan Kota Gorontalo meliputi: membantu guru yang mengalami kesulitan mengajar (Menggabungkan ke group, sharing ilmu, penggunaan model, metode, dan teknik pemlelajaran), menyiapkan laptop dan LCD di kelas, penyediaan buku paket, pelatihan pembuatan video-video pembelajaran, mendesain pembelajaran yang menyenangkan, dan penyediaan jaringan listrik dan internet (WIFI) dan Indi Home; (2) upaya-upaya kepala sekolah dalam melakukan penilaian terhadap sasaran program pengajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar peserta didik Di MIM Unggulan Kota Gorontalo meliputi: melakukan supervisi administrasi dan supervisi kelas, pemantauan melalui CCTV dan pemantauan langsung ke kelas, bimbingan khusus terhadap siswa-siswa yang memiliki bakat dan potensi untuk persiapan dalam mengikuti lomba; (.3)  upaya-upaya kepala sekolah melakukan program-program perubahan di MIM Unggulan Kota Gorontalo meliputi: bimbingan khusus bagi siswa yang orang tuanya  ingin mengikutkan anaknya dalam bimbingan di bidang matematika, sains, tilawah, bimbingan khusus juga dilakukan bagi siswa-siswa yang memiliki keinginan sendiri, penilaian karakter siswa; (4) upaya-upaya kepala sekolah melakukan program-program perubahan di MIM Unggulan Kota Gorontalo meliputi: kerjasama dengan sekolah, perguruan tinggi dan lembaga bimbingan belajar, raport digital, kultum setelah sholat Dzuhur,    proaktif dalam mengikuti lomba-lomba, penilaian sikap berbasis IT melalui aplikasi Dojo Class, absensi online, group kelas,  akun untuk guru, siswa, dan orang tua, dan  program hafalan Qur’an juz 30; dan (5) upaya-upaya kepala sekolah melakukan evaluasi terhadap program-program pengajaran di MIM Unggulan Kota Gorontalo meliputi: rapat evaluasi dalam hal ini membahas tentang kendala terhadap program pengajaran yang telah direncanakan, dan kegiatan Problem Solving setiap hari Ju’mat.


PEDAGOGIKA ◽  
2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 232-244
Author(s):  
Dede Gustian

Pandemi Covid-19 telah berlangsung selama 1 tahun. Sejak saat itu, proses kegiatan belajar mengajar pun mengalami perubahan. Proses belajar Dalam Jaringan  (Daring) menjadi solusi dari pemerintah untuk menekan angka penyebaran dari virus tersebut. Akan tetap pada praktiknya, guru, murid serta orang tua khususnya merasa kewalahan dalam melaksanakan proses Daring tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran orang tua dalam proses belajar Daring di masa Covid-19 serta faktor yang mempengaruhi pembelajaran daring bagi anak. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan menggunakan analisa kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan kepada 10 orang tua (3 ayah dan 7 ibu). Hasil menunjukkan bahwa orang tua memiliki peran ekstra selama masa pandemi berlangsung. Adapun peran orang tua dalam proses belajar daring antara lain mengawasi anak selama menggunakan gadget, mendampingi anak mengerjakan tugas sekolah, menjalin komunikasi yang baik dengan anak, memberikan edukasi serta menciptakan lingkungan bersih aman dan nyaman bagi anak.   Kata Kunci : Peran Orang Tua; Masa Pandemi Covid-19;   ABSTRACT   The Covid-19 pandemic has been going on for 1 year. Since then, the teaching and learning process has changed. The online learning process is a solution from the government to reduce the spread of the virus. However, in practice, teachers, students and parents in particular feel overwhelmed in carrying out the Online process. This study aims to determine the role of parents in the online learning process during the Covid-19 period and the factors that influence online learning for children. This research uses case study method using descriptive qualitative analysis. This research was conducted to 10 parents (3 fathers and 7 mothers). The results show that parents have an extra role during the pandemic. The role of parents in the online learning process includes supervising children while using gadgets, assisting children with school assignments, establishing good communication with children, providing education and creating a clean, safe and comfortable environment for children.   Keywords : The Role of Parents; The Covid-19 Pandemi Period;


PEDAGOGIKA ◽  
2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 217-231
Author(s):  
Ade Thia Indiyani ◽  
Meilla Dwi Nurmala ◽  
Alfiandy Warih Handoyo

ABSTRAK Penelitian dilatarbelakangi oleh maraknya keberadaan anak jalanan di Kota Serang yang disertai oleh stigma negatif dari masyarakat terhadap perilaku anak jalanan di Kota Serang. tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui serta memahami gambaran self-control pada anak jalanan usia remaja, mengetahui faktor yang mempengaruhi self-control pada anak jalanan serta untuk menentukan alternatif layanan bimbingan dan konseling apa yang dapat diberikan oleh konselor kepada anak jalanan usia remaja di Kota Serang dalam meningkatkan self-control. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Penentuan informan pada metode ini menggunakan metode purposive sampling. Setting pada penelitian ini dilakukan di Kota Serang. Metode pengumpulan data dalam penelitian diperoleh dengan melalui observasi tak terstruktur, wawancara secara langsung, semi terstruktur dan formal serta dengan menggunakan metode dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan metode triangulasi sumber data. Adapun dalam analisis data yaitu dengan menggunakan teknik reduksi data, sajian (display) data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa anak jalanan usia remaja di Kota Serang memiliki kemampuan kontrol diri yang rendah atau kurang dapat mengontrol dirinya. Faktor yang melatarbelakangi self-control pada anak jalanan yakni adanya faktor usia dan juga lingkungan keluarga. Disamping itu, terdapat faktor lain yang cukup mempengaruhi kontrol diri pada anak jalanan yaitu adanya pengaruh pendidikan pada anak jalanan. Pendekatan Realitas dengan menggunakan teknik WDEP merupakan alternatif bantuan dari layanan bimbingan dan konseling yang dirasa sesuai dan tepat untuk meningkatkan self-control pada anak jalanan usia remaja di Kota Serang. Kata Kunci : self-control; faktor yang mempengaruhi; konseling; pendekatan Realitas; WDEP. ABSTRACT This research is motivated by the rampant existence of street children in Serang City which is accompanied by a negative stigma from the community towards the behavior of street children in Serang City. The research objectives are to find out and understand the self-control picture of street children in adolescence, to know the factors that influence self-control in street children and to determine what alternative guidance and counseling services can be provided by the counselor to street children in the city of Serang. improve self-control. This study uses a qualitative approach with a case study research method. Determination of informants in this method using purposive sampling method. The setting in this study was carried out in Serang City. The data collection method in this research was obtained through unstructured observation, direct interviews, semi-structured and formal and by using the documentation method. The data validity test was carried out using the triangulation method of data sources. As for data analysis, namely by using data reduction techniques, data display and drawing conclusions. The results of the study showed that street children in Serang City had low self-control abilities or had less self-control. The factors behind self-control in street children are age and family environment. In addition, there are other factors that are sufficient to influence self-control in street children, namely the influence of education on street children. The Reality approach using the WDEP technique is an alternative assistance from guidance and counseling services that are deemed appropriate and appropriate to improve self-control in adolescent street children in Serang City. Keywords: self-control; influencing factors; counseling; Reality approach; WDEP.


PEDAGOGIKA ◽  
2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 201-216
Author(s):  
Dony Darma Sagita ◽  
Dede Miftah Fauzi ◽  
Jumadi Mori Salam Tuasikal

This study is aims to describe of religious level by students who follow the organization. The study uses a quantitative descriptive study method. The withdrawal of samples in this research uses sampling, by cluster sampling techniques. The findings suggest that the religiosity of the student who attends the organization falls at a high rating of 28%, and a high category of 66%. This suggests that most research subjects have high religious levels. Therefore, effort is required for students who join the organization to maintain religiosity


PEDAGOGIKA ◽  
2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 194-200
Author(s):  
Shin Prathiwi

Teknologi berkembang begitu pesat, di abad 21 ini teknologi bukan lagi menjadi sesuatu yang sulit ditemui. Para milenial mendominasi penggunaan TIK dalam kesehariannya. Tak jarang anak usia dini lebih pandai menerapkan TIK dari pada orang tua atau gurunya. Anak usia dini tergolong generasi digital natif. Generasi digital natif ditandai dengan kemudahan anak mengakses dan berinteraksi dengan peralatan digital sejak dini. Guru PAUD dituntut memiliki kreativitas di dalam mengajar, jika guru masih mengguakan cara lama atau pembelajaran tradisonal di abad 21, maka kemungkinan anak kurang antusiasme di dalam kegiatan pembelajaran. Kondisi tersebut, menjadi dasar dilakukan pengamatan. teknologi, akan tetapi diperlukan juga subtitusi untuk anak. Pengamatan ini menggunakan metode kualitatif studi kasus. Dari pengamatan ini diperoleh hasil bahwa guru TK yang tidak terampil TIK cenderung pasif dan memiliki minat rendah dalam mengasah kemampuan TIK. Hal ini nampak dari wawancara dan obeservasi yang telah dilakukan pada beberapa narasumber. Teknik analisa data yang digunakan yaitu penjodohan pola dan pembuatan penjelasan untuk memaknai kondisi pada TK.


PEDAGOGIKA ◽  
2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 176-183
Author(s):  
Lediana Rosa Rosmino ◽  
ST Asdianti ◽  
Resky Rahmayanti ◽  
Resky Rahmayanti ◽  
Fitriani
Keyword(s):  

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (class room action research) yang meliputi tahapan-tahapan pelaksanaan: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dengan tujuan untuk mengetahui meningkatnya motivasi belajar siswa tunanetra Sekolah Dasar SLB Negeri 1 Makassar dengan menerapkan media pembelajaran domino braille. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis secara kualitatif dan analisis secara kuantitatif dengan data yang diperoleh dari pelaksanaan observasi selama penelitian. Ketuntasan belajar siswa tunanetra di sekolah termasuk dalam kategori belum tuntas. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa meningkat sehingga termasuk dalam kategori tuntas. Ini menandakan bahwa ketuntasan belajar siswa tunanetra pada siklus II mengalami peningkatan dan mencapai ketuntasan. Namun hasil yang dharapkan pada siklus II belum sesuai target maka dilakukan refleksi untuk perbaikan pada siklus III. Ketuntasan belajar siswa tunanetra di sekolah pada siklus III sehingga diperoleh data  termasuk dalam kategori tuntas. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan media pembelajaran domino karakter dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran berhitung siswa tunanetra sekolah dasar SLB Negeri 1 Makassar selama proses pembelajaran.  


PEDAGOGIKA ◽  
2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 184-193
Author(s):  
Angga Prasetyo

ABSTRAK Model pembelajaran merupakan representasi maupun rencana yang digunakan dalam proses belajar dan mengajar oleh guru maupun siswa untuk mencapai tujuan pendidikan menggunakan pola/ prosedur yang sistematis. Berdasarkan skor Trends In International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2018 I ndonesia menempati peringkat dalam kategori rendah dalam hal literasi sains dan kemampuan sains sehingga dibutuhkan terobosan yang baru dalam pembelajaran, sehingga diperlukan suatu model pembelajaran yang interaktif agar membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, salah satunya model pembelajaran tipe windows shopping. Tujuan penelitian melihat pengaruh penerapan model windows shopping terhadap ketuntasan belajar dan peningkatan hasil belajar peserta didik, metode yang digunakan quassy experiment dengan pengambilan sampel secara purposive sampling dan analisis data menggunakan uji N-gain. Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran windows shopping pada materi konsep dasar IPA dapat meningkatkan hasil belajar sebesar 0,78 yang termasuk kategori tinggi dibandingkan kelas kontrol. Selain itu penerapan model pembelajaran windows shopping juga dapat meningkatkan angka ketuntasan belajar pada peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan model pembelajaran windows shopping dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi konsep dasar IPA. Kunci Kunci : Konsep Dasar IPA; Hasil Belajar; Windows Shopping ABSTRACT The learning model is a representation and plan used in the teaching and learning process by teachers and students to achieve educational goals using systematic patterns / procedures. Based on the scores of Trends In International Mathematics and Science Study (TIMSS) and the Program for International Student Assessment (PISA) 2018, Indonesia is ranked in the low category in terms of scientific literacy and scientific abilities so that new breakthroughs are needed in learning, so a learning model is needed. which is interactive in order to make the learning atmosphere fun, one of which is the windows shopping type of learning model. The research objective was to see the effect of the application of the windows shopping model on learning completeness and the improvement of student learning outcomes. The method used was a quassy experiment with purposive sampling and data analysis using the N-gain test. The results showed that the windows shopping learning model on the basic concepts of science can improve learning outcomes by 0.78 which is in the high category compared to the control class. In addition, the application of the windows shopping learning model can also increase the learning completeness rate of students. Based on the research results, it was found that the windows shopping learning model can improve student learning outcomes in the basic concepts of science material. Keyword : Basic Concepts of Science; Learning Outcomes; Windows Shopping


PEDAGOGIKA ◽  
2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 161-175
Author(s):  
Hadi Rusadi ◽  
Nur Inayah Syar ◽  
Abdul Qodir
Keyword(s):  

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran NHT pada pembelajaran PAI, hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran konvensional pada pembelajaran PAI, dan perbedaan hasil belajar siswa antara penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis quasi eksperimen. Teknik penentuan sampel adalah purposive sampling dengan jumlah 30 siswa. Instrumen penelitian adalah tes hasil belajar dengan jumlah 30 butir soal. Analisis data menggunakan analisis deskriptif serta uji t sampel independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran NHT terdapat 80% siswa tuntas dan 20% siswa tidak tuntas dengan perolehan nilai rata-rata kelas 71,8, hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran konvensional terdapat 73,3% siswa tuntas dan 26,6% siswa tidak tuntas dengan perolehan nilai rata-rata kelas 65,3 selain itu tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan antara penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan model pembelajaran konvensional pada pembelajaran PAI kelas X. Hal ini ditunjukkan dari output hasil uji t sampel independen diperoleh nilai signifikansi 0,188 > 0,05 sehingga Ho diterima.


PEDAGOGIKA ◽  
2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 152-160
Author(s):  
Siti Aulia Febriyanti ◽  
Fitria Wulandari
Keyword(s):  

Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui adanya hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan berpikir kreatif melalui model pembelajaran mind mapping dengan hasil belajar. Metode dalam penelitian ini adalah kuantitaf. Sampel dalam penelitian ini siswa kelas IV di SD Muhammadiyah 8 Tulangan yang berjumlah 28 siswa. Pengambilan data dalam penelitian ini berasal dari observasi kemampuan berpikir kreatif melalui model pembelajaran mind mapping dan hasil belajar berupa soal pilihan ganda. Bersumber pada hasil analisis data, hasil penelitian yang diperoleh yaitu analisis korelasi serhana (r) sebesar 0,645 dan uji signifikan koefisien korelasi sederhana (Uji t) yaitu  thitung > ttabel (4,303 > 2,056) dan signifikansi (0,001 ˂ 0,05). Maka kesimpulannya yaitu ada hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan berpikir kreatif melalui model pembelajaran mind mapping dengan hasil belajar, karena hasil analisis korelasi sederhana (r) positif berarti semakin tinggi kemampuan berpikir kreatif melalui model pembelajaran mind mapping maka semakin meningkatkan hasil belajar, hal tersebut dapat dipercaya dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau taraf signifikansi 0,05.


PEDAGOGIKA ◽  
2021 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 134-151
Author(s):  
Siti Khairina Rahayu

Defending the state is not only the obligation of the TNI and Polri but the responsibility of all people, especially the millennial generation. As the nation's next generation, millennial youth have a great responsibility to determine the nation's future. State defense is an attitude and behavior that must be possessed by millennial youth to ensure the survival of the nation and state. Awareness and inculcation of the values ​​of defending the country are considered the best preventive concepts to fortify millennial youth to always have a sense of love, pride and loyalty to NKRI in the midst of today's developments. The purpose of this study includes how to strengthen awareness of defending the country in the millennial generation. This research is a qualitative research with a descriptive approach. The results of this study are that it is necessary to inculcate the values ​​of defending the state for millennial youth through formal and informal school facilities, lectures or examples by involving religious leaders or fighters, state defense training, seminars and FGDs, communication and information media/social media/internet media. by using struggle films, short videos, national songs, educational programs. In addition, awareness of defending the country can be raised by building national insight.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document