scholarly journals Pengaruh Teknik Relaksasi Guided Imagery Music terhadap Intensitas Nyeri pada Klien Post Operasi Apendicitis di Ruang Rawat Inap Bedah Rspad Gatot Soebroto Ditkesad Jakarta Tahun 2015

2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1-14
Author(s):  
Astrid Astrid ◽  
Memed Sena Setiawan

Apendicitis adalah peradangan dari apendiks vermiformis yang menyebabkan usus berhenti mengeluarkan sisa makanan yang tidak diserap oleh tubuh sehingga dilakukan Apendictomy dimana terjadi nyeri akut pada level severe. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi Guided Imagery Music terhadap intensitas nyeri post operasi apendicitis di ruang rawat inap bedah RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad Jakarta. Desain penelitian menggunakan purposive sampling dengan rancangan random assignment pre test-post test with control group. Jumlah sampel adalah 36 orang (18 orang kelompok kontrol dan 18 orang kelompok intervensi). Nyeri diukur dengan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) dan Faces Pain Scale Resived (FPSR). Uji statistik menggunakan uji T test independen. Hasil uji menunjukkan ada pengaruh teknik relaksasi Guided Imagery Music terhadap intensitas nyeri pada klien post operasi Apendicitis. Perbedaan rata-rata intensitas nyeri pada kelompok kontrol sebesar 1,55 dan pada kelompok intervensi sebesar 3,17. Variabel confounding telah dilakukan uji normalitas didapatkan hasil tidak ada hubungan usia, jenis kelamin, koping, individu pendukung, lingkungan, pengalaman nyeri sebelumnya terhadap intensitas nyeri, ini dikarenakan klien tidak mampu mengalihkan perhatian dari rasa nyeri yang hebat post operasi apendicitis, sehingga hasil statistik nya tidak perlu dilakukan transformasi. Teknik relaksasi Guided Imagery Music dapat digunakan sebagai intervensi mandiri keperawatan untuk mengurangi intensitas nyeri klien post operasi apendicitis. Kata Kunci: Guided Imagery Music, Klien Post Operasi Apendicitis, Intensitas Nyeri

2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 24-28
Author(s):  
Aprillia Veranita ◽  
Ni Luh Widani ◽  
Wilhelmus Hary Susilo

Pendahuluan: Kanker paru adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali pada paru-paru yang sering menimbulkan nyeri dan sesak napas. Manajemen nyeri yang tepat diperlukan untuk menangani respon nyeri.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik & Deep Breathing Exercise (DBE) terhadap penurunan nyeri, frekuensi nadi dan pernapasan pada pasien kanker paru. Metode: Penelitian ini merupakan studi  quasi experimental pre-post test with control group dengan teknik purposive sampling ,terdiri dari 86 responden kelompok intervensi dan 22 kelompok kontrol di RSUP Persahabatan. Nyeri diukur dengan Numeric Rating Scale (NRS). Analisis yang digunakan adalah Uji regresi linear berganda, Paired sampel t-test,  Independent t-test. Hasil: Hasil penelitian menunjukan perbedaan bermakna nilai skala nyeri, frekuensi pernapasan dan nadi  sebelum dan sesudah intervensi terapi musik dan Deep Breathing Exercise (DBE) (p=0,000). Kesimpulan: Penurunan skala nyeri, frekuensi pernapasan dan nadi kelompok intervensi lebih besar dari pada kelompok kontrol. Penelitian ini merekomendasikan terapi musik & DBE sebagai intervensi mandiri keperawatan untuk mengurangi nyeri kanker paru.


Author(s):  
Gita Kostania ◽  
Kuswati Kuswati ◽  
Ati Fitriyani

Latar Belakang : Menstruasi merupakan tanda pubertas seorang wanita dan menjadi rutinitas wanita yang masih dalam masa subur. Siklus ini menimbulkan ketidaknyamanan, salah satunya nyeri menstruasi. Nyeri ini dapat berupa kram ringan hingga dapat mengganggu kegiatan sehari-hari. Nyeri menstruasi dapat dikurangi secara farmakologis dan non farmakologis. Secara non farmakologis salah satunya adalah dengan akupresure pada titik Hegu. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh akupresure titik hegu terhadap nyeri menstruasi. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional. Jenis penelitian quasy eksperiment dengan rancangan non equivalent control group. Populasi aktualnya yaitu santriwati kelas XI Madrasah Bertaraf Internasional Amanatul Ummah Mojokerto yang mengalami nyeri menstruasi sebanyak 126 orang. Teknik pengambilan sample adalah purposive sampling dengan perhitungan rumus Slovin, didapatkan sebanyak 56 responden. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dengan pengukuran Numeric Rating Scale. Analisis data menggunakan independent t-test. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penurunan nyeri menstruasi antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan p=0,001 (p


2019 ◽  
Vol 11 (3) ◽  
pp. 217-224
Author(s):  
Tina Mawardika ◽  
Wacidatum Mutohharoh

Nyeri haid merupakan nyeri di daerah panggul akibat menstruasi dan produksi zat prostaglandin yang membuat dinding rahim berkontraksi. Salah satu cara untuk mengurangi nyeri yaitu dengan Massage Effleurage. Massage effleurage dapat menstimulasi serabut di kulit yang akan membuat nyaman, menurunkan rasa nyeri haid karena sentuhan dan nyeri yang di rangsang bersama sensasi sentuhan berjalan ke otak dan meningkatkan hormone endhorpin. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh massage effleurage terhadap intensitas nyeri haid. Penelitian ini menggunakan desain quasy eksperiment dengan rancangan non randomized pretest-post test with control group design. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling, jumlah populasi 126 siswi dan sampel 36 responden. Instrument penelitiannya berupa numeric rating scale dan lembar self report. Analisis data menggunakan uji statistic Independent t-test dan Dependent t-test. Hasil penelitian melalui uji statistik independent t-test didapatkan nilai p-value (0,001) < α (0,05) yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara massage effleurage terhadap intensitas nyeri haid   Kata kunci: massage effleurage, nyeri haid THE EFFECT OF MASSAGE EFFLEURAGE ON THE BACK FOR PERIOD MENSTRUAITION PAIN   ABSTRACT Period pain is pelvis pain area because of menstruation and prostaglandin subtances production. Prostaglandin used to make cervix contraction. One of the way for reduce the pain are massage effleurage. Massage effleurage can stimulated fiber on the scalp and make comfortable. Massage effleurage can reduce period pain because touch and pain stimulated with touch sensation going to brain and increase endhorpin hormone. Analyzing Massage Effleurage influence for period pain intensity. These research are using quasy experiment research design with non randomized pretest-post test with control group design. Taking sample by purposive sampling on 126 women students in total and 36 respondents for sample. Research instrument are numeric rating scale and self report paper form. Data analyze using statistic test : Independent t-test and Dependent t-test. Research result by statistic test independent t-test show p-value (0,0001 )< α (0,05) that mean there are a significant influence on massage effleurage in period pain intensity.   Keywords: massage effleurage, menstruation pain


2019 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 38-49
Author(s):  
Dwi Astuti ◽  
Dian Nur Adkhana

Latar Belakang: Nyeri Haid (dismenorea) adalah nyeri yang terjadi sebelum atau selama menstruasi. Dismenorea dapat menggangu aktivitas remaja dan secara tidak langsung dapat mengganggu kualitas hidupnya apabila tidak ditangani. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh William’s Flexion Exercise dan Lantunan Ayat Suci Al Qur’an terhadap Skala Nyeri Haid (Dismenorea) di Panti Asuhan Darul Ulum Yogyakarta. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian Pra – Experimental dengan one-group pra-post test design. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 20 remaja putri di Panti Asuhan Darul Ulum Yogyakarta. Teknik analisa data menggunakan uji paired t-test, pengumpulan data dengan lembar observasi berupa Numeric Rating Scale. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata – rata intensitas dismenorea sebelum dilakukan intervensi 6,15 sedangkan setelah dilakukan intervensi 4,60. Hasil uji paired t-test didapatkan p value 0,000 < 0,05. Kesimpulan : Terdapat pengaruh pemberian william’s flexion exercise dan lantunan ayat suci Al Qur’an terhadap skala nyeri haid (dismenorea) di Panti Asuhan Darul Ulum Yogyakarta.


2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 38
Author(s):  
Ratih Indah Sari ◽  
Yulia Irvani Dewi ◽  
Ganis Indriati

Pembengkakan payudara merupakan salah satu masalah menyusui yang sering dialami oleh ibu setelah melahirkan. Pembengkakan payudara dapat menimbulkan rasa nyeri yang berdampak pada proses pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kompres aloe vera terhadap nyeri pembengkakan payudara ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimen dengan rancangan non-randomized pretest-posttest control group. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah responden sebanyak 34 orang responden. Alat ukur yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS). Analisa statistik menggunakan uji dependent t-test dan independent t-test. Hasil analisa univariat diperoleh mayoritas umur responden 20-35 tahun sebanyak 25 orang (73,5%), paritas multipara sebanyak 20 orang (58,8%), pendidikan terakhir mayoritas SMA yaitu 16 orang (47,1%), dan jenis persalinan mayoritas normal sebanyak 24 orang (70,6%). Rata-rata intensitas nyeri kelompok eksperimen pre test 5,7059 dan post test 2,7059 dengan perbedaan 3,00000, sedangkan kelompok kontrol pre test 5, 0588 dan post test 4,5294 dengan perbedaan 0,52941. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa p value = 0,000 < α (0,05), sehingga didapatkan bahwa kompres aloe vera efektif menurunkan intensitas nyeri pembengkakan payudara ibu menyusui. Kompres aloe vera dapat direkomendasikan sebagai terapi komplementer dengan nyeri pembengkakan payudara


2020 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 164-170
Author(s):  
Dewi Nurlaela Sari ◽  
Aay Rumhaeni

ABSTRAK Sectio caesarea merupakan tindakan alternatif dalam proses persalinan untuk menyelamatkan ibu dan janin. Ibu Bersalin dengan operasi sectio caesarea dilakukan pembedahan pada dinding abdomen dan dinding rahim. Dampak yang paling sering muncul dirasakan oleh postpartum dengan post operasi sectio caesarea adalah  nyeri. Nyeri akan berdampak pada bounding attachment terganggu, mobilisasi terbatas, Activity Daily Living (ADL) terganggu serta berpengaruh  terhadap Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Asuhan yang diberikan terbatas pada terapi farmakologi dibandingkan  non farmakologi. Foot massage adalah salah satu terapi non farmakologi yang dapat membantu menutup gerbang di posterior horns dari sumsum tulang belakang dan memblokir bagian dari nyeri ke sistem saraf pusat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea di RS AMC. Penelitian ini merupakan penelitian pre eksperimen dengan pendekatan one group pre test post test design. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 27 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Numeric Rating Scale (NRS) dan prosedur kerja foot massage. Responden dilakukan foot massage selama 20 menit selama 2 hari. Data di analisis dengan menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah klien post operasi sectio caesarea berada di skala nyeri 6 sebelum dilakukan foot massage dan hampir setengah memiliki skala nyeri 3 sesudah dilakukan foot massage dan didapatkan nilai p value = 0.000, sehingga disimpulkan ada pengaruh foot massage terhadap skala nyeri pada klien post operasi sectio caesarea. Diharapkan rumah sakit dapat menjadikan foot massage sebagai salah satu alternatif manajemen non farmakologi dalam penanganan nyeri.   Kata kunci: Foot Massage; Post Partum; Nyeri; Sectio Caesarea      


Author(s):  
Qanita Chairun Nissa ◽  
Neni Nuraeni ◽  
Hani Handayani

Dysmenorrhea is menstruation pain that would interfere women’s activities. Murattal is a non-pharmacological technique that may relieve menstruation pain. The aim of this research was to find the effect of Murattal in relieving dysmenorrhea for female student of SMPN 12 Tasikmalaya. This research used quasi-experiment with pre-posttest and control group design. Respondents were selected using purposive sampling technique. This study involved 15 students in a group treatment and 15 students in a group control used technique purposive sampling. The instrument of this study was Numeric Rating Scale (NRS) Instrument. Respondents listened Murattal Surah Ar-Rahman. Data were analyzed using paired T-Test also used. The result found that there was an effect of Murattal to relieve dysmenorrhea pain for female student of SMPN 12 Tasikmalaya, with ρ value 0,000. The conclusion, Murattal is effective to relieve dysmenorrhea. There is a need of developing other non-pharmacology interventions to relive dysmenorrhea Keywords: Dysmenorrhea, Murottal, Pain


2018 ◽  
Vol 12 (2) ◽  
pp. 184-191
Author(s):  
Maya Indriati ◽  
Dyah Triwidiyantari ◽  
Krisnasari Nur Apriyanti

Nyeri merupakan gejala yang tidak menyenangkan yang dialam oleh pasien post operasi section caesarea. Salah satu terapi yang dapat diberikan untuk mengurangi nyeri adalah teknik relaksasi nafas dalam. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan intensits nyeri post sectio caesarea di RSUD Cianjur. Penelitan ini adalah penelitian kuantitatif dengan Quasy-Exsperimental with pretest and posttest without control group. Teknik pengambilan data dengan purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 45 ibu post sectio caesarea pengumpulan data menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Analisis data dilakukan dengan uji wilcoxson. Hasil penelitian menunjukan perbedaan rata-rata rasa nyeri sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas dalam yaitu 3,31 dan rata-rata rasa nyeri sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam yaitu 2,22. Hasil analisis didapatkan bahwa terdapat pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan intensitas nyeri post section caesarea di RSUD Cianjur (p=0.000).


2019 ◽  
Vol 11 (3) ◽  
pp. 177-190
Author(s):  
Nurlaili Nurlaili ◽  
Adnil Edwin Nurdin ◽  
Dewi Eka Putri ◽  
Yulastri Arif ◽  
Basmanelly Basmanelly ◽  
...  

Halusinasi mengakibatkan bunuh diri, mencederai orang lain atau merusak lingkungan. Halusinasi harus diturunkan dengan asuhan keperawatan mandiri dan kolaborasi obat-obatan. Asuhan keperawatan mandiri dengan tehnik distraksi. Tehnik distraksi terdiri dari 3, yaitu: distraksi melawan dengan suara keras, distraksi menghindar melalui bercakap-cakap dengan orang lain dan distraksi mengalihkan dengan melakukan aktifitas terjadwal. Fokus penelitian ini pada tehnik distraksi menghardik yang dikombinasikan dengan terapi spiritual.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tehnik distraksi menghardik dengan spiritual terhadap halusinasi pasien. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain “Quasy Experimental Pre-Post Test With Control Group”. Tehnik pengambilan sampel dengan purposive sampling berjumlah 94 pasien halusinasi pendengaran, terdiri dari 47 responden kelompok intervensi dan 47 responden kelompok kontrol. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dari Haddock berupa Auditory Hallucinations Rating Scale (AHRS). Teknik analisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji paired t-test dan independent t-test. Hasil Penelitian ada pengaruh tehnik distraksi menghardik dengan spiritual terhadap penurunan halusinasi pasien dengan nilai ƿ value 0,000. Kesimpulan penerapan tehnik distraksi menghardik dengan spiritual dapat menurunkan halusinasi pasien.                                           Kata kunci : tehnik distraksi,  halusinasi, spiritual, asuhan keperawatan mandiri, skizofrenia   THE INFLUENCE OF SPIRITUAL DISTRACTION TECHNIQUES REBUKES THE PATIENT'S HALLUCINATIONS   ABSTRACT Hallucinations result in suicide, injury to others or damage the environment. Hallucinations must be derived from independent nursing care and drug collaboration. Independent nursing care with distraction techniques. Distraction technique consists of 3, namely: distraction against loud, distraction avoids through conversing with other people and distraction distracts by carrying out scheduled activities. The focus of this study is on rebuking distraction techniques combined with spiritual therapy. This study aims to determine the effect of rebuking with spiritual rebellion techniques on patient hallucinations. The research method uses quantitative methods with the design "Quasy Experimental Pre-Post Test With Control Group". Sampling technique with purposive sampling amounted to 94 patients with auditory hallucinations, consisting of 47 respondents in the intervention group and 47 respondents in the control group. The research instrument used a questionnaire from Haddock in the form of the Auditory Hallucinations Rating Scale (AHRS). The analysis technique uses univariate and bivariate analysis with paired t-test and independent t-test. The results of the study have the effect of spiritual rebuking distraction techniques on decreasing hallucinations of patients with a value of ,000 0,000. Conclusion The application of spiritual rebuking distraction techniques can reduce patient hallucinations.   Keywords: distraction techniques, hallucinations, spiritual, independent nursing care, schizophrenia


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 10 ◽  
Author(s):  
Nadi Aprilyadi ◽  
H. Jhon Feri ◽  
Indah Dewi Ridawati

AbstrakDismenorea sering terjadi pada remaja. Di Indonesia prevalensi dismenore pada usia remaja sebesar 64,25% yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% dismenore sekunder (Santoso, 2008). Secara farmakologi, penatalaksanaan adalah dengan pemberian obat-obat analgetik seperti golongan obat Nonsteroidal Antiinflammatory Drugs (NSAID) dapat meredakan nyeri. Salah satu pengobatan non farmakologi adalah dengan hipnoterapi yang merupakan aplikasi hipnosis dalam menyembuhkan masalah mental dan fisik (psikosomatis) seperti halnya nyeri, kecemasan, dll. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hipnoterapi terhadap nyeri dismenore pada siswi SMA PGRI I Lubuk Linggau. Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen, dengan rancangan kuasi eksperimen one group pre and post test without control. Teknik sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Total Sampling sebanyak 17 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan quesioner penilaian nyeri Visual Analog Scale (VAS) dengan skala Numeric Rating Scale (NRS). Analisa univariat mayoritas siswi yang mengalami penurunan intensitas nyeri dismenore berusia 16- 17 tahun dan 100% responden mengalami penurunan intensitas nyeri dismenore setelah mendapatkan hipnoterapi, analisis bivariat dengan uji t-test didapatkan pengaruh yang signifikan Hipnoterapi terhadap penurunan intensitas nyeri dismenore (ƥ value 0,000). Hipnoterapi disarankan untuk digunakan dalam penerapan asuhan keperawatan nyeri khususnya guna mengurangi intensitas nyeri dismenore. Kata Kunci : Hipnoterapi, Dismenore Abstract The Effectiveness Of Hypnotherapy On Disease Of Diseases Of Dismenore In Female StudentSenior High School PGRI I Lubuklinggau.Dysmenorrhoea often occurs in adolescents. In Indonesia the prevalence of dysmenorrhea in adolescence is 64,25% consisting of 54,89% primary dysmenorrhea and 9,36% secondary dysmenorrhea (Santoso, 2008). Pharmacologically management is by administering analgesic drugs such as the Nonsteroidal Anti Inflammatory Drugs (NSAID) group to relieve pain. One of the non-pharmacological treatments is hypnotherapy which is the application of hypnosis in curing mental and physical problems (psychosomatic) as well as pain, anxiety, etc.The purpose of this study was to determine the effect of hypnotherapy on dysmenorrhea pain in high school students PGRI I LubukLinggau. This is a pre experimental study, with a quasi-experimental one group pre and post test without control design. The sample technique used in this study is Total Sampling of 17 respondents. The instrument used in this study used Visual Analog Scale (VAS) visual pain assessment quesioner with Numeric Rating Scale scale (NRS). Univariate analysis of the majority of students who experienced decreased intensity of dysmenorrhea pain aged 16-17 years and 100% of respondents experienced decreased intensity of dysmenorrhea pain after obtaining hypothotherapy, bivariate analysis with t-test test showed significant effect Hypnotherapy to decrease intensity of dysmenorrhea pain (ƥ value 0,000) .Hypnotherapy is recommended for use in the application of pain nursing care especially to reduce the intensity of dysmenorrhea pain. Keywords: Hypnotherapy, Dysmenorrhea


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document