scholarly journals FORMULASI STRATEGI MAKASSAR NEW PORT DAN PELABUHAN BITUNG SEBAGAI INTERNATIONAL HUB PORT

2018 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 50-61
Author(s):  
Debby Duakajui

Abstrak: Industri kepelabuhanan di Indonesia lebih kompleks dibandingkan pelabuhan luar negeri, mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan yang wilayahnya lebih banyak lautan dibandingkan daratan. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan formulasi strategi yang harus diterapkan oleh Makassar New Port dan Pelabuhan Bitung untuk menjadi International Hub Port. Tujuan berikutnya mengidentifikasi pelabuhan mana yang harus diprioritaskan menjadi International Hub Port berdasarkan strategi yang paling efektif dan profitabel. Penelitian ini termasuk jenis penelitian penjelasan (explanatory research) berupa penelitian terapan (applied) yang bersifat dekriptif (penjelasan tanpa adanya uji-hipotesis) dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan fokus analisa menyusun alternatif strategi dalam perubahan lingkungan perusahaan dan alternatif strategi. Lokasi atau tempat penelitian adalah kantor cabang dan kantor pusat dari PT Pelabuhan Indonesia IV (persero) yang berkedudukan di Kota Bitung dan Kota Makassar. Data yang dikumpulkan mencakup data primer dan data sekunder. Teknik analisis dalam penelitian ini berupa analisis IFAS (Internal Factors Analysis Summary) dan EFAS (External Factors Analysis Summary), analisis SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities Threats), Analisis Boston Consulting Group, Analisis QSPM, dan analytical hierarchy process. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang layak diterapkan pelabuhan makassar yaitu melakukan koordinasi dengan stakeholder termasuk pemerintah, asosiasi dalam bidang konektivity baik sebagai transhipment maupun jalur baru dalam hal distribusi dan konsolidasi potensial komoditi. Strategi yang tepat bagi Pelabuhan Bitung untuk menjadi International Hub Port dengan menerapkan strategi pada kuadran pertama melalui pengoptimalan keunggulan yang dimiliki dan dukungan pemerintah, dan dengan melakukan pengembangan fasilitas dan pemetaan peluang bisnis sebagai pusat konsolidasi barang di Indonesia Bagian Timur. Hasil analisis AHP menunjukkan bahwa Makassar New Port harus diprioritaskan menjadi International Hub Port berdasarkan kajian berbagai alat analisis dengan pertimbangan berbagai kriteria sebagaimana yang terdapat dalam Keputusan Menteri Perhubungan KM 53 tahun 2003 tentang tatana kepelabuhanan nasional. 

Author(s):  
Miftakhurrizal Kurniawan ◽  
Imam Santoso ◽  
Harry Mangatur Silaban

The purpose of this study is to analyze the internal and external factors that influence development and provide proposals for competitive strategies which are the priority of developing CV Angkasa Jaya. This study uses Strength, Waekness, Opportunity and Threat (SWOT) methods to identify internal and external factors of the company as well as alternative strategic planning and Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) for determining strategic priorities. The results showed that internal and external factors that affected were products, marketing, production processes, the existence of government support, fruit beverage trends, market potential, technology, competition, shifting market tastes, economy and substitute products. Alternative strategies that become priority development strategies that can be applied by CV Angkasa Jaya are to increase the use of production technology and the internet, improve and maintain product quality in order to be able to compete with other products, develop business potential by making product innovations, carry out continuous production processes, improve and maintain market share, increase production capacity and the last priority is to increase promotion.


2020 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 207
Author(s):  
Lailatul Azizah

ABSTRAKKabupaten Pasuruan, Kecamatan Tosari merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi keunggulan ekonomi berupa kekayaan sumber daya alam untuk dikembangkan yaitu sektor pertanian holtikultura yang memiliki peran penting dalam mensuplay kecukupan gizi bagi masyarakat komoditas holtikultura diantaranya sayuran (kentang, bawang prei, brokoli, kubis dan sawi) namun potensi yang tinggi tersebut tidak didukung oleh kemudahan akses untuk menjual atau memasarkannya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Peneliti akan menggambarkan tentang keadaan lapangan dengan tujuan untuk menemukan formulasi strategi pengembangan kontribusi usaha pertanian holtikultura dengan  menggunakan analisis SWOT. Dari hasil analisis kuadran Internal Factors Analysis Summary (IFAS) Dan External Factors Analysis Summary (EFAS) diperoleh gambaran bahwa “ kontribusi usaha pertanian holtikultura dikecamatan Tosari memiliki daya kompetitif yang rendah untuk menghadapi ancaman dari kawasan Agropolitan yang lainnya. Oleh karena itu strategi yang memfokuskan pada mekanisme dan optimalisasi pertanian serta pasar sasaran (target market). Adapun langkah yang perlu diambil diantaranya memperbaiki sarana dan prasarana infrastruktur (Assebilitas), memberi pembinaan dan penyuluhan kepada para petani, bekerjasama melakukan pola mitra antara pemerintah, sektor swasta dan petani atau pemangku kepentingan (stakeholders) untuk melakukan kegiatan On farm dan Of fram yang berkaitan dengan pengelolaan pasca panen kemana hasil produksi akan dibawa dalam bentuk mentah atau olahan.  Kata Kunci : strategi; pengembangan; pertanian holtikultura dan kesejahteraan    ABSTRACT Pasuruan Regency, District Tosari is one of the areas that has the potential for economic advantage in the form of natural resource wealth to be developed, namely the horticultural agricultural sector which has an important role in supplying nutritional adequacy for horticultural commodities including vegetables (potatoes, leek, broccoli, cabbage and mustard greens) but the potential is this height is not supported by the ease of access to sell or market it.  This research is a quantitative research. Researchers will describe the situation in the field with the aim of finding the formulation of a development strategy for the contribution of horticultural farming using a SWOT analysis.  From the results of the quadrant analysis of Internal Factors Analysis Summary (IFAS) and External Factors Analysis Summary (EFAS), it is found that "the contribution of horticultural farming in Tosari sub-district has low competitive power to face threats from other Agropolitan areas. Therefore a strategy that focuses on the mechanism and optimization of agriculture as well as the target market (target market). The steps that need to be taken include improving infrastructure facilities and infrastructure (Assebility), providing guidance and counseling to farmers, working together to make partnerships between the government, the private sector and farmers or stakeholders to carry out related On farm and Off fram activities. with post-harvest management where the products will be brought in raw or processed form.  Keywords: strategy; development; horticultural agriculture and welfare


2019 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 56
Author(s):  
Sabila Ajeng Paundrianagari ◽  
Nuning Setyowati ◽  
RR. Aulia Qonita

The research aimed to identify internal factors that become strengths and weaknesses as well as external factors that become opportunities and threats, formulate alternative development strategies, and formulate priority strategies that can be applied in the development of organic dragon fruit agribusiness in Wonogiri Regency. The basic method used is descriptive and analytical. Determination of the location of the study was carried out purposively, namely the Beji Makmur Farmers Group Association in Beji Village, Nguntoronadi District, Wonogiri Regency, the method of determining the Key Informants was chosen purposively. The types of data used are primary data and secondary data. The analytical method used is internal and external factor analysis, IFE and EFE matrix, IE matrix, SWOT matrix, and Analytical Hierarchy Process. The results of the research concluded that (1) The main factors of internal strength, namely marketing of organic dragon fruit have reached exports to Germany while the main weakness is the absence of the Beji Makmur Farmers Group Association secretariat, the main opportunity external factors namely the demand for organic dragon fruit in the form of fresh fruit while the main threat is erratic weather changes, (2) The alternative strategies for developing organic dragon fruit in Wonogiri Regency are SO, WO, ST, and WT strategy. (3) The development strategy priorities that can be applied in developing the Beji Makmur Farmers Group Association is to innovate by using radiation technology in the cultivation of organic dragon fruit so that productivity is more optimal.Keywords: Analytical Hierarchy Process (AHP), Development Strategy, Dragon Fruit, Organic, SWOT


2021 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 18-36
Author(s):  
Lailatul Azizah

Obyek wisata Bromo Tengger memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Namun potensi yang tinggi kurang didukung oleh kemudahan akses untuk mencapai lokasi tersebut. Pada kenyataannya jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara masih sangat rendah bila dibandingkan dengan obyek wisata lain yang ada di Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan Mixed Method (kuantitatif dan kualitatif). Peneliti akan menggambarkan tentang keadaan lapangan dengan tujuan untuk menemukan formulasi strategi pengembangan pariwisata dengan menggunakan analisis SWOT yang meliputi : Strength , Weakness , Opportunity  dan Threat  yang dapat dianalisis secara komprehensif. Dari hasil analisis IFAS (Internal Factors Analysis Summary) dan EFAS (External Factors Analysis Summary) diperoleh gambaran bahwa “ Destinasi Bromo Tengger dipandang memiliki daya kompetitif yang rendah untuk menghadapi ancaman dari destinasi wisata lainnya. Oleh karena itu strategi yang bisa diterapkan adalah melakukan strategi defensif yang memfokuskan pada pasar wisata. Langkah yang perlu diambil diantaranya adalah lebih meningkatkan promosi dan informasi tentang kawasan Bromo Tengger sebagai kawasan destinasi 10 pengembang prioritas (Tourism Branding Wonderful Indonesian). dan mengusulkan dalam agenda program wisata tahunan , memperbaiki sarana dan prasarana infrastuktur (assesibilitas) dan transportasi (amenitas) , serta  mengenalkan atraksi budaya.


2020 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 165
Author(s):  
Nasruddin Nasruddin

AbstrakBisnis produk herbal sudah banyak tersebar di seluruh Indonesia tidak terkecuali di Kota Palopo. Ketatnya persaingan bisnis memungkinkan setiap pelaku usaha harus senantiasa mencermati perkembangan dan persaingan usaha. Hal mendasar yang perlu diperhatikan adalah meningkatkan kualitas produk disamping memaksimalkan pelayanan sehingga pelanggan lama bisa tetap dipertahankan dan calon pelanggan baru bisa direbut untuk meningkatkan pendapatan operasional. Berkaitan dengan hal tersebut, fokus penelitian ini yaitu melakukan penelitian pada Usaha Rumah Herbal Daun Bidara Kota Palopo dengan menggunakan alat analisis SWOT  (Strength; Weaknesses; Opportunity; Threats) untuk mengetahui posisi perusahaan pada saat dilakukan penelitian pada Mei – Juli 2020. Sebagai hasil perhitungan pada tabel IFAS (Internal Factors Analysis Summary) menunjukkan score 3.00 sedangkan hasil perhitungan pada tabel EFAS (External Factors Analysis Summary) menunjukkan score  2,46. Dari kedua tabel tersebut, maka posisi perusahaan terletak pada Sel IV yang berarti menitik beratkan pada strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Sebagai kesimpulannya, bahwa Usaha Rumah Herbal Daun Bidara telah menerapkan strategi manajemen secara tepat, sehingga disarankan tetap mempertahankan posisi tersebut dan diusahakan dapat meningkatkan strategic management sehingga tetap mampu beroperasi sebagai perusahaan kompetitif dibidangnya.Kata Kunci: SWOT, Strength, Weakness, Opportunity, Threats.AbstractThe herbal product business has spread throughout Indonesia, including in Palopo City. The high level of business competition enables every business actor to keep a close watch on developments and business competition. Including what needs to be considered is improving product quality in addition to maximizing service so that old customers can be maintained and prospective new customers can be seized to increase operating income. The focus of this research is to conduct research on the Bidara Leaf Herbal Home Business in Palopo City using a SWOT (Strength; Weaknesses; Opportunity; Threats) analysis tool to determine the position of the company at the time of the study in May - July 2020. As a result of calculations on the IFAS table (Internal Factors Analysis Summary) shows a score of 3.00 while the calculation results in the EFAS (External Factors Analysis Summary) table shows a score of 2.46. From the two tables, the company's position is in Cell IV, which means that it focuses on market penetration strategies, market development and product development. In conclusion, that the Bidara Leaf Herbal Home Business has implemented a management strategy appropriately, so it is advisable to maintain this position and strive to improve strategic management so that it remains able to operate as a competitive company in its field.Key Word : SWOT, Strength, Weakness, Opportunity, Threats.


Author(s):  
Putinur Putinur ◽  
Randi B.S Salampessy ◽  
Achmad Poernomo

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan industri patin dan menentukan strategi prioritas untuk pengembangan industri patin diProvinsi Jambi. Penelitian dilaksanakan pada Bulan November 2018 hingga April 2019 bertempat di Provinsi Jambi (studi kasus di Kabupaten  Muaro Jambi), dilakukan dengan metode SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities and Threats) dan AHP (Analytical Hierarchy Process). Teknik pengumpulan data meliputi survei, observasi dan wawancara. Cakupan dalam penelitian ini mulai dari sektor budi daya, sektor pengolahan hingga pemasaran. Responden dalam penelitian ini adalah pelaku usaha, pembuat kebijakan (pemerintah daerah dan pusat), serta pakar (akademisi dan peneliti). Hasil identifikasi menunjukkan bahwa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan industri patin pada aspek budi daya diantaranya status kepemilikan lahan, ketersediaan modal, tersedianya tenaga penyuluh perikanan, tingginya  minat usaha, akses pemasaran, dukungan dan kebijakan dari pemerintah, dan kontinuitas bahan baku pakan. Pada aspek pengolahan, faktor yang mempengaruhi diantaranya lokasi unit pengolahan, ketersediaan bahan baku, tenaga kerja, akses pemasaran, dukungan pemerintah, serta persaingan. Analisis SWOT menghasilkan 8 alternatif strategi untuk budi daya dan 6 alternatif strategi di sektor pengolahan. Berdasarkan hasil analisis AHP, prioritas utama dalam pengembangan patin di Provinsi Jambi adalah meningkatkan pendampingan dan pembinaan kepada pembudi daya (sektor budi daya) dan mengembangkan usaha, diversifikasi dan inovasi produk (sektor pengolahan).Title: Strategies for Pangasius Industry Development in Jambi ProvinceThe aims of this research were to identify internal and external factors and to formulate the alternative strategies in developing the pangasius industry, in Jambi Province. This research was held in November 2018 until April 2019 in Jambi Province (case study in Muaro Jambi district), applied SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities and Threats) and AHP (Analytical Hierarchy Process) methods, while the data were obtained through survey, observation and interviews, covering aquaculture, processing and marketing sectors. Respondents in this research were businessmen, policy makers (local and centralgovernments), and experts (academics and researchers). The results indicate that internal and external factors that influence the development of the pangasius industry in the aquaculture were land ownership,capital availability, availability of fisheries extension workers, high business interest, marketing access, support and policy from the government, and continuity of feed raw materials. Whereas in the processing include the location of processing units, the availability of raw materials, labor, marketing access, government support, and competition. SWOT analysis resulted in 8 alternative strategies for the aquaculture sector and 6 alternative strategies for processing sector. Based on AHP analysis, the main priorities for  the development of pangasius industry in Jambi Province were to strengthen assistance and guidance for farmers (aquaculture sector) and business development, diversification and product innovation (processing sector).


2021 ◽  
Vol 2123 (1) ◽  
pp. 012009
Author(s):  
A Arfan ◽  
S Nyompa ◽  
M Rakib ◽  
M F Juanda

Abstract Marine eco-fisherytourism is an approach to balancing the existing natural environments and conservation efforts to managing mangrove resources and exploring mangrove areas based on the adapting of silvofishery system support successfully the sustainable forest production. This study investigated the sustainability and profitability of mangrove areas by growing and expanding marine eco-fisherytourism areas. An observational study, intensive individual assessment using role-specific questions to the community around the mangrove area, local government, non-governmental organizations, and community leaders; and High-Resolution Satellite Imagery from Bing Maps, Google Maps, and Aerial Drone Photography has been collected. Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats (SWOT) analysis is suggested to determine how the productivity of mangrove forests development contributes to marine eco-fisherytourism. This analysis shows that the internal factors analysis strategy (IFAS) is approximately 1,09 while the external factors analysis strategy (EFAS) slightly drops to -1,38. Diversification strategy indicates innovation gains across internal factors to reduce external factors. Integrating mangrove forest areas like cultivation, silvofishery, ecotourism areas; involving local communities, community leaders, and stakeholders in planning, implementation, evaluation, and conservation for the development ecotourism; supporting infrastructure mangrove ecotourism visitors, and together with the community in conducting innovation/diversification of management based on the utilization and conservation of mangrove resources.


2009 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 74
Author(s):  
Amelia Angraini ◽  
Gatot Yudoko

PT Saung Angklung Udjo adalah sebuah perusahaan keluarga di Bandung yang bergerak dalam bidang usaha produksi angklung, pertunjukan, pembuatan souvenir, pelatihan, danbanquet yang mencakup makanan dan minuman, persewaan tempat, dan penginapan. Perusahaan ini sedang dalam tahap transisi dari gaya manajemen keluarga menuju tahapmanajemen profesional yang dimulai pada tahun 2007. Perusahaan telah memiliki cita-cita sampai dengan tahun2017, tetapi belum memiliki strategi perusahaan. Tujuan dari makalahini adalah mengusulkan rumusan strategi perusahaan dengan menggunakan analisis SWOT yang melihat perusahaan dari sisi kekuatan (strengths) dan kelemahan (wealvtesses)internal penrsahaan dan sisi peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dari lingkungan eksternal. Pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan pada bulan Januari sampaidengan Mei 2009 dengan mempelajari dokumen-dokumen yang relevan yang tersedia di perusahaan serta melalui wawancara mendalam dengan Direktur Operasi dan stafnya.Dengan melakukan pembobotan pada EFAS (external factors analysis summary) dan IFAS (internal factors analysis summary) perusahaan, akhirnya dapat dipetakan strategiperusahaan yang sesuai bagi perusahaan yaitu strategi tumbuh secara stabil melalui vertical growth.Kata kunci: strategi perusahaan, analisis SWOT, PT Saung Angklung Udjo (SAU)


This paper presents a Quantified SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats) analytical method and an analytical hierarchy process method which provides more detailed and quantified information on tourism potential in Tuy Hoa city. Quantified SWOT analysis was used to assess the competing strength of Tuy Hoa’s tourism potential with other places. The results of the study presented that Tuy Hoa city has many advantages of beautiful natural landscapes, nature, rivers and mountains. The results of the comparing value of internal and external factors of Tuy Hoa’s tourism potential indicated it under high competitive pressure from neighbor destinations such as Phan Thiet, Hue, Nha Trang and Da Nang. Tuy Hoa’s tourism potential was lower than that of neighbor cities but it has more attractive tourism features.


2019 ◽  
Vol 7 (02) ◽  
pp. 149
Author(s):  
Yusep Rafiqi ◽  
Heni Sukmawati ◽  
Agus Ahmad Nasrulloh

Penelitian ini merupakan penelitian tentang strategi pemasaran berbasis syariah yang menggabungkan antara analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunity, Treatment) dan analisis sadd dan fath al-dzari’ah dalam ranah penalaran hukum Islam. Disadari bahwa strategi pemasaran merupakan sistem logika pemasaran yang berhubungan dengan segmentasi pasar, menetapkan target pasar yang diinginkan dan yang ingin dimasuki, melakukan diferensiasi pasar, serta memposisikan produk pada pasar yang unggul. Analisis SWOT adalah instrumen yang masih dipandang ampuh dalam melakukan analisis stratejik. Sementara analisis dengan penalaran sadd dan fath al-dzari’ah merupakan sistem logika penalaran hukum yang sering digunakan dalam ranah sosio-ekonomi (muamalah iqtishadiyah). Analisis strategi dengan menggunakan analisis SWOT hanya menyarankan apa yang harus dilakukan bukan bagaimana melakukannya. Dengan analisis sadd dan fath al-dzari’ah, pada akhirnya strategi pemasaran bisa sampai pada bagaimana yang seharusnya dilakukan. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif normatif dengan pendekatan kualitatif. Objek penelitian ini adalah pengusaha bordir di sentra industri bordir  Kota Tasikmalaya. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan angket/kuesioner, dan analisis data menggunakan teknik analisa SWOT pendekatan IFAS dan EFAS. Berdasarkan tabel Internal Factors Analysis Summary (IFAS) Pemasaran usaha bordir di Sentra Industri Bordir Kota Tasikmalaya diperoleh skor 2,94 dan dari tabel External Factors Analysis Summasry (EFAS) diperoleh skor 2,95 yang berarti Sentra Industri Bordir Kota Tasikmalaya masih mempunyai daya saing yang tinggi. Dengan menutup sarana (sadd al-dzariah) terjadinya penetapan harga yang tidak terukur (ghabn fahisy/excessive) dan saling klaim atas disain industri, serta membuka (fath) kesadaran penuh akan produk yang dipatenkan, maka strategi pemasaran produk pada sentra industri bordir Kota Tasikmalaya akan mencapai hasil yang maksimal.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document