PENGUJIAN KONSORSIUM BAKTERI ANTAGONIS UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT BERCAK DAUN CERCOSPORA DAN VIRUS KUNING PADA TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annum L.) DI KECAMATAN DAMPIT KABUPATEN MALANG
Penyakit virus kuning dan bercak daun Cercospora merupakan dua penyakit penting yang menjadi kendala dalam budidaya cabai merah besar. Penelitian ini bertujuan untuk menguji konsorsium bakteri antagonis Pseudomonas aeruginosa dan Bacillus cereus dalam mengendalikan penyakit virus kuning dan bercak daun Cercospora pada cabai merah besar serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman cabai merah besar sendiri. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2020 - Desember 2020 di lahan tumpangsari bawang merah dan cabai, Desa Ubalan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Persiapan penelitian meliputi survei lokasi, persiapan alat dan bahan, pengacakan perlakuan, dan penentuan tanaman sampel. Pelaksanaan penelitian meliputi pengaplikasian larutan isolat bakteri antagonis di lapang, pengamatan mingguan, dan pengolahan data. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Data dianalisis menggunakan sidik ragam ANOVA dan uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada taraf 5% menggunakan software DSAASTAT. Konsorsium P7 (Pseudomonas aeruginosa + Bacillus cereus 13) lebih efektif dalam menekan penyakit virus kuning, sedangkan perlakuan konsorsium P8 (Bacillus cereus 12 + Bacillus cereus 13) lebih efektif dalam menekan penyakit bercak daun Cercospora. Perlakuan konsorsium tidak memberikan pengaruh terhadap tinggi dan jumlah daun. Namun, konsorsium P7 mampu meningkatkan bobot tanaman cabai meskipun secara statistik tidak berbeda dengan perlakuan lainnya.