ABSTRAK<br />Penyakit demam berdarah yang ditularkan oleh nyamuk Aedes<br />aegypti merupakan penyakit yang hampir selalu terjadi setiap tahunnya di<br />beberapa daerah di Indonesia. Salah satu cara untuk menghindarinya<br />adalah dengan penggunaan lotion anti nyamuk yang pada umumnya<br />berbahan aktif bahan kimia sintetis. Perlu dicari bahan alami yang lebih<br />aman dalam menghindari gigitan nyamuk, salah satunya adalah dengan<br />penggunaan selasih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya<br />proteksi selasih (Ocimum gratisimum dan Ocimum bassilicum) terhadap<br />serangan nyamuk Aedes aegypti (vektor penyakit demam berdarah<br />dengue). Penelitian dilakukan di laboratorium Entomologi, Fakultas<br />Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2006. Selasih<br />diuji dalam bentuk minyak atsiri yang diencerkan dengan parafin cair pada<br />konsentrasi 20%; 10%; 5% dan 2,5%. Nyamuk betina hasil perbanyakan di<br />laboratorium merupakan serangga uji yang disimpan di dalam kurungan<br />uji. Pengujian dilakukan dengan cara memasukkan lengan secara<br />bergantian antara yang diberi perlakuan dan kontrol (tidak diberi<br />perlakuan) ke dalam kurungan nyamuk dan dihitung jumlah nyamuk yang<br />hinggap setiap jam, selama enam jam. Hasil menunjukkan bahwa selasih<br />berpotensi sebagai pengusir (repellent) nyamuk dengan daya proteksi<br />tertinggi sebesar 79,7% selama satu jam dan rata-rata 57,6% selama enam<br />jam. O. gratisimum lebih baik dua kali lipat daya proteksinya daripada O.<br />bassilicum, hal ini terjadi karena diduga bahan aktifnya lebih beragam,<br />yaitu selain mengandung eugenol 37,35%, juga thymol (9,67%) dan<br />cyneol (21,14%) dibandingkan dengan O. bassilicum yang hanya mengan-<br />dung eugenol sebanyak 46%.<br />Kata kunci : Selasih, Ocimum gratisimum, Ocimum bassilicum., Aedes<br />aegypti, daya proteksi, Jawa Barat<br />ABSTRACT<br />Potency of Ocimum spp. as repellent to Aedes aegypti<br />mosquito<br />The objective of the research is to evaluate the protection ability of<br />Ocimum spp. (gratisimum and bassilicum) against Aedes aegypti mosquito<br />(vector of Dengue Hemorrhagic Fever). Ocimum was evaluated in the<br />form of essential oil diluted with liquid paraffin at concentrations of 20%;<br />10%; 5% and 2,5%. Female mosquitos reared in the laboratory were<br />placed in the cages. Alternately, treated and untreated hand (control) were<br />inserted into the cage containing mosquitos. The number of mosquitos<br />perched on the hand were counted every hour, lasting for six hours. Result<br />showed that Ocimum was prospecting to be developed as a mosquito<br />repellent, although its repellency was still under the repellency of synthetic<br />repellent (DEET). The repellency of O. gratisimum was better than O.<br />bassilicum since O. gratisimum possessing variety of active ingredient<br />beside eugenol (37.35%), such as thymol (9.67%) and cyneol (21.14)<br />compared to O. bassilicum which is only possessing eugenol as much as<br />46%.<br />Key words : Selasih, Ocimum gratisimum, Ocimum bassilicum, Aedes<br />aegypti, protection ability, West Java