INKLUSI
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

107
(FIVE YEARS 35)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Al-Jami'ah Research Centre

2580-9814, 2355-8954

INKLUSI ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 75
Author(s):  
Uswatun Nisa

Stigma is an inseparable part of social life. Stigma shows diversity in representing viewpoints, values, standards, and the power to make social categorizations. One of the causes of stigma is physical and non-physical differences such as those experienced by people with disabilities. Parents of children with disabilities also feel the impact of stigma related to disability as an associated group. The research uses a psycho-social approach with a descriptive-qualitative method to explore perspectives, experiences, responses, and de-stigmatization strategies. The research subjects are parents who have children with disabilities in Yogyakarta. The study found several forms and characteristics of stigma experienced by parents and various reactions and efforts of parents to fight stigmatization.[Stigma merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan bermasyarakat. Stigma menunjukkan adanya diversitas dalam merepresentasikan sudut pandang, nilai, standar, dan kuasa untuk membuat kategorisasi sosial. Salah satu penyebab stigma adalah menonjolnya perbedaan fisik maupun non-fisik seperti yang dialami para penyandang disabilitas. Dampak stigma terkait disabilitas turut dirasakan orang tua anak difabel sebagai kelompok yang saling terasosiasi. Penelitian menggunakan pendekatan psiko-sosial, dengan metode deskriptif-kualitatif yang bertujuan untuk menggali perspektif, pengalaman, respons, dan strategi destigmatisasi. Subjek penelitian adalah para orang tua yang memiliki anak difabel di kota Yogyakarta. Penelitian menemukan beberapa bentuk dan sifat stigma yang dialami para orang tua dan berbagai reaksi dan upaya para orang tua untuk melawan stigmatisasi.]


INKLUSI ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 63
Author(s):  
Rifa'i Shodiq Fathoni

This study aims to explore the policies of the Dutch colonial government towards people with disabilities. Nowadays, the practice of medicalization of disability remains being carried out, and it causes many losses. This paper explores the historical roots of the problem: why did disability medicalization occur and how? Historiographical studies on disability during the colonial period were still minimal. For this reason, the researcher uses historical research methods (heuristics, source criticism, and interpretation) in this article. This study found that the medicalization of the disability started in 1619 in military hospitals. It was then continued with the establishment of the first mental hospital in 1882 in Bogor. The practice of medicalization of disability carried out by the colonial authorities served as a means of social control.[Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kebijakan pemerintah kolonial Belanda terhadap difabel. Dewasa ini praktik medikalisasi disabilitas masih dilakukan dan banyak menyebabkan kerugian. Penelitian menelusuri akar historis masalah tersebut: mengapa medikalisasi disabilitas terjadi dan bagaimana? Studi historiografi tentang disabilitas pada masa kolonial masih sangat terbatas. Untuk itu, peneliti menggunakan metode penelitian sejarah (heuristik, kritik sumber, dan interpretasi) dalam artikel ini. Penelitian ini menemukan bahwa medikalisasi terhadap difabel telah dilakukan sejak tahun 1619 di rumah sakit militer. Kemudian dilanjutkan dengan didirikannya rumah sakit jiwa pertama pada 1882 di Bogor. Praktik medikalisasi disabilitas dilakukan oleh penguasa saat itu berfungsi sebagai alat kontrol sosial di masyarakat.]


INKLUSI ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 43
Author(s):  
Syifaun Nafisah

The web-based Academic Monitoring System for Students with Disabilities is a software development that aims to monitor the academic activities of students with disabilities. This development needs to be done because the average Grade Point Average (GPA) of students with disabilities is often below the average GPA of their class. This system was developed using the R&D method with a prototyping approach. Based on testing with black box techniques that have been carried out, this system shows the accuracy of success, with feature suitability and user acceptance of the system by 100%. In conclusion, this system can be used as a software tool to monitor the academic activities of students with disabilities.[Sistem Monitoring Akademik bagi Mahasiswa Difabel berbasis web merupakan sebuah pengembangan software yang bertujuan untuk melakukan monitoring kegiatan akademik para mahasiswa penyandang disabilitas. Pengembangan ini perlu dilakukan karena rerata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa penyandang disabilitas sering kali di bawah rerata IPK seangkatan.  Sistem ini dikembangkan dengan metode R&D dengan pendekatan prototyping.  Berdasar pengujian dengan teknik black box yang telah dilakukan, sistem ini menunjukkan tingkat akurasi keberhasilan, dengan kesesuaian fitur dan penerimaan user terhadap sistem sebesar 100%.  Kesimpulannya, sistem ini dapat dimanfaatkan sebagai perangkat lunak bantu untuk melakukan monitoring terhadap proses kegiatan akademik para mahasiswa difabel.]


INKLUSI ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 29
Author(s):  
Muhaimi Mughni Prayogo ◽  
Nur Indah Sholikhati

Mastering Indonesian language for all students is important despite the Covid-19 pandemic. Based on students' conditions and government provisions related to the pandemic, the teachers need a form of adaptation in the Indonesian language learning for students with disabilities in inclusive schools. This qualitative research finds adaptations of Indonesian language learning for students with special needs in twelve inclusive schools in five Yogyakarta's districts during the Covid-19 pandemic. Using a purposive sampling, 15 classroom teachers and special education staff were selected as key informants. Data was collected by interview, documentation, and literature study. Learning adaptation based on the conditions of the students' abilities emphasizes the modification and accommodation of learning strategies that include material, methods, media, and evaluation.[Pandemi Covid-19 tidak mengubah pentingnya kompetensi Bahasa Indonesia sebagai kemampuan akademik dasar bagi semua siswa. Berdasarkan keragaman kondisi siswa difabel dan ketentuan pemerintah terkait pandemi, guru perlu melakukan adaptasi pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah inklusif. Penelitian kualitatif ini menemukan berbagai bentuk adaptasi pembelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa difabel khusus di sekolah inklusif di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada masa pandemi Covid-19. Penelitian menunjukkan bahwa adaptasi pembelajaran mencakup materi, metode, media, dan evaluasi. Adaptasi pembelajaran dalam situasi pandemi Covid-19 ialah pelaksanaan pembelajaran dari rumah dengan penerapan strategi pembelajaran kontekstual yang menggunakan teknologi sebagai media interaksi dan konten materi.]


INKLUSI ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 15
Author(s):  
Annisa Megawati

UNICEF states that adolescents with disabilities are three or four times more likely to be victims of violence than adolescents in general. This study aims to describe the knowledge and attitudes of young women with disabilities about preventing violence against young women. Based on the case in the city of Bandung, this study uses a descriptive cross-sectional approach. The research sample was all young women with disabilities in the city of Bandung. A total sampling technique brings 72 respondents as the research subjects, where the data collected by interview. The results showed that 45.8% of respondents were in the "less" category, while 59.7% were negative. The research concludes that there are still young women with disabilities who lack knowledge and have negative attitudes.[UNICEF menyatakan bahwa remaja penyandang disabilitas tiga atau empat kali lebih besar menjadi korban kekerasan dibandingkan remaja pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri penyandang disabilitas tentang pencegahan kekerasan terhadap remaja putri di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian adalah semua remaja putri penyandang disabilitas di Kota Bandung. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling dengan responden berjumlah 72 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 45,8% responden termasuk dalam kategori “kurang”, sedangkan 59,7% tergolong dalam kategori negatif. Penelitian menyimpulkan bahwa masih terdapat remaja putri difabel yang berpengetahuan kurang disertai sikap yang negatif.]


INKLUSI ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 89
Author(s):  
Dhomas Erika Ratnasari

The Covid-19 pandemic has forced the government to implement various new policies to prevent the spread of the virus, including online learning policies in the education sector. The application of online learning requires an adaptation period for all parties involved, especially students with disabilities. The pandemic affects the psychological condition of students with disabilities. This study seeks to explain the coping strategies used by students with disabilities in the final semester at UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta in completing their thesis. This research is qualitative descriptive research by taking the research subject of two students with disabilities. Data were collected using in-depth online interviews. The results showed that the strategy used to overcome the problem was problem-focused and emotion-focused coping strategies.[Pandemi Covid-19 membuat pemerintah menerapkan berbagai kebijakan baru untuk mencegah penyebaran virus, termasuk kebijakan pembelajaran daring dalam bidang pendidikan. Penerapan pembelajaran daring membutuhkan periode adaptasi bagi semua pihak yang terlibat, terutama mahasiswa difabel. Pandemi mempengaruhi kondisi psikologis mahasiswa dengan disabilitas. Penelitian ini berupaya menjelaskan strategi coping yang digunakan oleh mahasiswa difabel semester akhir di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam menyelesaikan skripsi mereka. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif  dengan mengambil subjek penelitian dua orang mahasiswa difabel. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam secara daring. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa strategi yang digunakan untuk mengatasi permasalahan adalah dengan menggunakan strategi problem-focused coping dan emotion-focused coping.]


INKLUSI ◽  
2021 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Danri Hester Delport

Although Higher Education Institutions have come a long way in including students with disabilities, many students still experience exclusion or "otherness" among their abled peers.  Currently, there is a gap in research where the focus is on the abilities and success stories of such individuals rather than their disabilities, the barriers they face, or the adjustments made to meet their needs.  This research aims to share the success stories of a visually impaired student and his visually impaired lecturer at a South African University. Semi-structured, in-depth individual interviews were used as collection instruments where after the data was analyzed. The appreciation for friends outweighed the physical barriers. Through perseverance and hard work, the disabled student proved her teacher wrong by successfully entering university and completing her Ph.D..  Both participants looked beyond their limitations and realized their capabilities.[Meskipun usaha untuk mewujudkan perguruan tinggi inklusif sudah dilakukan sejauh ini, tetapi banyak mahasiswa difabel yang masih merasakan ‘keberbedaan’ dirinya dari mahasiswa lain.  Inklusi penyandang disabilitas harus mengarah pada peningkatan partisipasi dalam tatanan yang menghasilkan siswa, teman, atau guru terbaik. Saat ini, ada kesenjangan dalam penelitian yang fokusnya adalah pada kemampuan dan kisah sukses individu tersebut daripada disabilitas mereka, hambatan yang mereka hadapi, atau penyesuaian yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk berbagi kisah sukses seorang mahasiswa tunanetra sekaligus dosen tunanetranya di Universitas Afrika Selatan. Melalui ketekunan dan kerja keras, para difabel dalam tulisan ini membuktikan apa yang dianggap tidak mungkin. Kedua subyek melampaui keterbatasan mereka dan menyadari kemampuan mereka.]


INKLUSI ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 321
Author(s):  
Sinta Ristiyanti

This study aims to assess the accessibility of chemistry learning in high school from the perspective of students with disabilities. The research involved three student participants and students with disabilities, as well as chemistry teachers as participants. Data is collected by a non-structured in-depth interview. The data obtained were then processed using data reduction techniques, data exposure, and concluding. The results showed that students with disabilities have a reasonably good perspective on learning chemistry in high school. According to students with disabilities, studying chemistry in high school is easy if the learning environment is supportive and learning is accessible. Research also shows that some aspects of chemistry learning in high school are accessible.[Penelitian ini bertujuan menilai aksesibilitas pembelajaran kimia di SMA menurut perspektif siswa difabel. Penelitian melibatkan tiga peserta siswa dan mahasiswa difabel, serta guru kimia sebagai partisipan. Data diperoleh dengan wawancara mendalam yang tidak terstruktur. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan teknik reduksi data, pemaparan data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik dan mahasiswa difabel memiliki perspektif yang cukup baik terhadap pembelajaran kimia di SMA. Menurut para difabel, belajar kimia di SMA itu mudah apabila lingkungan belajarnya mendukung dan adanya pemenuhan aksesibilitas dalam pembelajaran. Penelitian juga menunjukkan bahwa sebagian aspek pembelajaran kimia di SMA sudah aksesibel.]


INKLUSI ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 167
Author(s):  
Rachmita Maun Harahap ◽  
Lelo Lelo

Deaf students have their characteristics in carrying out social interactions. Their distinctive social interactions influence the communal space setting on the Meruya campus of Mercu Buana University. This study uses a qualitative method and derives its approach from the emerging concept of deaf space architecture. Data were collected by mapping the behavior of deaf students, observation, and interviews. The results showed that behavior, activities, and spatial dimensions influenced the formation of communal spaces. Deaf students tend to rely on visual senses, which are controlled by spatial experiences in their activities. Deaf students tend to choose a gathering room that can provide easy access to move, which includes distance and density (deaf space), sensory reach, mobility, and the ability to provide high visibility to find out the presence of lecturers and an accessible parking area.[Mahasiswa Tuli memiliki karakteristik tersendiri dalam melakukan interaksi sosial. Interaksi sosial mereka yang khas mempengaruhi setting ruang komunal di kampus Meruya Universitas Mercu Buana. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deaf space. Data dikumpulkan melalui pemetaan perilaku mahasiswa Tuli, observasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan ruang komunal dipengaruhi oleh perilaku, aktivitas, dan dimensi ruang. Mahasiswa Tuli cenderung mengandalkan indra visual yang dipengaruhi oleh pengalaman ruang dalam beraktivitas. Mahasiswa Tuli cenderung memilih ruang berkumpul yang mampu memberikan kemudahan akses bergerak yang meliputi jarak dan kerapatan (deaf space), jangkauan sensori, mobilitas dan kemampuan memberikan visibilitas yang tinggi untuk mengetahui kehadiran dosen serta area parkir yang aksesibel.]


INKLUSI ◽  
2020 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 271
Author(s):  
Holifurrahman Holifurrahman

Most of the schools selected as providers of inclusive education are generally not yet prepared. This study aims to provide an overview of modified curriculum management implemented with cluster and pull-out learning models for students with disabilities at SD Al-Firdaus Surakarta. They were awarded the best inclusive school at the national level in 2012. Qualitative research is used to produce a comprehensive description of managerial steps, starting from planning, organizing, implementing, and evaluating the modified curriculum with the cluster learning model and pulling out students with disabilities. Based on data obtained from interviews, observations, and documents, this study concluded that an inclusive school requires modification in many ways and adapting to the needs of individual students with disabilities.[Kebanyakan sekolah yang ditunjuk sebagai penyelenggara pendidikan inklusif umumnya belum memiliki kesiapan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran manajemen kurikulum modifikasi yang diimplementasikan dengan model pembelajaran klaster dan pull-out bagi siswa difabel di SD Al-Firdaus Surakarta yang pernah mendapatkan penghargaan sekolah inklusif terbaik tingkat nasional pada tahun 2012. Penelitian kualitatif digunakan untuk menghasilkan paparan yang komprehensif mengenai langkah-langkah manajerial, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum modifikasi dengan model pembelajaran klaster dan pull-out bagi peserta didik difabel. Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumen, penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk menjadi sekolah inklusif diperlukan modifikasi dalam berbagai aspek kurikulum dan menyesuaikan kebutuhan peserta didik.]


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document