scholarly journals PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI METODE CURAH PENDAPAT TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS

Author(s):  
Iwan Ardian ◽  
Maulianna Tsaqafannisa

ABSTRAKLatar Belakang: HIV/AIDS adalah salah satu penyakit menular yang mengakitbatkan kematian pada penderitanya. Angka kejadian HIV/AIDS memiliki kasus terbanyak pada kelompok umur 20-29 tahun maka langkah preventif dititik beratkan pada usia dibawah 20 tahun atau masa remaja. Upaya pencegahan HIV/AIDS disini adalah perubahan pengetahuan melalui promosi kesehatan. Peningkatan pengetahuan bisa terjadi bila ditunjang dengan metode yang baik maka peneliti lebih menekankan pada metode curah pendapat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan melalui metode curah pendapat terhadap peningkatan pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif quasy eksperimental dengan rancangan non equivalent control group . Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Jumlah responden pada kelompok perlakuan 18 responden dan kelompok kontrol 18 responden, sehingga jumlah responden keseluruhan adalah 36 responden. Pengambilan sampel mengunakan non probability sampling dengan tehnik consecutive sampling. Data dianalisis melalui uji T dependent dan uji T independent.Hasil: Berdasarkan hasil analisa diperoleh bahwa dari 36 responden penelitian, karakteristik umur terbesar adalah berusia 15 tahun sebanyak 66,7%, karakteristik jenis kelamin perempuan sebanyak 72,2%. Promosi kesehatan pada kelompok perlakuan (metode curah pendapat dan ceramah) mampu meningkatan pengetahuan (p = 0,000). Promosi kesehatan pada kelompok kontrol (metode ceramah) mampu meningkatan pengetahuan (p = 0,000). Ada perbedaan peningkatan pengetahuan HIV/AIDS siswa sebelum dan setelah intervensi promosi kesehatan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p = 0,002) dengan selisih rata-rata nilai antara dua kelompok tersebut 3.55. Metode curah pendapat lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan.Simpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan promosi kesehatan HIV/AIDS melalui metode curah pendapat terhadap peningkatan pengetahuan pada remaja (p value 0,000<0,05).Kata kunci: Promosi kesehatan, HIV/AIDS, metode curah pendapat, pengetahuanDaftar pustaka: 39 (2004-2014)

2019 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 131-137
Author(s):  
Titik Setyaningrum ◽  
Nyimas Heny Purwati

Rangkaian prosedur pengobatan pada anak dengan leukemia diperlukan jangka waktu yang panjang atau periode dengan kemoterapi yang intensif, sehingga anak mengalami hospitalisasi berulang yang berisiko mengganggu tumbuh kembangnya serta berakibat terhadap proses penyembuhannya. Tingkat kecemasan yang akan ditimbulkan sangat membutuhkan dukungan dari keluarga. Intervensi yang dapat diberikan untuk meningkatkan dukungan keluarga yaitu dengan supportive educative system berbasis family centered care. Tujuan penelitian adalah Menganalisis pengaruh  intervensi supportive educative system berbasis family centered care terhadap dukungan keluarga dalam merawat anak dengan leukemia. Metode penelitian ini menggunakan Quasi Experimental dengan pendekatan non equivalent  control  group before after design dan jumlah sampel masing – masing kelompok 24. Tehnik pengambilan sampel dengan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian menujukkan rata-rata umur anak pada kedua kelompok adalah 6 tahun, umur orangtua 35-36 tahun dan pendidikan orang tua mayoritas berpendidikan rendah. Hasil penelitian didapatkan p value 0,000 (≥ 0,05) yang artinya terdapat perbedaan dukungan keluarga antara kelompok intervensi dan kontrol sesudah diberikan intervensi. Dapat disimpulkan pemberina intervensi supportive educative system berbasis family centered care berpengaruh terhadap dukungan keluarga dalam merawat anak dengan leukemia.   Kata kunci: leukemia pada anak, dukungan keluarga, supportive educative system berbasis family centered care.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
Author(s):  
Anita Lufianti ◽  
Christina Nur Widayati ◽  
Ninik Puji

Latar belakang; Pijat bayi yaitu suatu bentuk permainan gerakan pada bayi, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan serta kemampuan pergerakan bayi secara optimal. Pijat bayi merupakan salah satu cara yang menyenangkan yang akan membuat perasaan nyaman bagi bayi. Saat ini berbagai terapi telah dikembangkan, baik terapi farmakologis maupun non farmakologis. Salah satu terapi non farmakologis untuk mengatasi masalah tidur bayi adalah pijat bayi, dengan menggunakan terapi pijat bayi sehingga kualitas tidur bayi akan lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat (massage) bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 6 – 12 bulan di Desa Pilangpayung, Kec. Toroh, Kab. Grobogan.Metode; Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pendekatan non equivalent control group design with pretest and posttest. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan metode Simple Random Sampling dan didapatkan sampel berjumlah 40 responden.Hasil; Berdasarkan analisis menggunakan uji Paired Sample T Test pada kelompok intervensi menunjukkan p value 0.000. sebab nilai p velue < 0.05 maka ada pengaruh pijat (massage) bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 6 – 12 bulan di Desa Pilangpayung, Kec. Toroh, Kab. Grobogan. Pada kelompok kontrol hasil uji dengan menggunakan uji Wilcoxcon, didapatkan hasil p value 0,000, jika alpha (α) adalah 0,05 maka hasil yang didapatkan adalah pV < α atau 0,000 < 0,05 maka ada pengaruh pijat bayi (massage) terhadap kualitas tidur bayi.Simpulan; Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan ada pengaruh pijat (massage) bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 6 – 12 bulan di Desa Pilangpayung, Kec. Toroh, Kab. Grobogan. Kata kunci; Pijat (Massage) Bayi, Kualitas Tidur Bayi


2017 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 94-99
Author(s):  
Winda Arfian Sari ◽  
Rosa Delima Ekwantini ◽  
Agus Sarwo Prayogi

Spinal anesthesia causes urinary retention because the urethral sphincter muscle doesn't respond to urination desire. Whencircumstances continue the pressure inhibits the flow of urine occurs hydroureter, hydronephrosis and gradually kidneyfailure. Suprapubic warm compresses activated dopaminergic transmission in the mesolimbic central nervous system thateffectively improve circulation speeds recovery of vesica urinary reflex. This research is aimed to know the effect of warmcompress on the vesica urinaria recovery reflex in post spinal anesthesia patient at RS PKU Muhammadiyah Bantul. Thisstudy was an experimental study with quasy experiment type with Non Equivalent Control Group After Only Design. Thetreatment provided was suprapubic warm compress. Consecutive sampling with 40 respondents divided into control andintervention group that undergo spinal anesthesia at RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Data analysis was done by Chisquare. In control group, 9 respondents (45%) had vesica urinary reflex recovery ≤ 8 hours, while in intervention group, 16respondents (20%) had vesica urinary reflex ≤ 8 hours. Chi Square test resulted on p value 0.022 (≤0,05). There is an effect ofsuprapubic warm compress toward vesica urinary reflex recovery in post spinal anesthesia patients at RSU PKUMuhammadiyah Bantul.


2018 ◽  
Vol 9 (1) ◽  
pp. 1-13
Author(s):  
Jacomina Anthonete Salakory

Kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga di Ambon dari tahun ke tahun semakin meningkat, yangmemberi peluang meningkatnya jumlah anak dengan HIV. Kader posyandu sebagai ujung tombakpelayanan kesehatan dasar di masyarakat dapat diberdayakan untuk mensosilisasikan pencegahanHIV/AIDS. Upaya pencegahan ini diintegrasikan kedalam tugas kader posyandu untuk memberikanpenyuluhan pencegahan HIV/AIDS. Jenis penelitian kuantitatif, kuasi eksperimen dengan rancanganpre test post ttest non-equivalent control group. 30 responden mendapatkan pelatihan dan 30responden mendapatkan leaflet. cara pengambilan sampel purposive sample. Hasil uji statistik terhadappengetahuan kader, p-value = 0,348 (tidak ada perbedaan pengetahuan antara kedua kelompok sebelumintervensi). Post test 1 p-value = 0,000 dan Post test 2, p-value = 0,000 (ada perbedaan pengetahuanantara kedua kelompok). Hasil uji statistik terhadap sikap, kader, p-value = 0,057 dan Post test 1 pvalue = 0,450 (tidak ada perbedaan sikap antara kedua kelompok). Post test 2, p-value = 0,000 (adaperbedaan sikap antara kedua kelompok). Rata-rata skor praktik pre test dan post test 1 adalah 0, pvalue = 1,00 (tidak ada perbedaan praktik antara kedua kelompok). Post test 2 kelompok intervensi15,93 dan kelompok kontrol 11,20, p-value = 0,000 (ada perbedaan praktik antara kedua kelompok).Pelatihan disertai dengan praktik menyuluh dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik kader.Disarankan kepada DKK Ambon, agar Kader posyandu yang telah dilatih, dapat ditingkatkan lagipengetahuannnya dengan dilakukan penyegaran kader secara periodik. Kata kunci: Pelatihan, pengetahuan, sikap dan praktik, HIV/AIDS, kader


2020 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 35
Author(s):  
Rini Sulistiawati Alfarisyi ◽  
Fitri Rapika Dewi ◽  
Desy Rosita

Persalinan normal merupakan proses yang ditandai dengan adanya kontraksi uterus yang menyebabkan penipisan, dilatasi serviks, dan mendorong janin keluar melalui jalan lahir sehingga menimbulkan sensasi nyeri yang dirasakan ibu. Penanganan nonfarmakologi dengan menggunakan kompres hangat merupakan penanganan nyeri yang dapat diterapkan atau dilakukan sendiri oleh pasien atau keluarga pasien sebab cara ini sangat mudah dilakukan dan sangat terjangkau. Desain penelitian quasi eksperimen design dengan menggunakan rancangan non equivalent control group.  Waktu penelitian dari bulan Juni– Juli 2019. Teknik pengambilan sampel dengan cara consecutive sampling sebanyak 20 orang. Berdasarkan Uji Wilcoxon didapatkan ada perbedaan efektifitas tingkat skala nyeri sesudah diberikan kompres hangat pada kelompok intervensi dengan nilai p value 0,002 dan kelompok kontrol dengan nilai p value 0,003. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan efektifitas kompres hangat pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol terhadap intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif persalinan normal di Puskesmas Sungai Durian Kabupaten Kubu Raya tahun 2019 dengan hasil kelompok intervensi lebih efektif dibandingkan kelompok kontrol.


2017 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Erlina Ekawati Tyasning ◽  
Heny Prasetyorini

ABSTRAK   Rendahnya kualitas hidup ibu postpartum dengan seksio sesarea, disebabkan oleh kebutuhan masa postpartum meliputi kebutuhan fisik, psikologis, dan sosial. Ibu post seksio sesarea mengungkapkan perasaan takut, kecewa, marah, maupun frustasi karena kehilangan kontrol, hanya berbaring dan membatasi pergerakan tubuhnya karena takut merasakan nyeri, sehingga memicu terjadinya komplikasi. Salah satu upaya mengurangi timbulnya komplikasi seperti tromboemboli dan mempercepat pemulihan kekuatan ibu, disarankan melakukan perawatan dengan mobilisasi dini. Mobilisasi dini merupakan suatu pergerakan, posisi atau adanya kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan. Tujuan perawatan mobilisasi dini adalah ibu postpartum dapat menjadi lebih kuat, sehat dan dapat melakukan aktivitas secara mandiri sehingga ibu memiliki kualitas hidup yang jauh lebih baik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh mobilisasi dini terhadap kualitas hidup ibu post seksio sesarea. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan desain post test-only non equivalent control group. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu dengan consecutive sampling. Jumlah sampel 5 ibu post seksio sesarea. Penelitian dilakukan tanggal 19 sampai 25 Desember 2016. Hasil dari penelitian menunjukkan rata – rata setiap domain kualitas hidup ibu post seksio sesarea sebanyak 5 responden ( 100 % ) yang dilakukan mobilisasi dini mengalami kualitas hidup baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kualitas hidup ibu post seksio sesarea setelah dilakukan mobilisasi dini sebanyak 5 responden ( 100 % ) mengalami kualitas hidup baik. Sehingga mobilisasi dini sangatlah berpengaruh untuk kualitas hidup ibu post seksio sesarea


2018 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 22-30
Author(s):  
Nia Rosliany

Pasien fraktur sering mengalami penurunan mobilitas. Pencegahan konstipasi diperlukan untuk mengurangi komplikasi dari imobilisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minum air putih 2000 ml secara teratur dan terjadwal untuk mencegah terjadinya konstipasi. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment dengan post test only non equivalent control group. Sampel penelitian adalah 28 orang, diambil dengan consecutive sampling. Kelompok intervensi diberikan minum sebanyak 1 gelas (250 ml) dalam 8 kali waktu pemberian. Hasil analisis statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan kejadian konstipasi diantara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai p = 0,023 dan konsistensi feses dengan nilai p = 0,009 (p value < 0,05). Kesimpulan: minum air putih 2000 ml per hari yang teratur dan terjadwal dapat mencegah terjadinya konstipasi dan menghasilkan konsistensi feses yang ideal. Diperlukan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar dan tipe fraktur yang homogen.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Ade Nuraeni ◽  
Desi Wanda ◽  
Fajar Tri Waluyanti

Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh steam inhalation terhadap usaha  bernapas  pada balita dengan pneumonia. Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental dengan jenis rancangan pre-posttest non equivalent control group dengan pengambilan sampel berdasarkan consecutive sampling. Jumlah sampel 28 balita pneumonia terdiri dari 14 responden sebagai kelompok kontrol dan 14 responden sebagai kelompok intervensi. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan dan penurunan rerata frekuensi napas setelah dilakukan steam inhalation tetapi tidak bermakna  (p value >0,05). Hal ini dipengaruhi karena pelaksanaan steam inhalation hanya dilakukan satu kali sedangkan dalam referensi harus dilakukan sebanyak 4 kali sehari.Kata kunci       : steam inhalation, usaha bernapas, balita pneumonia


2019 ◽  
Vol 17 (1) ◽  
pp. 1-15
Author(s):  
Yayuk Eliyana ◽  
Mukhamad Nooryanto ◽  
Sri Poeranto

Preeklampsia selama kehamilan bisa menetap pada masa postpartum dan biasanya akan kembali normal pada minggu pertama postpartum. Angka kejadian preeklampsia atau hipertensi postpartum secara keseluruhan terjadi sekitar 57,1%. Teknik non farmakologis untuk mengatasi hipertensi telah dikembangkan, salah satunya adalah bekam kering sebagai pilihan menurunkan tekanan darah. Penelitian quasy experiment dengan non equivalent control group design. Lokasi penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Waktu penelitian dimulai bulan agustus-september 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah 34 ibu preeklampsia postpartum dengan kriteria tekanan darah sistolik minimal 140 mmHg dan telah mendapatkan terapi MgSO4 sebelumnya. Sampel penelitian terdiri dari 17 sampel pada kelompok perlakuan dan 17 sampel pada kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Variabel independen penelitian ini adalah terapi bekam kering, sedangkan variabel dependen adalah tekanan darah. Uji statistik yang digunakan paired t test dan uji wilcoxon untuk menganalisis perbedaan sebelum dan setelah perlakuan. uji independent sampel t-test dan uji mann whitney untuk menganalisis perbedaan antara kedua kelompok. Hasil uji beda dengan uji wilcoxon didapatkan nilai p-value pada tekanan darah sistolik dan diastolik lebih kecil dari taraf signifikansi α = 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan bermakna tekanan darah ibu preeklampsia postpartum sebelum dan setelah diberikan terapi bekam kering dan terapi standar. Hasil analisis mann whitney diperoleh data bahwa terdapat perbedaan bermakna pada selisih tekanan darah sistolik antara kelompok yang diberi terapi standar dan kelompok yang diberi terapi standar ditambah terapi bekam kering. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka terapi bekam kering bisa digunakan sebagai terapi pendamping untuk menurunkan tekanan darah pada ibu preeklampsia postpartum.


Author(s):  
Rizki Agustin Purwaningtyas ◽  
Kustiningsih Kustiningsih

Children with obesity have high risk to have abnormal cholesterol rate. Obesity and high cholesterol rate can cause cardiovascular disease at a later time. Children have normal rate of cholesterol if the cholesterol rate in the blood is <170 mg/dL, the threshold category between 170-199 mg/dL, and high category is >200 mg/dL. Soy Milk and avocado juice are the ways of non pharmacological care that can be applied to reduce cholesterol rate. This study aims to compare Soy Milk and avocado juice giving toward cholesterol rate in children with obesity in State Elementary School 1 and 2 of Katerban, Central Java Province, Indonesia. The study used quasi experiment design with non-equivalent control group framework. Samples of the study were 30 children taken by use purposive sampling. Soy Milk and avocado juice effective to reduce cholesterol level in obesity children (p value=0,000, p<0,05), but neither soy milk and avocado juice there’re no one that more effective to decrease cholesterol level (p value=0,902, p>0,05). 60% of respondent were male student age 11 years (36,7%). Father education were high. Soya milk and avocado juice are able to reduce cholesterol rate. Parents must give attention to children’s dietary intake to reduce cholesterol and obesity, also motivate them to do physical activity.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document