scholarly journals Determinants of Awareness of Good Agricultural Practices (GAP) Among Vegetable Growers in Punjab, India

Author(s):  
Carloyne Cherotich Manmeet Kaur

Good Agricultural Practices (GAP) is a new idea for Punjab farmers. Most vegetable growers are unaware of it and have not implemented the practices. The study aimed to establish the factors that influence the awareness of GAP among vegetable growers in Punjab, India. Consequently, 100 vegetable growers were selected by purposive sampling and simple random sampling techniques. Multiple regression was used to analyze the effect of the variables on the awareness of GAP among the vegetable growers. Results showed that education, operational land, land leased, training, and income had a significant effect on the awareness of GAP. Based on the results, emphasis on training and capacity building of vegetable growers regarding GAP is suggested as a way of increasing awareness.

2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 69
Author(s):  
Gema Iftitah Anugerah Yekti ◽  
Yasmini Suryaningsih

Tingginya ketergantungan petani terhadap pupuk kimia dan pestisida kimia pada tanaman padi dapat menyebabkan terjadinya degradasi unsur hara tanah dan resistensi hama terhadap bahan kimia. Selain itu, penggunaan bahan kimia berlebihan pada padi dapat menyisakan residu pada produksi padi yang dihasilkan, sehingga berpengaruh terhadap keamanan pangan beras. Terkait hal tersebut, pemerintah mulai menggalakkan program yang terkait dengan keamanan pangan, salah satunya adalah Good Agriculture Practices (GAP). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi GAP padi dan faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi GAP di Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo. Penentuan responden dengan metode simple random sampling sebanyak 60 responden dari dua desa, Peleyan dan Sumberkolak. Sedangkan analisa menggunakan analisa deskriptif dengan bantuan kuesioner, serta analisa regresi linear berganda untuk menganalisa faktor yang mempengaruhi implementasi GAP. Hasil penelitian menunujukkan implementasi GAP padi sawah pada level sedang dengan tingkat implementasi sebesar 66,65%. Aspek GAP tertinggi pada aspek pembibitan dan penanaman, serta aspek terendah yaitu aspek konservasi dan pengolahan tanah. Sementara itu, faktor usia dan jumlah penyuluhan berpengaruh signifikan terhadap implementasi GAP padi dengan taraf α 5%.


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 50
Author(s):  
Wini Nahraeni ◽  
Siti Masitoh ◽  
Arifah Rahayu ◽  
Latifah Awaliah

Good Agricultural Practices (GAP) merupakan panduan cara budidaya yang baik, benar, ramah lingkungan dan aman dikonsumsi. Penerapan GAP dapat meningkatkan produktivitas, pendapatan maupun kesejahteraan petani. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa penerapan GAP belum diterapkan secara optimal karena membutuhkan biaya yang mahal, prosedur rumit sementara keadaan sosial ekonomi petani rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen GAP yang diterapkan petani, tingkat penerapan GAP, faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat penerapan GAP dan alternatif strategi untuk menerapkan GAP. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bageng Kecamatan Gembong Kabupaten Pati, dengan sampel petani  sebanyak 40 orang menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling). Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif, korelasi rank spearman dan tingkat penerapan GAP menggunakan indikator Permentan No 48 Tahun 2009 dan SOP budidaya pamelo Madu Bageng Kabupaten Pati (2008) dengan uji skoring menggunakan Skala Likert 1 sampai 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan GAP jeruk pamelo di Desa Bageng berada pada kategori sedang (80%). Komponen GAP yang paling tinggi diterapkan petani adalah ketersediaan air, kesesuaian lahan, kesuburan lahan, pemberian pupuk dan perlakuan persiapan lahan. Komponen GAP dengan penerapan rendah  adalah fasilitas kebersihan, pelaksanaan pembinaan, ketersediaan formulir pengaduan, pencatatan dan pembuatan sertifikasi. Faktor internal yang berhubungan positif dengan tingkat penerapan GAP yaitu luas lahan, pendidikan dan sifat usahatani. Komponen GAP yang memiliki hubungan kuat yaitu penjarangan buah, kelengkapan alsintan dan kualifikasi tenaga kerja. Penerapan GAP jeruk pamelo dapat ditingkatkan dengan mengadakan pelatihan dan penyuluhan, perbaikan manajemen usahatani dan perbaikan teknik budidaya.Kata kunci : komponen GAP, kemiringan lahan, skoring skala likert.


Author(s):  
Supardi Supardi

<p>The purpose of this study was to determine the influence of learning discipline <br />and logical mathematical intelligence on mathematics achievement. This study is a survey design. This research did in student class XI IPA SMA Negeri 98 Jakarta semester 2012/2013. The sample taken by simple random sampling technique, involved 40 students. The instrument were in the forms of questionnaires and tests. The data were analyzed first by test requirements, the normality test, linearity and multicollinearity. Based on the fulfillment of the criteria in terms of the tes analyzed, inferential analysis to the test the research hypothesis. The data were analyzed using correlation and multiple regression. The findings showed that (1) learning discipline and logical mathematical intelligence had a positive and significant simultaneous impact on mathematics achievement. (2) learning discipline had a positive and significant impact on mathematics achievement. (3) logical mathematical intelligence had a positive and significant impact on mathematics achievement. </p>


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
Author(s):  
Donny Dharmawan, MM. ◽  
Erfan Esnawan

<em><span lang="EN-US">This study aims to determine the magnitude of the influence of leadership and competence on the organizational performance of PT. Samick Indonesia. This study uses Simple Random Sampling. The population in this study were employees of PT. Samick Indonesia. With 156 samples. Data collection techniques using questionnaires which then have been tested for validity and reliability. The data analysis technique used to answer the hypothesis is multiple regression. The results of this study indicate that, Leadership is able to improve Organizational Performance. Competence is able to improve organizational performance thus it can be concluded that leadership and competence have a positive and significant influence on the organizational performance of PT. Samick Indonesia.</span></em>


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 13-15
Author(s):  
Adi Sucipto ◽  
Hasanuddin Remmang ◽  
Haeruddin Saleh

Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh Etika Pegawai, Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi terhadap Penerapan Zona Integritas. Pengaruh Etika Pegawai, Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi terhadap Penerapan Zona Integritas pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Makassar Responden dalam penelitian ini adalah Pengunjung dan keluarga nara-pidana Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Makassar. Jumlah pengunjung yang menjadi sampel penelitian ini adalah 55 orang. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling, sedangkan metode pengolahan data yang digunakan peneliti adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Etika Pegawai dan Pelayanan Publik berpengaruh signifikan terhadap Penerapan Zona Integritas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Makassar.     This study examines the effect of employee ethics and the improvement of public services on the implementation of the integrity zone. The effect of employee ethics, and improvement of public services on the implementation of integrity zone on Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Makassar. Respondents in this study were Makassar class in penitentiary visitors. the number of visitors who sampled this study was 55 people. the method of determining the sample used in this study is simple random sampling, while the data processing method used by researchers is multiple regression analysis. the results of this study indicate that employee ethics and public services have a significant effect on the implementation of the integrity zone in Makassar class in penitentiary.


Author(s):  
Putu Sugiarta ◽  
I GAA Ambarawati ◽  
I Gede Setiawan Adi Putra

Pengelolaan Tanaman Terpadu (ICM) adalah paket teknologi penanaman padi di lokasi tertentu, yang digunakan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas beras. Keberhasilan penerapan teknologi ICM oleh petani tidak lepas dari peran penyuluh. Hal itu dapat dilihat dari perilaku petani (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) terhadap penerapan teknologi ICM yang berpengaruh terhadap produktivitas beras. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui kinerja penyuluhan pertanian, (2) mengetahui pengaruh faktor penyuluhan pertanian terhadap kinerjanya, (3) mengetahui pengaruh kinerja penyuluhan pertanian terhadap perilaku petani. dan (4) dampak perilaku petani terhadap produktivitas padi di Kabupaten Buleleng. Penelitian ini menggunakan explanatory research design. Total responden 156 orang terdiri dari penyuluhan pertanian dan petani padi dan ditentukan oleh dua teknik, yaitu purposive sampling untuk sampel penyuluhan (39 orang) dan teknik simple random sampling untuk sampel petani (117 orang). Data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial (SEM-PLS). Studi ini menemukan bahwa (1) kinerja penyuluhan pertanian di Buleleng termasuk dalam kategori baik, (2) faktor penyuluhan pertanian berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja penyuluhan pertanian, (3) kinerja penyuluhan pertanian memiliki tingkat kepentingan positif dan tinggi secara signifikan terhadap perilaku petani dalam penerapan teknologi padi ICM dan (4) perilaku petani berpengaruh positif dan sangat signifikan terhadap produktivitas padi di Buleleng. Saran bagi pemerintah adalah untuk meningkatkan peran penyuluhan pertanian melalui mentoring petani dalam penerapan paket teknologi ICM dengan memilih metode dan teknik serta media yang tepat sesuai target dalam penyebaran teknologi. Pemerintah juga diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan sarana, prasarana dan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan penyuluhan.   Kata kunci: pengelolaan tanaman terpadu, penyuluhan pertanian, kinerja, produktivitas padi.  


2021 ◽  
Vol 883 (1) ◽  
pp. 012047
Author(s):  
M H Makaruku ◽  
A Y Wattimena ◽  
A S Mahulette ◽  
E Kembauw

Abstract This study aims to determine and analyze the GAP components that have implemented by red fruit farmers. The method used in the study was a survey method of plant cultivation. The multistage random sampling method used to taking sampling sampling. The area selected for the study area uses the land ownership startification. Each village was randomly sampled as many as 10 farmers, the total number of which was 30 sampled farmers. The results showed that the farmers in the Taniwel District had not fully implemented the GAP guidelines in the cultivation of red fruit plants which included seeding methods, maintenance and post-harvest processing. This is due to the absence of outreach or counseling from the relevant Dinas regarding the GAP guidelines for red fruit plants.


2017 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 43
Author(s):  
Norhalida Rahmi ◽  
Syamsul Arifin ◽  
Endang Pertiwiwati

ABSTRAKSkabies merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh infeksi dan sensitisasi oleh tungau Sarcoptes scabei var hominis (Sarcoptes sp.). Penularan dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung. Salah satu dampak kejadian skabies yaitu personal hygiene yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan personal hygiene dengan kejadian penyakit skabies pada santri Wustho di Pondok (SMP) Pesantren Al-Falah Putera Banjarbaru. Metode penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan cross-sectional.Tteknik sampling menggunakan probality sampling dengan simple random sampling. Populasi penelitian adalah seluruh santri wustho kelas 1 yang berasrama sebanyak 341 santri. Sampel yang digunakan ada 184 santri yang berasrama.H asil analisis didapatkan personal hygiene baik terkena skabies 24% dan personal hygiene baik tidak terkena skabies 76%. Personal hygiene buruk terkena skabies 53% dan personal hygiene buruk tidak terkena skabies 47 %. Hasil uji chi- square didapatkan nilai= 0,000 (r) = 12.590. Kesimpulan penelitian ini personal hygiene berhubungan dengan kejadian skabies. Hygiene perseorangan merupakan salah satu usaha yang dapat mencegah kejadian skabies.Kata- kata kunci : personal hygiene, skabies, pesantren.ABSTRACTScabies is a contagious infectious disease caused by infection and sensitization by Sarcoptes scabei var hominis mites (Sarcoptes sp.). transmission can occur directly and indirectly. one of the effects of scabies is poor personal hygiene. To determine the correlation personal hygiene with incidence of scabies in Islamic boarding Wustho students (SMP) Al Falah Putera Banjarbaru. This study was a correlational study with cross-sectional approach, using sampling techniques probality sampling with simple random sampling. The population was all studentswere Islamic boarding wustho in first class as many as 341 students. Total respondent were 184 students in Islamic boarding. Analysis of the Personal hygiene exposed to scabies 24% good, good personal hygiene was not affected by scabies 76%. Personal hygiene badly affected by scabies 53%, poor personal hygiene was not affected by scabies 47%. Result of correlation chisquare test p value = 0.000 and (r) = 12.590. personal hygiene associated with the incidence ofscabies. Personal hygiene was one of effort that can prevent the incidence of scabies.Keywords: personal hygiene, scabies, islamic boarding.


2020 ◽  
Vol 32 (1) ◽  
pp. 53-60
Author(s):  
Hasnaa' Zahuna Nayu

Anxiety facing exams refers to the student's tendency to understand evaluativ situations where their performance will be assessed, such as high-risk exams, as they are very threatening. The threat here is their self-esteem, fear will be judged negatively by teachers, friends, or parents.  The purpose of this research is to seek the validity and reliability of the TAI-G scale. This research uses a quantitative approach. The number of samples of this study was 101 SMA/SMK students in Magelang with an age range of 15-17 years. Sampling in this study used simple random sampling techniques. The results of the analysis show 21 items declared valid with a correlation of item-Total 0.25, 1 invalid item with a total-item correlation of 0.25, and an alpha reliability of 0.907.


2020 ◽  
Vol 28 (1) ◽  
pp. 106-118
Author(s):  
Evi Mafriningsianti

This research objective to determine the satisfaction, discipline, and motivation of employees of PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, and also to determine satisfaction and discipline of influence on work motivation the employee of PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi. There are 90 employees of PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi as a sample in this study. The sampling technique uses simple random sampling techniques. Observation and questionnaire methods are used in collecting the data. The data analysis technique uses multiple regression analysis with the SPSS program. The results of the descriptive analysis show the good realization of job satisfaction (average score 3.63) and employee work discipline (average score 3.61) so that it has a positive impact on employee work motivation (average score 3.57). These results are supported by Bekasi Tirta Bhagasasi PDAM data in 2018 which obtained a level of realization of workforce satisfaction of 61.38% (sufficient category), the value of realization of employee work discipline at 5.80% (sufficient category), and the level of realization of labor motivation of 60.71% (sufficient category). t value calculated job satisfaction (b1) = 9,133 with a significance of 0,000 (<= 0.05) then Ho is rejected and Ha is accepted. This means that job satisfaction has a significant effect on the work motivation of PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi employees. T value is calculated work discipline (b2) = 5.535 with a significance of 0,000 (<= 0.05) then Ho is rejected and Ha is accepted. This means that work discipline has a significant effect on the work motivation of PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi employees.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document