Pengaruh Aktifitas Fisik Aerobik Sesaat terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa pada Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan

Jurnal Segar ◽  
2017 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 35
Author(s):  
Novita Sari Harahap

PENGARUH AKTIFITAS FISIK AEROBIK SESAAT TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN   Novita Sari Harahap1   1Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Medan.     Abstrak.Aktifitas fisik memiliki peranan yang sangat penting dalam mengendalikan kadar gula dalam darah, dimana saat melakukan aktifitas fisik terjadi peningkatan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif sehingga secara langsung dapat menyebabkan penurunan glukosa darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh aktifitas aerobik sesaat  terhadap kadar glukosa darah puasa. Penelitian ini merupakan Kuasi-eksperimental dengan rancangan pre-post-test group design. Subjek penelitian sebanyak 10 orang diambil dengan menggunakan tehnik purposive sampling.  Kadar glukosa darah diukur sebelum dan setelah aktifitas fisik aerobik. Analisis data menggunakan uji t- berpasangan untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan setelah aktifitas fisik aerobik sesaat terhadap penurunan kadar glukosa darah puasa (82,5±11,58 vs 70,0±7,05; p=0,023). Kesimpulannya yaitu aktivitas fisik aerobik memiliki pengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah puasa. Kata Kunci : Aktifitas fisik aerobik, Glukosa darah

2017 ◽  
Vol 12 (1) ◽  
Author(s):  
Alok Irma Suryani ◽  
Jufri A.W ◽  
Dadi Setiadi

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran 5E terintegrasi pendekatan saintifik kemampuan literasi sains berdasarkan kategori daya nalar siswa yaitu nominal, fungsional, konseptual/prosedural dan multidimensional. Penelitian ini tergolong eksperimen semu dengan pola Pre-Test dan Post-Test Group Design. Populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas IX SMPN 1 Kuripan tahun ajaran 2016/2017. Sampel kelas dipilih dengan teknik Purposive Sampling sehingga didapatkan kelas IX-A sebagai kelas eksperimen dan kelas IX-B sebagai kelas kontrol, dengan sampel berjumlah 50 siswa. Instrumen yang digunakan yaitu tes kemampuan literasi sains berupa soal uraian. Data kemampuan literasi sains dianalisis secara kualitatif dan dikatagorikan menjadi 4 yaitu katagori nominal, fungsional, konseptual/prosedural dan multidiminsional. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains siswa yang menerapkan model pembelajaran 5E terintegrasi pendekatan saintifik berada pada 4 kategori  yaitu katagori nominal sebanyak  7,6%, fungsional sebanyak 26,9,  konceptual/prosedural sebanyak 53,8%  dan  multidiminsional  sebanyak 11,5% sedangkan pada kelas yang tidak menerapkan model pembelajaran 5E terintegrasi pendekatan saintifik berada pada 2  kategori yaitu katagori nominal sebanyak 70,8% dan katagori fungsional sebanyak 29,1%..Kata-kata Kunci: 5E, pendekatan saintifik, kemampuan literasi sains Abstract: The aim of this research is to know the effect of the 5E teaching model integrated scientific approach towards ability of science literacy based on category of nominal, functional, conceptual/procedural and multidimensional. This research is classified as quasi-experimental, with Pre-Test dan Post-Test Group Design. The population of this research were all the nine grade students of junior high school 1 Kuripan academic year 2016/2017. The class sample was taken by using purposive sampling in which IX-A became the experimental class and IX-B became the control class, with number of sample 50 students. The instruments that is used the data was ability of literacy science in form of essay. The date ability of literacy science was analyzed by using kualitative and  was category became 4 on on category of nominal, functional, conceptual/procedural and multidimensional. The result of research  showed the ability of literacy scince data showed that percentage of student implemetation  the 5E teaching model integrated scientific approach in the nominal 0f 7,6%, fungsional of 26,9%,  konceptual/prosedural of 53,8%  dan  multidiminsional  of ,5%, while the class not implemetation  the 5E teaching model integrated scientific approach in the nominal  category of 70,8% dan fungsional catagory of 29,1%.Keywords: 5E, scientific approach, ability of science literacy


2018 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 33
Author(s):  
Novita Sari Harahap ◽  
Urat Purnama Pahutar

Aktifitas fisik secara umum dapat mempengaruhi fungsi sistem di dalam tubuh salah satunya adalah sistem hematologi seperti leukosit, eritrosit dan trombosit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aktifitas fisik aerobik dan anaerobik terhadap jumlah leukosit pada mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan. Penelitian ini merupakan kuasi-eksperimental dengan rancangan pre-post-test group design. Subjek penelitian sebanyak 20 orang mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan, dengan menggunakan tehnik purposive sampling, dibagi 2 kelompok yaitu kelompok aktifitas fisik dan kelompok aktifitas anaerobik. Jumlah leukosit diukur sebelum dan setelah aktifitas fisik aerobik dan aktifitas anaerobik. Analisis data menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang bermakna sebelum dan setelah aktifitas fisik aerobik terhadap peningkatan jumlah leukosit (6,84±1,68 vs 11,01±2,84; p=0,000). Terdapat pengaruh yang bermakna sebelum dan setelah aktifitas fisik anaerobik terhadap peningkatan jumlah leukosit (7,54±1,67 vs 11,00±1,69; p=0,000). Tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara aktifitas aerobik dan aktifitas fisik anaerobik terhadap peningkatan jumlah leukosit (11,01±2,84 vs 11,00±1,69; p=0,999).  Kesimpulan bahwa aktifitas fisik aerobik dan aktifitas anaerobik ber pengaruh terhadap peningkatan jumlah leukosit, akan tetapi tidak terdapat perbedaan antara aktifitas aerobik dan aktifitas anaerobik terhadap peningkatan jumlah leukosit. Kata kunci : Leukosit, Aerobik, Anaerobik


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 95-103
Author(s):  
Ramaita Ramaita ◽  
Sri Burhani Putri

Kecemasan adalah kondisi yang sering ditemukan pada anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi. Hospitalisasi adalah suatu keadaan yang mengharuskan anak dirawat dirumah sakit untuk mendapatkan pengobatan. Hampir dalam setiap tahap perkembangan usia anak, kecemasan dan ketakutan akan penanganan medis masih menjadi masalah besar dalam pelayanan keperawatan. salah satu metode yang dapat digunakan untuk menurunkan kecemasan anak adalah terapi token ekonomi. Token ekonomi adalah terapi untuk mengubah perilaku dengan menggunakan pemberian reinforcement dan token. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi token ekonomi untuk mengurangi tingkat kecemasan anak prasekolah. Penelitian ini dilakukan di RSUP DR. M.Djamil Padang selama 2 bulan mulai dari tanggal 2 Juli s/d 4 September 2019. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design dengan pendekatan pre-post test group design with control group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dimana 68 responden dibagi kedalam kelompok intervensi (n=34) dan kelompok kontrol (n=34). Analisis menggunakan uji Independent Sample T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat kecemasan anak prasekolah sebelum dan sesudah penerapan token ekonomi pada kelompok intervensi dibanding dengan kelompok kontrol dengan p value = 0.000. Terapi token ekonomi mempunyai pengaruh positif untuk menurunkan tingkat kecemasan pada anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi. Penerapan token ekonomi ini direkomendasikan untuk mengatasi kecemasan pada anak usia prasekolah pada pelayanan kesehatan dirumah sakit dan komunitas.


2018 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 131-140
Author(s):  
Hirdes Harlan Yuanto ◽  
Abu Bakar ◽  
Puji Astuti

Ankle Brachial Index (ABI) merupakan salah satu pemeriksaan dini pada untuk mengetahui insufisiensi arteri sebagai salah satu komplikasi dari diabetes mellitus. Dimana insufisiensi arteri merupakan keadaan pembuluh darah yang berkurang aliran darah yang berakibat iskemia jaringan. Selain itu pada pasien dengan diabetes mellitus juga dapat timbul permasalahan stress sebagai dampak dari penyakit menahun yang dialami. Salah satu metode penatalaksanaan kedua kondisi diatas adalah kombinasi senam kaki diabetic dengan aroma terapi. Penelitian ini bertujuan menganalis pengaruh kombinasi senam kaki dan aromaterapi terhadap ankle brachial index dan tingkat stres pada penderita diabetes mellitus. Penelitian ini menggunakan desain pre and post test group design with control group. Populasi penelitian ini pasien di wilayah kerja Puskesmas Jajag . Tehnik sampling purposive sampling dengan besar sampel 32 orang. Alat pengumpulan data kuesioner dan observasi, dianalisa dengan uji wilcoxon. Keputusan diambil dengan membandingkan nilai probabilitas p value < 0.05. Hasil penelitian menunjukkan uji Wilcoxon ada pengaruh senam kaki dan aromaterapi terhadap nilai ABI dengan p value 0.004 dan ada pengaruh senam kaki dan aromaterapi terhadap tingkat stress dengan p value 0.001. Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien DM untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian  kaki.  Senam   kaki dapat memperbaiki sirkulasi darah dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Sementara itu Aroma terapi dengan menggunakan minyak essensial yang dinilai dapat membantu mengurangi bahkan mengatasi gangguan psikologis dan gangguan rasa nyaman seperti cemas, stress, depresi, dan sebagainya Untuk meningkatkan nilai abi maka diharapkan pasien untuk rutin melakukan senam kaki diabetic. Sementara itu untuk meningkatkan relaksasi dan menurunkan tingkat stress, pasien diabetes mellitus dapat melakukan aktifitas aroma terapi. Kata kunci: ABI, tingkat stress, DM


Author(s):  
Sylvia Rahayu Febrianti

This study aims to show the effect of cooperative models with interactive image media on the mastery of a standard single-handed empty hand. The research method is an experiment with a pre-test and post-test group. The population in this study are class IV and V students of SDN 053 Cisitu, Bandung, total of 302 people. The sample of this study are 80 people with purposive sampling technique. Analysing data through descriptive statistic, normality test, homogeneity test and hypothesis test using SPSS version 25 software for Windows. The results of this study shows that cooperative model with passive image media gives an effect on mastery of single bare handed skill. AbstrakStudi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model kooperatif dengan media gambar hidup terhadap penguasaan jurus tunggal baku tangan kosong. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen dengan desain penelitian pre-test post-test group design. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IV dan V SDN 053 Cisitu Kota Bandung berjumlah 302 orang. Sampel penelitian ini berjumlah 80 orang dengan teknik pengambilan purposive sampling. Analisis data yaitu statistik deskriptif, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan bantuan software SPSS versi 25 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model kooperatif dengan media gambar diam memberikan pengaruh terhadap penguasaan jurus tunggal baku tangan kosong. 


2021 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 1-9
Author(s):  
Pandeirot Nancye ◽  
Sagita Dwi Lyla

Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. Harga diri rendah sering juga terjadi pada klien yang menderita penyakit terminal seperti gagal ginjal kronik yang sedang menjalani hemodialisa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan meningkatkan harga diri klien yang menderita penyakit gagal ginjal kronik yang sedang menjalani hemodialisa adalah dengan memberikan komunikasi yang terapeutik. Dengan komunikasi yang terapeutik klien dapat meningkatkan hubungan interpersonal dengan klien sehingga akan tercipta suasana yang kondusif karena klien merasa dihargai, mendapat kepercayaan yang akhirnya klien dapat mengungkapkan perasaan dan harapan-harapannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian komunikasi terapeutik terhadap harga diri pasien yang dilakukan hemodialisa di ruang hemodialisa Rumah Sakit William Booth Surabaya. Desain penelitian pre eksperimental, pre test and post test group design. Tempat penelitian di ruang Hemodialisa Rumah Sakit William Booth Surabaya. Sampel penelitian berjumlah 28 pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani Hemodialisa dengan tehnik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil menunjukkan ada pengaruh pemberian komunikasi terapeutik terhadap harga diri pasien yang dilakukan hemodialisa (p value < 0,05). Peneliti menyarankan hendaknya perawat menerapan dan melakukan pendekatan secara psikologis melalui komunikasi terapeutik sehingga dapat mengurangi angka pasien yang mengalami harga diri rendah pasien yang menjalani hemodialis serta menyarankan Rumah Sakit William Booth Surabaya mengadakan pelatihan mengenai komunikasi terapeutik pada perawat di Ruang Hemodialisa.


2020 ◽  
Vol 15 (4) ◽  
pp. 416
Author(s):  
M Januardi Rahmatullah ◽  
I Putu Artayasa ◽  
Ahmad Raksun

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar IPA antara peserta didik yang belajar menggunakan model pembelajaran Predict Observe Explain (POE) dan Student Team Achievement Division (STAD). Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment). Desain penelitian yang digunakan yaitu Pre-test Post-test Group Design. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh kelas VII SMPN 3 Mataram tahun ajaran 2019/2020 yang terdiri dari tujuh kelas dengan jumlah peserta didik secara keseluruhan yaitu 235 orang. Sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling sehingga terpilih kelas VII 4 sebagai kelas eksperimen I dan VII 5 sebagai kelas eksperimen II.  Instrumen yang digunakan yaitu tes pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar dan tes isian untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis peserta didik. Data dianalisis dengan menggunakan uji t. Hasil uji t pada kemampuan berpikir kritis  diperoleh nilai t hitung < t tabel yaitu 0,396 < 1,998, dan pada uji t hasil belajar diperoleh nilai t hitung < t tabel  yaitu 1,587 < 1,998. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar IPA antara peserta didik yang belajar menggunakan model pembelajaran Predict Observe Explain (POE) dan Student Team Achievement Division (STAD)


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Ahmad Farham Majid ◽  
Ismail Ismail ◽  
Mardhiah Mardhiah ◽  
Fitriani Nur

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan metode silih tanya berbantuan kartu model dan metode make a match. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian non equivalent pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 4 Sungguminasa Kab. Gowa berjumlah 351 siswa dan total sampel berjumlah 64 siswa dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang terdiri dari pretest dan posttest dan non tes berupa lembar observasi. Berdasarkan hasil analisis data nilai siswa menggunakan statistik deskriptif rata-rata nilai kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar menggunakan metode silih tanya berbantuan kartu model adalah 86,84 dengan kategori sedang dan yang diajar menggunakan metode make a match adalah 77,78 dengan kategori sedang. Berdasarkan analisis statistik inferensial bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan metode silih tanya berbantuan kartu model dengan yang menggunakan metode make a match pada kelas VII SMPN 4 Sungguminasa Kab. Gowa. AbstractThis study aims to determine the mathematical communication ability of students who use card-assisted questions method and make a match method. This type of research is a quasi-experimental research with nonequivalent pretest-posttest control group design. The population in this study were all VII grade students of SMPN 4 Sungguminasa, Gowa Regency with 351 students and a total sample of 64 students with purposive sampling techniques. The instrument used in this study was a test consisting of pre-test and post-test and non-test that is observation sheet. Based on the data analysis results that average the value of students’ mathematical communication skills who were taught using the card-assisted questions was 86.84 in the medium category and those who taught using make a match method were 77.78 in the medium category. The results of inferential statistical analysis that there is a significant difference between the mathematical communication abilities of students who use card-assisted questions and using the make a match method in class VII of SMPN 4 Sungguminasa, Gowa Regency.


2021 ◽  
Vol 2 (6) ◽  
pp. 1167-1175
Author(s):  
Sholiha Nurwulan

Dalam proses belajar mengajar sangat penting untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami suatu materi yang diajarkan, salah satu cara mengetahuinya adalah dengan mengadakan evaluasi yaitu tes formatif. Akan tetapi guru masih banyak yang mengabaikan evaluasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian tes formatif berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII MTs Qur’aniyah Batu Kuta  pada materi faktorisasi suku aljabar. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII. Oleh karena itu, jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitafif dengan metode penelitian eksperimen dengan teknik pengambilan sampel diambil dengan menggunkan teknik purposive sampling yaitu dengan melihat nilai  awal  (pre-test) siswa.  Nilai  rata-rata  tertinggi  dari  pre-test  peneliti  jadikan sebagai  kelas  kontrol  yaitu  kelas  A  dan  kelas  yang  mendapatkan nilai  rata-rata terendah peneliti jadikan sebagai kelas eksperimen yaitu kelas VIII C. Penelitian ini menggunakan pretest-posttest control-group design. Berdasarkan  uji   normalitas  dengan  menggunakan  chi   kuadrat (X^2 ) maka didapatkan X_hitung^2untuk data post-test pada kelas eksperimen 3,95 dan kelas kontrol 5,58 lebih kecil dari X_tabel^2 yaitu 11,07, maka data terdistribusi normal. Sedangkan untuk uji homogenitas menggunakan uji fisher maka diperoleh Fhitung 1,07 lebih kecil dari Ftabel  2,08 oleh karena itu data homogen. Adapun hasil penelitian adalah antara pemberian  tes  formatif  dengan  hasil  belajar  matematika  materi  faktorisasi  suku aljabar pada kelas VIII terdapat pengaruh yang signifikan dengan hasil perhitungan thitung  1,90 > ttabel  1.68 dengan tingkat signifikan 5%. Maka Ho  di tolak artinya ada pengaruh pemberian tes formatif terhadap hasil belajar matematika pada materi faktorisasi suku aljabar. Hal ini menunjukkan, dengan diterapkannya evaluasi pada setiap akhir pembelajaran (tes formatif) maka akan memiliki pengaruh terhadap hasil  belajar matematika siswa kelas VIII MTs Qur’aniyah Batu Kuta-Narmada khususnya pada materi faktorisasi suku aljabar.


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 51
Author(s):  
Fiki Wijayanti ◽  
Natalia Devi Oktarina

ABSTRAK Imunisasi merupakan salah satu cara memberikan kekebalan tubuh pada anak untuk mencegah penyakit. Pemberian imunisasi melalui suntikan dapat menimbulkan efek secara langsung yaitu rasa nyeri pada anak. Nyeri yang disebabkan oleh suntikan imunisasi jika tidak dikelola akan mengakibatkan dampak negatif pada aspek emosional pada anak seperti menangis dan ketakutan. Salah satu intervensi yang dapat dikembangkan dalam menerapkan perawatan atraumatik saat pemberian imunisasi pada anak adalah terapi dekapan ibu. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas terapi dekapan ibu terhadap nyeri pada bayi yang dilakukan imunisasi di Puskesmas Lerep. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Preeksperimen design dengan rancangan pretest-post test control group design. Metode Pengambilan sampling menggunakan Purposive sampling dengan jumlah sampel pada kelompok kontrol sejumlah 30 bayi dan kelompok intervensi 30 bayi. Dalam penelitian ini ada 2 variabel yang diukur yaitu variabel Nyeri dan pemberian terapi dekapan ibu. Variabel nyeri diukur menggunakan instrument FLACC Pain Assessment Tools. Sedangkan variabel terapi dekapan ibu diukur dengan melakukan observasi saat pemberian imunisai. Uji statistik yang digunakan adalah dengan  t test-independent. Hasil yang didapatkan adalah  p value 0,0001. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ada perbedaan selisih rata-rata nyeri pada kelompok intervensi dan kontrol (p<0,05). Diharapakan Tenaga Kesehatan di Puskesmas menerapkan tindakan atraumatic care pada bayi yang akan dilakukan imunisasi dengan cara mengikutsertakan ibu dalam kegiatan imunisasi yaitu dengan dekapan ibu. Kata Kunci : Nyeri, Bayi, imunisasi dan dekapan ibu


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document