IDENTIFIKASI KADAR ASAM LEMAK BEBAS PADA BERBAGAI JENISMINYAK GORENG NABATILusi Marlina1, Imam Ramdan21,2 Teknik Kimia – Politeknik TEDC BandungEmail : [email protected] minyak goreng untuk mengolah makanan sangat banyak dipergunakan oleh masyarakat.Minyak goreng berasal dari bahan baku seperti: kelapa, kelapa sawit, jagung, kedelai, buah zaitun, dan lainlain. Kandungan utama dari minyak goreng secara umum adalah asam lemak yang terdiri dari asam lemakjenuh (saturated fatty acids) misalnya: asam plamitat, asam stearat, dan asam lemak tak jenuh (unsaturatedfatty acids) misalnya: asam oleat (Omega 9) dan asam linoleat (Omega 6). Asam lemak bebas merupakanasam lemak yang tidak terikat sebagai trigliserida yang dapat terbentuk karena adanya reaksi hidrolisis didalam minyak. Asam lemak yang berlebihan di dalam tubuh dapat memicu terjadinya kanker karena bersifatkarsinogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kadar asam lemak bebas pada minyak gorengnabati, dengan menggunakan metode titrasi asam basa. Titrasi asam basa yaitu suatu analisis kuantitatifuntuk menetapkan kadar senyawa-senyawa yang bersifat asam, dengan menggunakan larutan basa sebagaistandar. Analisis fisika meliputi warna, aroma dan massa jenis, sedangkan analisa kimia berdasarkan kadarasam lemak bebas. Hasil dari penelitian diperoleh : kadar asam lemak bebas dari berbagai sampel minyaknabati yang terdiri dari: minyak jagung sebesar 0,22%, minyak sawit sebesar 0,16%, VCO sebesar 0,25%dan minyak zaitun sebesar 0,21%, sedangkan untuk massa jenis minyak yaitu: minyak jagung sebesar1,01gr/ml, minyak sawit sebesar 1,04gr/ml, VCO sebesar 0,97gr/ml, dan minyak zaitun sebesar 0,90gr/ml.Secara umum dapat disimpulkan bahwa minyak goreng nabati yang diteliti tidak melebihi standar SNI 3741-1995 yang ditetapkan sebesar 0,30%.Kata kunci: minyak goreng nabati, asam lemak bebas, hidrolisis, titrasi asam basa.AbstractThe use of cooking oil to proceed food is very common in daily cooking. Vegetable Cooking oil is made ofsubstance like: coconut, pal oil, corn, soybean, sunflower seeds, and others. The prominent content ofcooking oil commonly is fatty acid which consists of saturated fatty acids, as: plamitat acid, stearat acid; andunsaturated fatty acids as: oleat acid (Omega 9) and linoleat acid (Omega 6). Free fatty acid is untied fattyacid as triglyceride that can be formed as a result of hydrolysis reaction in cooking oil. The abundant fattyacid in body can cause cancer because it is carcinogenic. The purpose of the research is to identify free fattyacid levels in vegetable cooking oil, by using alkalimeter method. Alkalimeter is a quantitative analysis todetermine level of acid compounds, using standard alkali solution. Physical analysis includes, smell andweight, meanwhile chemical analysis based on free fatty acid levels. The result of the research is: free fattyacid levels of various vegetable cooking oil samples those are: corn oil about 0,22%, palm fruit oil about0,16%, VCO about 0,25%, and olive oil about 00,21%, whereas for the weights, those are: corn oil about0,01gr/ml, palm fruit oil about 0,04gr/ml, VCO about 0,97gr/ml, and olive oil about 0,90gr/ml. It can generallybe concluded that examined vegetable cooking oil still meet the standard of SNI 3741-1995 that is 0,30%.Keyword: vegetable cooking oil, saturated fatty acid, hydrolysis, alkalimeter.