scholarly journals Perbandingan Respon Akut Olahraga Futsal Pagi Dan Futsal Malam Terhadap Tekanan Parsial O2 Dan Co2 Pada Individu Dewasa Muda

Author(s):  
Nur Muhajirah Yunus

ABSTRACTThis study aims to compare the acute response of morning and evening futsal to the partial pressure of O2 and CO2 in young adult individuals. The object of this research is young adult individuals aged 18-23 years. Samples were selected by 20 purposive sampling techniques. The method used in this research is quasi-experimental with pretest-posttest group design. Data were analyzed using paired t-test. The results showed that there was no change in the partial pressure of O2, both in the morning futsal player group (p = 0.43), and in the night futsal player group (p = 0.70). However, the CO2 partial pressure actually experienced a significant change, both in the morning futsal player group (p = 0.01), and in the night futsal player group (p = 0.02). The results of the independent sample t-test showed that there was no significant difference between the partial pressure of O2 (p = 0.98) and the partial pressure of CO2 (p = 0.81) in the group of morning futsal players and night futsal players. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan respon akut olahraga futsal pagi dan futsal malam terhadap tekanan parsial O2 dan CO2 pada individu dewasa muda. Objek pada penelitian ini adalah individu dewasa muda yang berusia 18-23 tahun. Sampel dipilih dengan teknik purposive sampling sebanyak 20 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pretest-posttest group design. Data dianalisis dengan menggunakan uji t-berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan tekanan parsial O2, baik pada kelompok pemain futsal pagi (p=0.43), maupun pada kelompok pemain futsal malam (p=0.70). Akan tetapi, tekanan parsial CO2 justru mengalami perubahan yang signifikan, baik pada kelompok pemain futsal pagi (p=0.01), maupun pada kelompok pemain futsal malam (p=0.02). Hasil uji independent sample t- test menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tekanan parsial O2 (p=0.98) dan tekanan parsial CO2 (p=0.81) pada kelompok pemain futsal pagi dan pemain futsal malam.

2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 32
Author(s):  
Ahmad Farham Majid ◽  
Ismail Ismail ◽  
Mardhiah Mardhiah ◽  
Fitriani Nur

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan metode silih tanya berbantuan kartu model dan metode make a match. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian non equivalent pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 4 Sungguminasa Kab. Gowa berjumlah 351 siswa dan total sampel berjumlah 64 siswa dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang terdiri dari pretest dan posttest dan non tes berupa lembar observasi. Berdasarkan hasil analisis data nilai siswa menggunakan statistik deskriptif rata-rata nilai kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar menggunakan metode silih tanya berbantuan kartu model adalah 86,84 dengan kategori sedang dan yang diajar menggunakan metode make a match adalah 77,78 dengan kategori sedang. Berdasarkan analisis statistik inferensial bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan metode silih tanya berbantuan kartu model dengan yang menggunakan metode make a match pada kelas VII SMPN 4 Sungguminasa Kab. Gowa. AbstractThis study aims to determine the mathematical communication ability of students who use card-assisted questions method and make a match method. This type of research is a quasi-experimental research with nonequivalent pretest-posttest control group design. The population in this study were all VII grade students of SMPN 4 Sungguminasa, Gowa Regency with 351 students and a total sample of 64 students with purposive sampling techniques. The instrument used in this study was a test consisting of pre-test and post-test and non-test that is observation sheet. Based on the data analysis results that average the value of students’ mathematical communication skills who were taught using the card-assisted questions was 86.84 in the medium category and those who taught using make a match method were 77.78 in the medium category. The results of inferential statistical analysis that there is a significant difference between the mathematical communication abilities of students who use card-assisted questions and using the make a match method in class VII of SMPN 4 Sungguminasa, Gowa Regency.


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 49-55 ◽  
Author(s):  
Muhammad Nizarullah ◽  
Yusrizal Yusrizal ◽  
A. Halim

Abstrak. Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan berpikir kritis siswa dan peningkatan minat belajarnya melalui pengembangan LKS berbasis masalah pada materi fluida statis. Penelitian ini mengunakan pendekatan penelitian research and development (RD). Pengembangan dilakukan dengan mengacu pada model 4-D dengan tahapan definition, design, development, dan dissemination. Penelitian ini dilakukan dengan metode quasi experimental melalui the matching-only pretest-posttest control group design. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu kelas X-MIPA1 sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan LKS berbasis masalah dan X-MIPA2 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan pretest, posttest dan N-gain untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, lembar observasi untuk mengetahui ketrampilan berpikir kritis siswa dan angket untuk mengetahui minat siswa. Hasil uji N-gain kelas eksperimen mengalami peningkatan hasil belajar sebesar 0,7 (70%) berada dalam kategori “tinggi”, sedangkan kelas kontrol mengalami peningkatan hasil belajar sebesar 0,42 (42%) berada dalam kategori “sedang”. Hasil uji homogenitas dan normalitas menunjukkan data berdistribusi homogen dan normal, maka dilakukan uji-t (two independent sample t-test) pada taraf signifikan 0,05 dengan dengan derajat kebebasan 53, diperoleh Thitung Ttabel, jadi dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan ketrampilan berpikir kritis antara kelompok. Hal ini menunjukkan peningkatan ketrampilan berpikir kritis kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hasil analisis angket minat siswa menunjukkan bahwa LKS berbasis masalah yang dikembangkan dapat meningkatkan minat belajar siswa.Kata Kunci:  LKS berbasis Masalah, Berpikir kritis, Minat belajar.


2018 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 68-74 ◽  
Author(s):  
Rina Purnama Sari ◽  
Hafnati Rahmatan ◽  
Mudatsir Mudatsir

 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi dan hasil belajar peserta didik dengan penerapan model Learning Cycle 7E pada materi interaksi makhluk hidup di SMP. Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental design, yaitu dengan rancangan pretest-posttest control group design, pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 dan SMP Negeri 18 Banda Aceh. Instrument penelitian menggunakan tes soal pilihan ganda yang berjumlah 30 butir dan angket motivasi belajar peserta didik. Analisis data perbedaan hasil belajar kelas kontrol dan eksperimen menggunakan uji idependent sampel t-test dan uji Mann Whitney pada taraf signifikan 0,05. Angket motivasi peserta didik dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil penelitian diperoleh bahwa motivasi belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda secara signifikan dengan perolehan nilai Zhitung 3,211 >Ztabel 1,96. Hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol juga berbeda secara signifikan dengan perolehan nilai (thitung 8,06>ttabel 1,99). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu terdapat perbedaan motivasi dan hasil belajar belajar peserta didik antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol peserta didik di SMP N 8 dan SMP N 18 Banda Aceh. Kata kunci: Learning Cycle 7E, Motivasi Belajar, Hasil Belajar, Interaksi Makhluk Hidup


2021 ◽  
Author(s):  
Andi Asrifan ◽  
Adi Wijayanto

Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi bahwa penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat memberikan stimulasi perkembangan anak usia dini. Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat menstimulasi perkembangan anak usia dini di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Media audio visual memberikan suara dan gambar yang bergerak sehingga dapat menarik minat anak dalam pembelajaran dan mempengaruhi kecerdasan bahasa anak. Sedangkan pembelajaran dengan menggunakan APE akan mempermudah dan memberikan kesempatan pada anak untuk berimajinasi, berfikir kreatif, menciptakan sesuatu yang baru dan menemukan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah.Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pendekatan quasi experimental dan desain penelitian non equivalent control group design. Populasi anak usia dini kelompok B di RA Al Khodijah Purworejo Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2019/2020 yang terdiri dari kelompok B1 sejumlah 30 anak dan kelompok B2 sejumlah 30 anak. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling sejumlah 30 anak. Variabel independen media audio visual dan alat peraga edukatif, variabel dependen pengembangan bahasa anak. Data diambil dengan lembar observasi pengembangan bahasa anak, kemudian dianalisis dengan uji paired sample t test dan independent sample t test.Hasil dari penelitian didapatkan: 1) Ada pengaruh media pembelajaran audio visual terhadap hasil pengembangan bahasa anak kelas B di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari uji paired t test pengembangan bahasa anak antara sebelum dan sesudah pembelajaran media audio visual didapatkan p value 0,000 < 0,05. 2) Ada pengaruh alat peraga edukatif terhadap hasil pengembangan bahasa anak kelas B di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari uji paired t test pengembangan bahasa anak antara sebelum dan sesudah pembelajaran dengan alat peraga edukatif didapatkan p value 0,000 < 0,05. 3) Ada perbedaan pengaruh media pembelajaran audio visual dan alat peraga edukatif terhadap hasil pengembangan bahasa anak kelas B di RA Al Khodijah Purworejo Ngunut Tulungagung. Hal tersebut ditunjukkan dari uji independen t test pengaruh media pembelajaran audio visual dan alat peraga edukatif terhadap hasil pengembangan bahasa anak didapatkan p value 0,004 < 0,05.


2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 27-32
Author(s):  
Rohi Triyadi ◽  
Dini Rakhmawati ◽  
Tri Hartini

Penelitian ini dilatar belakangi oleh siswa yang sering menunda-nunda tugas, tidak suka pelajaran , berpikiran waktu masih lama sering bermain game, dan bermain media sosial sehinggi mengakibatkan penundaan tugas. Prokrastinasi akan mengakibatkan penurunannya prestasi yang diraih oleh siswa.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif desain quasi experimental bentuk nonequivalent control group design dengan model pre-test post-test control group design.Populasi penelitian adalah siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 3 Pemalang. Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan yakni analisis presentase dengan Uji t (t-test).Hasil analisis skala prokrastinasi kelompok eksperimen dengan menggunakan uji-t hasil post-test menunjukan rata-rata kelompok eksperimen sebesar 65% dan kelompok kontrol 70,75%. Sehingga terjadi penurunan rata-rata pada kelompok eksperimen sebesar 5,75. Pada penghitungan uji-t diperoleh hasil thitung (3,58) > ttabel (2,14), maka hipotesis kerja (Ha) diterima dan hipotesis nihil (Ho) ditolak. Disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan konseling kelompok dengan teknik realita untuk mereduksi prokrastinasi akademik siswa kelas XI SMA N 3 Pemalang.


2019 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 95-103
Author(s):  
Ramaita Ramaita ◽  
Sri Burhani Putri

Kecemasan adalah kondisi yang sering ditemukan pada anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi. Hospitalisasi adalah suatu keadaan yang mengharuskan anak dirawat dirumah sakit untuk mendapatkan pengobatan. Hampir dalam setiap tahap perkembangan usia anak, kecemasan dan ketakutan akan penanganan medis masih menjadi masalah besar dalam pelayanan keperawatan. salah satu metode yang dapat digunakan untuk menurunkan kecemasan anak adalah terapi token ekonomi. Token ekonomi adalah terapi untuk mengubah perilaku dengan menggunakan pemberian reinforcement dan token. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi token ekonomi untuk mengurangi tingkat kecemasan anak prasekolah. Penelitian ini dilakukan di RSUP DR. M.Djamil Padang selama 2 bulan mulai dari tanggal 2 Juli s/d 4 September 2019. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design dengan pendekatan pre-post test group design with control group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dimana 68 responden dibagi kedalam kelompok intervensi (n=34) dan kelompok kontrol (n=34). Analisis menggunakan uji Independent Sample T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat kecemasan anak prasekolah sebelum dan sesudah penerapan token ekonomi pada kelompok intervensi dibanding dengan kelompok kontrol dengan p value = 0.000. Terapi token ekonomi mempunyai pengaruh positif untuk menurunkan tingkat kecemasan pada anak prasekolah yang mengalami hospitalisasi. Penerapan token ekonomi ini direkomendasikan untuk mengatasi kecemasan pada anak usia prasekolah pada pelayanan kesehatan dirumah sakit dan komunitas.


2019 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 053-059 ◽  
Author(s):  
Ary A. Rahma ◽  
Hermin Arista

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Reciprocal Teaching berbantuan LKS terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen (quasy experiment design). Rancangan penelitian yang digunakan adalah non-equivalent pretest-posttest control group design. Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, subjek penelitian pada masing-masing kelas berjumlah 40 orang siswa. Instrumen pengukuran prestasi belajar berupa butir soal pilihan ganda yang berjumlah 30 soal. Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dulu dilakukan uji analisis prasyarat yang meliputi uji normalitas dan uji homogentias. Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji t-test. Hasil uji t didapatkan thitung sebesar 3,314 > ttabel sebesar 2,021. Uji t ini menunjukkan adanya perbedaan prestasi belajar antara siswa yang belajar dengan model Reciprocal Teaching berbantuan LKS dan siswa yang belajar dengan model konvensional. Uji lanjut penelitian ini menggunakan uji LSD (Least Significant Difference). Uji LSD menunjukkan hasil rerata kelas eksperimen sebesar 14,132 dan kelas kontrol sebesar 11,183. Uji LSD menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa dengan model Reciprocal Teaching berbantuan LKS lebih tinggi daripada prestasi belajar siswa dengan model konvensional. Kata Kunci reciprocal teaching, pembelajaran fisika, prestasi belajar.


2021 ◽  
Vol 6 (3) ◽  
Author(s):  
Astuti Astuti ◽  
Kartika Asli ◽  
Asrida Asrida ◽  
Nunung Erviany ◽  
Ummul Khair

Honey contains complex nutrients including vitamins A, C, E, B and flavonoids which play a role in suppressing oxidative stress. This study aimed to determine the effect of honey and Fe on body weight and malondialdehyde (MDA) levels of anemia pregnant women. The type of this study was quasi-experimental with the pretest-posttest design. Data analysis using paired t-test and independent samples test. After implementation the average value of the intervention group was 2.30 ± 0.50 while the average value of the control group was 2.00 ± 0.20 which showed that there was an effect of giving honey + Fe and Fe to the weight of anemic pregnant women. Whereas the statistical test results of the independent samples test showed p> 0.05 (p = 0.307) which means that there was no significant difference between the administration of honey + Fe (intervention) and Fe (control). In the melondialdehyde (MDA) variable there was a decrease in the intervention group by 8.86 ± 2.78 with the paired t-test obtained p value 0.002, this indicates there is an effect of giving honey + Fe to malondialdehyde (MDA) levels. The average value in the control group was 0.92 ± 0.07 with the paired t-test p value of 0.653 indicating no effect of Fe on Melondialdehyde (MDA) levels. Based on the test of the independent samples test obtained p value 0.004 (α <0.05). Conclusion: administration of honey + Fe effectively reduces malondialdehyde (MDA) levels and increases the weight of anemic pregnant women.


2020 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 164-170
Author(s):  
Dewi Wahyu Kartika

Pelaksanaan pembelajaran IPA kelas IV SDN Gugus Jendral Sudirman cenderung ceramah, belum dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari serta belum memberikan kesempatan siswa untuk menemukan konsep materi sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan model CTL berbasis lingkungan terhadap hasil belajar IPA. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen menggunakan quasi experimental design bentuk nonequivalent control group design. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model CTL berbasis lingkungan sedangkan variabel terikatnya yaitu hasil belajar IPA. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis awal (uji normalitas dan homogenitas); analisis deskriptif; analisis akhir (independent sample t-test dan n-gain). Hasil independent samples t-test menunjukkan thitung>ttabel (6,818>1,666), dan uji n-gain menunjukkan peningkatan kelas eksperimen berada pada kriteria sedang yaitu 0,534, sedangkan kelas kontrol berada pada kriteria rendah yaitu 0,295. Simpulan dari penelitian ini adalah model CTL berbasis lingkungan lebih efektif diterapkan dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SDN Gugus Jendral Sudirman Kecamatan Kayen Kabupaten Pati dibandingkan dengan model DI.   The implementation of the fourth grade science lesson at SDN Gugus Jendral Sudirman tends to lecture, has not been linked to daily life and has not given students the opportunity to find the concept of their own material. This study aims to examine the effectiveness of the environmental-based CTL model on science learning outcomes. This research is an experimental study used a quasi experimental design form nonequivalent control group design. The independent variable in this study is the environmental-based CTL model, while the dependent variable is the science learning outcomes. The sampling technique used purposive sampling. Data collection techniques used interviews, observation, documentation, and tests. The data analysis technique used was the initial analysis (normality and homogeneity test); descriptive analysis; final analysis (independent sample t-test and n-gain). The results of the independent samples t-test showed tcount> ttable (6.818> 1.666), and the n-gain test showed that the increase in the experimental class was at the moderate criteria, namely 0.534, while the control class was in the low criterion, namely 0.295. The conclusion from this study is that the environmentally based CTL model is more effective in teaching science for fourth grade students of SDN Gugus Jendral Sudirman, Kayen District, Pati Regency compared to the DI model.


2018 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 274
Author(s):  
Hani Wardah Latipah ◽  
Adman Adman

The Problem in this research is about the low of student learning outcomes of learners on the basic competence to identifying facilities and office environment in class X of Office Administration Program in SMK Negeri 3 Bandung. It was shown from the daily test score that are still under Minimum Mastery Criteria.The objective of this research is to measure students learning outcomes, using Mind Mapping model and Numbered Head Together (NHT) model so that it can be known which learning model improves learners' learning outcomes. It can be seen by the improvement of learning outcomes after the treatment which is analyzed based on N-Gain.The method used in this research is quasi experimental method and used the Nonequivalent Control Group Design.. The research subject were grade X of Office Administration program namely X Office Administration 1 as the experimental class and X Office Administration 4 as the control class.The results shows that the learners' learning outcomes are equivalent. The evidence is from the N-Gain results in the experimental class of 0.646 and the control class of 0.582 in the medium category. Based on normalized N-Gain and hypothesis test using different test (t-Test) proven that tcount < ttable is 1.236251286 <1.666293697. Hence, it can be concluded that there is no significant difference between using Mind Mapping learning model with the model of learning Numbered Head Together (NHT).Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnnya hasil belajar peserta didik pada kompetensi dasar mengidentifikasikan fasilitas dan lingkungan kantor di kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran SMKN 3 Bandung yang terlihat dari nilai ulangan harian yang masih dibawah KKM.Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengukur hasil belajar peserta didik, dengan menggunakan model Mind Mapping dan model Numbered Head Together (NHT) sehingga dapat diketahui manakah model pembelajaran yang meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini dilihat dari peningkatan hasil pembelajaran setelah dilakukan treatment yang dianalisis berdasarkan N-Gain.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi experiment) dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Subjek penelitian ini yaitu kelas XAP1 sebagai kelas eksperimen dan XAP4 sebagai kelas kontrol.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik setara. Hal ini terbukti dari hasil N-Gain pada kelas eksperimen sebesar 0.646 dan pada kelas kontrol sebesar 0.582 yang berada pada kategori sedang. Berdasarkan N-Gain ternormalisasi dan uji hipotesis menggunakan uji beda (t-Test) yang terbukti bahwa thitung < ttabel yaitu 1.236251286 < 1.666293697. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara yang menggunakan model pembelajaran Mind Mapping dengan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT). 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document