scholarly journals Mit agilen Blended Learning-Methoden erfolgreich durch die Pandemie: Was Unternehmen von den Hochschulen lernen können

Author(s):  
Charlotte Kätzel ◽  
Carolin Durst

ZusammenfassungDie Corona-Krise hat immer noch massive Auswirkungen auf das Gros der gesellschaftlichen Bereiche – auch auf den der schulischen und universitären Bildung. In diesem Zusammenhang gab es bereits vielfältige Diskussionen in deren Rahmen dem deutschen Bildungssektor häufig angekreidet wurde, er sei nicht in der Lage, einer Pandemie dieses Ausmaßes derzeit eine adäquate Reaktion entgegenzusetzen, die nicht nur den Schutz der Lernenden, sondern auch deren schulisches bzw. universitäres Vorankommen sicherstellt.Dabei mangelt es den Bildungseinrichtungen angesichts der Umsetzung einer funktionierenden digitalen Lehre oft nicht nur an einer geeigneten IT-Infrastruktur, sondern auch an entsprechend ausgebildeten Dozenten sowie den richtigen didaktischen Methoden und Tools.Dass digitales Lehren, Lernen und Zusammenarbeiten aber auch funktionieren kann, zeigt dieser Beitrag anhand des Beispiels des neuen Master-Studiengangs Digital Marketing an der Hochschule Ansbach für angewandte Wissenschaften. Mit der Hilfe von agilen Blended Learning Methoden konnte der Studiengang nicht nur erfolgreich trotz der Erschwernisse des Corona-Wintersemesters 2020/21 eingeführt werden, sondern auch eine sichere und effektive Lehr-Lern-Situation für die Studierenden und Lehrenden etabliert werden. Digitale Vorträge, Workshops und Präsentationen sind auch für Unternehmen zum New Normal geworden. Wie Unternehmen von den die angewandten Strategien und eingesetzten Tools der Hochschule Ansbach profitieren können, zeigt dieser Beitrag.

2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Suwarno Suwarno ◽  
Teguh Pramono ◽  
Ajie Hanif Muzaqi

ABSTRACT The COVID 19 pandemic has demanded that people adapt to a new normal life, including theeducation sector. This condition is a challenge for schools and the community. To avoid thewidespread spread of the Covid-19 virus, schools must temporarily stop face-to-face learningactivities. The blended learning method is a solution to these conditions. Blended learningactivities are not only seen as a combination of online and face-to-face learning. However,this learning activity has a great opportunity to integrate innovation in educationaltechnology and can be done online or face-to-face. Besides, blended learning is a solution toanswering challenges in assembling learning and developing students' creativity. Even in thelong term, blended learning is an important requirement for every school to face a brighterfuture. The implementation method in this program consists of the planning, implementation,and evaluation stages. The partners involved in this program are a team of IT experts at theLocal Government of Kediri. Also, the partners involved are also active as speakers ofeducational technology. The results of this program are expected that teachers and schoolscan innovate in developing learning methods so that education in Indonesia will develop.Keywords: Blended Learning, School, EducationABSTRAKPandemi Covid 19 memaksa masyarakat untuk beradaptasi dengan tatanan kehidupan yangbaru tak terkecuali di dunia pendidikan. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi sekolah,dan masyarakat. Guna menjaga dari semakin maraknya penyebaran virus Covid-19, sekolahterpaksa menghentikan kegiatan belajar tatap muka di kelas untuk sementara. Metodepembelajaran blended learning menjadi solusi di tengah kondisi seperti ini. Aktivitaspembelajaran blended learning bukan hanya dilihat sebagai kombinasi online denganpembelajaran tatap muka saja. Namun aktivitas pembelajaran ini sangat berpeluang untukmengintegrasikan inovasi di bidang teknologi pendidikan dan dapat di ajarkan secara onlinemaupun tatap muka. Selain itu, blended learning juga sebagai solusi dalam menjawabtantangan dalam merangkai pembelajaran serta pengembangan kreativitas peserta didik,bahkan dalam jangka panjang pembelajaran berbasis blended learning menjadi kebutuhanpenting bagi setiap sekolah guna menyongsong masa depan yang lebih cerah. Metodepelaksanaan dalam pengabdian ini terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.Mitra yang dilibatkan dalam pengabdian ini adalah tim tenaga ahli IT di Pemerintah Kota Kediri. Selain itu mitra yang terlibat juga aktif sebagai pembicara di bidang teknologipendidikan. Sedangkan sasaran dari pengabdian ini adalah guru dan Dinas Pendidikan. Hasildari program ini diharapkan guru dan sekolah mampu berinovasi mengembangkan metodepembelajaran agar dunia pendidikan di Indonesia semakin berkembang.Kata Kunci: Blended Learning, Sekolah, Pendidikan 


2021 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
David Gunarso B. S ◽  
Fero Natanael ◽  
Inocensius Jason Enrico ◽  
Lestari Maliki ◽  
Thomas Valentino

Dengan adanya pandemi COVID-19, sektor ekonomi Indonesia, terutama UMKM, mengalami kesulitan untuk bersaing dalam mempertahankan bisnisnya. Perilaku Konsumen yang skeptis, terutama di bidang makanan dan minuman, menjadi sebuah tantangan yang besar dalam mengembangkan bisnis tersebut. Di satu sisi, penggunaan internet di Indonesia memiliki salah satu angka terbesar. Media sosial Instagram telah menjadi tempat terbaik dalam menjual produk makanan dan minuman. Instagram memiliki banyak fitur yang dapat digunakan dalam memasarkan produk. Penjadwalan kalender digital marketing dapat menjawab dan membantu UMKM dalam sektor makanan dan minuman. Salah satu cara menyusun penjadwalan konten media sosial adalah dengan kerangka kerja SOSTAC dan SCAMPER untuk menciptakan kalender digital marketing.


2020 ◽  
Vol 34 (2) ◽  
pp. 81-92
Author(s):  
Ernawati ◽  
Wilodati

Kondisi pandemi, yang sedang melanda dunia termasuk Indonesia saat ini, mengakibatkan interaksi tatap muka di kelas antara guru dan peserta didik tidak mungkin untuk dilakukan. Oleh karena itu pembelajaran digital menjadi alternatif yang penting untuk mengganti tatap muka di kelas. Namun dalam realitas sesungguhnya, banyak persoalan ketidaksiapan yang ditemukan untuk melaksanakan pembelajaran digital baik terkait dengan sarana prasarana maupun peserta didik. Salah satu cara yang paling memungkinkan untuk mengatasi hal tersebut adalah melalui adaptasi pembelajaran secara blended learning dalam menghadapi masa new normal terutama dalam pembelajaran sosiologi. Tujuan pokok penelitian ini adalah untuk mengetahui adaptasi pembelajaran sosiologi secara blended learning dan kebijakan pendidikan Indonesia dalam mencegah Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kajian literatur kepustakaan di mana peneliti menganalisis berbagai penelitian yang relevan dengan adaptasi pembelajaran sosiologi. Penyajian data dilakukan dengan teknik deskriptif yaitu menggambarkan adaptasi pembelajaran secara blended learning yang terjadi dalam menghadapi masa new normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adaptasi pembelajaran sosiologi secara blended learning dalam menghadapi masa new normal dilakukan dengan 3 mode (1) Dalam jaringan (daring) sosiologi, (2) Luar jaringan (luring) sosiologi dan (3) tatap muka, di daerah zona hijau berbasis protokol kesehatan.The pandemic condition, which is currently sweeping the world including Indonesia, makes face-to-face interactions in class between teachers and students impossible to do. Therefore, digital learning is an important alternative to replace face-to-face classrooms. But in reality, many unpreparedness issues are found to carry out digital learning both related to infrastructure and students. One of the most possible ways to overcome this is through the adaptation of blended learning in the face of the new normal, especially in sociology learning. The main objective of this study is to determine the adaptation of sociology learning by blended learning and Indonesian education policies in preventing Covid-19. The method used in this study is a literature review where the researcher analyzed various studies relevant to the adaptation of sociological learning. The presentation of the data is carried out using descriptive techniques, which describe the adaptation of blended learning that occures in the face of the new normal period. The results show that the adaptation of sociology learning by means of blended learning in the face of the new normal period was carried out in three modes (1) online sociology networks, (2) offline sociology and (3) face-to-face, in green zone based area obeying the health protocol.


2021 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 35-54
Author(s):  
Elya Umi Hanik ◽  
Iis Afriyanti ◽  
Sayida Ruchyyah ◽  
Uli Nur Afiyah ◽  
Wardah Ayu Robi'attuladawiyah

During the COVID-19 pandemic, teachers are now very much required to choose appropriate and correct learning strategies so that the process can be maximum. Kuala Lumpur Indonesian School (SIKL) applies Blended Learning strategies for the new normal era. This study aims to discuss learning strategies, implementation of learning strategies, analysis of learning strategies in the Kuala Lumpur Indonesian School (SIKL) based on Blended Learning with the TPACK (Technological, Pedagogical, Content knowledge) approach in the new normal era. This research uses descriptive qualitative research and content analysis techniques. The collection techniques used are the opinion (interview), analysis, and documentation. The data analysis technique is carried out using the data collection stages, data analysis, and conclusions. The results of study 1) The education strategy at Kuala Lumpur Indonesian Schools is written on the syllabus and lesson plans (lesson planning design) made by the Kuala Lumpur Indonesian School teacher unit (SIKL). 2) Implementing the Blended learning strategy of the Kuala Lumpur Indonesian School (SIKL) in the New Normal era in one class is divided into 2, namely: the first is implemented at home through web / online-based technology. The second is learning processes are carried out face-to-face.


Author(s):  
Djeli Tulandi
Keyword(s):  

Pemberdayaan masyarakat khususnya komunitas mahasiswa, guru dan siswa dalam menghadapi tantangan di era 4.0 dan era new normal merupakan hal penting untuk dilakukan dan perlu mendapat perhatian dari negara dan masyarakat. KKN PPM pembelajaran berbasis alam yang terintegrasi dalam kegiatan blended learning yang dilaksnakan di SMK Imanuel Laikit Minahasa Utara dan juga melibatkan mahasiwa bertujuan agar dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam penguasaan konsep fisika dan meningkatkan kemampuan mahasiswa mendesain bahan ajar blended learning. Metode kegiatan adalah implementasi blended learning melalui kegiatan tatapmuka dan melakukan pengamatan di alam khususnya di PLTA Tonsealama Minahasa. Hasil kegiatan KKN PPM menunjukkan bahwa atmosfer akademik di sekolah semakin baik, mahasiswa mampu mengimplementasikan kegiatan blended learning dan bahan ajar yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran fisika. Pemberdayaan masyarakat lewat program KKN-PPM merupakan suatu kegiatan inovasi yang diharapkan terus dilakukan oleh pihak perguruan tinggi.


2020 ◽  
Vol 1 (4) ◽  
pp. 181-193
Author(s):  
Rahma Sakina ◽  
Eva Meidi Kulsum ◽  
Aip Syaepul Uyun

The objective of this research is to describe how the teacher integrates technologies in blended learning and to analyze students’ perception and challenges in blended learning. The research was conducted in a private senior high school in Bandung and used a qualitative descriptive method. The data were collected through interview and questionnaire. The findings show that the teacher had already integrated technologies to run the process of teaching and learning in the new normal era as a replacement of a face to face learning due to Covid-19 pandemic. In the blended learning, the teacher integrated the variety of technologies in teaching-learning activities, namely zoom meeting and WhatsApp group chatting for the synchronous learning and she utilized google classroom, screencast o matic screen recorder, viva video editor, YouTube, and Quizizz the synchronous learning. The students perceived  blended learning positively and determined that it is it is one of the effective ways of teaching. The biggest challenge overcome by the teacher is more time needed to learn and adapt to this new situation where they must employ technology in our educational culture. For the students, the stability of internet connection also becomes major obstacle in blended learning. Apart from that, blended learning can be an option applied in the learning process in the current pandemic era.


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 59
Author(s):  
Muhajir Muhajir ◽  
Damar Tri Afrianto

Penelitian ini didasarkan sebuah permaslahan bahwa metode Blended Learning bukan menjadi solusi utama pembelajaran pendidikan seni di tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Permasalahannya diantaranya yaitu kesenjangan yang menjadi isu sentral dalam pembelajaran via daring ini. Masih banyak daerah-daerah yang belum mendapat akses internet dan ketersedian perangkat teknologi (komputer dan gawai) sebagai modal utama pembelajaran daring. Di sisi lain, metode blended leraning tidak bisa sepenuhnya diterapkan secara total dalam pendidikan seni. Dari permasalahan tersebut perlu kiranya perlu merumuskan ulang metode pembelajaran seni di era tatanan baru ini, pembelajaran seni tak cukup hanya mengandalkan sistem daring, karena olah rasa, olah teknis dan estetika sebagai perangkat utama pendidikan seni, membutuhkan proses pendampingan yang intens. Masalah utama yang menjadi fokus pembahasan adalah bagaimana metode penunjang Blended Learning agar dapat dimplementasikan dalam pendidikan seni. Metode penelitian ini adalah penggabungan penelitian Research and Development (R & D) dengan interpretatif analitik. Penelitian R&D adalah jenis yang berangkat dari kasus kemudian manawarkan solusi untuk pengembangan. Hasil penelitian ini merumuskan sistem Blended Learning dalam pembelajaran seni perlu ditunjang setidak-tidaknya dengan metode kolaborasi dengan stakeholder. Stakeholder inilah yang memiliki peran penting dalam asupan keilmuan teknis melalui pengalaman mereka di dunia kesenimanan. Guru dan dosen pengampu utama akan berkoordinasi dengan stakeholder tentang bagaimana proses berkarya peserta didiknya, sehingga kolaborasi ini mampu memberi warna pendidikan seni semakin variatif dan humanitif.


2020 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 259-269
Author(s):  
Setiawati Setiawati ◽  
Dini Deswarni ◽  
Widia Yunita

This study aims to know learners’ interest with blended learning at new normal period at the second, fourth, and sixth semesters of English Department, Islamic Religion Department, Islamic Banking Department, Islamic community Development Department of  STAI Hubbulwathan Duri. This research used quantitative approach. The design of the research was a survey research. Total population was 260 respondents. The undergraduate students have the same qualification and academic background before doing survey. They had ever learned by using blended learning in a new normal situation. Sample of this research was 155 respondents. The total rating percentage of learners’ interest in involving in the blended learning was 69.98 %. it was in “agree category”. This category showed the respondents’ interest  in blended learning process. Based on overall mean is 2.82 and standard deviation is 0.54. The respondents agree used to have the blended learning activities in their learning process. It means that the learners’ had good interest in their blended learning activities.


Al-Khidmat ◽  
2021 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 49-57
Author(s):  
Arief Rahmana ◽  
Muchammad Fauzi ◽  
Annisa Maharani Suyono

AbstrakKondisi perekonomian Indonesia saat ini terdampak oleh situasi pandemi Covid-19 akibatnya banyak pelaku usaha pada UMKM yang mengalami keterpurukan. Sementara itu, pemerintah berupaya untuk memulihkan perekonomian Indonesia melalui fase new normal. Dengan demikian, pelaku usaha harus bisa beradaptasi dengan berbagai perubahan tersebut. Diantaranya dengan mengembangkan usahanya melalui pemasaran digital yang mendukung agar produk yang dihasilkan bisa di akses dari rumah. Penyuluhan dan pendampingan perlu dilakukan bagi masyarakat sebagai pelaku usaha yang berada di Kelurahan Margasari Kecamatan Buah Batu Kota Bandung dalam menjalankan bisnisnya di era new normal saat ini. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini diawali dengan survey lapangan oleh mahasiswa pada hari Rabu tanggal 10 Maret 2021 ke-6 UMKM. Pada tanggal 15 dan 16 Maret 2021 dilaksanakan penyuluhan Strategi Pemasaran Berbasis Digital untuk UMKM di Masa Pandemi Covid-19 dan pada tanggal 17 Maret 2021 dilaksanakan pendampingan langsung ke rumah warga yang menjalankan UMKM. Hasil dari kegiatan PkM 86,67% menurut UMKM terbantu dengan adanya kegiatan PkM melalui; 86,67% menurut UMKM mendapatkan pencerahan untuk mengembangkan usaha di masa Pandemi Covid-19; 80% menurut UMKM paham tentang pemasaran produk dengan bantuan teknologi digital. 73,33% menurut UMKM terbantu dengan pemanfaatan teknologi digital dalam mengembangakan UMKM.  AbstractThe current condition of the Indonesian economy is affected by the Covid-19 pandemic situation as a result of which many business actors at MSMEs are experiencing a downturn. Meanwhile, the government is trying to restore Indonesia's economy through a new normal phase. Thus, business actors must be able to adapt to these various changes. Among them by developing their business through digital marketing that supports the products produced can be accessed from home. Counseling and assistance need to be done for the community as business actors who are in Margasari Village, Buah Batu District, Bandung City in carrying out their business in the current new normal era. This Community Service (PkM) activity begins with a field survey by students on Wednesday, March 10, 2021, the 6th UMKM. On March 15 and 16, 2021, there was counseling on Digital-Based Marketing Strategies for MSMEs during the Covid-19 Pandemic and on March 17, 2021, direct assistance was carried out to the homes of residents who run MSMEs. The results of PkM activities are 86.67% according to MSMEs being helped by PkM activities through; 86.67% according to MSMEs got enlightenment to develop businesses during the Covid-19 Pandemic; 80% according to MSMEs understand product marketing with the help of digital technology. 73.33% according to MSMEs it was helped by the use of digital technology in developing MSMEs.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document