KEMAMPUAN PENGUCAPAN PIRANTI MORFOLOGI ANAK TUNAGRAHITA KELAS VII SMP LB BANJARMASIN (THE ABILITY TO PRONOUNCE MORPHOLOGICAL DEVICES MENTALLY RETARDED CHILDREN AT THE SEVENTH GRADE STUDENTS OF SMP LB BANJARMASIN)
AbstractThe Ability to Pronounce Morphological Devices Mentally Retarded Children at TheSeventh Grade Students of SMP LB Banjarmasin. This study focuses on pronunciationof morphological devices, namely affixation, source reduplication in SMP LBBanjarmasin.This study used qualitative descriptive method. The data collected wasbased on the actual environment and in the situation as it was the ability to pronouncementally retarded children. Data collection started from observation, recording,interviewing, and library techniques. Sources of the data study were mild mentallyretarded children. Based on the result of the study, it can be concluded that topronounce affixtion of students of SMP LB Banjarmasin seen in using prefix me-, ber-,ter-, pe-, di-, sufix -an, -kan, and confix me-kan, ke-an. Mentally retarded children oftenadd phonemes when speaking, as in prefks men- became meng, prefix ber- becamebeng, and mentally retarded children often removed phonemes when speaking as prefixme(N)- became me-. The reduplication abilty found was reduplication in the form ofintact repetition, partial reduplication and basic affixed reduplication. The ability tocomposition mild mentally retarded chldren pronounces in using composition such asbahasa Indonesia, naik kelas, salat jumat, musim hujan, musim panas, and makansiang. But, there were some of mild mentally retarded children who did not usecomposition correctly such as pak gulu, lumah sakit, tanah ail, ail mata, kelas kepala,keleta api, melimpah luah, halta benda, jalan laya, olang tua, padang lumput, and halilibul. The ability to pronounce mild retarded children when they were affixed,duplicated, and composed by morphophonemic process including changes n phoneme/r/ became phoneme /l/ caused by mild retarded children experiencing obstacles whenreciting phoneme /r/.Key words: pronounce, morphological, tunagrahita2AbstrakKemampuan Pengucapan Piranti Morfologi Anak Tunagrahita Kelas VII SMP LBBanjarmasin. Penelitian ini memfokuskan kemampuan pengucapan piranti morfologi,yaitu afiksasi, reduplikasi komposisi pada siswa SMP LB Banjarmasin. Penelitian inimenggunakan metode kualitatif deskriptif. Data yang dikumpulkan berdasarkan darilingkungan yang sebenarnya dan dalam situasi apa adanya, yaitu kemampuanpengucapan anak berketerbelakangan mental (tunagrahita). Pengambilan data dimulaidari teknik observasi, rekaman, wawancara, pencatatan dan teknik kepustakaan.Sumber data penelitian adalah anak tunagrahita ringan. Berdasarkan hasil penelitiandapat disimpulkan bahwa kemampuan pengucapan afikasasi siswa SMP LBBanjarmasin terlihat dalam menggunakan prefiks me-, ber-,ter-, pe-, di- sufiks -an, -kan, dan konfiks me-kan, ke-an. Anak tunagrahita sering melakukan penambahanfonem ketika berbicara, seperti pada prefiks men- menjadi meng, prefiks ber- menjadibeng, serta anak tunagrahita ringan sering melakukan penghilangan fonem ketikaberucap, seperti prefiks me(N)- menjadi me-. Kemampuan reduplikasi yang ditemukanadalah reduplikasi berupa pengulangan utuh, reduplikasi sebagian, dan reduplikasidasar berafiks. Kemampuan komposisi anak tunagrahita ringan tepat mengucapkandalam menggunakan komposisi, yaitu bahasa Indonesia, naik kelas, salat jumat, musimhujan, musim panas, dan makan siang. Namun, ada sebagian anak tunagrahita ringanyang tidak tepat menggunakan komposisi seperti pak gulu, lumah sakit, tanah ail, ailmata, kelas kepala, keleta api, melimpah luah, halta benda, jalan laya, olang tua,padang lumput, dan hali libul. Kemampuan pengucapan anak tunagrahita ringan ketikaberafiksasi, bereduplikasi, dan berkomposisi yang dilakukan dengan prosesmorfofonemik, meliputi perubahan fonem /r/ menjadi fonem /l/ yang disebabkan anaktunagrahita ringan mengalami hambatan ketika melafalkan fonem /r/.Kata-kata kunci: pengucapan, morfologi, tunagrahita