PENAMPILAN BEBERAPA KLON KAPUK SEBAGAI TANAMAN LORONG DENGAN TANAMAN SELA UBI KAYU
<p>ABSTRAK<br />Peningkatan produktivitas kapuk berdampak positif pada pening-<br />katan pendapatan petani dan nilai ekspor. Usaha peningkatan produktivitas<br />tanaman kapuk antara lain dapat dilakukan dengan perbaikan potensi<br />genetik tanaman. Usaha peningkatan pendapatan petani kapuk selain<br />dengan peningkatan produktivitas tanaman dapat juga dilakukan dengan<br />pemanfaatan lahan yang ada di bawahnya. Penelitian ini bertujuan untuk<br />memperoleh klon-klon kapuk yang sesuai sebagai tanaman lorong dengan<br />tanaman sela ubi kayu pada saat tanaman kapuknya masih muda.<br />Penelitian dilakukan di KP Ngemplak, Pati mulai bulan Januari 2002 -<br />Desember 2002. Kapuk ditanam pada bulan Januari 1998. Perlakuan<br />terdiri dari 12 klon harapan kapuk berumur 4 tahun yang di bawahnya<br />ditanami tanaman sela ubi kayu. Penelitian disusun dalam rancangan acak<br />kelompok dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari<br />12 klon harapan kapuk sampai umur 4 tahun yang ditanam dengan<br />tanaman sela ubi kayu terdapat satu klon harapan kapuk yang sesuai yaitu<br />E 22. Klon E 22 yang ditanam bersama dengan tanaman sela ubi kayu<br />memberikan pendapatan tertinggi sebesar Rp 2.999.010 dengan hasil<br />gelondong 1.143,8 kg per ha dan hasil ubi kayu sebesar 13.896 kg per ha.<br />Kata kunci : Kapuk, Ceiba petandra, tanaman lorong, hasil, ubi kayu,<br />tanaman sela, Jawa Tengah</p><p><br />ABSTRACT<br />Performance of kapok clones as alley crops with cassava<br />as their cash crops<br />Increasing of kapok productivity gives positive impact to farmer’s<br />income and foreign exchange. One of the efforts to increase kapok<br />productivity is by genetic potential improvement. Beside increasing the<br />productivity, farmer’s income could be increased by utilization of land<br />under kapok trees with cash crops. The objective of this research was to<br />find out kapok clones having high yield and suitable as alley crops<br />intercropped with cassava. The activity was conducted at Ngemplak<br />Experimental Garden, Pati from January 2002 to December 2002. Kapok<br />clones were planted on January 1998. This research was arranged in<br />randomized block design with 3 replications. Twelve kapok clones which<br />were 4 years old were tested as alley crops with cassava as cash crops. The<br />results showed that clone E22 was suitable as alley crop with cassava as<br />cash crops. The yield of the clone was 1,143.8 kg pods per ha and cassava<br />production was 13,896 kg/ha. The combinations of clone E22 as alley crop<br />with cassava as cash crops gave income to the farmers Rp. 2,999,010 per<br />ha.<br />Key words: Kapok, Ceiba petandra, alley crop, yield, cassava, cash crop,<br />Central Java</p>