Jurnal Inovasi Sains dan Teknologi (INSTEK)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

19
(FIVE YEARS 19)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muhammadiyah Kendari

2797-7439, 2655-0563

2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 22-26
Author(s):  
Hadi Santoso ◽  
Eris Santoso ◽  
Ruslim Ruslim

The supply of electrical energy in Tarakan City, North Kalimantan, still relies on diesel power which uses a limited number of petroleum energy sources. There is a need for research related to renewable energy sources that have the potential to become alternative energy for the people of Tarakan City. Water is an energy source that has great potential to generate electricity. The energy source that should be taken into account is micro-hydro which can be used as a Micro-hydro Power Plant (PLTMH). A survey of micro-hydro sources in Tarakan City, precisely in the Karungan area, East Mamburungan Village, has been carried out with the direct measurement method of water discharge and the relationship with the power generated. The result shows the water source has a discharge 0.00034 m3/ s, the water velocity of 0.035 m/s and generates power only up to 1.1 watts. Based on the power obtained, the water source in this place cannot be used as a source of micro-hydro energy, but has the potential as a source of pico-hydro energy.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 8-21
Author(s):  
Rania Fatrizza Pritami ◽  
Marheni Fadillah Harun ◽  
Fitri Kurniawati ◽  
Irman Idrus

Hospitals must continue to develop in order to improve the quality of hospital services. The purpose of the study was to determine the relationship between the work environment and job satisfaction of nurses at Bahteramas Hospital, Kendari City. Quantitative research method with cross sectional study approach with relative random sampling technique. Data analysis using Chi-Square test and multiple linear regression analysis. The results showed that there was a relationship between transformational leadership and nurse job satisfaction (p=0.001), structural empowerment and nurse job satisfaction (p=0.001); ideal professional practice with nurse job satisfaction (p = 0.001); innovation with nurse job satisfaction (p=0.013); and empirical quality with nurse job satisfaction (p = 0.017). The conclusion is that the determinant analysis states that there is a relationship between the work environment and job satisfaction of nurses.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 1-7
Author(s):  
Irman Idrus ◽  
Sabda Wahab ◽  
Andi Fitrah Nugraha ◽  
Syaiful Bachri

South Konawe District at Southeast Sulawesi Province is a producer of agriculture such as Papaya fruit ranging from 1168 quintals each year. Papaya fruit contains β-carotene which plays an important role in the formation of vitamin A in the body. This research was conducted to determine the β-carotene content of papaya fruit by using variables planting method, fruitage, and fruit condition. The mashed fruit was extracted using n-hexane: acetone: ethanol (2: 1: 1) v/v, then separated from polar and non-polar solutions. Qualitative analysis was carried out using the Carr-Price method and quantitative analysis or determination of β-carotene levels using the UV-Visible spectrophotometric method λ = 452.0 nm. The qualitative test results showed that the papaya fruit in the papaya fruit obtained by cultivation and growing wild with each variable half-ripe, ripe, and not fresh papaya identified the presence of β-carotene. The results of quantitative analysis of β-carotene levels in cultivated papaya fruit were 1.76 μL, half-ripe 1.32 μL, and cultivated young papaya 1.22 μL. In wild ripe papaya 1.75 μL, wild half-ripe papaya 1.3 μL and wild young papaya 1.21 μL. There is an effect of each test parameter starting from the parameters of planting method, fruitage, and fruit condition on β-carotene content in papaya fruit.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 34-39
Author(s):  
Sirajuddin Sarah Soraya ◽  
Sumarlin Marlin ◽  
Rosdiana Rosdiana

This study analyzed the concentrations of TSP and CO at 2 different sites in Kota Kendari. Measurement of TSP levels at the site I, Jl. MT Haryono, the highest concentration occurred in the morning (79 g/Nm3) compared to midday (51 g/Nm3) and in the afternoon (46 g/Nm3). Judging from the quality standards based on PP No. 41 of the year 1999, the concentration of TSP and CO on Jl. MT Haryono has not exceeded the quality standard. However, according to PP No. 22 of the year 2021, the CO level has reached the quality standard threshold. At site II, the TSP level at Jl. The highest Achmad Yani occurred in the morning at 63 g/Nm3 compared to midday (28 g/Nm3) and in the afternoon (35 g/Nm3) while CO levels in the morning, afternoon, and evening remained stable at 12,000 g/Nm3. Based on PP No. 41 of the year 1999, the concentrations of TSP and CO in ambient air on Jl. Ahmad Yani has not exceeded the quality standard, but if it is reviewed based on PP no. 22 of the year 2021, CO levels have exceeded the quality standard threshold. Physical factors (temperature, wind speed, and humidity) and anthropogenic factors such as motorized vehicle traffic are maybe contributions.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 27-33
Author(s):  
Sumarlin Sumarlin

Knowledge of farming communities in Desa Tridana Mulya before and after household air pollution (HAP) is described in this study. Using quantitative methods, generally farmers' knowledge about air pollution in a household is still low (low category 60%; medium 3%; high 5%). One alternative to increase the knowledge of these farmers is through counselling activities on air pollution in the household. After the knowledge extension activities, the farmers were categorized as high as 70%, medium 25% and low 5%). Shows Spearman's correlation test that P-value = 0.005 is smaller than the α value = 0.01, so H0: ρs = 0 is rejected, this meaning knowledge of the farming community before and after being given counselling a significant correlation. Counselling can significantly.  increase farmers' knowledge about air pollution household (HAP).


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 89-105
Author(s):  
Nurcayah Nurcayah

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan potensi produksi sayuran dan lahan di Sulawesi Tenggara untuk penyusunan strategi pengembangan agribisnis sayuran dalam rangka menciptakan produk yang berkualitas dan bernilai tambah, untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Permasalahan utama dalam agribisnis sayuran adalah produksi dan produktivitas rendah, pemilikan lahan sempit, penanganan pascapanen masih tradisional, keterbatasan modal, infrastruktur terbatas, dan akses pemasaran kurang berkembang. Hasil analisis SWOT pada pengembangan agribisnis sayuran memperoleh empat strategi yang perlu dilakukan, yaitu: 1) strategi agresif (SO), memaksimalkan potensi/kekuatan untuk meraih peluang dengan memanfaatkan teknologi produksi, perluasan lahan dan pangsa pasar, dukungan kebijakan pemerintah, penguatan kelembagaan, dan peningkatan kualitas SDM, 2) strategi diversifikasi (S–T), memaksimalkan potensi/kekuatan untuk mengurangi ancaman yang ada dengan melakukan kegiatan usaha tani yang ramah lingkungan, pemberdayaan penangkar benih, dan penerapan pengendalian hama terpadu (PHT), 3) strategi divestasi (W–O), meminimalkan kelemahan/hambatan untuk meraih peluang semaksimal mungkin melalui peningkatan produksi/produktivitas serta mutu produk, penguatan sarana usaha pertanian, diversifikasi, dan pengaturan pola tanam sesuai permintaan pasar, serta 4) strategi survival (W–T), meminimalkan kelemahan dan hambatan untuk mengatasi ancaman dengan meningkatkan efisiensi biaya produksi, memperluas informasi pasar, dan mengoptimalkan pemakaian input kimia.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 51-62
Author(s):  
Surya Baskara

Dalam perencanaan pembangunan suatu proyek umumnya tidak dipertimbangkan alternatif yang dapat mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan. Pekerjaan pembesian secara manual pada pekerjaan balok dan kolom serta pekerjaan pelat konvensional pada Proyek Pembangunan Gedung Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara akan dicoba alternatif lain dengan melakukan analisa rekayasa nilai. Dengan analisa tersebut diharapkan dapat menguragi biaya-biaya yang tidak diperlukan sehingga dapat mengoptimalkan biaya dan waktu tanpa mengurangi mutu yang diinginkan. Analisa rekayasa nilai ini menggunakan tahap-tahap rencana kerja rekayasa nilai yaitu : tahap informasi, tahap spekulasi, tahap analisa dan tahap penyajian. Untuk menilai alternatif-alternatif pekerjaan dengan analisa rekayasa nilai ini, digunakan kriteria-kriteria penilaian beserta bobot penilaiannya. Kriteria-kriteria yang digunakan terdiri dari biaya, waktu, hasil akhir dan pelaksanaan. Alternatif usulan yang memungkinkan untuk diterapkan dalam proyek tersebut diatas adalah pekerjaan pembesian manual dengan mesin dan pekerjaan pelat halfslab tulangan polos dan pelat halfslab tulangan wiremesh. Berdasarkan analisa yang dilakukan, diperoleh alternatif yang dapat memenuhi fungsi dengan penghematan biaya yang paling besar dibandingkan dengan alternatif-alternatif lainnya, yaitu pelaksanaan pekerjaan pembesian manual dengan mesin dan pelaksanaan pekerjaan pelat halfslab tulangan wiremesh. Dengan penghematan potensial sebesar Rp. 479.328.386 atau serta untuk waktu pelaksanaan dapat dihemat selama 11 hari.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 1-14
Author(s):  
Darman Darman

Penelitian ini bertujuan untuk mendesain media pembelajaran berbasis web mata pelajaran ipa terpadu kelas VII di SMPN 10 Kendari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Defelopment yang terdiri dari 3 Tahap yaitu: Tahap Studi Pendahuluan, Tahap Studi Pengembangan, dan Tahap Evaluasi. Hasil dari penelitian ini adalah media pembelajaran yang telah diuji kelayakannya. Dari hasil uji kelayakan konten mendapat nilai sebesar 94,32 %, hasil penilaian validasi materi sebesar 94,44 %, hasil penilaian uji kelayakan kelompok kecil/terbatas sebesar 87,92 %, dan hasil penilaian uji kelayakan kelompok besar/kelompok lebih luas sebesar 86,03%, Secara keseluruhan Media pembelajaran berbasis web mata pelajaran ipa terpadu di SMPN 10 Kendari sangat layak digunakan dalam pembelajaran.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 15-29
Author(s):  
Elvina Sari Taufiq
Keyword(s):  

Slag nikel merupakan salah satu jenis limbah industri yang dihasilkan dari proses peleburan biji nikel setelah melalui proses pembakaran dan penyaringan. Penggunaan agregat slag nikel dapat menjadi salah satu alternatif dalam proses campuran beton non pasir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar kuat tekan beton non pasir, dengan umur perencanan 7, 14, dan 28 hari, serta mengetahui berat volume beton non pasir menggunakan agregat slag nikel type III. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen di laboratorium. Pengujian ini mengguanakan slag nikel fenil type III, sebagai pengganti agregat kasar dengan variasi 1:2, 1:4, 1:6. Hasil penelitian nilai uji kuat tekan beton pada umur 28 hari mengalami kuat beton terbesar yaitu pada variasi campuran 1:2 dengan nilai 31,29 Mpa,1:4 sebesar 13,28 Mpa,1:6 sebesar 6,39 Mpa dan untuk nilai berat volume yang di dapat pada variasi 1:2 sebesar 2,40 kg/m3,1:4 sebesar 2,25 kg/m3, 1:6 sebesar 2,07 kg/m3 . Mutu beton non pasir berkisar antara 4 MPa – 30 MPa, sehingga untuk pengaplikasianya pada variasi 1:2,1: 4 dan 1:6 dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan yakni batako sampai dengan dinding penahan tanah.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 30-50
Author(s):  
La Pande Jurumai

Penghuni kost selalu membutuhkan ruang dalam memenuhi aktivitas kesehariannya. Meskipun secara fungsi rumah kost didesain untuk memenuhi kebutuhan penghuninya yang bersifat sementara, namun bukan berarti fasilitas pada area kost tidak terpenuhimisalnya ruang televisi, ruang masak dan fasilitas lainnya. Dalam arsitektur, fasilitas kost bukan hanya berbicara kenyamanan dalam unit ruang saja melainkan unit ruang dalam skala meso juga harus diperhatikan oleh pemilik kost. Namun dalam kenyataannya masih banyak kost khususnya kost keluarga tidak terlalu memperhatikan fasilitas tersebut, sehingga penghuni kost lebih berinisiatif dalam menciptakan ruang sendiri secara tidak langsung membangun teritori dalam lingkup ruang mereka sendiri.Tanpa disadari penghuni kost telah memutus jalur interaksi antara sesama penghuni kost, yang harusnya dapat dikendalikan oleh pemilik kost.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document