scholarly journals PENGARUH FOCUS GROUP DISCUSSION TENTANG PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA

2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 220
Author(s):  
Benny Andreson Situmorang ◽  
Kristina L Silalahi

<p><em> </em>The<em> Indonesian National Competency Test </em><em>(INCT) </em><em>is carried out with the aim of equalizing the quality standards of graduates at each educational institution. For </em><em>INCT </em><em>students is a challenge that must be faced because to apply for a job a health worker must have a registration certificate</em><em> </em><em>(RC)</em><em>. </em><em>The registration certificate</em><em> is obtained if a student is declared a graduate (competent) in the implementation of Competency Test. The purpose of this study is to obtain information on the problems being faced by professional nurses who will face the Indonesian National Competency Test through the implementation of Focus Group Discussion (FGD). This type of research is qualitative research with a quasi-experimental research design with one group pretest-posttest design. Stages of Research Methods will be carried out using the design of the quasi-</em><em>e</em><em>xperiment(quasi-experimental) with the target of all nurses in the final semester of totaling 51 people. Data collection method with guided interview guidance. The data analysis method uses dependent t-test. Where in the paired groups, the same subject was examined before and after the intervention (design before and after) and at the same time. Based on the results of the t-test calculation, the value of Z -4,472 with (p = 0,000) &lt;0.05 so that the decision of the hypothesis Ha is accepted then H0 is rejected. It was concluded that there was an influence between FGD (Focus Group Discussion) on the Implementation of Competency Tests on the anxiety level of Nurse Profession students at FKK UNPRI Medan in 2019. It is expected that students who will face competency tests to prepare themselves more by following guidance both on campus and outside campus so have good preparation in facing the Competency Test</em></p><p><em> <strong><em>Keywords:  </em></strong><em>Focus Group Discussion, implementation, competence, test, anxiety level</em><br /></em></p>

2017 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
pp. 418
Author(s):  
Elfi Elfi ◽  
Yeni Fitrianingsih

Komunikasi orang tua tentang seksual adalah interaksi antara satu orang tua dan satu remaja di mana orang tua secara sadar berusaha untuk memberikan informasi tentang seksual atau kontrasepsi. Protektor yang mempengaruhi perilaku seksual berisiko pada remaja adalah individu, keluarga, teman sebaya, lingkungan sekolah dan komunitas/lingkungan sekitar. Komunikasi orang tua merupakan salah faktor protektif terhadap perilaku seksual remaja yang berisiko.Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas Focus Group Discussion (FGD) dalam peranan komunikasi orang tua terhadap perilaku seksual remaja di SMAN 3 Kota Cirebon Tahun 2016. Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi experimental dengan pendekatan kuantitatif.Sampel terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kelompok perlakuan (FGD) 10 orang dan pada kelompok kontrol 10 orang Instrumen berupa kuesioner yang diadopsi dari penelitian Amran AA tahun 2010. Hasil diketahui bahwa sebagian besar peranan komunikasi orangtua terhadap perilaku seksual remaja adalah tinggi. Terdapat perilaku seksual berisiko tinggi sebanyak 3,7% dan terdapat peningkatan peranan komunikasi orangtua pada kedua kelompok. Hasil uji statistik independent t test didapatkan hasil yang signifikan (p


1970 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
Author(s):  
Dwiwati D M ◽  
Suparta N ◽  
Putra I G S A

Penyuluhan diharapkan dapat menghasilkan perubahan perilaku menjadi lebih baik. Ada banyak metodeyang dilakukan dalam menyelenggarakan penyuluhan, namun tingkat keefektifannya bervariasi. Untuk itu perludicoba menggunakan teknik FGD yang dapat melibatkan partisipasi sasaran secara lebih baik. Tujuan penelitianini adalah (1) mendeskripsikan teknik FGD dalam proses penyuluhan (2) mengetahui dampak FGD terhadapperubahan pengetahuan, sikap dan penerapan penyuluh di Bali (3) mengetahui dampak FGD terhadap perubahanpengetahuan, sikap dan penerapan peternak sapi bali di Bali. Penelitian dilaksanakan di wilayah KecamatanPenebel Kabupaten Tabanan, Kecamatan Kintamani Barat Kabupaten Bangli dan Kecamatan Gerokgak KabupatenBuleleng. Penelitian dirancang sebagai penelitian quasi experimental. Sampel diambil secara quota stratifiedrandom sampling. Dipilih 10 orang penyuluh dan 50 orang peternak dari masing-masing kecamatan, sehingga totalresponden adalah 30 orang penyuluh dan 150 orang peternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik FGDefektif digunakan dalam proses penyuluhan peternakan, teknik FGD berdampak positif dan memiliki hubunganyang signifikan terhadap perubahan pengetahuan, sikap, dan penerapan pada penyuluh maupun peternak sapi balidi Bali. FGD dapat dianjurkan untuk digunakan sebagai salah satu alternatif metode penyuluhan, terutama dalamupaya lebih mengaktifkan partisipasi peternak sasaran.


2021 ◽  
Vol 1 (12) ◽  
Author(s):  
Vina Monica Robert ◽  
Wening Sari ◽  
Zuhroni Zuhroni

Latar belakang :  PMO adalah komponen DOTS (Directly Observed Treatment Short Course) yang bertugas untuk memantau pengobatan TBC (Tuberkulosis). Pasien TBC memiliki masalah terkait penyakit TBC dan efek samping obat anti tuberkulosis (ESOAT). Terdapat korelasi yang kuat antara tingkat pengetahuan dan sikap PMO tentang TBC dan pengobatannya dengan kepatuhan berobat pasien. Ilmu yang benar akan mendorong seorang muslim untuk beriman kepada Allah SWT, sedangkan sikap diturunkan dari pengetahuan. Seorang muslim yang memiliki pengetahuan baik akan memiliki sikap baik pula dan Allah akan meningkatkan derajatya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap PMO sebelum dan sesudah pelatihan tentang efek samping OAT. Metode : Dilakukan pelatihan tentang ESOAT pada 32 orang PMO. Sebelum dan sesudah pelatihan PMO diberikan kuisioner untuk menilai pengetahuan dan sikap. Hasil pre test dan post test dilakukan scoring. Setelah 2 bulan dilakukan FGD (Focus Group Discussion) untuk mengetahui ESOAT pada pasien dan bagaimana PMO mengatasinya. Analisis data dilakukan secara bivariat dan uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square dan T Test Paired Sample Correlations dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil : Pengetahuan PMO tentang ESOAT mengalami peningkatan yang bermakna (p = 0,003). Terdapat peningkatan sikap PMO tentang TBC dan ESOAT setelah pelatihan meski tidak bermakna (p = 0,187) karena scoring rerata sikap PMO sebelum pelatihan sudah baik. Hasil FGD menunjukkan bahwa PMO mampu mengenali efek samping OAT ringan dan berat dan mampu mengatasi beberapa efek samping ringan. Menuntut ilmu pengetahuan adalah wajib hukumnya. Pengetahuan yang baik akan menghasilkan sikap yang baik pula baik dalam menunaikan tugasnya sebagai PMO maupun sebagai umat muslim. Kesimpulan : Terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap PMO mengenai efek samping OAT setelah pemberian pelatihan tentang tentang efek samping OAT.


2019 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 120
Author(s):  
Maslamah Maslamah

This research was motivated by the  competitions phenomenon between  universities  to get the public/stakeholders trust. That’s the public trust have more influence on development of educational institution. Based on those phenomena, Researcher chose the Magister Program of  PAI (Islamic Education) IAIN (State Islamic Institution) Surakarta as field of research. The Magister Program of PAI (MPAI) as new program must built good image for stakeholders.This research was conducted to reveal the perception of Stakeholders on the Magister Program of PAI IAIN Surakarta. This research used qualitative design to analyze  data. The data was obtained through  interview and Focus Group Discussion (FGD), and used the triangulation technic to obtain the data’s validity .The results of this research are the stakeholders internal judged that, 1. MPAI can accommodates the hopes of the graduates of S1,  and teachers in the surrounding area can continue their studies to Magister program; 2. the vision, mission and MPAI curriculum will be able to respon community demans in the future; 3. MPAI still does not have adequate  facilities yet; 4  some stakeholders see that most of the MPAI lectures had the feasibility standard to teach at MPAI; but others don’t agree with the judge.   Key word: Perseption, Stakeholders.


2020 ◽  
Vol 9 (3) ◽  
pp. 299-312
Author(s):  
Peribadi Peribadi ◽  
Syaifuddin Suhri Kasim ◽  
Juhaepa Juhaepa ◽  
Sarmadan Sarmadan ◽  
Samsul Samsul ◽  
...  

Kajian ini merupakan bentuk studi “before and after” atas keberadaan industrialisasi pertambangan nikel dengan berbagai problematikanya di wilayah Kabupaten Konawe Selatan. Pendekatan kualitatif dalam konteks Phenomenologi digunakan sebagai upaya mengembangkan telaah-telaah kritis reflektif atas berbagai fenomena, realitas dan hiperealitas yang mengemuka melalui instrumen pengamatan, wawancara mendalam (deep interview) dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika alam pedesaan kita di masa lalu diibaratkan sebagai seorang gadis cantik yang demikian indah dan elok dipandang mata. Kini, alam pedesaan itu tampak tak mempesona lagi, karena satwa-satwa sebagai suatu realitas ekosistem yang alamiah telah digantikan oleh satwa-satwa baru, berupa peralatan raksasa penumbang pepohonan, penggali dan pengangkut tanah nikel serta mobil-mobil karyawan perusahaan yang lalulang seolah tak pernah berhenti dan tak kenal lelah dengan ekosistem khasnya tersendiri.


2020 ◽  
Vol 26 (1) ◽  
pp. 94-107
Author(s):  
Mitra Jaras1 ◽  
◽  
Mohammad Reza Mansoorian ◽  
Ali Delshad Noghabi ◽  
Hossein Nezami ◽  
...  

Aims: This study aimed to compare the effects of self-care education using focus group discussion and teach-back method on the lifestyle promotion of pregnant women. Methods & Materials: In this randomized field trial, participants were 90 pregnant women referred to the community health centers in Gonabad, Iran with no history of physical and psychological problems that can affect their self-care. They were randomly selected from among the three health centers and divided into three groups of focus group discussion, teach-back, and control. The data collection tools were a demographic form, and Walker’s Health-Promoting Lifestyle Profile (HPLP) questionnaire completed before and one month after the intervention. The collected data were analyzed in SPSS v. 20 software using independent t-test, paired t-test and ANOVA. The P-value <0.05 was set as the significance level. Findings: There was no significant difference between the three groups in terms of educational level (P=0.029), occupation (P=0.090), income (P=0.099), and gestational age (P=0.741), and they were homogeneous. After intervention, all aspects of health-promoting lifestyle (except stress management) in two groups of teach-back (P<0.001) and focus group discussion (P<0.001) were significantly improved compared to the control group (P=0.66). In comparing the two educational methods, focus group discussion had a more significant impact on the lifestyle than the teach-back method. Conclusion: Focus group discussion method is recommended for the self-care education of pregnant women.


2016 ◽  
Vol 49 (3) ◽  
pp. 129
Author(s):  
S. Salwa ◽  
Ayu Liskinasih

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi mahasiswa jurusan pendidikan Bahasa Inggris Universitas Kanjuruhan Malang dimana penelitian awal menunjukkan bahwasanya para mahasiswa mengalami kesulitan dalam menggunakan ragam majas (figurative language yang tepat serta kesulitan dalam memahami makna-makna majas tersebut, hal tersebut dikarenakan terbatasnya pengajaran kosa kata tentang majas serta penagajaran bahasa yang lebih menekankan pada faktor tata bahasa (grammar) saja. tim peneliti tergerak untuk menerapkan drama project pada mata kuliah speaking sebagai suatu metode untuk peningkatan pemahaman mahasiswa akan penggunaan majas (figurative language) yang nantinya akan diterapkan dalam penulisan naskah drama dan akan ditampilkan didalam kelas oleh tiap-tiap group mahasiswa yang secara tidak langsung juga  akan meningkatkan keterampilan berbicara  (speaking) dan meningkatkan kepercayaan diri untuk berbicara didepan umum.Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan penjelasan berkelanjutan (sequential explanatory) dengan dua fase. Fase pertama merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain quasi-experimental sedangkan fase kedua merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Hasil dari post-test menunjukkan adanya peningkatan skor kemampuan mahasiswa dari76,5 menjadi 81,36  serta hasil dari Focus Group Discussion (FGD) menunjukkan bahwa para mahasiswa merasa lebih mudah memahami figurative language melalui project drama.


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 33
Author(s):  
Rifda Roswita ◽  
Eva Riza

Pemerintah Sumatera Barat secara bertahap telah mendorong pengembangan pertanian organik, baik sebelum maupun sesudah program desa organik diluncurkan oleh Kementerian Pertanian. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) persepsi petani terhadap sistem pertanian organik, (2) pemahaman petani terhadap sistem  pertanian organik (3) dan tingkat penerapan  sistem pertanian organik. Pengkajian dilaksanakan pada bulan Maret - Juli 2017 pada 3 (tiga) kabupaten di Sumatera Barat, yaitu kabupaten yang melaksanakan program desa organik pada tahun 2016 dan yang mengembangkan organik melalui program sebelum tahun 2016. Pada masing-masing kabupaten dipilih secara acara satu kelompok tani pelaksana program desa organik tahun 2016 (dalam pengkajian ini disebut sebagai desa organik baru) dan satu kelompok tani yang melaksanakan program organik sebelum  tahun 2016 (dalam pengkajian ini disebut sebagai desa organik lama). Kabupaten terpilih adalah Kabupaten Padang Pariaman, Solok dan Limapuluh Kota. Pengambilan sampel dilakukan dengan sistim purpossive sampling. Pengumpulan data primer dilakukan dengan Focus Group Discussion dan wawancara perorangan. Data yang dikumpulkan adalah karakteristik internal petani, persepsi petani terhadap pertanian organik,  pemahaman petani terhadap sistem pertanian organik, dan tingkat penerapan petani terhadap sistem pertanian organik. Data dianalisis secara  deskriptif dan stastistik dengan uji paired samples T-Test uji beda dan Mann Whitney untuk membandingkan antara petani pelaksana program desa organik dan non program desa organik. Hasil penelitian menujukkan  bahwa  (1) persepsi petani terhadap sifat inovasi sistem pertanian organik secara keseluruhan, mendekati skor 4, yaitu biaya lebih murah, lebih tinggi produksinya, lebih menguntungkan, sesuai dengan kebutuhan petani, mudah dilaksanakan, mudah dicobakan, dan mudah diamati hasilnya, (2) pemahamanan  petani terhadap keseluruhan komponen sistem pertanian organik tergolong tinggi yaitu dengan nilai 78,55. Sedangkan dari 5 variabel pemahaman petani paling tinggi adalah penanganan panen dan pasca panen dan  pengelolaan lahan dan kesuburan lahan. Pemahaman petani yang masih perlu ditingkatkn adalah pemahaman petani terhadap masa konversi, dimana sebagian petani belum begitu paham terhadap tujuan, dan lama masa koversi lahan walaupun telah menerapkannya, (3) tingkat penerapan komponen teknologi sistem pertanian organik pada petani desa organik lebih rendah (73,93%) dari pada petani desa organik lama (93,21%).


2019 ◽  
Vol 13 (3) ◽  
pp. 225-232
Author(s):  
Octa Reni Setiawati ◽  
Nurseha Nurseha ◽  
Teguh Pribadi

Psychoeducation for anxiety in parent: Impact of family member with thalassemia major undergoing treatment in Lampung-IndonesiaBackground: There were 120 and 158 thalassemia patients hospitalized at Dr. Abdul Moeloek General Hospital in Bandar Lampung City in 2016 and 2018 respectively. Major thalassemia is a genetically hereditary disease which is suffered for a lifetime and non-healable. This condition can cause psychosocial effect on parents of thalassemia patients. The anxiety among the parents is mainly caused by the continuous medication and care for lifetime.Purpose: The objective of this study was to examine the effect of psycho-education (FGD  Audiovisual) towards the anxiety on parents of thalassemia patients.Methods:This was a quantitative study with quasi experiment method. The design was non-equivalent control group. The samples were 60 people.Results: The univariate analysis was conducted on the frequency distribution while the bivariate analysis was through t-test dependent. At last, the multivariate was analyszed with Anova Post-hoc. The result indicated that there were significant relations among Focus Group Discussion (FGD) (p = 0.000), audiovisual (p = 0.001), control group (p = 0.530). The multivariate revealed that the FGD intervention had bigger influence on reducing anxiety among parents of major thalassemia patients than the audiovisual. In order to reduce anxiety among parents of thalassemia patients, the health workers should expose them with FGD (Forum Group Discussion) psycho-education.Keywords:  Psycho-education; Audiovisual; AnxietyPendahuluan: Jumlah penderita di Bandar Lampung yang mendapat perawatan di RSUD Dr.H.Abdul Moeloek tahun 2016 berjumlah 120 orang dan tahun 2018 berjumlah 158 orang. Thalasemia mayor adalah penyakit genetik yang diderita seumur hidup, tidak bisa sembuh, hal ini akan menimbulkan dampak psikososial bagi orang tua penderita thalasemia karena pengobatan dan perawatan yang terus menerus dan seumur hidup, salah satu dampak psikososial adalah kecemasan maka diperlukan salah satu pelayanan kesehatan yang ada dalam Pyramid of Family Care yaitu Psikoedukasi.Tujuan:  Penelitian untuk mengetahui pengaruh psikoedukasi (FGD, Audiovisual) terhadap kecemasan orangtua pasien thalasemia.Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan desain  eksperimen semu (quasi eksperiment), rancangan penelitian yang digunakan adalah Non equivalent control group desaign. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 orang. Analisis data univariate dengan distribusi frekuensi, bivariat dengan uji t-test dependent dan analisis lanjutan dengan  Anova post-hoc. Hasil: Diketahui bahwa terdapat hubungan signifikan antara Focus Group Discussion (FGD) (p=0,000), Audiovisual  (p=0,001), Kelompok kontrol (p=0,530). Hasil analisis multivariat menunjukkan intervensi FGD yang lebih besar pengaruhnya dalam  menurunkan kecemasan orang tua pasien thalasemia mayor dibandingkan dengan audiovisual. Untuk menurunkan kecemasan orangtua pasien thalasemia untuk meberikan psikoedukasi dengan intervensi Focus Group Discussion (FGD).


QUALITY ◽  
2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
Author(s):  
Hasan Baharun ◽  
Chusnul Muali

<em>This paper presents the effectiveness of focus group Discussion and critical thinking model on literacy skills of educational supervisor in Ministry of Religious Affairs, Probolinggo, East Java, Indonesia. This study adopts a quantitative research approach and uses a a quasi-experimental quasi-experimental study with a randomized pretest-post-test with control group design. The study shows that there are differences of literacy ability in education supervisor in Ministry of Religious Affairs, Probolinggo between focus group discussion (FGD) with critical thinking literacy ability. The focus group discussion approach is more effective in improving literacy skill. The scientific work shown with the average post test score is higher than the treatment-treated class of critical thinking.</em>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document