scholarly journals The effect of the characteristics of pregnant women and stress on the psychological well-being

Author(s):  
Mariah Ulfah ◽  
Suryo Ediyono ◽  
Ita Apriliyani

Introduction: Pregnancy affects physical and psychological changes. Especially during the Covid-19 period, there is a possibility of stress. The health problems of pregnant women that are not handled optimally are related to psychological problems, this will affect the success of the postpartum period, including during the breastfeeding process. Therefore, it is necessary to conduct research related to stress conditions in pregnant women which will affect the psychological well-being of pregnant women. Objective: to determine the characteristics of the mother and the stress of pregnant women affects psychological well-being. Method: observational analysis with a cross-sectional design. The research population of pregnant women in the antenatal class with a sample of 60 people with data collection techniques using systematic random sampling. The results showed: there was an effect of maternal characteristics (age, gestational age, parity) on psychological well-being. And there is the effect of stress on psychological well-being with a p value of 0.000. 

Author(s):  
Wahyu Ida Muliana Wahyu Ida Muliana

ABSTRACT Hyperemesis Gravidarum marked excessive nausea and vomiting in pregnant women at a young age. WHO estimates that 536,000 women died from direct complications of pregnancy and childbirth. One complication of pregnancy is Hyperemesis Gravidarum. Hyperemesis Gravidarum in the world has been estimated to occur in 1-2% of pregnant. According to data from the Medical Record of Dr. Mohammad Hoesin Palembang Hospital, the incidence of Hyperemesis Gravidarum in 2011 there were 72 people of 661 pregnant women. The purpose of this reseach was to determine the relationship between maternal age and parity with Hyperemesis Gravidarum in Dr. Mohammad Hoesin Palembang Hospital 2011. The Design of this reseach used Cross Sectional by analytic approach survey. The population of this reseach are all of mother who gestational ≤ 16 weeks (four months) in the Installation of Obstetrics and Gynecology, Dr. Mohammad Hoesin Palembang Hospital in January to December of 2011 with the sample of 661 people which taken by systematic random sampling and the reseach was conducted from 17 April to 24 April 2012.  Each variable that was observed in tests using Chi-Square test with a (0.05).  The results of this study showed that 5.9% of mothers with hyperemesis gravidarum, 21.8% of mothers with high risk age, and 30.0% primigravida. Chi-Square test showed no significant relationship between age (p value = 0.000) and parity (p value = 0.000) with the incidence of hyperemesis gravidarum. Expected to the Hospital to be implemented properly instructed how to provide counseling to pregnant women about pregnancy and childbirth, as well as provide confidence that the nausea and vomiting is a symptom of physiology in pregnancy.   ABSTRAK Hiperemesis Gravidarum ditandai mual dan muntah yang berlebihan terjadi pada ibu hamil di usia muda. WHO memperkirakan 536.000 perempuan meninggal dunia akibat langsung dari komplikasi kehamilan dan persalinan. Salah satu komplikasi kehamilan adalah Hiperemesis Gravidarum. Insiden Hiperemesis Gravidarum di dunia telah diperkirakan terjadi pada 1-2% wanita hamil. Menurut data dari Medical Record Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang, angka kejadian Hiperemesis Gravidarum pada tahun 2011 terdapat 72 orang dari 661 ibu hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara umur dan paritas ibu dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum pada ibu di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2011. Desain Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah dengan umur kehamilan ≤ 16 minggu (4 bulan) yang pernah dirawat inap di Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang pada bulan Januari-Desember tahun 2011 dengan jumlah sample 661 orang yang diambil secara systematic Random Sampling (secara acak sistematis) dan penelitian ini dilakukan dari tanggal 17 April sampai dengan 24 April 2012. Masing-masing variabel yang diteliti di uji dengan menggunakan uji Chi-Square dengan a (0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 5,9% ibu mengalami hiperemesis gravidarum, 21,8% ibu dengan umur resiko tinggi, dan 30,0% ibu primigravida. Uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur (p value = 0,000) dan paritas (p value = 0,000) dengan kejadian hiperemesis gravidarum. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak Rumah Sakit agar dilaksanakan penyuluhan dengan cara memberikan konseling terhadap ibu hamil tentang kehamilan dan persalinan, serta memberikan keyakinan bahwa mual muntah merupakan gejala fisiologi pada kehamilan.


2017 ◽  
Vol 13 (1) ◽  
pp. 53
Author(s):  
Herwinda Husnawati ◽  
Syamsul Arifin ◽  
Ida Yuliana

Abstract: Based on data from Banjarmasin Department of Health in 2015, the highest diarrhea incident which is 1.056 cases, occurs at Puskesmas Kuin Raya Banjarmasin. There is an imbalance between diarrhea incident and visitation to sanitation clinic. Many factors are influencing someone’s behavior while knowledge is one of those. This research aimed to discover the correlation between education and sanitation clinic utilization on a mother of acute diarrhea toddlers at Puskesmas Kuin Raya Banjarmasin. This was an analytic observational study with cross sectional design. The samples were 50 mothers chosen by systematic random sampling method. The analysis was conducted by chi-square test. The result portrayed 12% of high education, 22% of fair education and 66% of low education. Meanwhile, there were 64% non-utilization and 36% utilization of sanitation clinic. The correlation p-value was 0,000 (p<0,05). In conclusion,  there is a correlation between education and sanitation clinic utilization on a mother of acute diarrhea toddlers at Puskesmas Kuin Raya Banjarmasin. Keywords: acute diarrhea, sanitation clinic utilization, education Abstrak: Data Dinas Kesehatan Kotamadya Banjarmasin tahun 2015 didapatkan angka kejadian diare tertinggi sebanyak 1,056 kasus di Puskesmas Kuin Raya Banjarmasin. Terdapat kesenjangan antara angka kejadian diare dengan jumlah kunjungan ke klinik sanitasi. Banyak faktor yang mempengaruhi pemanfaatan klinik sanitasi, salah satunya adalah pengetahuan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan pemanfaatan klinik sanitasi pada ibu bayi dan balita penderita diare akut di Puskesmas Kuin Raya Banjarmasin. Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 50 responden dengan teknik systematic random sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian adalah 12% mempunyai pengetahuan tinggi, 22% berpengetahuan cukup dan 66% berpengetahuan rendah. Sementara itu, untuk pemanfaatan klinik sanitasi didapatkan hasil tidak memanfaatkan klinik sanitasi 64% dan memanfaatkan 36%. Nilai korelasi p = 0,000 (p< 0,05). Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan pengetahuan dengan pemanfaatan klinik sanitasi pada ibu bayi dan balita penderita diare akut di Puskesmas Kuin Raya Banjarmasin. Kata-kata kunci: diare akut, pemanfaatan klinik sanitasi, pengetahuan


Author(s):  
Renny Aditya ◽  
Samuel Tobing ◽  
Mitfahul Jannah

Abstract Objective: to investigate the relationship between education level and occupation of pregnant women with MCH handbook utilization at the Pekauman Public Health Center of Banjarmasin in July–August 2018. Methods: the method that was used is analytical observational research with cross-sectional design. The number of research sample is 50 people with systematic random sampling techniques, and data were analyzed by chi-square statistical tests. Results: the majority of respondents were34 pregnant women (68%) with low education level, and36 pregnant women (72%) were unemployed. There were 36 pregnant women (72%) with ineffective MCH handbook utilization. The statistical result between education level of pregnant women with MCH handbook utilization is p-value = 0.005 (p < 0.05) and between occupation of pregnant woman with MCHhandbook utilization is  p-value =  0.001 (p <0.05). Conclusion: there a significant relationship of education leveland occupation of pregnant women with MCH handbook utilization at the Pekauman Public Health Center of Banjarmasin in July-August 2018. Keywords: level ofeducation, occupation, MCH handbook   Abstrak Tujuan: untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan pekerjaan Ibu hamil dengan pemanfaatan buku KIA di Puskesmas Pekauman Banjarmasin Periode Juli–Agustus 2018 Metode: metode yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Besar sampel penelitian adalah 50 orang dengan teknik pengambilan systematic random sampling dan datadianalisis dengan uji statistik chi square Hasil: sebagian besar responden adalah 34 ibu hamil (68%) dengan tingkat pendidikan rendah dan 36 ibu hamil (72%) yang tidak bekerja. Terdapat 36 ibu hamil (72%) dengan pemanfaatan buku KIA yang tidak efektif. Hasil uji statistik antara tingkat pendidikan ibu hamil dengan penggunaan buku KIA adalah p value = 0.005 (p < 0.05) dan antara pekerjaan ibu hamil dengan pemanfaatan buku KIA adalah p value = 0.001 (p < 0.05). Kesimpulan: terdapat hubungan yang bermakana tingkat pendidikan dan pekerjaan ibu hamil dengan pemanfaatan buku KIA di Puskesmas Pekauman Banjarmasin periode Juli–Agustus 2018 Kata kunci: tingkatpendidikan, pekerjaan, buku KIA


2021 ◽  
Vol 3 (2) ◽  
pp. 421-428
Author(s):  
Burhanuddin Hartono ◽  
I Made Moh. Yanuar Saifudin

Remaja merupakan masa penuh dengan emosi yang apabila tidak mampu mengendalikannya dapat terjerumus pada kenakalan remaja. Data menunjukkan terjadi peningkatan kenakalan remaja dari 0.40% di tahun 2014 menjadi 0.65% pada tahun 2018. Kenakalan remaja terjadi karena ketidakmampuan individu mengendalikan diri dan lingkungannya serta kesehatan mental yang terganggu. Oleh karenanya remaja perlu mendapatkan bimbingan agar tercapai  psychological well-being  yang tinggi. Kesejahteraan psikologis tersebut dipengaruhi oleh tipe kepribadian dan spiritualitas. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan spiritualitas dan tipe kepribadian dengan psychological well-being  remaja di Sekolah Menegah Pertama Yogyakarta. Desain  penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian  adalah remaja Sekolah Menengah Pertama di Banguntapan Bantul Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proporsional random sampling didapatkan sample sebanyak  70 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji statistik kendal tau dengan tingkat signifikansi 5%. Spiritualitas perawat kategori rendah 36 (51%) responden, tipe kepribadian ekstrovet 39 (56%) responden dan psychological well-being   rendah 37 (53%) responden. Terdapat hubungan signifikan antara spiritualitas dan psychological well-being dengan p-Value 0.000 (<0.005). Kemudian hubungan  tipe kepribadian dan  psychological well-being juga signifakan dengan p-Value 0.015 (<0.005).


Author(s):  
Niswa Salamung ◽  
Joni Haryanto ◽  
Florentina Sustini

Stunting is the height according to age below -2 the median standard of the child's growth curve due to chronic malnutrition problems since the first 1,000 days of a child's life. One of the risks of stunting in children is the lack of nutritional intake during pregnancy. This study aims to identify factors related to the preventive behavior of stunting children during pregnancy. This study used a cross-sectional design. Samples in the study were 74 first-trimester pregnant women in the work area of Grujugan, Tenggarang, and Maesan health centers in Bondowoso Regency obtained using simple random sampling. The results of the analysis had a family support relationship (p-value 0.057), environmental support (p-value 0.010) but there is no relationship between stunting prevention behavior with age (p-value 0.361), education (p-value 0.230) and income (p-value 0.240). Recommendations from this study for health workers provide health education to pregnant women and families to provide an understanding of the prevention of stunting from early pregnancy. Keywords: Behavior; Prevention; stunting; pregnant women ABSTRAK Stunting merupakan tinggi badan menurut usia di bawah -2 standar median kurva pertumbuhan anak disebabkan masalah kurang gizi kronis sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan anak. Salah satu resiko terjadinya stunting pada anak adalah kurang asupan gizi pada masa ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan anak stunting pada saat ibu hamil. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Sampel pada penelitian sebanyak 74 ibu hamil trimester 1 diwilayah kerja puskesmas Grujugan, Tenggarang, dan Maesan Kabupaten Bondowoso yang diperoleh menggunakan simple random sampling. Hasil analisis ada hubungan dukungan keluarga (p-value 0,057), dukungan lingkungan (p-value 0,010) namun tidak ada hubungan antara perilaku pencegahan stunting dengan usia (p-value 0,361), pendidikan (p-value 0,230) dan pendapatan (p-value 0,240). Rekomendasi dari penelitian ini bagi tenaga kesehatan memberikan pendidikan kesehatan pada ibu hamil dan keluarga untuk memberikan pemahaman tentang pencegahan stunting sejak usia kehamilan dini Kata kunci: Perilaku, Pencegahan, stunting, ibu hamil


Author(s):  
Rini Mayasari Rini Mayasari

ABSTRACT Breast cancer on the mark with the growth or uncontrolled growth of cells that are excessive. Factors affecting the incidence of breast cancer include maternal age, marital status, family history, hormone use, radiation, manarche, and obesity. The purpose of this study was to determine the relationship between Age and Marital Status of Mother with Breast Cancer incidence in the Installation Surgeon General Hospital Dr. Mohammad Hoesin Palembang in 2012. The study design was analytical descriptive with the approach in which the independent variables Cross Sectional Age Mother and Status Perkawianan and dependent variables in breast cancer incidence collected at the same time. The study population was all women who develop breast cancer in the Installation General Hospital Surgery Center Dr. Mohammad Hoesin Palembang in 2012 and samples taken by systematic random sampling with a sample of 130 respondents. The results of univariate analysis of data showed that respondents had breast cancer with a percentage of total 58 (44.61%) while respondents who had not had breast cancer totaled 72 by the percentage (63.39%). Respondents by Age Mothers who are at risk amounted to 34 by the percentage (26.15%) while respondents with Age Mothers who are not at risk amounted to 96 by the percentage (73.85%). Respondents by Marital Status is married and the mother who totaled 69 by the percentage (53.07%) and Marital Status with the status of unmarried women totaled 61 by the percentage (46.03%). Of Chi-Square test results found no significant relationship between Age Mothers with Breast Cancer event in which the p value = 0.007, no significant relationship between Marital Status in Breast Cancer event in which the p value = 0.030. Based on the results of the study, researchers suggest counseling efforts, medical knowledge and improve the quality of health services in order to reduce the incidence of breast cancer..   ABSTRAK Kanker payudara di tandai dengan pertumbuhan atau perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel yang berlebihan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian kanker payudara antara lain umur ibu, status perkawinan, riwayat keluarga, penggunaan hormon, radiasi, manarche, dan obesitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Umur Ibu dan Status Perkawinan dengan kejadian Kanker Payudara di Instalasi Bedah Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2012. Desain Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional dimana variabel independen Umur Ibu dan Status Perkawianan dan variabel dependen kejadian kanker payudara dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang menderita kanker payudara di Instalasi Bedah Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2012 dan sampel di ambil secara systematic random sampling dengan jumlah sampel 130 responden. Hasil analisis univariat data menunjukan responden yang mengalami Kanker Payudara berjumlah 58 dengan persentase sebesar (44,61%) sedangkan responden yang tidak mengalami Kanker Payudara berjumlah 72 dengan persentase (63,39%). Responden dengan Umur Ibu yang beresiko berjumlah 34 dengan persentase (26,15%) sedangkan responden dengan Umur Ibu yang tidak beresiko berjumlah 96 dengan persentase (73,85%). Responden dengan Status Perkawinan ibu yang berstatus kawin berjumlah 69 dengan persentase (53,07%) dan Status Perkawinan ibu yang berstatus tidak kawin berjumlah 61 dengan persentase (46,03%). Dari hasil uji Chi-Square didapatkan ada hubungan bermakna antara Umur Ibu dengan kejadian Kanker Payudara dimana p Value = 0,007, ada hubungan bermakna antara Status Perkawinan dengan kejadian Kanker Payudara dimana p Value = 0,030. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan upaya-upaya penyuluhan, pengetahuan tenaga medis dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan guna menurunkan angka kejadian kanker payudara.


2019 ◽  
Vol 11 (2) ◽  
pp. 94
Author(s):  
Kustini Kustini

Kelas ibu hamil merupakan sarana belajar kelompok yang membahas tentang kehamilan, persalinan, nifas, perawatan bayi dan lain-lain, namun pada pemanfaatan kelas ibu hamil masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor – factor yang mempengaruhi pelaksanaan kelas ibu hamil dipuskesmas Turi  kabupaten Lamongan tahun 2019  Desain penelitian survei sampel ini adalah cross sectional menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah sampel 110 ibu hamil secara systematic random sampling. Analisis data meliputi análisis univariat, bivariat (chi-square) dan multivariat (poisson regresi). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada pengaruh antara dukungan suami p-value : 0,00 <  α 0,05 dengan partisipasi ibu mengikuti pelaksanaan kelas ibu hamil,. Upaya peningkatan dukungan suami untuk mengikuti pelaksanaan kelas ibu hamil dengan meningkatan pengetahun suami serta meningkatkan semua komponen pendukung pelaksanaan kelas ibu hamil di Kota Lamongan.  Kata kunci : Dukungan Suami, pelaksanaan kelas ibu hamil


Author(s):  
Maryam Said ◽  
Hadi Pratomo

Riwayat pemberian Air Susu Ibu (ASI), karakteristik ibu dan anak serta pola asuh berpengaruh terhadap kecerdasan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi tingkat kecerdasan anak, riwayat pemberian ASI, karakteristik ibu dan anak, serta faktor dominan yang berhubungan dengan tingkat kecerdasan anak pada siswa SDSN Pekayon Jaya VI Kota Bekasi. Penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang dengan metode systematic random sampling dengan jumlah sampel sebesar 166 responden (siswa/i yang berumur 7 - 9 tahun) beserta ibunya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013. Pada siswa dilakukan tes kecerdasan menggunakan tes Raven sedangkan ibunya mengisi kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kecerdasan rendah 6%, rata-rata 36,7%, dan tinggi 57,2%. Variabel yang berhubungan dengan kecerdasan adalah durasi pemberian ASI dan pendidikan ibu. Pendidikan ibu adalah faktor dominan terhadap kecerdasan, bahwa ibu yang berpendidikan tinggi berpeluang mempunyai anak dengan kecerdasan tinggi yaitu 3,556 kali lebih besar dibandingkan ibu berpendidikan rendah setelah dikontrol variabel durasi ASI. Untuk Dinas Pendidikan Kota Bekasi agar menyelenggarakan berbagai aktivitas seperti seminar/pelatihan/konseling bagi orang tua murid tentang pentingnya peran orangtua terhadap tumbuh kembang anak.Breastfeeding history, mother and children characteristics, and child care are considered influential on child intellegence. This study aimed to determine the proportion of exclusive breastfeeding, the level of childrens intellegence, mother and children characteristics, the relationship between duration of breastfeeding with the level of students intellegence. This research used a cross-sectional design and through systematic random sampling with a sample size of 166 respondents (students aged 7 - 9 years old) and their mothers. The intellegence was tested using the Raven test while their mothers were interviewed. The results showed that the level of childrens intellegence was high (57.2%), average (36.7%), and low (6%). Those variables which related to the intellegence level were duration of breastfeeding and the level of mothers education. The mothers education level is one of the factors which has higher effect, againts the childrens intellegence. Those mothers who have high level education will have probability 3,556 to have their children with high level intellegence (after controlling the duration breastfeeding). Suggestion; The Department of Education Bekasi city to organize activities relevant to the improving of parents in growth and development of their children through seminars/training/counseling.      


2018 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
Author(s):  
Uliyatul Laili

Analysis of factors Affecting The Participant Pregnant Women Gymnactics in BPS Nina Surabaya. Pregnant women should get treatment during pregnancy. Treatment during pregnancy or antenatal care can be done via examination of pregnancy, pregnancy exercise, nutrition and other compliance requirements. Pregnancy exercise is an exercise undertaken to prepare and train the muscles so that it can be used to function optimally in a normal delivery.This study uses an analytical method with cross sectional design prospective. Sampling using total sampling technique. The independent variable is education, parity and maternal knowledge, while the dependent variable is exclusive breastfeeding. Data were analyzed using chi square test.The results showed a correlation between age and support of husband / family with the participation of pregnant women during pregnancy exercise with a p-value of <0.05, whereas for education and parity are not related to the participation of pregnant women against pregnancy exercise with a value of p>0.05.The conclusions of this study are the factors that influence the participation of pregnant women during pregnancy exercise is aged and the support of husband / family.


2016 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 48
Author(s):  
Annisaa’ Nurmasari ◽  
Fatimah Fatimah ◽  
Febrina Suci Hati

<p>HIV infection in pregnant women can threaten the life of the mother and the mother can transmit the virus to their babies. Sleman PHC registered 2 people including one pregnant woman and one women of childbearing age in the year of 2014. Incidence of pregnant women suffering from HIV-AIDS in 2014 is 1 patients and detected from PITC test results for 7 weeks in a row is 1 patient. And in January year of 2015 found 1 patient with 3 times test and the results was positive. The purpose of this study was to determine relationship between Knowledge Level of Pregnant women about HIV/AIDS and Behaviour of PITC (Provider Initiated Test and Counselling) test. This study was a quantitative analysis of correlation with cross-sectional design. The population of this study were all pregnant women checkups at the health center in Yogyakarta Sleman. The sampling technique was used accidental sampling study which consisted of 72 respondents. The analysis used univariate and bivariate. The results showed that most respondents aged 20-35 (72.2%), senior high school education (47.2%) and work as a housewife (IRT) (38.9%). Most respondents have good knowledge about HIV/AIDS were 50 respondents (69.4%). Most respondents perform checks PITC were 71 respondents (98.6%). There was no relationship between knowledge level of pregnant women about HIV/AIDS and Behaviour of PITC (p-value=0.243&gt;0.005). In Conclusion, There was no relationship between knowledge level of pregnant women about HIV/AIDS and Behaviour of PITC in Sleman, Yogyakarta.</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document