Penyakit Demam Berdarah Dengue Secara Temporal dan Hubungannya dengan Faktor Iklim di Kota Pekanbaru Tahun 2015-2018
<p><em><span lang="EN-ID">Pekanbaru City is a DHF endemic area and there are always fatalities every year. Cases of dengue fever in Pekanbaru City continue to increase and even in 2011 was once determined as an extraordinary event. Many factors cause an increase in dengue cases, including mosquitoes as vectors, environmental factors, and climate elements that can be viewed from a temporal aspect. This study aims to determine the DHF temporally and its relationship with climatic conditions including temperature, wind speed, humidity, and rainfall in Pekanbaru City in 2015-2018. This study uses an ecological study design with Times Series Study type that examines the relationship between climate elements and the incidence of dengue fever. This research was conducted in Pekanbaru City in May - July 2019. The population in this study were all DHF sufferers in Pekanbaru City and recorded in the DHF register of Pekanbaru City Health Office 2015-2018. The entire population was sampled in this study. This research was analyzed using correlation and regression tests. The results were obtained temporally, the highest DHF cases in Pekanbaru City in 2015 - 2018 occurred in April 2016 with 178 cases and March 2016 with 177 cases and the lowest occurred in December 2016 with 4 cases. The highest incidence of DHF cases occurred in March of 88 cases and the lowest occurred in October of 18 cases. There is a significant relationship between wind speed and DHF events. While the variables of temperature, humidity and rainfall did not get a significant relationship with the incidence of DHF</span></em></p><p><em><br /></em></p><p><em><em>Kota Pekanbaru merupakan daerah endemis DBD dan selalu ditemukan korban jiwa setiap tahunnya. Kasus DBD di Kota Pekanbaru terus meningkat dan bahkan pada tahun 2011 pernah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan kasus DBD, antara lain nyamuk sebagai vektor, faktor lingkungan, dan unsur iklim yang dapat ditinjau dari aspek temporal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyakit DBD secara temporal dan hubungannya dengan keadaan iklim yang meliputi suhu, kecepatan angin, kelembaban udara, dan curah hujandi Kota Pekanbaru Tahun 2015-2018. Penelitian ini menggunakan rancangan studi ekologi dengan jenis Times Series Study yang mengkaji hubungan antara unsur iklim dengan kejadian penyakit DBD.Penelitian ini dilakukan di Kota Pekanbaru pada bulan Mei - Juli tahun 2019. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita penyakit DBD yang berada di Kota Pekanbaru dan tercatat dalam register DBD Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru tahun 2015-2018. Seluruh populasi dijadikan sampel dalam penelitian ini. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji korelasi dan regresi. Hasil penelitian didapatkan secara temporal, kasus DBD tertinggi di Kota Pekanbaru tahun 2015 – 2018 terjadi pada Bulan April tahun 2016 sebesar 178 kasus dan Bulan Maret tahun 2016 sebesar 177 kasus dan yang terendah terjadi pada Bulan Desember tahun 2016 sebesar 4 kasus. Rata-rata kejadian kasus DBD tertinggi terjadi pada Bulan Maret sebesar 88 kasus dan yang terendah terjadi pada Bulan Oktober sebesar 18 kasus.Terdapat hubungan yang signifikan antara kecepatan angin dengan kejadian DBD. Sedangkan variable suhu, kelembaban udara dan curah hujan tidak didapatkan hubungan yang signifikan dengan kejadian DBD</em></em></p>