Jurnal Berita Ilmu Keperawatan
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

39
(FIVE YEARS 29)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Muhammadiyah Surakarta

2721-1797, 1979-2697

2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 42-48
Author(s):  
Edi Purnomo ◽  
Akbar Nur ◽  
Zulhaini Sartika A. Pulungan ◽  
Andi Nasir

Gawat darurat merupakan suatu kejadian yang terjadi secara mendadak sehingga megakibatkan seseorang memerlukan penanganan dan pertolongan secara cepat dan tepat. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan masyarakat awam dan tenaga medis dalam menangani kasus gawat darurat yaitu dengan memberikan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan Basic Life Support (BLS) yang merupakan suatu usaha mencegah terjadinya henti jantung dan henti napas. Tujuan: penelitian ini dilakukan guna untuk mengetahui pengaruh Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan penanganan tersedak terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan siswa SMAN 3 Mamuju. Penelitian ini menggunakan  One-Group pre test-post test design guna untuk mengetahui pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan penanganan tersedak pada siswa SMAN 3 Mamuju. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 3 Mamuju dengan total responden sebanyak 35 siswa. Analisis data penelitian menggunakan SPSS dan uji hipotesis menggunakan Paired t-test. Hasil uji statistic dengan Paired t-test terdapat pengaruh signifikan sebelum dan setelah diberikan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan penanganan tersedak dengan nilai signifikansi p value=0,001  pengetahuan, keterampilan BHD P Value = 0,002 dan keterampilan penanganan tersedak P Value =0,001 dengan taraf signifikansi 0,05 (P0,05). Kesimpulan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan penanganan tersedak efektif untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan Bantuan Hidup Dasar dan keterampilan penanganan tersedak siswa SMAN 3 Mamuju sehingga diharapkan penanganan kasus gawat darurat yang dapat ditemui dilapangan dapat diatasi dengan cepat dan tepat.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 57-64
Author(s):  
Isnaini Nur Anisah ◽  
Arina Maliya

Pendahuluan: Penyakit gagal ginjal merupakan gangguan fungsi ginjal yang terjadi saat tubuh tidak bisa mempertahankan metabolisme, keseimbangan cairan serta elektrolit sehingga menyebabkan terjadinya retensi urea dan sampah nitrogen dalam darah. Hemodialisa menjadi pilihan terapi untuk mengatasi gagal ginjal kronik. Hemodialisa dilakukan dengan alat khusus untuk mempertahankan fungsi ginjal dengan menyeimbangkan kadar elektrolit dan keseimbangan cairan tubuh. Hemodialisa yang dilakukan dalam waktu lama dapat menyebabkan gangguan pada aspek biologis maupun aspek psikologis bagi pasien hemodialisa. Sebanyak 48,6 % pasien hemodialisa mengalami gangguan kecemasan. Salah satu non-farmakologi terapi untuk mengurangi kecemasan yaitu relaksasi benson yang dilakukan selama 15-20 menit setiap pagi dan sore hari. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui efektivitas relaksasi benson terhadap kecemasan pada pasien yang menjalani hemodialisa. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah studi literature review dengan membandingkan beberapa literature dari penelusuran situs jurnal seperti Sciendirect, PubMed, Elsevier dan Google Schoolar Hasil Penelitian menunjukkan relaksasi benson yang dilakukan sehari 2 kali selama 15-20 menit efektif untuk mengatasi masalah kecemasan pada pasien yang melakukan hemodialiasa. Kesimpulan: relakasi benson efektif dan bekerja dengan baik dalam menurunkan kadar kecemasan pada pasien hemodialisa Kata Kunci : gagal ginjal kronik, Hemodialisa, Cemas, Relaksasi Benson. Abstract: Introduction: Kidney failure is a disorder of kidney function that occurs when the body cannot maintain metabolism, fluid and electrolyte balance, causing retention of urea and nitrogen waste in the blood. Hemodialysis is a therapeutic option for treating chronic renal failure. Hemodialysis is performed with special tools to maintain kidney function by balancing electrolyte levels and body fluid balance. Hemodialysis that is carried out for a long time can cause disturbances in biological and psychological aspects for hemodialysis patients. As many as 48.6% of hemodialysis patients experienced anxiety disorders. One of the non-pharmacological therapies to reduce anxiety is benson relaxation which is done for 15-20 minutes every morning and evening. The aim of this study was to determine the effectiveness of Benson relaxation on anxiety in patients undergoing hemodialysis. The method used for this research is a literature review study by comparing some literature from searching journal sites such as Sciendirect, PubMed, Elsevier and Google Schoolar. The results showed that Benson relaxation which is carried out twice a day for 15-20 minutes is effective in overcoming anxiety problems in patients with do regular hemodialysis. Conclusion: Benson Relaxation is effective and works well in reducing anxiety levels in hemodialysis patients Keywords: chronic renal failure, hemodialysis, anxiety, Benson Relaxation


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 49-56
Author(s):  
Muhammad Nur Sidiq

Introduction: Chronic kidney disease is a progressive and irreversible disorder of kidney function where the body experiences fail to maintain metabolism, fluid and electrolyte balance, and causing uremia. Hemodialysis is done to eliminate the symptoms, namely controlling uremia, excess fluid and electrolyte imbalances that occur in patients with chronic kidney disease. In addition to the benefits of hemodialysis, it is also have many of complications, one of the most common complications is intradialysis hypotension (IDH), cases of intradialysis hypotension reach 20% to 30% in the hemodialysis session. The method used is a literature review study by comparing some literature from search sites accredited journals such as Scientdirect, the National Center for Biotechnology Information and Google Scholar with the keywords Hypotension Intradyalitic Factor in the period 2015-2020. Research result :. Intradialysis hypotension (IDH) occurs due to mulifactorial both non-technical factors and hemodialysis technical factors. Non-technical factors consist of gender, age, history of hypertension, heart disease, anemia and patient's hemodialysis duration. Technical factors consist of ultrafiltration rate, dialysate liquid temperature, and dialysate fluid concentration. Conclusion: Intradialysis hypotension occurs because it is preceded by mulftifactorial factors, IDH occurs due to reduced aggressive blood circulation volume during the hemodialysis session


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 10-18
Author(s):  
Rusmala Dewi
Keyword(s):  

Air susu ibu (ASI) eksklusif merupakan salah satu rekomendasi WHO dan UNICEF dalam pemberian makanan untuk bayi dan anak. ASI eksklusif yaitu pemberian ASI saja pada bayi sampai usia enam bulan tanpa makanan ataupun minuman tambahan lainnya kecuali atas indikasi medis. Pengganti air susu ibu yang diberikan atas indikasi medis untuk usia 0-6 bulan disebut dengan susu formula. Promosi susu formula telah diatur dalam Permenkes nomor 39 tahun 2013. Tujuan penulisan ini yaitu untuk mengetahui adanya hubungan promosi susu formula dan ASI ekslusif. Metode penulisan adalah kajian literatur yang membandingkan beberapa literatur melalui penelusuran google scholar dalam kurun waktu 2011-2020. Hasil review dari 9 artikel terpilih bahwa terdapat hubungan  antara promosi susu formula dan pemberian ASI eksklusif. Diharapkan agar Produsen atau distributor dari susu formula untuk mengikuti ketentuan promosi susu formula yang telah diatur dalam Permenkes nomor 39 tahun 2013.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 1-9
Author(s):  
Ayunda Puteri Rizanti

The COVID-19 outbreak is a challenge for the world of work and education to change all activities from face-to-face system into remote system with internet and technology-based online system. These online activities lead to increased exposure from digital screen such as computers and mobile phones in the society. Viewing a computer or digital screen often makes our eyes work harder, this high visual demands of digital screen display makes many people susceptible to the development of vision-related symptoms. This article aims to determine the effect of yoga ocular exercises on eye fatigue and increase eye health The method we used was a literature study that focused on yoga ocular interventions in overcoming eye fatigue with databases in the form of PubMed, Willey, Proquest and, Google Scholar published in 2015-2020. Through a review of 8 selected articles, the results showed that yoga ocular practice provides benefits in the form of reduce eye fatigue, relax the mind, prevent asthenopia symptoms, improve binocular vision function by increasing the efficiency of eye motility muscles, and also reduce the intraocular pressure in glaucoma patients. Through the review, it can be seen that yoga ocular practice can prevent vision problems and maintain eye health in the new normal era


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 27-34
Author(s):  
Nur Kholifah ◽  
Sutanta Sutanta

Background : Hypertensian can occur anyone, both men and women at any age. The elderly are at high risk of developing age-related degenerative diseases such as hypertension, one way to lower blood pressure in hypertensive sufferers using music therapy instrumental . The Aim :To Find out the effect of music therapy instrumental on blood pressure in elderly of hypertension at Panti Wredha Budhi Dharma Umbulharjo Yogyakarta. Methods :This research uses the pra ekperiment with One Group Pretest-Postest. The study population amounted to 52 elderly people , there are 30 samples elderly people by sampling methods using purposive sampling method. The research the method of data analysis uses Wilcoxon. Results : After performing music therapy instrumental showed blood pressure there are 28 people down (normal) and 2 fixed (high). The results ofthe Wilcoxon test, Z count value of -6.174 with p value 0,000 α = 0,05. Conclusion :There is a effect of music therapy instrumental on blood pressure in elderly of hypertension at Panti Wredha Budhi Dharma Umbulharjo Yogyakarta.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 35-41
Author(s):  
Monika Caterina ◽  
Ria Setia Sari ◽  
Febi Ratna Sari

Abstrak: Usia prasekolah merupakan masa dimana anak mulai bersosialisasi, hal ini membutuhkan peran orang tua dalam membimbing, menyayangi, mengajarkan dan mengasuh anak. Orang tua yang bekerja memiliki waktu yang kurang dalam menjalankan perannya. Literatur ini bertujuan untuk mengetahui bagiamana hubungan peran orang tua yang bekerja dengan perkembangan sosial anak usia sekolah. Metode yang digunakan yaitu penelusuran artikel penelitian ini melalui Google Scholar, ProQuest, EBSCO, dan Springer menggunakan kata kunci dan kriteria inklusi dalam jangka waktu artikel dari tahun 2015-2020. Hasilnya yaitu setelah penyaringan diapatkan 20 jurnal yang berhubungan dan hasil matriks sintesis dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu input, proses, dan output. Dalam literatur ini terdapat 5 penelitian tentang kelekatan orang tua, 13 penelitian tentang pola asuh dan 3 penelitian tentang status sosial ekonomi. Orang tua yang bekerja berperan dalam menjalin kelekatan, memberikan pengasuhan positif dan meningkatkan status sosial ekonomi untuk meningkatkan perkembangan sosial anak. Kata Kunci: Orang Tua Bekerja; Perkembangan Sosial Abstract: Preschool age is a time when the child starts socializing, it requires the role of parents in guiding, loving, teaching and parenting. Working parents have less time in their roles. The purpose of this literature is to know how the relation between the role of parents working with the social development of preschool. The method used the search for this research article through Google Scholar, ProQuest, EBSCO, and Springer uses keywords and inclusion criteria within the period of the article from 2015-2020. The result is there are 20 journals which related and results of matrix synthesis into 3 categories: input, process, and output. There are 5 studies on parent attachment, 13 studies on parenting and 3 studies on socioeconomic status. The role of working parents is building the attachment, providing good parenting and improving the socio-economic status to improve children’s social development. Keywords: Working Parents; Social Development


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 19-26
Author(s):  
Nurry Ayuningtyas Kusumastuti ◽  
Indriastuti Fatimah

Latar Belakang: Perilaku seks bebas merupakan masalah remaja yang sangat mengkhawatirkan di Indonesia. Penyebab utama kesalahan ataupunkenakalan yang saat ini banyak dilakukan oleh remaja karena kesalahan pola asuh orang tua. Dengan gaya pola asuh orang tua yang salah dapat membuat anak melakukan hal yang mereka inginkan dengan sesuka hati tanpa adanya pengawasan orang tua itu sendiri dan cenderung akan melakukan perilaku seks bebas. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan antara pola asuh permisif dan otoriter orang tua terhadap perilaku seks bebas pada remaja di SMK Prima Bakti Citra Raya tahun 2020. Metode penelitian: Menggunakan desain Komparatif dengan jumlah sampel 100 responden yang diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang dimasukkan ke dalam google formulir, dan menggunakan uji Chi Square.Hasil penelitian: Menunjukkan nilai (p = 0.014 0.05), perbedaan tersebut terlihat dari pola asuh permisif yang lebih rendah 0.813 dibandingkan pola asuh otoriter 5.8.Kesimpulan: ada perbedaan yang signifikan antara pola asuh permisif dan otoriter orang tua terhadap perilaku seks bebas pada remaja di SMK Prima Bakti Citra Raya tahun 2020.


2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 110-116
Author(s):  
Pudika Primalia ◽  
Dian Hudiyawati

Pressure ulcers are local tissue necrosis of the skin tissue and between bone protrusions, patients with stroke have a weakness in one or all limbs that causes patients to undergo treatment with bed rest so that a high risk of pressure ulcers. Treatment and recovery of pressure ulcers with bundle care are given as nursing actions to protect skin integrity. The aims of this study to identify and analyze scientific evidence for the use of bundle care with five key elements. The research method used in the review literature in international articles published in 2015-2019, obtained the results of 5 articles that fit the inclusion criteria. A series of five key bundle care elements should be given from the beginning of the patient being treated.


2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 75-83
Author(s):  
Andi Nur Hidayah

Transfusi darah dilakukan pada pasien yang mengalami perdahan dengan berbagai penyebab patologis yang mendasari atau terjadinya trauma yang mengakibatkan jumlah sel darah menurun. Transfusi disini termasuk semua jenis produk darah, sel darah merah (PRBC), Fresh Frozen Plasma (FFP), platelet (PLT). Transfusion Related Acute Lung Injury (TRALI) merupakan sindrom fatal yang menyebabkan gangguan pernafasan akut, ini adalah salah satu efek samping transfusi darah yang dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas di ICU. TRALI dapat muncul 6 jam pertama setelah transfusi atau hingga 72 jam selanjutnya. Disini kami membahas tentang 5 laporan kasus TRALI yang terjadi di ICU dengan penanganan suportif yang berfokus pada dukungan pernafasan dengan bantuan oksigen maupun ventilasi mekanik.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document