scholarly journals PENGARUH PIJATAN PERINEUM DAN SENAM KEGEL TERHADAP PENGURANGAN RUPTUR PERINEUM PADA IBU BERSALIN

2019 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 39
Author(s):  
Meldafia Idaman ◽  
Niken .,

ABSTRAK Sekitar 70% ibu melahirkan pervaginam mengalami trauma perineum. Berbagai cara untuk mengurangi ruptur pada perineum antara lain dengan senam kegel (kegel exercise) dan pijatan perineum pada ibu hamil trimester tiga. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari pengaruh pijatan perineum dan senam kegel terhadap pengurangan ruptur perineum pada ibu bersalin. Jenis penelitian ini pre-experimental menggunakan pendekatan Post Test Only Control Group Design. Penelitian dilakukan pada ibu hamil dengan usia kehamilan ≥ 34 minggu hingga persalinan di Bidan Praktek Mandiri (BPM) Kota Padang pada bulan Juni sampai September 2018. Populasi dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 21 orang yang dibagi 3 kelompok perlakukan yaitu kelompok pijat perineum, senam kegel dan kombinasi. Analisis data menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian didapatkan peringkat rata-rata pengurangan kejadian ruptur perineum lebih banyak pada perlakuan yang melakukan latihan kombinasi pijat perineum dan senam kegel yaitu 6,29 dari pada responden yang melakukan latihan pijat perineum yaitu 12,93. Peringkat rata-rata pengurangan kejadian ruptur perineum lebih banyak pada perlakuan latihan pijat perineum dibandingkan perlakuan yang melakukan latihan senam kegel yaitu 13.73. Berdasarkan uji statistik p value 0,03 (p< 0,05) didapatkan ada pengaruh pijatan perineum dan senam kegel terhadap pengurangan ruptur perineum pada ibu bersalin. Simpulan penelitian ini adalah ada pengaruh pijatan perineum dan senam kegel terhadap pengurangan ruptur perineum pada ibu bersalin.Kata Kunci     : Pijatan, Perineum, Senam, Kegel, Ruptur Effect Of Perineum Massage and Kegel Exercise On Reduction Perineum Rupture ABSTRACT About 70% women giving birth to vaginal have perineal trauma. Kegel exercise, perineal massage in third trimester of pregnant reduce rupture of the perineum. The purpose of study was to identify the effect of perineum massage and kegel exercise on the reduction of perineum rupture in women after giving birth. This type of research was pre-experimental using Post Test Only Control Group Design. The study was conducted on pregnant women with gestational age ≥ 34 weeks until delivery in Independent Practice Midwife (IPM) of Padang from June to September 2018. Population and sample in this study was 21 people divided into 3 treatment group : perineum massage, kegel exercise and combination group. Data was analyzed by using the kruskal Wallis test. The average rate of perineum rupture reduction was 6.29 more in the respondent who did combination treatment (both perineum massage and kegel exercise), than respondents who did perineum massage exercises (12.39). Average rating of the reduction in incidence of perineum rupture was more in treatment of perineum massage training compared to Kegel exercise treatment (13.73). Based on statistical test p value 0.03, it can be concluded that there is an effect of perineum massage and kegel exercise on reduction perineum rupture.Keywords : Massage, Perineum, Kegel, Exercise, Rupture

2015 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Wewet Savitri ◽  
Ermawati Ermawati ◽  
Elda Yusefni

AbstrakRuptur perineum merupakan salah satu komplikasi persalinan kala II yang dapat menyebabkan disfungsi organ reproduksi wanita, perdarahan dan laserasi. Sebanyak 85% wanita melahirkan pervaginam dapat mengalami ruptur perineum. Salah satu cara mengurangi ruptur perineum adalah dengan melakukan pemijatan perineum untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah dan elastisitas perineum. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh pemijatan perineum pada primigravida terhadap kejadian ruptur perineum saat persalinan di Bidan Praktek Mandiri di Kota Bengkulu Tahun 2014. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan metode post test only control group design. Penelitian dilakukan di Bidan Praktek Mandiri (BPM) kota Bengkulu dengan subjek 28 orang primigravida usia kehamilan 36 minggu yang terdiri dari 14 orang kelompok intervensi dan 14 orang kelompok kontrol. Penelitian dilakukan dari 10 Maret 2014 hingga 10 Mei 2014, kemudian data dianalisis dengan uji Chi Square. Kejadian ruptur perineum pada kelompok intervensi setelah dilakukan pemijatan perineum hanya 21,4% sementara pada kelompok kontrol 71,4%. Hasil penelitian membuktikan ada pengaruh pemijatan perineum pada primigravida terhadap kejadian ruptur perineum (p<0,05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemijatan perineum pada primigravida berpengaruh terhadap kejadian ruptur perineum pada saat persalinan.Kata kunci: pemijatan perineum, primigravida, ruptur perineumAbstractPerineal rupture is one of the second stage of labor complications that can lead to dysfunction of the female reproductive organs, bleeding and lacerations. As many as 85% of women give birth vaginally may experience rupture of the perineum. A method of reduce perineal rupture is a perineal massage to promote health, blood flow and elasticity of the perineum. The objekctive of this study was to determine the effect of perineal massage on the incidence of perineal rupture in primigravid during childbirth in Independent Practice of Midwifery in the city of Bengkulu year 2014. This study was a quasi-experimental study with the method of post test only control group design. The study was conducted in independent practice of midwifery) in Bengkulu city including subject of 28 primigravida with 36 weeks of gestation consisting of 14 intervention group and 14 control group. The study was done from March 10th untill may 10th 2014, then the data were analyzed with chi- square test. Perineal rupture in the intervention group after perineal massage performed only 21.4% while in the control group was 71.4%. this study showed that there was effect of perineal massage on the incidence of perineal rupture of primigravida (p<0.05). This study concludes that perineal massage in primigravida can effected the incidence of perineal rupture at delivery.Keywords: perineal massage, primigravida, perineal


2013 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 52
Author(s):  
Adi Suarman Situmorang

Abstract Tujuan penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa yang diajar dengan model pencapaian konsep lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Mengetahui interaksi antara model pembelajaran pencapaian konsep dengan tingkat kemampuan matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Medan dengan jumlah sampel sebanyak 80 siswa dari 364 siswa SMA kelas X melalui teknik random sampling, Penelitian ini merupakan suatu studi eksperimen dengan desain penelitian pre-test-post-test control group design. Data diperoleh melalui nilai semester untuk kemampuan awal matematis (KAM), tes kemampuan pemahaman matematis, tes kemampuan kreativitas matematis. Data dianalisis dengan uji ANAVA dua jalur. Hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata tes kemampuan kreativitas eksperimen dan kontrol adalah 13,3 dan 7,58 dengan p-value (2-tailed) adalah 0, dengan 0 < α = 0,05 maka terdapat perbedaan kemampuan kreativitas matematik siswa yang diajarkan dengan Model Pencapaian Konsep (MPK) dan Pendekatan Pembelajaran Konvensional, nilai signifikan sebesar 0,732, karena 0,732 > 0,05 maka tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan awal siswa terhadap perbedaan kemampuan kreativitas matematik siswa. .


2021 ◽  
Vol 10 (1) ◽  
pp. 51
Author(s):  
Fiki Wijayanti ◽  
Natalia Devi Oktarina

ABSTRAK Imunisasi merupakan salah satu cara memberikan kekebalan tubuh pada anak untuk mencegah penyakit. Pemberian imunisasi melalui suntikan dapat menimbulkan efek secara langsung yaitu rasa nyeri pada anak. Nyeri yang disebabkan oleh suntikan imunisasi jika tidak dikelola akan mengakibatkan dampak negatif pada aspek emosional pada anak seperti menangis dan ketakutan. Salah satu intervensi yang dapat dikembangkan dalam menerapkan perawatan atraumatik saat pemberian imunisasi pada anak adalah terapi dekapan ibu. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas terapi dekapan ibu terhadap nyeri pada bayi yang dilakukan imunisasi di Puskesmas Lerep. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Preeksperimen design dengan rancangan pretest-post test control group design. Metode Pengambilan sampling menggunakan Purposive sampling dengan jumlah sampel pada kelompok kontrol sejumlah 30 bayi dan kelompok intervensi 30 bayi. Dalam penelitian ini ada 2 variabel yang diukur yaitu variabel Nyeri dan pemberian terapi dekapan ibu. Variabel nyeri diukur menggunakan instrument FLACC Pain Assessment Tools. Sedangkan variabel terapi dekapan ibu diukur dengan melakukan observasi saat pemberian imunisai. Uji statistik yang digunakan adalah dengan  t test-independent. Hasil yang didapatkan adalah  p value 0,0001. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa ada perbedaan selisih rata-rata nyeri pada kelompok intervensi dan kontrol (p<0,05). Diharapakan Tenaga Kesehatan di Puskesmas menerapkan tindakan atraumatic care pada bayi yang akan dilakukan imunisasi dengan cara mengikutsertakan ibu dalam kegiatan imunisasi yaitu dengan dekapan ibu. Kata Kunci : Nyeri, Bayi, imunisasi dan dekapan ibu


2022 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 157-167
Author(s):  
Siti Rohimah ◽  
Novia Puspita Dewi

Hipertensi merupakan faktor penyebab utama kematian akibat stroke dan jantung coroner. Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen pre-test post-test control group design. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling lansia  hipertensi derajat 1 dan diperoleh 30 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan tensimeter. Analisis data menggunakan  paired t-test. Hasil penelitian menunjukan adanya penurunan rata-rata tekanan darah sistolik pada responden kelompok intervensi sebesar 15 mmHg, sedangkan untuk penurunan rata-rata tekanan darah diastolic sebesar 13 mmHg. Pada kelompok kontrol terjadi penurunan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 4,3 mmHg dan penurunan rata-rata tekanan darah diastolik sebesar 4 mmHg. Hasil analisa data  menggunakan uji Independen Sample T-test didapatkan nilai signifikan p-value kelompok intervensi = 0,000 dengan ? = 0,05 .Karena p-value < 0,05 maka ada pengaruh aktivitas fisik jalan kaki terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis Tahun 2021. Kesimpulan penelitian ini adanya pengaruh aktivitas jalan kaki selama 30 menit terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada lansia hipertensi.


2019 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 219-224
Author(s):  
Nieniek Ritianingsih

Penyakit gagal ginjal kronis atau disingkat GGK, saat ini diakui sebagai prioritas kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Pasien GGK akan mengalami  gangguan fisik dan psikologis sehingga mempengaruhi kualitas hidupnya. Teknik konservasi energi dengan pemberdayaan diri dapat diberikan pada pasien GGK dengan tujuan dapat meningkatkan energi, mengurangi fatigue dan kualitas hidup dapat meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan teknik konservasi energi dengan pemberdayaan diri terhadap kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik.Hipotesis penelitian ini adalah teknik konservasi energydengan pemberdayaan diridapat meningkatkan kualitas hidup pasien GGK.   Responden penelitian ini berjumlah 47 orang untuk kelompok intervensi dan untuk kelompok kontrol 47 orang responden. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metoda kuasi eksperimental dengan pendekatan pre test – post test control group design. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,000 maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara  kualitas hidup  kelompok kontrol dengankualitas hidup kelompok intervensi setelah dilakukan penerapan teknik konservasi energy. Perawat agar menerapkan tehnik konservasi energy sebagai suatu program terstruktur dari intervensi keperawatan bagi pasien GGK   Kata kunci : teknik konservasi energi, kualitas hidup, GGK   THE EFFECT OF THE APPLICATION OF ENERGY CONSERVATION TECHNIQUES WITH SELF-EMPOWERMENT TO THE QUALITY OF LIFE OF PATIENTS WITH CHRONIC RENAL FAILURE   ABSTRACT Chronic kidney failure or abbreviated CRF, is currently recognized as a public health priority throughout the world. GGK patients will experience physical and psychological disorders that affect their quality of life. Energy conservation techniques with self-empowerment can be given to CRF patients with the aim of increasing energy, reducing fatigue and quality of life can be increased. This study aims to determine the effect of the application of energy conservation techniques with self-empowerment to the quality of life of patients with chronic renal failure. The hypothesis of this study is conservation techniques of energy with empowerment can improve the quality of life of patients with CRF. The respondents of this study were 47 people for the intervention group and for the control group 47 respondents. This research is a quantitative research using a quasi-experimental method with a pre test - post test control group design approach. The statistical test results obtained p value 0,000, it can be concluded that there is a significant difference between the quality of life of the control group and the quality of life of the intervention group after the application of energy conservation techniques. The nurse is to apply energy conservation techniques as a structured program of nursing interventions for CRF patients   Keywords: energy conservation techniques, quality of life, CRF


2017 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
Author(s):  
Okky Irtanto ◽  
Alex Pangkahila ◽  
IGM Aman

Abstract: Overtraining accelerates aging due to the excessive production of free radicals that can cause oxidative stress. Banana floret extract contains bioactive compounds with antioxidant capacity which can increase the body's defence to deal with the oxidative stress by increasing the level of superoxide dismutase (SOD). This study was aimed to prove that the banana (Musa x paradisiaca) floret extract could prevent the decrease of superoxide dismutase (SOD) levels in overtraining-induced mice (Mus musculus) BALB/c liver. This was a true experimental study with the post-test only control group design. Subjects were 36 male mice (Mus musculus), BALB/c strain, 12 weeks old, weighing 20-22 g, which were divided into two groups with 18 mice each. The control group (P0) was treated with a placebo of 1 ml aquadest and overtrained for 14 days meanwhile the treatment group (P1) was treated with banana (Musa x paradisiaca) floret extract of 400 mg/kgBW/day and overtrained for 14 days. The results showed that after 14-day treatment, the mean SOD level in the liver tissue of the P0 group was 568.82±9.558 U/mg protein whereas in the P1 group was 588.37±10.629 U/mg protein (P < 0.01). The t-independent test showed a t value of -5.804 and a P value of 0.000 which indicated that after treatment, the levels of SOD in liver tissue of both groups were significantly different. Conclusion: Banana (Musa x paradisiaca) floret extract could prevent the decrease of superoxide dismutase (SOD) levels in the liver tissue of overtraining-induced mice (Mus musculus) BALB/c.Keywords: banana floret, SOD, liver, overtrainingAbstrak: Aktivitas fisik berlebih mempercepat penuaan karena meningkatkan produksi radikal bebas yang dapat menyebabkan stres oksidatif. Ekstrak floret pisang mengandung senyawa bioaktif dengan kapasitas antioksidan yang dapat meningkatkan pertahanan tubuh dalam menghadapi stres oksidatif melalui peningkatan kadar superoksida dismutase (SOD). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberian ekstrak floret pisang raja (Musa x paradisiaca) dapat mencegah penurunan kadar SOD pada hati mencit (Mus musculus) BALB/c dengan aktivitas fisik berlebih. Jenis penelitian ialah eksperimental murni dengan post test only control group design. Subjek penelitian ialah 36 ekor mencit (Mus Musculus) BALB/c, jantan, berumur 12 minggu, berat badan 20-22 gr, yang dibagi menjadi dua kelompok masing-masing berjumlah 18 ekor mencit. Kelompok kontrol (P0) diberikan plasebo berupa aquadest sebanyak 1 ml dengan aktivitas fisik berlebih selama 14 hari, dan kelompok perlakuan (P1) diberikan ekstrak floret pisang raja (Musa x paradisiaca) dosis 400 mg/kgBB mencit per hari dicampur aquadest hingga 1 ml dengan aktivitas fisik berlebih selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar SOD jaringan hati pada kelompok kontrol (P0) sesudah perlakuan (post-test) ialah 568,82±9,558 U/mg protein, sedangkan pada kelompok perlakuan (P1) ialah 588,37± 10,629 U/mg protein. Analisis kemaknaan dengan T-Independent mendapatkan nilai t= -5,804 dan nilai P = 0,000 yang menunjukkan bahwa sesudah perlakuan (post-test), kadar SOD jaringan hati pada kedua kelompok berbeda sangat bermakna. Simpulan: Ekstrak floret pisang raja (Musa x paradisiaca) dapat mencegah penurunan kadar SOD pada hati mencit (Mus musculus) BALB/c dengan aktivitas fisik berlebih.Kata kunci: floret pisang raja, SOD, hati, aktivitas fisik berlebih


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 6
Author(s):  
Setiawandari Setiawandari ◽  
Eka Deviany Widyawaty

The immunizations that must be given to children include the Diphtheria Pertussis Tetatus-Hepatitis B-Hemophilus Influenza type B vaccine or better known as Pentabio DPT. The DTwP / HB / HiB vaccine is given to babies in 3 doses at 1 month intervals. This immunization caused a systemic reaction, one of which was a fever of 0.85% in the first 30 minutes and increased to 14.03% on the day after immunization. The purpose of this study was to determine the effectiveness of shallots (Allium ascalonicum L) in reducing the body temperature of feverish children after Pentabio DPT immunization. This type of research was quasi-experimental study, with pre and post test with control group design. The sample in this study were babies who received DPT immunization as many as 20 respondents. DPT Pentabio immunization was given a dose of 0.5 ml in the intervention group and the control group. The statistical test used was the T test. The results showed that there was a significant effect of shallots on in reducing the body temperature of feverish children after Pentabio DPT immunization, with a p-value of 0.000. Keywords: shallots; body temperature; fever; Pentabio DPT immunization ABSTRAK Imunisasi yang wajib diberikan kepada anak-anak diantaranya adalah vaksin Diphtheria Pertusis Tetatus-Hepatitis B-Hemophilus Influenza type B atau lebih dikenal dengan DPT Pentabio. Vaksin DTwP/HB/HiB diberikan kepada bayi sebanyak 3 dosis dengan interval 1 bulan. Imunisasi ini menimbulkan reaksi sistemik salah satunya berupa demam 0,85% pada 30 menit pertama dan meningkat menjadi 14,03% pada satu hari pasca imunisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektifitas bawang merah (Allium ascalonicum L) terhadap penurunan suhu tubuh anak demam pasca imunisasi DPT Pentabio. Jenis penelitian quasi eksperimen dengan pre and post test with control group design. Sampel pada penelitian ini adalah bayi yang mendapat imunisasi DPT sebanyak 20 orang responden. Pemberian imunisasi DPT PENTABIO Pentabio dosis 0,5 ml pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Uji statistik yang digunakan adalah Uji T. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari bawang merah dalam menurunkan suhu tubuh anak demam pasca imunisasi DPT Pentabio, dengan p-value 0,000. Kata kunci: bawang merah; suhu tubuh; demam; imunisasi DPT Pentabio


2020 ◽  
Vol 19 (03) ◽  
pp. 126-133
Author(s):  
Siska Toloan Toloan ◽  
Harimat Hendarwan

Masa nifas adalah hal sangat penting untuk diperhatikan guna untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Pengaruh Senam Nifas Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri Dan Lochea Pada Ibu Pasca Bersalin Yang Mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini Dan Mobilisasi Dini Di Praktek Bidan Mandiri Kota Depok Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian Quasy Exsperimental dengan pendekatan post test only control group design. Populasi yang diambil yaitu 65 ibu pasca bersalin. Sampel diambil dengan metode consecutive sampling besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Federer setiap variabel bebas terdiri atas 3 kelompok dan setiap kelompok sebanyak 9 sampel sehingga jumlah total sampel 27 ibu pasca bersalin. Pengumpulan data berupa data primer dan uji yang digunakan yaitu uji One Way Anova. Dapat dilihat dari nilai signifikan uji One Way Anova pada penurunan tinggi fundus uteri hari pertama sampai hari kesepuluh dengan nilai signifikan yaitu p-value < 0,05 yang artinya H0 ditolak atau ada perbedaan secara signifikan dan dilihat. Hasil post hoc test tidak terdapat perbedaan signifikan pada kelompok inisiasi menyusu dini, inisiasi menyusu dini dan mobilisasi dini dan kelompok inisiasi menyusu dini, mobilisasi dini dan senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri.


2018 ◽  
Vol 10 (2) ◽  
Author(s):  
Retno Kusuma Dewi ◽  
Yulia Adhisty ◽  
Nurul Ariningtyas ◽  
Fika Pratiwi

INTISARILatar Belakang: Perkawinan usia anak di seluruh dunia telah mengalami penurunan, namun secara keseluruhan prevelansi perkawinan usia anak tetap relatif konstan. Indonesia menempati peringkat kedua di Asia Tenggara dengan persentase pernikahan dini. Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi pernikahan dini salah satunya dengan penyuluhan. Penyuluhan dapat digunakan dengan berbagai macam metode dan media. Efektifitas metode dan media tersebut perlu diketahui untuk menentukan metode dan media mana yang lebih efektif dan efisien untuk digunakan.Metode Penelitian: Metode penelitian ini adalah Experiment dengan desain penelitian Pre test-Post test with control group Design. Populasi yang digunakan adalah siswa SMA Negeri I Baturetno Wonogiri sebanyak 1037 siswa dengan sampel 90 siswa. Teknik pengambilan sampel Stratified Random Sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner sebanyak 25 pertanyaan yang telah valid dan reliabel. Tehnik analisis data menggunakan Simple Paired TTes dan Independent T-tes. Hasil: Hasil Simple Paired T-Test kelompok leaflet, ceramah, serta leaflet dan ceramah menunjukkan nilai signifikasi 0,000 sehingga terdapat perubahan antara sebelum dan sesudah diberikan materi. Hasil analisa dengan Independent T-test pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol menunjukkan p-value 0,000 sehingga terdapat perbedaan rata-rata antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.


2021 ◽  
Vol 11 (1) ◽  
pp. 73-82
Author(s):  
Yeni Devita ◽  
Tianni Parida Sitorus

Toilet Training merupakan salah satu tugas utama anak pada usia toddler. Salah satu teknik terapi perilaku pelaksanaan toilet training adalah modeling partisipan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi modeling partisipan terhadap kemandirian anak dalam toilet training. Jenis penelitian ini Kuantitatif dengan desain quasy eskperiment dengan rancangan pretest-postest without control group design. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Jumlah sampel ada 24 orang. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata kemandirian anak pada saat pre test adalah 10,2 dan nilai rata-rata kemandirian anak pada saat post test adalah 11,7. Uji statistik didapatkan nilai p= value 0.000 < α (0.05). Ada Pengaruh Terapi Modeling Partisipan Terhadap Kemandirian Anak Dalam Toilet Training. Diharapkan kepada orang tua agar senantiasa meningkatkan latihan pada anak supaya lebih aktif dalam melakukan toilet training.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document