JURNAL RISET AKUNTANSI DAN AUDITING "GOODWILL"
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

165
(FIVE YEARS 28)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Sam Ratulangi

2088-8899

2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
Author(s):  
TARIDA ELISA BUTARBUTAR ◽  
LINTJE KALANGI ◽  
HENDRIK GAMALIEL

Abstract. Internal Auditor is a profession of community trust. The great trust of the Community requires internal auditors to pay attention to the quality of audit. Internal auditors are expected to have a large enough role to assist in achieving organizational objectives. This research aims to analyse and empirically prove the influence of motivation, management support, and integrity of the internal audit quality of inspectorate apparatus in the regional financial supervision. This is a quantitative research. It employed primary data collected by questionnaires. Respondents in the study were internal supervisory officers working on the Inspectorate of Manado City. 45 respondents were selected as respondents, which were directly involved in the examination activities. Data was analyzed by multiple linear regression and run by SPSS program version 22. The results showed that: 1). Motivation has a significant positive effect on the quality of internal audit of inspectorate apparatus in the financial supervision of Manado City. 2). Management support significantly and positively influence the quality of internal audit of inspectorate apparatus in the financial supervision of Manado City. 3). Integrity has a significant positive effect on the quality of internal audit of inspectorate apparatus in the financial supervision of Manado City.Key Words: Motivation, Management Support, Integrity, Audit Quality.Abstrak. Auditor internal merupakan suatu profesi kepercayaan masyarakat. Kepercayaan yang besar dari masyarakat mengharuskan auditor internal memperhatikan kualitas audit yang dihasilkan. Auditor internal diharapkan mempunyai peran yang cukup besar untuk membantu dalam mencapai tujuan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membuktikan secara empiris Pengaruh motivasi, dukungan manajemen, dan integritas terhadap kualitas audit internal aparat inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan menggunakan data primer melalui kuesioner. Responden dalam penelitian ini adalah aparat pengawas internal yang bekerja pada Inspektorat Kota Manado. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 45 responden, yang terlibat langsung dalam kegiatan pemeriksaan. Data dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda dan pengujian data dilakukan dengan dibantu oleh program SPSS versi 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit internal aparat inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah Kota Manado. 2). Dukungan manajemen berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit internal aparat inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah Kota Manado. 3). Integritas berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit internal aparat inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah Kota Manado.Kata Kunci: Motivasi, Dukungan Manajemen, Integritas, Kualitas Audit.


2020 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
Author(s):  
NOVIA CYNTHIA MARADESA ◽  
HERMAN KARAMOY ◽  
LINTJE KALANGI

Abstract. This study aims to determine the state of APIP in the Regional Government of Talaud Regency and the APIP’s constraints in carrying out its duties and functions as supervisors of Regional Government activities, and analyze the efforts that should be carried out to improve the capabilities of APIP, then provide some advices so that APIP can carry out their tasks and functions optimally. This is a qualitative research method with an exploratory approach. Data were obtained by in-depth interviews, documentation studies and observations. The results showed that the capability of APIP in the Regional Government of Talaud Regency was still at level II with a note. The constraints are amount of human resources, in this case the auditor has not been adequate with the existing workload and the lack of infrastructure that cannot supports the tasks and implementation of APIP. The efforts that can be made to improve the capabilities of APIP in the Regional Government of Talaud Regency are for human resource constraints can be done by increasing the number of auditors in accordance with the workload and including the auditors in technical training and training, seminars to improve the capabilities of the APIP conducted by BPKP and BPK as well as holding their own office training.Solutions to solve infrastructure problems are to add some infrastructures that supports the implementation of APIP tasks such motorcycles and vehicles, laptops, scan tables, hammer tests, and printers.Keywords: APIP, APIP Capabilities, Constraints and Efforts.Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan APIP pada Pemerintah Daerah Kabupaten Talaud dan kendala apa saja yang di hadapi APIP dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai pengawas kegiatan Pemerintah Daerah, serta menganalisa upaya-upaya apa yang harus dilaksanakan untuk meningkatkan kapabilitas APIP, kemudian memberikan saran terhadap upaya-upaya yang dapat dilakukan agar APIP dalam menjalankan tugas dan fungsinya dapat terlaksana dengan optimal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan eksploratori. Data yang diperoleh peneliti melalui wawancara mendalam, studi dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapabilitas APIP pada Pemerintah Daerah Kabupaten Talaud masih berada pada level II dengan catatan. Kendala yang dihadapi adalah jumlah sumber daya manusia dalam hal ini auditor belum memadai dengan beban kerja yang ada dan kurangnya sarana prasarana yang yang mendukung tugas dan pelaksanaan APIP. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kapabilitas APIP pada Pemerintah Daerah Kabupaten Talaud adalah untuk kendala sumber daya manusia dapat dilakukan dengan menambah jumlah auditor sesuai dengan beban kerja dan mengikutsertakan auditor pada diklat-diklat teknis, seminar-seminar peningkatan kapabilitas APIP yang dilaksanakan oleh BPKP dan BPK serta menagadakan pelatihan kantor sendiri. Untuk kendala sarana prasarana, upaya-upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan penambahan sarana prasarana yang mendukung pelaksanaan tugas APIP seperti kendaraan roda dua dan roda empat, laptop, scan table, hammer test, dan printer.Kata Kunci: APIP, Kapabilitas APIP, Kendala dan Upaya.


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 57
Author(s):  
Meilany Kesek ◽  
Ventje Ilat ◽  
Jessy Warongan

Abstract. This study aims to analyze the management of village fund allocation in Kecamatan Kema North Minahasa Regency. This is a qualitative research with a case study approach. Data were obtained through in-depth interview techniques and documentation studies. The key informant is determined purposive sampling to obtain precise and accurate information results. The criteria of the informant is the old law of the village, the village secretary, village treasurer and village consultative body. In-depth and semistructured interviews were conducted . The triangulation method was used to test validity testing or data credibility and data source. Data were transcribed and analyzed. Themes/codings and the conceptualisation of the scientific statement were gained from the analysis. The interpretation results are inferred in narrative text. The results showed that the process of managing village funds allocation from planning, implementation, reporting and accountability were implemented consistently and accordingly with Permendagri 113 year 2014. There are only a few constraints for example in regulation. Regulation governing the planning process is not in accordance with the basic needs of priorities in each village, the limitation of knowledge and understanding of human resources, ineffective communication between the old laws of the village with other village devices and between the village's old law and society. Thus, the regulation should be enforced before the implementation of the village, hence  the proposal to the establishment of APBDesa would be implemented accordingly to the situation and conditions in the village. If this had happened, the planning process could answer the basic needs of priorities in Village, the local government should be more effective. Furthermore, they also should socialize and guide the village aparatus staff, in this case, the village treasurer should be informed and taught about SISKEUDES. Keywords: Village fund allocation management, village fund allocation constraintsAbstrak. Dalam penelitian ini bertujuan menganalisis Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui teknik wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Informan kunci ditentukan secara purposive sampling untuk mendapatkan hasil informasi yang tepat dan akurat. Kriteria informan adalah Hukum tua desa, Sekertaris desa, Bendahara desa dan Badan permusyawaratan desa. Wawancara menggunakan in-depth interview jenis semi terstruktur. Metode triangulasi digunakan dalam pengujian validitas atau kredibilitas data dan sumber data. Data transkrip yang diuraikan dari hasil wawancara di analisis dengan metode analisis kemudian diberi tema/ coding dan dilakukan konseptualisasi pernyataan ilmiah. Hasil interpretasi disimpulkan dalam teks naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses pengelolaan Alokasi Dana Desa mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan pertanggungjawaban sudah mengacu pada Permendagri 113 Tahun 2014 hanya terdapat beberapa kendala misalnya pada regulasi. Regulasi yang mengatur pada proses perencanaan tidak sesuai dengan kebutuhan dasar prioritas yang ada di setiap desa, keterbatasan pengetahuan dan pemahaman sumber daya manusia, komunikasi yang tidak efektif antara hukum tua desa dengan perangkat desa lainnya maupun antara hukum tua desa dengan masyarakat. Dengan demikian seharusnya regulasi turun sebelum dilaksanakannya musrembang desa sehingga pada saat usulan sampai pada penetapan APBDesa sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di desa supaya proses perencanaan dapat menjawab kebutuhan dasar prioritas di desa, pemerintah daerah harus lebih efektif serta mengadakan sosialisasi dan bimbingan kepada perangkat desa dalam hal ini bendahara desa tentang SISKEUDES.Kata Kunci: Pengelolaan Alokasi Dana Desa, Kendala Alokasi Dana Desa


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 36
Author(s):  
Yohanes R.H Wibowo ◽  
Herman Karamoy ◽  
Lintje Kalangi

Abstract. The presentation of financial statements reflected by opinion of intern auditor (Itdam) and external auditor (BPK). Audit result show there are still many army hospitals which have not yet attained  WTP opinion. The variables in this study consist of independent variables: employee competence (X1), information technology (X2), and internal control system (X3). On the other hand, the dependent variable is the presentation of financial statement (Y). This is a quantitative research using non probability sampling with census sampling method. The value of the coefficient of determination shows that employee competence, information technology, and internal control system simultaneously contribute to the presentation of financial statement. Partially test results show that information technology and internal control system influence significantly the quality of financial statement. Employee competence does not influence significantly the presentation of financial statement.Keywords: Presentation of Financial Statement, Employee Competence, Information Technology, and Internal Control System.Abstrak. Penyajian laporan keuangan rumah sakit TNI AD tercermin dari opini auditor internal (Itdam) maupun eksternal (BPK) atas laporan keuangan rumah sakit TNI AD. Hasil audit menunjukkan masih banyak rumah sakit TNI AD yang belum mendapatkan opini WTP. Variabel dalam penelitian ini sebagai variabel independen adalah kompetensi pegawai (X1), tingkat pemanfaatan teknologi informasi (X2), dan efektifitas sistem pengendalian intern (X3), sedangkan variabel dependen adalah penyajian laporan keuangan (Y). Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode linier berganda, dan sampel diambil dengan teknik non probability sampling menggunakan sampling jenuh/sensus pada pengelola keuangan rumah sakit TNI AD di Kesdam XIV/Hasanuddin. Nilai koefisien determinasi menunjukan bahwa kompetensi pegawai, pemanfaatan teknologi informasi dan efektifitas sistem pengendalian intern bersama-sama berkontribusi terhadap penyajian laporan keuangan rumah sakit TNI AD di Kesdam XIV/Hasanuddin. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dan efektifitas sistem pengendalian intern memiliki pengaruh signifikan terhadap penyajian laporan keuangan, sedangkan kompetensi pegawai tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap penyajian laporan keuangan.Kata kunci: Penyajian Laporan Keuangan, Kompetensi Pegawai, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Efektifitas Sistem Pengendalian Intern.


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 25
Author(s):  
Indah Eunike Kakunsi ◽  
Ventje Ilat ◽  
Hendrik Manossoh

Abstract. This study aims to analyze the internal control system of the sales cycle at a distributor company in Manado by using COSO internal control. This is a qualitative research with an exploratory approach. Data were obtained by in-depth interviews, observation and documentation study.The results showed that the sales cycle at PT Hasjrat Abadi Manado Branch and PT. Bosowa Group Manado has been carried out according to company-determined procedures, but internal control procedures still need to be improved so that there are no more irregularities in the credit sales process in the two companies that were the object of the study. Internal cycle control at PT. Hasjrat Abadi Manado Branch and Bosowa Group are in accordance and implemented based on the COSO (The Committee of Sponsoring Organizations Of Treadway Commission) internal control guidelines which include the principles of control environment, risk analysis, control activities, information and communication, as well as monitoring or monitoring activities. However, in the implementation of internal control in the sales cycle in accordance with the COSO guidelines still found several obstacles in each of these principles. Control Activity has the largest number of constraints. Followed by Control Environment, Risk Assessment, Information and Communication, and Monitoring Activity. They are organizational structure constraints concerning rights and authority, resources, implementing attitudes and communication. Basically, all obstacles in the internal control of the sales cycle at a distributor company in Manado are interconnected  one with another. Where the biggest obstacle faced for each component of COSO's internal control is the resource constraint that greatly influences the management of internal control (to be implemented well), such as lack of awareness in carrying out responsibilities to achieve company goals. Because sales revenue is the heart of a distributor's business, therefore it requires better and clearer regulations for  sales transactions, especially the application of internal control in the company.Keywords: COSO Internal Control, Sales Cycle. Abstrak. Penelitian ini bertujuan menganalisis sistem pengendalian internal siklus penjualan pada perusahaan distributor di Manado dengan menggunakan pengendalian internal COSO. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan eksploratori. Data diperoleh melalui teknik wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siklus penjualan pada PT Hasjrat Abadi Cabang Manado dan PT. Bosowa Group Manado sudah dilakukan sebagaimana prosedur yang ditetapkan perusahaan, namun masih perlu ditingkatkan prosedur – prosedur pengendalian internal supaya tidak ada lagi penyimpangan dalam proses penjualan kredit di kedua perusahaan yang menjadi objek penelitian tersebut. Pengendalian internal siklus penjualan pada PT. Hasjrat Abadi Cabang Manado dan Bosowa Group telah sesuai dan dilaksanakan berdasarkan pedoman pengendalian internal COSO (The Committee Of Sponsoring Organizations Of Treadway Commission) yang meliputi asas lingkungan pengendalian, analisis risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta aktivitas pemantauan atau monitoring. Namun, dalam pelaksanaan pengendalian internal pada siklus penjualan sesuai dengan pedoman COSO masih ditemukan beberapa kendala dalam setiap asas tersebut. Aktivitas pengendalian merupakan komponen yang paling banyak memiliki kendala, yang kedua komponen Lingkungan Pengendalian, kemudian komponen Penilaian risiko selanjutnya yang keempat komponen informasi dan komunikasi, dan yang terakhir adalah komponen aktivitas pemantauan. Kendala-kendala tersebut yaitu kendala struktur organisasi menyangkut hak dan wewenang, sumber daya, sikap pelaksana dan komunikasi. Pada dasarnya, semua kendala dalam pengendalian internal siklus penjualan baik pada PT.Hasjrat Abadi maupun PT.Bosowa Group Cabang Manado saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Dimana kendala yang paling besar dihadapi untuk setiap komponen pengendalian internal COSO adalah kendala sumber daya yang sangat mempengaruhi pengelolaan pengendalian internal terlaksana dengan baik, seperti kurangnya kesadaran dalam melaksanakan tanggung jawab untuk mencapai tujuan perusahaan. Karena penjualan merupakan jantung berjalannya suatu perusahaan distributor, maka perlu adanya peraturan yang lebih baik dan jelas terhadap suatu transaksi penjualan, terutama adanya penerapan pengendalian internal pada perusahaan.Kata kunci: Pengendalian Internal COSO, Siklus Penjualan.


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 123
Author(s):  
Yusrin Abdul ◽  
Jullie J Sondakh ◽  
Jantje Tinangon

Abstract. This study aims to know and analyze the effects of individual factors namely internal locus of control, intellectual intelligence, emotional intelligence, and spiritual intelligence on the ethical behavior of the Gorontalo Provincial Inspectorate auditors. This is a quantitative research. The population in this study was all staff of the Gorontalo Provincial Inspectorate. Samples are auditors having certification of the Auditor's Functional Position (JFA). This study included 44 respondents. Data were collected by questionnaires. Data were analysed by multiple regression and SPSS program. The results of the study showed that an internal locus of control affects increasing auditor ethical behavior. Intellectual intelligence (IQ) increases auditor ethical behavior. Emotional Intelligence (EQ) increases auditor ethical behavior. Spiritual Intelligence (SQ) does not increase the auditor's ethical behavior.Keywords: Internal Locus of Control, Intellectual Intelligence, Emotional Intelligence and Spiritual Intelligence on the Ethical BehaviorAbstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui dan menganalisis pengaruh faktor-faktor individual yakni locus of control internal, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap perilaku etis auditor Inspektorat Provinsi Gorontalo. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Inspektorat Provinsi Gorontalo dengan sampel penelitian yakni auditor memiliki sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor (JFA) yang berjumlah 44 responden. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan menggunakan analisis data regresi berganda dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan Locus of Control Internal berpengaruh dalam meningkatkan perilaku etis auditor. Kecerdasan Intelektual (IQ) berpengaruh dalam meningkatkan perilaku etis auditor. Kecerdasan Emosional (EQ) berpengaruh dalam meningkatkan perilaku etis auditor. Kecerdasan Spiritual (SQ) tidak berpengaruh dalam meningkatkan perilaku etis auditor.Kata kunci : Locus of Control Internal, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Perilaku Etis


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 89
Author(s):  
Margaretha Yeane Runtuwarouw ◽  
Ventje Ilat ◽  
Linda Lambey

Abstract. This study aims to analyze the accountability of grant expenditure on the Government of the City of Manado. This research is a qualitative research with an exploratory approach. Data were obtained by in-depth interviews and documentation study. It was concluded that there are obstacles in the six grant expenditure management processes. The problems have occurred in the processes of accountability and reporting. Those problems are (1) compliance problems occurred in the process of implementing grants expenditure accountability, (2) regulatory constraints in which regulations have not yet been conveyed to grant managers, especially in relation to regional equipment, (3) constrains in the implementation of grant spendings in which they are processed in longer time because they have to go through several stages, (4) constraints in terms of lack of human resources competencies and capabilities of accountability and reporting, and (5) the limitations of supporting facilities in realizing accountability for grant spending. This study found that the coordination among grants managers, information and communication both managers and recipients of grants are very important to achieve accountability. Socialising regulations related to grant spending, affirming sanctions and aiding community or grant recipients will help to achieve better grant expenditure accountability. Various efforts were made to minimize the delay in submitting the grant fund accountability report, namely by giving sanctions, coordination between grant managers, more intensive requests for reports from recipients of the grant as well as the formulation of a standardized accountability report format to allow  grantees to compile accountability reports easier and to ease reviewers to examine the reports.Keywords: Grants Expenditure Accountability, Local Government.Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa akuntabilitas belanja hibah pada Pemerintah Kota Manado. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan eksploratori. Data diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Disimpulkan bahwa dari keenam proses pengelolaan belanja hibah, terdapat proses yang sering mengalami kendala yaitu proses pertanggungjawaban dan pelaporan. Kendala-kendala tersebut adalah (1) kendala kepatuhan yang terjadi dalam proses pelaksanaan akuntabilitas belanja hibah, (2) kendala regulasi, dimana regulasi belum tersampaikan kepada pengelola hibah khususnya perangkat daerah terkait, (3) kendala pelaksanaan belanja hibah yakni proses yang memerlukan waktu agak lama karena harus melewati beberapa tahap, (4) kendala kompetensi sumberdaya manusia dalam proses pertanggungjawaban dan pelaporan, (5) serta keterbatasan fasilitas penunjang merupakan kendala-kendala dalam mewujudkan akuntabilitas belanja hibah. Disamping itu, kerjasama antara pengelola hibah, informasi dan komunikasi baik untuk pengelola maupun penerima hibah sangat diperlukan dalam pencapaian akuntabilitas. Pentingnya sosialisasi peraturan-peraturan terkait belanja hibah, penegasan sanksi serta pendampingan bagi masyarakat atau penerima hibah akan membantu terlaksananya akuntabilitas belanja hibah yang lebih baik. Berbagai upaya dilakukan untuk meminimalisasikan keterlambatan penyampaian laporan pertanggungjawaban dana hibah yaitu dengan pemberian sanksi, adanya koordinasi antara pengelola hibah, permintaan laporan kepada penerima hibah yang lebih intensif serta penyusunan format laporan pertanggungjawaban yang baku agar memudahkan penerima hibah menyusun laporan pertanggungjawaban dan memudahkan pemeriksa.Kata kunci : Akuntabilitas Belanja Hibah, Pemerintah Kota.


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Siti Asmianti ◽  
Grace Nangoi ◽  
Jessy Warongan

Abstract. This study aims to analyze the causes of losses at PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Branch Manado. This study was using qualitative method with case study approach. Data were obtained through in-depth interview technique, documentation study and observation. Key informants were determined by using purposive sampling that they meet the criteria set out to obtain accurate and precise information. Triangulation techniques were used to test the validity of data and data sources. The transcript data described from the interview results were analyzed using analytical methods consisting of the giving of themes/coding, conceptualizing scientific statements and interpreting them in a narrative form. The result of this research shows that there were 6 (six) causes of losses at PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Branch Manado, there were expansion, age of the company, fraud, insufficient internal control, human resource competency, and business competition among industries. The efforts made are reward and punishment strategies, improvement of human resources, and increasing sales by increasing franchise stores. Recommendations are to improve compliance, attitudes and responsibilities of employees for the work given to them, to improve the commitment of leaders to be more assertive and to improve supervision and internal control in order to enhance employee integrity to reduce the potential of fraud.Keywords: Retail, Compliance, Internal Control, FraudAbstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab kerugian pada PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Cabang Manado. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui teknik wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Informan kunci ditetapkan secara purposive sampling dengan syarat memenuhi kriteria yang ditetapkan untuk mendapatkan informasi yang tepat dan akurat. Teknik triangulasi digunakan untuk menguji validitas data dan sumber data. Data transkrip yang diuraikan dari hasil wawancara dianalisis menggunakan metode analisis yang terdiri dari pemberian tema/coding, konseptualisasi pernyataan ilmiah dan menginterpretasikannya dalam bentuk narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 6 (enam) penyebab kerugian pada PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Cabang Manado, yaitu ekspansi, umur perusahaan, adanya fraud, pengendalian internal yang kurang memadai, kompetensi sumber daya manusia, serta persaingan usaha sesama industri. Upaya yang dilakukan yaitu adanya strategi reward dan punishment, perbaikan sumber daya manusia, serta meningkatkan penjualan dengan memperbanyak toko franchise. Saran yang diberikan adalah perlu adanya perbaikan dalam hal kepatuhan, sikap dan tanggung jawab karyawan terhadap pekerjaan yang diberikan, perlu memperbaiki komitmen pimpinan agar lebih tegas dan meningkatkan pengawasan serta pengendalian internal yang lebih terkontrol dalam hal meningkatkan integritas karyawan untuk mengurangi adanya potensi fraud.Kata Kunci: Ritel, Kepatuhan, Pengendalian Internal, Fraud.


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 108
Author(s):  
Agnes MD Kewas ◽  
Herman Karamoy ◽  
Linda Lambey

Abstract. SIMDA (Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah) Keuangan is a compulsory requirement and a necessity for a provincial government to manage state’s money. The presence of SIMDA of Finance is expected to contribute to the process of state’s financial management, particularly at the stage of financial reporting should be able to operate better. This study investigates the implementation problems of the SIMDA Keuangan at the Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) in North Sulawesi. This is a qualitative case study.  This study found several problems in the implementation of SIMDA application. Those problems are: (a) Lack of system integration and synchronization between SIMDA Keuangan, SIMDA Pendapatan and Bank SulutGo. This can be evidenced by the absence of an efficient, realtime online payment system and the inefficiency of data verification process, (b) Performance and integrity of relevant human resources are still lacking, and (c) The lack of commitment shown by upper level management to maintain and improve the business process of SIMDA Keuangan.Keywords: SIMDA Keuangan, system integration, human resources, commitment of superiors.Abstrak. SIMDA (Sistem Informasi Manajemen Keuangan) Keuangan merupakan persyaratan dan kebutuhan bagi pemerintah provinsi untuk mengelola uang negara. Kehadiran SIMDA Keuangan diharapkan dapat berkontribusi terhadap proses pengelolaan keuangan negara, terutama pada tahap pelaporan keuangan harus dapat berjalan lebih baik. Studi ini menyelidiki masalah implementasi SIMDA Keuangan di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) di Sulawesi Utara. Metodologinya adalah analisis studi kasus dan metode kualitatif. Studi ini menemukan beberapa masalah dalam penerapan aplikasi SIMDA yaitu: (a) Kurangnya integrasi sistem dan sinkronisasi antara SIMDA Keuangan, SIMDA Pendapatan dan Bank SulutGo. Hal ini dapat dilihat melalui tidak adanya sistem pembayaran online yang efisien dan realtime serta ketidakefisienan proses verifikasi data. (b) Kinerja dan integritas sumber daya manusia yang relevan masih kurang, dan (c) Kurangnya komitmen yang ditunjukkan oleh manajemen tingkat atas untuk mempertahankan dan meningkatkan proses bisnis SIMDA Keuangan.Kata kunci: SIMDA Keuangan, integrasi sistem, sumber daya manusia, komitmen atasan.


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 159
Author(s):  
Nasrullah Zakaria ◽  
Lintje Kalangi ◽  
Hendrik Gamaliel

Abstract. The research aims to analyse the process of utilizing forensic audit report by police, prosecutors and judges in North Sulawesi province. This is an exploratory qualitative research. Data were obtained by in-depth interviews, observations and documentation studies. The key informant is set by purposive sampling with the condition to meet the criteria set to obtain precise and accurate information. Interviews were transcribed into data transcriptions, analyzed, coded, and categorized into themes. Data were analyzed by content analysis.  The results showed that the utilization of forensic audit reports by police, prosecutors and judges in North Sulawesi province, through the audit report, both the investigative Audit report (LHAI) and the Audit result report of the loss calculation National finance (LHAPKKN) are formally needed by both the investigation team and the investigator team, both as preliminary evidence and further evidence (proof of letter in the indictment file).  Not all investigation activities and investigation activities end up in the judicial process. Some cases, can be terminated at each stage with various reasons and conditions such as: the return of financial loss to the state, the case is handled by other investigation agencies which are KPK or prosecutors, suspects or related parties (Crown witnesses) passed away, or certain subjective reasons. Result also shows that forensic audit report which is not utilised by investigator does not breach the rules in proving the crime.Keywods: Forensic audit, auditor, corruption criminal, investigation, trial, expert description.Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pemanfaatan laporan hasil audit forensik oleh Polisi, Jaksa dan Hakim di Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan eksploratif deskriptif. Data diperoleh dengan teknik wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Informan kunci ditetapkan secara purposive sampling dengan syarat memenuhi kriteria yang ditetapkan untuk mendapatkan informasi yang tepat dan akurat. Hasil wawancara di-transcribe menjadi transkrip data, kemudian dianalisis, diberi kode, dan dikategorikan ke dalam tema. Analisis data menggunakan analisis isi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan laporan hasil audit forensik oleh Polisi, Jaksa dan Hakim di Provinsi Sulawesi Utara, melalui Laporan hasil audit, baik Laporan Hasil Audit Investigatif (LHAI) maupun Laporan Hasil Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara (LHAPKKN) secara formal sangat dibutuhkan oleh tim penyelidik maupun tim penyidik, baik sebagai bukti awal maupun bukti lanjutan (bukti surat dalam berkas dakwaan). Tidak semua kegiatan penyelidikan dan kegiatan penyidikan berakhir di proses peradilan. Sebagian dari kasus tersebut dapat dihentikan baik pada tahap penyelidikan maupun pada tahap penyidikan dengan berbagai alasan dan kondisi yakni: pengembalian kerugian keuangan Negara, kasus tersebut ditangani instansi penyidik lainnya yaitu KPK atau kejaksaan, tersangka atau pihak terkait (saksi mahkota) meninggal dunia, atau alasan subjektif tertentu. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa laporan hasil audit forensik yang tidak dimanfaatkan oleh instansi penyidik (penegak hukum) bukan merupakan pelanggaran hukum dalam proses pembuktian tindak pidana. Kata Kunci: Audit forensic, auditor forensic, tindak pidana korupsi, penyelidikan, penyidikan, persidangan, keterangan ahli. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document