scholarly journals Terapi Murottal Al-Qur’an Menurunkan Intensitas Nyeri Post Sectio Caesarea di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang

2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 35
Author(s):  
Eny Purwati ◽  
Machmudah Machmudah ◽  
Nikmatul Khayati

Nyeri dapat diatasi dengan penatalaksanaan non farmakologis. yaitu terapi musik, teknik pernafasan, aromaterapi, audionalgesia, akupuntur, transcutaneus electric nerve stimulations (TENS),  kompres dengan suhu dingin panas, sentuhan  pijatan, murrotal dan  hipnotis. Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan terapi musik mozart dan murottal Al-Qur’an terhadap intensitas nyeri post sectio caesarea. Jenis penelitian quasi experiment. Desain penelitian pre and post test design. Populasi penelitian ibu sectio caesariea sebanyak 135 kasus. Sampel dibagi menjadi kelompok Terapi Musik Mozart sebanyak 15 orang dan kelompok Murottal Al-Qur’an sebanyak 15 orang. Teknik pengambilan adalah purposive sampling. Uji statistik yang digunakan uji wilcoxon dan mann whitney. Hasil penelitian didapatkan nyeri post sectio caesarea sebelum terapi musik mozart rata-rata  7,47. Nyeri post sectio caesarea sesudah terapi musik mozart adalah 5,13. Nyeri post sectio caesarea sebelum terapi murottal Al-Qur’an rata-rata 6,60. Nyeri post sectio caesarea sesudah terapi murottal Al-Qur’an rata-rata 3,27. Ada perbedaan nyeri post sectio caesarea sebelum dan sesudah terapi musik Mozart (P-value=0,000). Ada perbedaan nyeri post sectio caesarea sebelum dan sesudah terapi murottal Al-Qur’an (P-value=0,000). Ada perbedaan terapi musik mozart dan murottal Al-Qur’an terhadap intensitas nyeri post sectio caesarea (P-value=0,000). Terapi murotal Al Quran lebih efektif mengurangi nyeri karena Murottal Al-Qur’an dapat menurunkan hormon-hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak. Murottal Al-Qur’an dapat dijadikan SPO di RS Roemani Muhammadiyah Semarang sebagai alternatif untuk mengurangi intensitas nyeri post sectio caesarea. 

2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 164-170
Author(s):  
Dewi Nurlaela Sari ◽  
Aay Rumhaeni

ABSTRAK Sectio caesarea merupakan tindakan alternatif dalam proses persalinan untuk menyelamatkan ibu dan janin. Ibu Bersalin dengan operasi sectio caesarea dilakukan pembedahan pada dinding abdomen dan dinding rahim. Dampak yang paling sering muncul dirasakan oleh postpartum dengan post operasi sectio caesarea adalah  nyeri. Nyeri akan berdampak pada bounding attachment terganggu, mobilisasi terbatas, Activity Daily Living (ADL) terganggu serta berpengaruh  terhadap Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Asuhan yang diberikan terbatas pada terapi farmakologi dibandingkan  non farmakologi. Foot massage adalah salah satu terapi non farmakologi yang dapat membantu menutup gerbang di posterior horns dari sumsum tulang belakang dan memblokir bagian dari nyeri ke sistem saraf pusat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea di RS AMC. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen dengan pendekatan one group pre test post test design. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 27 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS) dan prosedur kerja foot massage. Responden dilakukan foot massage selama 20 menit selama 2 hari. Data di analisis dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah klien post operasi sectio caesarea berada di skala nyeri 6 sebelum dilakukan foot massage dan hampir setengah memiliki skala nyeri 3 sesudah dilakukan foot massage dan didapatkan nilai p value = 0.000, sehingga disimpulkan ada pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea. Diharapkan rumah sakit dapat menjadikan foot massage sebagai salah satu alternatif manajemen non farmakologi dalam penanganan nyeri.   Kata kunci: Foot Massage; Post Partum; Nyeri; Sectio Caesarea      


2020 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 14-20
Author(s):  
Rizful Maulina Maulina

Sectio caesarea merupakan pembedahan dilakukan dengan membuat sayatan yang selalu berhubungan dengan insisi yang menimbulkan berbagai keluhan dan gejala. Salah satu keluhan yang sering dikemukakan adalah nyeri. Aromaterapi lavender merupakan salah satu pengobatan nonfarmakologi yang dapat mengurangi nyeri karena kandungan yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi lavender untuk penurunan skala nyeri luka ibu post sectio caesarea. Desain penelitian pre experiment design dengan one group pre test-post test design. Populasi dalam penelitian ini ibu post sectio caesarea hari ke 1-2 bulan Juni 2017. Sampelnya ibu post sectio caesarea sejumlah 8 responden. Teknik sampling menggunakan Purposive sampling. Analisis data menggunakan uji t test. Hasil penelitian menunjukkan Sebelum pemberian aromaterapi lavender menunjukkan 100% responden mengalami nyeri sedang. Setelah pemberian aromaterapi lavender menunjukkan bahwa 62,5% responden dengan nyeri sedang dan 37,5% dengan nyeri ringan. Hasil analisa data nilai p value sebesar 0,021 yang kurang dari α (0,05) sehingga H1 diterima yakni  ada pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap penurunan nyeri luka ibu post sectio caesarea. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan tenaga medis dapat mengkombinasikan farmakologi dan non farmakologi dalam praktek kebidanan sebagai upaya untuk mengatasi nyeri pada ibu post sectio caesarea.Kata Kunci: sikap orang tua, sikap teman sebaya, akses media, perilaku seksual pranikah beresiko IMS


2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 105-109
Author(s):  
Nikmah Jalilah Ritonga ◽  
Hani Amaliah Majidah ◽  
Riris Sitorus ◽  
Diah Evawanna Anuhgera ◽  
Kardina Hayati ◽  
...  

Durasi lama menyusui bayi berbeda-beda sesuai dengan pola hisap bayi. Jika kegiatan menyusui berlangsung terlalu lama (lebih dari setengah jam) atau terlalu pendek (kurang dari 4 menit), hal ini menunjukkan kemungkinan adanya masalah pada perlekatan antara bayi dan puting susu ibu. Frekuensi menyusu pada bayi akan sangat mempengaruhi fisik dan emosional bayi yang mana dengan frekuensi dan durasi menyusu akan meningkatkan kondisi yang tenang kepada bayi dan berat badan bayi akan bertambah. Upaya untuk menawarkan meningkatkan kondisi yang tenang dan berat badan bayi salah satunya yaitu pijat bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap durasi menyusu pada bayi. Rancangan pada penelitian yaitu Quasi-Experiment dengan desain one grup pre dan post test design. Pengambilan sampel ini dengan teknik purposive sampling. Jumlah sampel 10 responden. Dari hasil analisis uji bivariat menggunakan uji paired simple t Test, didapatkan nilai yang signifikan yaitu (p value: 0.000), sehingga p<0.005, dapat disimpulkan terdapat pengaruh pijat bayi terhadap durasi menyusu pada bayi. Oleh karena itu, diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk mengaplikasikan pijat bayi ini sebagai metode untuk meningkatkan durasi menyusui.


2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 95
Author(s):  
Inggrid Dirgahayu

ABSTRAKSectio caesarea adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada abdomen. Luka insisi memberikan dampak bagi ibu dan dampak yang paling dirasakan adalah nyeri akut. Nyeri merupakan pengalaman pribadi yang di ekspresikan secara berbeda pada masing-masing individu. Salah satu terapi non farmakologi untuk menurunkan nyeri adalah dengan mbnilisasi dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mobilisasdi dini terhadap tingkat nyeri pada pasien post sectio caesarea di ruang Zaitun III Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Kab. Bandung.Metode penelitian yang digunakan adalah “pre eksperimental design” dengan rancangan “one group pre-post test design”. Jumlah sampel penelitian sebanyak 21 responden dengan teknik “purposive sampling”. Instrumen penelitian dalam mengukur tingkat nyeri menggunakan NRS (Numerik Rating Scale). Respon nyeri diukur sebelum dan sesudah mobilisasi dini yang dilakukan 3 hari berturut-turut. Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon.            Hasil penelitian menunjukan nilai median sebelum mobilisasi dini 9,00 dan sesudah mobilisasi dini 5,00. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon didapat nilai p-value 0,000 < α(0,05) sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh mobilisasi dini terhadap tingkat nyeri pada pasien post sectio caesarea.            Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan rumah sakit menerapkan SOP mobilisasi dini untuk menurunkan nyeri. Kata kunci: mobilisasi dini, intensitas nyeri, post sectio caesarea 


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 235
Author(s):  
Karlina Sumiari Tangkas ◽  
Kadek Ayu Suarmini

Pendahuluan : Nyeri persalinan dapat menyebabkan ibu lebih memilih alternative persalinan lain untuk  menghindari nyeri persalinan melalui Persalinan Sectio Caesarea. Menurut World Health Organitation, standar rata-rata sectio caesarea disebuah negara adalah sekitar 5 – 15% per 1000 kelahiran di dunia, rumah sakit pemerintah rata-rata 11%, di rumah sakit swasta bisa lebih dari 30%. Adapun saat ini, permintaan sectio caesarea di sejumlah negara berkembang melonjak pesat tiap tahunnya. Dalam persalinan, massage secara lembut dapat membantu ibu lebih rileks dan nyaman selama persalinan karena massage merangsang tubuh melepaskan senyawa endorphin. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan di PMB Putu Putrini, A.Md.Keb,  peneliti memperoleh data pada bulan Januari 2019 terdapat ibu bersalin primigravida sebanyak 25 orang. Hasil wawancara dengan 10 orang ibu bersalin, sebanyak 7 orang mengatakan nyeri semakin berkurang apabila diberikan sentuhan/pijatan pada punggung oleh keluarga yang mendampingi, sebanyak 3 orang tidak suka diberikan pijatan pada punggung karena tidak nyaman jika disentuh. Metode : Penelitian ini menggunaan desain penelitian Quasi Experiment dengan rancangan penelitian One Group pre-test dan post-test design. Hasil : Teknik massage punggung sangat efektif dalam menurunkan tingkat nyeri persalinan primigravida di PMB Putu Putrini dengan nilai p = 0,00 (p<0,05) yang artinya p value < 0,05, sehingga hipotesa nol ditolak dan hipotesa alternative dalam penelitian ini diterima. Bidan juga memeliki kompetensi terkait dengan pemberian asuhan sayang ibu melalui sentuhan/pijatan kepada pasien sehingga dapat mengurangi nyeri. Kesimpulan : Ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan massage punggung terhadap pengurangan intensitas nyeri pada ibu bersalin primigravida di PMB Putu Putrini, A.Md.Keb dengan hasil uji p-value didapatkan hasil (p < 0,05).


2021 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 37-51
Author(s):  
Novadhila Purwaningtyas ◽  
Masruroh

Pain is the most dominant problem in post perative section caesarea.  Classical music therapy is one of the non-pharmacological methods with relaxation techniques. In Salatiga regional hospital accident management uses pharmacological techniques, namely analgesic administration and non-pharmacological techniques used to reduce pain are deep breathing techniques and have never used music therapy to reduce treatment in post cesarean patients. To find out the effectivity of classical music therapy toward decreasing pain intensity to post sectio caesarea patient . This research used pre-experimental with a pre-test and post-test design. The sampling technique in this research used a purposive sampling with a total sample of 15 mothers post section caesarea . Test analysis used a statistical paired sample T test. The results of the study obtained an average age of 29 years of respondents with the education of most junior high schools, the average pain before intervention was 7.60 and after intervention was 5.73. There was a significant difference of pain intensity before and after being given classical music therapy (P value 0,000). Statistically the provision of classical music therapy can reduce pain intensity in post section caesarean patients (P value 0,000). ABSTRAK Nyeri merupakan masalah yang paling mendominasi pada pasca pembedahan section caesarea.Terapi musik klasik merupakan salah satu metode non farmakologi dengan teknik relaksasi. Di RSUD Salatiga penatalaksanaan nyeri menggunakan teknik farmakologi yaitu pemberian analgesik dan teknik non farmakologi yang digunakan untuk mengurangi nyeri adalah teknik nafas dalam dan belum pernah menggunakan terapi musik untuk mengurangi nyeri pada pasien post operasi Caesar. Untuk mengetahui efektifitas pemberian terapi musik klasik terhadap intensitas nyeri pada pasien post section caesarea  Penelitian ini menggunakan pre eksperimental dengan pendekatan pre test and post test design. Teknik pengambilan pada penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 15 ibu post section caesarea . Uji analisis menggunakan uji statistik paired sample T test. Hasil peneltian diperoleh rata-rata umur responden 29 tahun dengan pendidikan sebagian besar SMP, rata-rata nyeri sebelum diberikan intervensi sebesar 7,60 dan sesudah diberikan intervensi sebesar 5,73. Ada perbedaan signifikan intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan terapi musik klasik ( P value 0,000 ). Secara statistik pemberian terapi music klasik dapat menurunkan intensitas nyeri pada pasien post section caesarea (P value 0,000 ).


2019 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
pp. 882-892
Author(s):  
Syufian Noor

Latar belakang: Sectio Caesarea yaitu salah satu tindakan operasi untuk mengeluarkan bayi dengan melakukan insisi atau pemotongan pada kulit, otot perut, serta rahim ibu. Tindakan operasi sectio caesarea dengan berbagai komplikasi dapat menimbulkan kecemasan pada pasien. Intervensi keperawatan dalam upaya menurunkan tingkat kecemasan secara non-farmakologi yaitu melalui terapi zikir.Tujuan: untuk mengetahui pengaruh terapi zikir terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea Di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin 2018.Metode: penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan rancangan quasi eksperimen dengan pendekatan one grup pra-post test design tanpa kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 35 pasien pre operasi sectio caesarea di Ruang Nifas dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling menggunakan uji paired sample t-tes. Hasil: hasil analisis uji paired sample t-tes didapatkan p value = 0,000 ≤ 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan ada pengaruh yang signifikan antara terapi zikir terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin 2018.Simpulan: bagi pasien yang akan menjalani persalinan melalui operasi sectio caesarea terapi zikir dengan kalimat tasbih, tahmid dan takbir masing - masing 33x dibaca  berulang selama 10 menit dapat menurunkan tingkat kecemasan. Kata kunci: Terapi zikir, tingkat kecemasan, pasien pre operasi sectio caesarea Background:    sectio Caesarea    is one of the surgical actions to remove the baby by doing incision or cutting on the skin, abdominal muscles, and mother's womb. The action of Sectio Caesarea   operations with various complications can cause anxiety in patients. Nursing intervention in the effort to lower the level of non-pharmacological anxiety through zikr therapy.Purpose:  To determine the effect of remembrance therapy on the anxiety level of patients pre-operative  sectio Caesarea    at Dr. H. Moch Hospital. Ansari Saleh Banjarmasin 2018.Method: PEnelitian is quantitative research using the design of the quasi experiment  with  one group pre-post test design     approach without control group. The sample in this study amounted to 35 patients pre-operative  sectio Caesarea      in the Nifas room with sampling techniques  being purposive sampling  Using Test  paired sample T-Tests.Results: Hacyl test Analysis  paired sample T-tes    obtained  p value  = 0.000 ≤ 0.05 so that it can be concluded there is a significant influence between the therapy of remembrance of the anxiety level of patients pre-operative  sectio Caesarea      di Rsud Dr. h. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin 2018.Conclusion: patients who will undergo childbirth through the operation of Sectio Caesarea    zikr therapy with sentence Tasbih, Tahmid and Takbeer respectively 33x read repeatedly for 10 minutes can lower the level of anxiety. Keywords: dhikr therapy, anxiety level, patient pre operativeectio Caesarea 


2018 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 69
Author(s):  
Mutiara Dewi Listiyanawati ◽  
Noriyanto Noriyanto

Latar Belakang: Operasi bedah seksio sesarea mempunyai risiko mengganggu intregritas atau keutuhan tubuh bahkan dapat merupakan ancaman kehidupan pasien. Pasien post operasi seksio sesarea dapat mengalami hipotermi yang disebabkan oleh suhu yang rendah di kamar operasi, luka yang terbuka dan aktifitas otot yang menurun akibat efek anestesi spinal, sehingga dapat memperlama proses penyembuhan luka operasi. Salah satu penatalaksanaan untuk menangani kasus hipotermi di ruang pemulihan adalah dengan penggunaan selimut kain atau selimut elektrik, namun penggunaan selimut tersebut di RSUD Dr Tjitrowardojo Purworejo belum dijadikan standar prosedur operasional.Tujuan: mengetahui efektifitas penggunaan selimut elektrik terhadap peningkatan suhu tubuh pasien post operasi seksio sesarea yang mengalami hipotermia di ruang pemulihan RSUD Dr. Tjitrowardojo PurworejoMetode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment research dengan desain two-group pre-post test design. Pengambilan sampel dilakukan di ruang pemulihan RSUD Dr Tjitrowardojo Purworejo. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 36 orang dibagi menjadi 2 kelompok dimana 18 orang diberikan intervensi penggunaan selimut elektrik dan 18 intervensi selimut kain. Uji statistik data menggunakan uji Independent Sample t Test.Hasil: Hasil penelitian diperoleh rata-rata peningkatan suhu tubuh sebelum dan sesudah penggunaan selimut elektrik sebesar 1,544oC dan rata-rata peningkatan suhu tubuh sebelum dan sesudah penggunaan selimut kain sebesar 0,856oC dengan p-value 0,001 (<0,05)Kesimpulan: penggunaan selimut elektrik lebih efektif terhadap peningkatan suhu tubuh pasien post seksio sesarea yang mengalami hipotermi ringan dibandingkan dengan penggunaan selimut kain.


2018 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Supriyadi . ◽  
Nurul Makiyah ◽  
Novita Kurnia Sari

<p><em>Buerger Allen Exercise</em> mampu meningkatkan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif sehingga glukosa dalam darah dapat menurun, dapat membantu mencegah terjadinya penyakit arteri perifer, serta meningkatkan aliran darah ke arteri dan berefek positif pada metabolisme glukosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai <em>ankle brachial index</em>pada penderita diabetes melitus tipe 2setelah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>. Jenis penelitian ini adalah <em>quasy-experiment </em>dengan<em> pre-post test design with control group</em><em>.</em> Jumlah sampel 60 penderita diabetes melitus tipe 2 dengan <em>purposive sampling</em>, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Responden kelompok perlakuan diberikan intervensi <em>Buerger Allen exercise</em> sebanyak 12 kali  selama 15 hari.Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Kecamatan Nganjuk.Data hasilpengukuran nilai <em>ankle brachial index</em>berupa ratio dan diuji statistik dengan <em>Paired Samples Test</em>. Didapatkan <em>p value</em> 0.001 untuk kelompok perlakuan (<em>p value</em>&lt; 0.05) yang menunjukkan bahwa adanya perubahan bermakna secara statistik nilai <em>ankle brachial index</em> sesudah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>. Dapat disimpulkan bahwa nilai <em>ankle brachial index</em>pada penderita diabetes melitus tipe 2 meningkat sesudah melakukan <em>Buerger Allen exercise</em>.</p><p> </p><p> <strong>Kata kunci :penderita diabetes melitus tipe2, <em>Buerger Allen Exercise, Ankle brachial index</em></strong></p><p> </p>


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
Author(s):  
Tatiana Siregar ◽  
Nelly Febriani

Latar belakang: Kondisi sasaran pencapaian Indonesia Sehat 2015 dari program MDG’s yang belum tercapai, sehingga dilanjutkan dengan program SDGs menjadikan Indonesia harus banyak berperan dalam semua kegiatan khsusnya di bidang kesehatan. Proses pencapaian cakupan program kesehatan sangat dipengaruhi oleh Health education yang dilakukan petugas kesehatan kepada warga, kesehatan masyarakat. Tujuan: Penelitain ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku hidup bersih sehat yang  dilaksanakan warga setelah diberikan intervesi health education.  Metode: Metode penelitian dilaksanakan secara quasi experiment pre dan post test.  Teknik mengambil sampel secara purposive Sampling pada 30 reponden kelompook intervensi dan 26 responden kelompok kontrol. Analisa data dilakukan secara paired t test. Hasil: Hasil di dapat ada perbedaan yang bermakna antara pengetahuan dan perubahan perilaku hidup bersih sehat repsonden sebelum dan sesudah diberi penyuluhan p value = 0,000. Saran: Diharapkan pemerintah setempat menggerakkan petugas kesehatan bersama-sama dengan warga melakukan perilaku hidup bersih sehat dalam kehidupan sehari-hari dengan memfasilitasi  sarana penunjang untuk menjalankan perilaku hidup bersih sehat, dengan maksimal pada warga. Kata kunci: Health eduation,  Perilaku Hidup Bersih Sehat


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document