Semiotic vagueness as a tool for goal fulfilment

2021 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 5-28
Author(s):  
Anders Björkvall ◽  
Catharina Nyström Höög

Over the past 15 years, ‘platform of values’ texts presenting core values have become common in most Swedish public authorities. This article presents a study of how this genre is understood and used in professional practices. The aim is to show how semiotic vagueness in such texts serves a number of previously under-researched purposes in public organizations, including, rather paradoxically, concrete goal achievement. The framework of critical genre analysis enables the analytical process to move from text to practice, and further to the superordinate level of professional culture. Three different data sets are analysed: 47 ‘platform of values’ texts; a focus group discussion with seven senior civil servants/managers; and a quantitative questionnaire study answered by civil servants from three public authorities. The findings suggest that vagueness serves as a means to exercise managerial control through the promotion of interpretative work and continuous, identity-related dialogues on value related issues. The article argues that even though such uses of the ‘platform of values’ genre may be functional in neo-bureaucratic organizations, it is also problematic when semiotic vagueness is used as a tool for concrete actions such as internal promotions.

2016 ◽  
Vol 9 (2) ◽  
pp. 75
Author(s):  
Hari Suroto

The research in the Sentani was concucted in the Yomokho site to understand the strategy of human occupation and subsistence. Reconesaince survey and excavation was adopted in this research. Focus group discussion was also adopted in this research to test the most adoptable heritage socialication for the school students. Pottery is the main artifacts found in this research. The analysis also found that the past communities in the Yomokho site lived the traditional house. The main factor to consider this site as the place to live in the past was based on the location that nearby the lake and sago forest.Penelitian di Kawasan Danau Sentani dilakukan di Situs Yomokho untuk mengetahui strategi pemilihan tempat tinggal manusia pendukung budaya Situs Yomokho, dan pola subsistensi. Untuk itu dalam penelitian ini dilakukan survei permukaan tanah dan ekskavasi. Hasil ekskavasi di Situs Yomokho diperoleh temuan berupa fragmen gerabah polos maupun hias. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa fragmen gerabah hanya ditemukan di lapisan tanah bagian atas yang berwarna hitam. Kondisi Bukit Yomokho berupa lereng bukit yang miring. Diasumsikan manusia pendukung Situs Yomokho tinggal di rumah panggung, tidak semua bagian bukit dipilih untuk mendirikan tempat tinggal, tetapi disesuaikan dengan kondisi lereng bukit dan kondisi tanah. Pemilihan Situs Yomokho sebagai hunian masa lalu didasarkan pada lokasinya yang dekat dengan danau dan didukung oleh keberadaan hutan sagu.


2019 ◽  
Vol 29 (2) ◽  
pp. 183-209
Author(s):  
S. K. Mashudur Rahman

In Bangladesh, there are more than 30 indigenous fishing communities who depend on fishing as their chief sources of livelihood. In the past, they faced no problems for accessing the open water bodies. During the last few decades, due to siltation of rivers, wetlands, involvement of non-indigenous fishermen in fishing, lack of appropriate entrepreneurship development policies, indigenous fishermen are shifting their traditional occupations at an alarming rate and facing a very measurable economic condition. Based on sample surveys (250 respondents), focus group discussion and case studies among the five fishermen communities, this article has been prepared.


2021 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 130-138
Author(s):  
Yudo Harvianto ◽  
Andi Tenri Abeng

Indonesia is a country with many cultures and diverse noble values. Nowadays, every region tries to preserve its culture including its traditional games or sports. The purpose of this study is to describe and to analyze the preservation of the noble values of Dayak culture through sports in Palangka Raya. The research method was descriptive with a qualitative approach. The data were collected by  observations, interviews, Focus Group Discussion and documentation. The results of the study found out that there are 4 types of traditional Dayak sports; such as Lawang Sakepeng, Manyipet, Sepak Sawut, and Balogo. In the past, these traditional sports were played at traditional Dayak events. They were also competed annually. So, traditional sports to preserve Dayak culture and noble values.Keyword: traditional sports, culture, noble valuesAbstrakIndonesia merupakan negara dengan banyak budaya dan nilai luhur yang beraneka ragam.  Saat ini, setiap daerah berusaha melestarikan budayanya termasuk permainan atau olah raga tradisionalnya.  Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis pelestarian nilai-nilai luhur budaya Dayak melalui olah raga di Palangka Raya.  Metode penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif.  Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, Focus Group Discussion dan dokumentasi.  Hasil penelitian menemukan ada 4 jenis olah raga tradisional Dayak;  seperti Lawang Sakepeng, Manyipet, Sepak Sawut, dan Balogo.  Dahulu olahraga tradisional ini dimainkan pada acara-acara adat Dayak.  Mereka juga dipertandingkan setiap tahun. Jadi, dengan olahraga tradisional yang dilakukan untuk melestarikan budaya dan nilai-nilai luhur Dayak.Kata kunci: Olahraga tradisional, Budaya, nilai luhur


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 315-330
Author(s):  
Andreas Vavvos ◽  
Sofia Triliva

A multitude of crises have ravaged Greece during the past six years. The ensuing austerity policies, imposed as antidotes, appear to have impacted people's lives gravely. The collapse of a failing social and political system led to the establishment of social solidarity initiatives. One of these initiatives is the Somateio Allilovoithias Ofeileton Rethymnou (SAOR-Network for the Mutual Assistance of Rethymno's Debtors). SAOR offers comradeship by activating citizens to build collective strength and to resist foreclosures actively. In this paper, we present the results of a qualitative study focusing on the lives of the people who are members of the network and are involved in deterring foreclosures. Eleven interviews and a focus group discussion provided by coalition members were analyzed using phenomenologically informed thematic analysis. Three superordinate themes were identified: 1) Living on the precipice: Shocked, hoodwinked and debt-ridden; 2) Mutual anger against the ‘betrayers' and the need for resistance; and 3) The national bankruptcy and unending deliberations regarding country's and the coalition's fate. These themes comprise a story entitled: The neoliberal myth of austerity: Indebted personhood in a bankrupt nation. Indebted citizens described the emotional collapse, the alienation, the feelings of solidarity they experienced and their anger toward politicians.


Author(s):  
Mela Susanti ◽  
Imas Kania Rahman ◽  
Ibdalsyah Ibdalsyah

<p class="15bIsiAbstractBInggris">The purpose of this research is to find out how parents were coaching activities in Raudatul Atfal (RA). Darul Muttaqien and RA. Ibn Sina. The research method used in this study is qualitative field research—data collection tool through observation, interviews and documentation. The Parenting Meeting (KPO) coaching module has been tested for validity through a Focus Group Discussion (FGD) with four experts: religious experts, linguists, psychologists and education experts. The results of this study are coaching parents in RA. Darul Muttaqien Parung has not been systematically planning on an activity program sheet. 80% of parents state that the child's development at home is the same as the school. While fostering parents in RA. Ibnu Sina Pamijahan has been going well, planned and systematic; 50% of parents statements is that the development of morals at home is not the same as the school.</p><p class="16aJudulAbstrak"><strong>Abstrak</strong></p><p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana orang tua pembinaan kegiatan di Raudatul Atfal (RA). Darul Muttaqien dan RA. Ibnu Sina. Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah penelitian lapangan kualitatif. Alat pengumpulan data melalui pengamatan, wawancara dan dokumentasi. The Parenting Meeting (KPO) modul pembinaan telah diuji untuk validitas melalui Focus Group diskusi (FGD) dengan 4 ahli: ahli agama, linguis, psikolog dan ahli pendidikan. Hasil penelitian ini adalah pembinaan orang tua di RA. Darul Muttaqien Parung belum direncanakan secara sistematis pada lembar program kegiatan. 80% orang tua menyatakan bahwa perkembangan anak di rumah sama dengan sekolah. Sementara, membina orang tua di RA. Ibnu Sina Pamijahan telah berjalan dengan baik, terencana dan sistematis, 50% dari pernyataan orang tua adalah bahwa perkembangan moral di rumah tidak sama dengan sekolah</p>


Inovasi ◽  
2018 ◽  
Vol 15 (2) ◽  
pp. 153-162 ◽  
Author(s):  
Wanda Kuswanda

Salah satu habitat gajah yang masih tersisa adalah Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), terutama di wilayah Besitang. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi, kepemilikan lahan, pemetaan wilayah dan mitigasi konflik manusia dengan gajah di Resort Besitang, TNGL. Metode pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner, wawancara dan Focus Group Discussion (FGD). Analisis data menggunakan tabel frekuensi dan analisa deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah yang memiliki potensi konflik gajah di Resort Besitang adalah Daerah Halaban, Aras Senapal, Sekundur, Bukit Selamat dan Bukit Mas dengan intensitas konflik rendah sampai tinggi. Penyebab utama konflik manusia dengan gajah adalah fragmentasi kawasan hutan,  ketidakpastian status lahan di daerah penyangga, pertumbuhan penduduk yang tinggi dan meningkatnya pendatang di wilayah Besitang, perambahan dan ilegal logging yang terus terjadi, minimnya kesadaran masyarakat dan peranan lembaga desa dalam mendukung konservasi gajah. Rekomendasi resolusi mitigasi konflik gajah diantaranya: 1) memperbaiki habitat gajah yang sudah terfragmentasi di dalam kawasan TNGL; 2) meningkatkan peran Tim CRU (Conservation Response Unit); 3) membentuk unit reaksi cepat penanganan konflik gajah dengan melibatkan para pihak; 4) menanam jenis tanaman yang tidak disukai dan dijauhi oleh gajah; 5) mereduksi ketergantungan masyarakat akan sistem pertanian yang membutuhkan lahan yang luas; 6) mengembangkan program untuk membantu peningkatan hasil panen; dan,  7) penyuluhan untuk meningkatkan pemahaman bahwa gajah merupakan bagian dari ekosistem yang harus lestari.   Kata kunci: gajah, konflik, habitat, Besitang, Taman Nasional Gunung Leuser


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 14-21
Author(s):  
Rili Windiasih

Perkembangan Teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi, demokratisasi dan desentralisasi sudah menjadi kebutuhan sekaligus tantangan khususnya bagi pemerintah daerah dalam komunikasi pembangunan untuk pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat. Penelitian menggunakan metode kualitatif studi kasus, dengan pengumpulan data melalui dokumentasi, wawancara, pengamatan dan Focus Group Discussion (FGD). Subjek penelitian dipilih secara purposif yaitu pemerintah daerah di Eks-KaresidenanBanyumas Jawa Tengah, akademisi dan civil society. Penelitian dianalisis dengan analisis interaktif melalui reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpuan dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Pentingnya komunikasi pembangunan dengan media teknologi informasi dan komunikasi melalui e-Government untuk meningkatkan pelayanan publik yang baik, cepat dan responsif, adanya partisipasi aktif dari publik dan transparansi baik anggaran serta program pembangunan. (2) Perlunya mengantisipasi adanya kesenjangan teknologi informasisehingga membutuhkan peningkatan kompetensi sumber daya manusia di pemerintahan daerah dan publik, serta memperluas fasilitas akses jaringan informasi.Kata kunci: komunikasi pembangunan, pelayanan publik, partisipasi, teknologi informasi, transparansi 


Author(s):  
Nguyen Van Dung ◽  
Giang Khac Binh

As developing programs is the core in fostering knowledge on ethnic work for cadres and civil servants under Decision No. 402/QD-TTg dated 14/3/2016 of the Prime Minister, it is urgent to build training program on ethnic minority affairs for 04 target groups in the political system from central to local by 2020 with a vision to 2030. The article highlighted basic issues of practical basis to design training program of ethnic minority affairs in the past years; suggested solutions to build the training programs in integration and globalization period.


Widyaparwa ◽  
2017 ◽  
Vol 45 (2) ◽  
pp. 151-164
Author(s):  
Novita Sumarlin Putri

Tindak tutur komisif merupakan salah satu aspek pragmatik yang harus diperhatikan oleh penerjemah ketika menerjemahkan teks. Hal itu dilakukan agar menghasilkan terjemahan yang berkualitas dari aspek keakuratan dan keberterimaan. Berdasarkan alasan tersebut, penelitian ini bertujuan mendiskripsikan tingkat keakuratan dan keberterimaan terjemahan kalimat yang mengakomodasi tindak tutur komisif dengan pendekatan pragmatik. Data yang digunakan ialah tuturan komisif dan hasil penilaian kualitas terjemahan. Data bersumber dari novel Insurgent karya Veronica Roth dan informan. Data dikumpulkan dengan cara analisis dokumen, kuesioner dan Focus Group Discussion. Selanjutnya, data dianalisis dengan cara analisis domain, taksonomi, komponensial, dan tema budaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjemahan dalam novel Insurgent mempunyai nilai keakuratan dan keberterimaan yang cukup tinggi. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tingkat keakuratan dan keberterimaan pada setiap jenis tindak tutur komisif memiliki dampak terhadap kualitas keseluruhan terjemahan kalimat yang mengandung tindak tutur komisif.Commissive speech act is one of the pragmatic aspects to regard by the translator in translating the text. It aims to produce a qualified translation in regarding accuracy and acceptability aspects. According to the aspects, this research aims to describe accuracy and acceptability of translation in sentences which accommodate commissive speech act using pragmatic approach. The data used is commissive speech and qualitative translation value result. The sources of the data are an Insurgent novel by Veronica Roth and informants. The data were collected through document analysis, questionnaire, and Focus Group Discussion then analyzed the domain, taxonomic, componential analysis, and cultural theme. The result shows that translation in the Insurgent novel has high accuracy and acceptability values. This research concludes that the accuracy and acceptability level in each commissive speech act has an impact on quality of whole translated sentences which contain commissive speech act.


2018 ◽  
Vol 16 (1) ◽  
pp. 53
Author(s):  
Bejo Danang Saputra

Perencanaan pengembangan uji kompetensi perawat Indonesia akan dikembangkan  dengan metode OSCE.. Pelaksanaan uji OSCE membutuhkan persiapan yang matang, terutama kesiapan sumber daya manusia (SDM) dalam hal ini adalah dosen untuk melaksanakan uji OSCE. Mengetahui kesiapan SDM dalam pengembangan uji OSCE di Prodi D3 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan rancangan studi kasus. Informan penelitian adalah 6 orang dosen dan Kepala Program Studi D3 keperawatan. Data diperoleh melalui, focus group discussion, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan constant comparative method. Penelitian menunjukan bahwa pengetahuan dosen tentang OSCE dan kompetensi berdasarkan pendidikan memenuhi persyaratan untuk pengembangan uji OSCE, namun masih membutuhkan pelatihan mengenai OSCE. Uji OSCE dapat diselenggarakan dengan melibatkan dosen dari prodi lain karena jumlah dosen di Prodi D3 Keperawatan  STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap belum memenuhi kebutuhan pelaksanaan uji OSCE. Hambatan penyelenggaraan OSCE adalah SDM belum terkoordinasi, belum terlatih dan keterbatasan sarana pendukun. Pengetahuan dan kompetensi dosen berdasarkan tingkat pendidikan memenuhi syarat dalam pengembangan OSCE dan OSCE dapat diselenggarakan dengan melibatkan dosen prodi lain.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document