Humans are social beings who need other individuals to group. In interacting with others, individuals will convey information and usually begin with an introduction relates to self disclosure, which is the type of individual communication disclosing information about himself is commonly concealed. Social media is a medium on the Internet that allows users to represent themselves, share, communicate with others and create virtual social ties. This research was intended to examine Instagram and Self Disclosure in an interpersonal communication perspective on the Santo Kristoforus II high school students to find out the activities of students on Instagram social media. Research based on Self-Disclosure theory, communication theory in the Digital Era, social media, and Instagram. Research uses a qualitative approach with case study methods. The results is that the self disclosure conducted by the informant is about daily activities, and the self disclosure is on Instagram involving several Self-Disclosure processes. In the process of Self-Disclosure, informants usually provide personal information such as feelings, thoughts and experiences, and they are also careful enough in uploading information to social mediaManusia disebut makhluk yang memerlukan seseorang untuk saling berhubungan timbal balik. Dalam berinteraksi dengan orang lain, individu akan menyampaikan berbagai informasi dan biasanya diawali dengan perkenalan mengenai dirinya, hal tersebut berkaitan dengan self disclosure, yakni jenis komunikasi individu mengungkapkan informasi tentang dirinya sendiri yang biasa disembunyikan. Media sosial saat ini digunakan penggunanya untuk berkomunikasi, membentuk relasi dengan orang lain secara virtual. Sehingga penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti Instagram dan Self Disclosure dalam Perspektif Komunikasi Antarpribadi terhadap Siswa-Siswi SMA Santo Kristoforus II untuk mengetahui aktivitas siswa-siswi di media sosial Instagram. Penelitian berlandaskan teori Self-Disclosure, Teori Komunikasi di Era Digital, Media Sosial, dan Instagram. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengungkapan diri yang dilakukan oleh informan berisi tentang aktivitas sehari-hari yang dilakukan, dan pengungkapan diri tersebut dilakukan dalam media sosial Instagram yang melibatkan beberapa proses pengungkapan diri. Dalam proses pengungkapan diri, informan biasanya memberikan informasi pribadi seperti perasaan, pikiran dan pengalaman. Dengan banyaknya informasi yang diberikan, tidak menutup kemungkinan mereka juga cukup berhati-hati dalam mengunggah informasi ke media sosial