Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah ketidaktepatan penjatuhan pidana oleh Hakim kepada pelaku dalam kasus pencurian dengan pemberatan pada Putusan Nomor 143/Pid.B/2015/PN.Dmk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor yang melatarbelakangi terjadinya pencurian dengan pemberatan dan pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku dalam Putusan Nomor 143/Pid.B/2015/PN.Dmk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang melatarbelakangi terjadinya tindak pidana pencurian dengan pemberatan dalam putusan Nomor 143/Pid.B/2015/PN.Dmk oleh AD sebagai pelaku turut serta melakukan pencurian dengan pemberatan yaitu disebabkan oleh faktor ekonomi karena ia merupakan tulang punggung keluarga dan harus memenuhi kebutuhan hidup baik untuk dirinya maupun keluarganya. Kemudian, oleh karena semua unsur dalam dakwaan primair telah terpenuhi, Hakim menjatuhkan pidana kepada pelaku dengan dakwaan kesatu yaitu pelaku melanggar Pasal 363 Ayat (1) Ke-3, Ke-4, dan Ke-5 KUHP. Hakim sudah tepat mengambil keputusan yaitu mengadili pelaku dengan tindak pidana pencurian dalam keadaan memberatkan akan tetapi hukuman yang dijatuhkan oleh Hakim sangatlah minim dan lebih rendah dari apa yang dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum karena pelaku sebelum melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan baru saja keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dengan kasus Penggelapan dalam Putusan Nomor 133/Pid.B/2014/PN.Pti dan sudah pernah dihukum. Maka dari itu, hukuman yang diberikan kepada pelaku tidaklah sebanding dengan apa yang dilakukannya dan sebaiknya Hakim juga mempertimbangkan dampak dan kerugian yang ditimbulkan bagi korban akibat perbuatan pelaku.AbstractThe main problem in this research is the inaccuracy of the sentence handed down by the judge to the perpetrator of the robbery case weighing Decision Number 143/Pid.B/ 2015/PN.Dmk. This study aims to see and analyze the factors underlying the weighted actions and judges' considerations in imposing crimes against the perpetrators of Decision Number 143/Pid.B/2015/PN.Dmk. The results showed that the factors behind the occurrence of criminal acts of theft with weighting in the decision Number 143/Pid.B/2015/PN.Dmk by AD as the perpetrator participated in committing theft with weight, namely due to economic factors because he was the backbone of the family and had to meet the necessities of life both for himself and his family. Then, because all the elements in the primair indictment had been fulfilled, the Judge sentenced the perpetrator to the first charge, namely the perpetrator violating Article 363 Paragraph (1) 3rd, 4th, and 5th of the Criminal Code. The judge has made the right decision, namely trying the perpetrator with a criminal act of theft in burdensome circumstances, but the sentence handed down by the Judge is very minimal and lower than what is demanded by the Public Prosecutor because the perpetrator before committing the crime of theft with weight has just left the Penitentiary (Lapas) with embezzlement cases in Decision Number 133/Pid.B/2014/PN.Pti and have already been convicted. Therefore, the sentence given to the perpetrator is not proportional to what he has done and the judge should also consider the impact and harm caused to the victim as a result of the perpetrator's actions.