scholarly journals PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

2019 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
Author(s):  
Frikson Jony Purba

Akibat dari rendahnya hasil belajar siswa maka peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan metode pemberi tugas kepada siswa. Tujuan penelitian ini untuk melihat adanya pengaruh metode pemberian tugas yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. Sampel penelitian ini sebanyak 2 kelas yang masing-masing terdiri dari 50 orang siswa yaitu kelas IV A dan IV B SD Nasrani 5 Medan Tahun Pelajaran 2018/2019. Sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling. Jenis Penelitian ini adalah adalah quasi experiment dengan instrumen 3 soal yang diujikan sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Penelitian ini menggunakan rancangan  non equivalent pre test-post test design. Hasil nilai rata-rata untuk mengetahui nilai rata-rata, simpangan baku, uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t. Dari analisis data penelitian menunjukkan bahwa Pemberian Tugas (87,50) secara nyata memberi efek peningkatan hasil belajar siswa lebih baik daripada menggunakan konvensional (60,83), uji independen antara dua faktor untuk data hasil siswa diperoleh Nilai  lebih besar dari  sehingga  ditolak dan  diterima yang artinya ada pengaruh yang signifikan Pemberian tugas terhadap hasil belajar di SD Nasrani 5 Medan Tahun Pelajaran 2017/2018. Kata Kunci: hasil belajar, pengaruh pemberian tugas, konvensional

2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 105-109
Author(s):  
Nikmah Jalilah Ritonga ◽  
Hani Amaliah Majidah ◽  
Riris Sitorus ◽  
Diah Evawanna Anuhgera ◽  
Kardina Hayati ◽  
...  

Durasi lama menyusui bayi berbeda-beda sesuai dengan pola hisap bayi. Jika kegiatan menyusui berlangsung terlalu lama (lebih dari setengah jam) atau terlalu pendek (kurang dari 4 menit), hal ini menunjukkan kemungkinan adanya masalah pada perlekatan antara bayi dan puting susu ibu. Frekuensi menyusu pada bayi akan sangat mempengaruhi fisik dan emosional bayi yang mana dengan frekuensi dan durasi menyusu akan meningkatkan kondisi yang tenang kepada bayi dan berat badan bayi akan bertambah. Upaya untuk menawarkan meningkatkan kondisi yang tenang dan berat badan bayi salah satunya yaitu pijat bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap durasi menyusu pada bayi. Rancangan pada penelitian yaitu Quasi-Experiment dengan desain one grup pre dan post test design. Pengambilan sampel ini dengan teknik purposive sampling. Jumlah sampel 10 responden. Dari hasil analisis uji bivariat menggunakan uji paired simple t Test, didapatkan nilai yang signifikan yaitu (p value: 0.000), sehingga p<0.005, dapat disimpulkan terdapat pengaruh pijat bayi terhadap durasi menyusu pada bayi. Oleh karena itu, diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk mengaplikasikan pijat bayi ini sebagai metode untuk meningkatkan durasi menyusui.


Author(s):  
Lisna Nuryanti

Salah satu upaya yang dilakukan oleh lansia untuk meningkatkan kesejahteraannya adalah dengan memenuhi kebutuhan dasarnya. Salah satu kebutuhan dasar tersebut adalah kebutuhan tidur dan istirahat. Akan tetapi, sekitar 60% lansia mengalami insomnia atau gangguan tidur. Insomnia pada lansia dapat diatasi dengan cara non farmakologi yang salah satunya adalah dengan latihan relaksasi otot progresif. Relaksasi progresif adalah relaksasi fisik sistematis dari kepala kemudian turun ke kaki disertai dengan sugesti dan visualisasi yang bertujuan untuk memperdalam kondisi rileks dan digunakan untuk mengatasi gangguan tidur. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa pengaruh relaksasi otot progresif terhadap insomnia pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Dharma Bekasi  Tahun 2016. Metode penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan pendekatan one group pre-post test design without control, dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 33 orang. Data dianalisis menggunakan uji statistik dengan menggunakan uji Paired Samples T-Test. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji Paired Samples T-Test pada tingkat kemaknaan 95% (16,142=2,03951;0,000=0,05). Ada pengaruh relaksasi otot progresif terhadap insomnia pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Dharma Bekasi.


2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
Author(s):  
Culia Rahayu ◽  
Salikun Salikun

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas rebusan daun sirih merah (piper betle crocatum) dan rebusan daun sirih hijau (piper betle linn) terhadap puberty gingivitis kelas VIII SMPN MTs Nurul Falah Kawalu Kota Tasikmalaya. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan rancangan two group pre and post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah murid kelas VIII MTs Nurul Falah Kawalu Kota Tasikmalaya. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri sebanyak 40 orang. Teknik pengumpulan data untuk variabel Rebusan daun sirih merah  Dan rebusan aun sirih hijau menggunakan dafttar ceklis sedangkan variabel terikat Puberty Gingivitis dengan cara Probbing.


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 140
Author(s):  
Lina Indrawati

Salah satu upaya yang dilakukan oleh lansia untuk meningkatkan kesejahteraannya adalah dengan memenuhi kebutuhan dasarnya. Salah satu kebutuhan dasar tersebut adalah kebutuhan tidur dan istirahat. Akan tetapi, sekitar 60% lansia mengalami insomnia atau gangguan tidur. Insomnia pada lansia dapat diatasi dengan cara non farmakologi yang salah satunya adalah dengan latihan relaksasi otot progresif. Relaksasi progresif adalah relaksasi fisik sistematis dari kepala kemudian turun ke kaki disertai dengan sugesti dan visualisasi yang bertujuan untuk memperdalam kondisi rileks dan digunakan untuk mengatasi gangguan tidur. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa pengaruh relaksasi otot progresif terhadap insomnia pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Dharma Bekasi  Tahun 2014. Metode penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan pendekatan one group pre-post test design without control, dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 33 orang. Data dianalisis menggunakan uji statistik dengan menggunakan uji Paired Samples T-Test. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji Paired Samples T-Test pada tingkat kemaknaan 95% (16,142=2,03951;0,000=0,05). Ada pengaruh relaksasi otot progresif terhadap insomnia pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Dharma Bekasi.;  


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 35
Author(s):  
Eny Purwati ◽  
Machmudah Machmudah ◽  
Nikmatul Khayati

Nyeri dapat diatasi dengan penatalaksanaan non farmakologis. yaitu terapi musik, teknik pernafasan, aromaterapi, audionalgesia, akupuntur, transcutaneus electric nerve stimulations (TENS),  kompres dengan suhu dingin panas, sentuhan  pijatan, murrotal dan  hipnotis. Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan terapi musik mozart dan murottal Al-Qur’an terhadap intensitas nyeri post sectio caesarea. Jenis penelitian quasi experiment. Desain penelitian pre and post test design. Populasi penelitian ibu sectio caesariea sebanyak 135 kasus. Sampel dibagi menjadi kelompok Terapi Musik Mozart sebanyak 15 orang dan kelompok Murottal Al-Qur’an sebanyak 15 orang. Teknik pengambilan adalah purposive sampling. Uji statistik yang digunakan uji wilcoxon dan mann whitney. Hasil penelitian didapatkan nyeri post sectio caesarea sebelum terapi musik mozart rata-rata  7,47. Nyeri post sectio caesarea sesudah terapi musik mozart adalah 5,13. Nyeri post sectio caesarea sebelum terapi murottal Al-Qur’an rata-rata 6,60. Nyeri post sectio caesarea sesudah terapi murottal Al-Qur’an rata-rata 3,27. Ada perbedaan nyeri post sectio caesarea sebelum dan sesudah terapi musik Mozart (P-value=0,000). Ada perbedaan nyeri post sectio caesarea sebelum dan sesudah terapi murottal Al-Qur’an (P-value=0,000). Ada perbedaan terapi musik mozart dan murottal Al-Qur’an terhadap intensitas nyeri post sectio caesarea (P-value=0,000). Terapi murotal Al Quran lebih efektif mengurangi nyeri karena Murottal Al-Qur’an dapat menurunkan hormon-hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak. Murottal Al-Qur’an dapat dijadikan SPO di RS Roemani Muhammadiyah Semarang sebagai alternatif untuk mengurangi intensitas nyeri post sectio caesarea. 


2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 69
Author(s):  
Mutiara Dewi Listiyanawati ◽  
Noriyanto Noriyanto

Latar Belakang: Operasi bedah seksio sesarea mempunyai risiko mengganggu intregritas atau keutuhan tubuh bahkan dapat merupakan ancaman kehidupan pasien. Pasien post operasi seksio sesarea dapat mengalami hipotermi yang disebabkan oleh suhu yang rendah di kamar operasi, luka yang terbuka dan aktifitas otot yang menurun akibat efek anestesi spinal, sehingga dapat memperlama proses penyembuhan luka operasi. Salah satu penatalaksanaan untuk menangani kasus hipotermi di ruang pemulihan adalah dengan penggunaan selimut kain atau selimut elektrik, namun penggunaan selimut tersebut di RSUD Dr Tjitrowardojo Purworejo belum dijadikan standar prosedur operasional.Tujuan: mengetahui efektifitas penggunaan selimut elektrik terhadap peningkatan suhu tubuh pasien post operasi seksio sesarea yang mengalami hipotermia di ruang pemulihan RSUD Dr. Tjitrowardojo PurworejoMetode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment research dengan desain two-group pre-post test design. Pengambilan sampel dilakukan di ruang pemulihan RSUD Dr Tjitrowardojo Purworejo. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 36 orang dibagi menjadi 2 kelompok dimana 18 orang diberikan intervensi penggunaan selimut elektrik dan 18 intervensi selimut kain. Uji statistik data menggunakan uji Independent Sample t Test.Hasil: Hasil penelitian diperoleh rata-rata peningkatan suhu tubuh sebelum dan sesudah penggunaan selimut elektrik sebesar 1,544oC dan rata-rata peningkatan suhu tubuh sebelum dan sesudah penggunaan selimut kain sebesar 0,856oC dengan p-value 0,001 (<0,05)Kesimpulan: penggunaan selimut elektrik lebih efektif terhadap peningkatan suhu tubuh pasien post seksio sesarea yang mengalami hipotermi ringan dibandingkan dengan penggunaan selimut kain.


2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 11-17
Author(s):  
Dewi Lailatul Badriah ◽  
Nur Wulan ◽  
Ajijah Yulianti

Angka kejadian hipertensi akan terus meningkat tajam dan diprediksi pada tahun 2025 sekitar 1,5 miliar orang akan hidup dengan hipertensi. Hipertensi memerlukan penanganan secara kontinu. Sebagai pengobatan non-farmakologi yaitu pisang emas (Musa acuminata) mengandung kalium tinggi dapat membantu menurunkan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi pisang emas terhadap penurunan tekanan darah pada klien hipertensi ringan. Jenis penelitian adalah Quasi Experiment dengan pre-post test design without control. Teknik sampel purposive sampling dengan 10 responden. Instrumen berupa sphygmomanometer air raksa dan stetoskop pengukuran tekanan darah. Uji statistik menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan rata-rata 21 mmHg dan 20 mmHg secara berurutan. Nilai statistik diperoleh 0,005 sistolik dan 0,005 diastolik, karena nilai ρ < α = 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Terdapat pengaruh konsumsi pisang emas terhadap penurunan tekanan darah pada klien hipertensi ringan. Disarankan pada klien hipertensi ringan untuk mengkonsumsi pisang emas sebagai alternatif pengobatan alami dalam mengontrol tekanan darah.


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Supriyadi . ◽  
Nurul Makiyah ◽  
Novita Kurnia Sari

<p><em>Buerger Allen Exercise</em> mampu meningkatkan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif sehingga glukosa dalam darah dapat menurun, dapat membantu mencegah terjadinya penyakit arteri perifer, serta meningkatkan aliran darah ke arteri dan berefek positif pada metabolisme glukosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai <em>ankle brachial index</em>pada penderita diabetes melitus tipe 2setelah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>. Jenis penelitian ini adalah <em>quasy-experiment </em>dengan<em> pre-post test design with control group</em><em>.</em> Jumlah sampel 60 penderita diabetes melitus tipe 2 dengan <em>purposive sampling</em>, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Responden kelompok perlakuan diberikan intervensi <em>Buerger Allen exercise</em> sebanyak 12 kali  selama 15 hari.Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Kecamatan Nganjuk.Data hasilpengukuran nilai <em>ankle brachial index</em>berupa ratio dan diuji statistik dengan <em>Paired Samples Test</em>. Didapatkan <em>p value</em> 0.001 untuk kelompok perlakuan (<em>p value</em>&lt; 0.05) yang menunjukkan bahwa adanya perubahan bermakna secara statistik nilai <em>ankle brachial index</em> sesudah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>. Dapat disimpulkan bahwa nilai <em>ankle brachial index</em>pada penderita diabetes melitus tipe 2 meningkat sesudah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>.</p><p> </p><p> <strong>Kata kunci :penderita diabetes melitus tipe2, <em>Buerger Allen Exercise, Ankle brachial index</em></strong></p><p> </p>


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 164-170
Author(s):  
Dewi Nurlaela Sari ◽  
Aay Rumhaeni

ABSTRAK Sectio caesarea merupakan tindakan alternatif dalam proses persalinan untuk menyelamatkan ibu dan janin. Ibu Bersalin dengan operasi sectio caesarea dilakukan pembedahan pada dinding abdomen dan dinding rahim. Dampak yang paling sering muncul dirasakan oleh postpartum dengan post operasi sectio caesarea adalah  nyeri. Nyeri akan berdampak pada bounding attachment terganggu, mobilisasi terbatas, Activity Daily Living (ADL) terganggu serta berpengaruh  terhadap Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Asuhan yang diberikan terbatas pada terapi farmakologi dibandingkan  non farmakologi. Foot massage adalah salah satu terapi non farmakologi yang dapat membantu menutup gerbang di posterior horns dari sumsum tulang belakang dan memblokir bagian dari nyeri ke sistem saraf pusat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea di RS AMC. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen dengan pendekatan one group pre test post test design. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 27 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS) dan prosedur kerja foot massage. Responden dilakukan foot massage selama 20 menit selama 2 hari. Data di analisis dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah klien post operasi sectio caesarea berada di skala nyeri 6 sebelum dilakukan foot massage dan hampir setengah memiliki skala nyeri 3 sesudah dilakukan foot massage dan didapatkan nilai p value = 0.000, sehingga disimpulkan ada pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea. Diharapkan rumah sakit dapat menjadikan foot massage sebagai salah satu alternatif manajemen non farmakologi dalam penanganan nyeri.   Kata kunci: Foot Massage; Post Partum; Nyeri; Sectio Caesarea      


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Tatiana Siregar ◽  
Nelly Febriani

Latar belakang: Kondisi sasaran pencapaian Indonesia Sehat 2015 dari program MDG’s yang belum tercapai, sehingga dilanjutkan dengan program SDGs menjadikan Indonesia harus banyak berperan dalam semua kegiatan khsusnya di bidang kesehatan. Proses pencapaian cakupan program kesehatan sangat dipengaruhi oleh Health education yang dilakukan petugas kesehatan kepada warga, kesehatan masyarakat. Tujuan: Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku hidup bersih sehat yang  dilaksanakan warga setelah diberikan intervesi health education.  Metode: Metode penelitian dilaksanakan secara quasi experiment pre dan post test.  Teknik mengambil sampel secara purposive Sampling pada 30 reponden kelompook intervensi dan 26 responden kelompok kontrol. Analisa data dilakukan secara paired t test. Hasil: Hasil di dapat ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan dan perubahan perilaku hidup bersih sehat repsonden sebelum dan sesudah diberi penyuluhan p value = 0,000. Saran: Diharapkan pemerintah setempat menggerakkan petugas kesehatan bersama-sama dengan warga melakukan perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan memfasilitasi  sarana penunjang untuk menjalankan perilaku hidup bersih sehat, dengan maksimal pada warga. Kata kunci: Health eduation,  Perilaku Hidup Bersih Sehat


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document