Pemakaian Bentuk Ringkas dalam Wacana Jual Beli
The meeting of people from different linguistic backgrounds in a speech event can bring up unique language variations because at least two different languages are involved. This study aims to identify the use of concise forms in the discourse of buying and selling shoes and cloth in Pasar Benteng, Surakarta City. The data in this study are in the form of words, phrases, clauses, and sentences. The data source is the speech of shoes and fabric traders at Pasar Benteng. The data collection used is the method of listening or listening with advanced techniques in the form of a competent free trial (TSBLC). The methods are used to analyze the data in this study are (1) mark-reading method; (2) referential methods; (3) pragmatic method; (4) extending techniques; and (5) insert technique. The results show that there were three concise forms in the discourse of buying and selling shoes and cloth in Benteng Market, namely: (1) the concise form in the form of words (a) by obscuring phonemes, (b) by melting syllables; (2) the concise form in the form of clause; and (3) the concise form of sentence. This shows the use of language in the discourse of buying and selling by using a variety of non-formal languages. The use of the concise form is a convention between traders and buyers. Pertemuan masyarakat dari berbagai latar belakang kebahasaan yang berbeda dalam suatu peristiwa tutur dapat memunculkan variasi bahasa yang unik karena di dalamnya paling tidak terlibat dua bahasa yang berbeda. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pemakaian bentuk ringkas pada wacana jual beli sepatu dan kain di Pasar Benteng, Kota Surakarta. Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat. Sumber datanya adalah tuturan pedagang sepatu dan kain di Pasar Benteng. Pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak atau penyimakan dengan teknik lanjutan berupa simak bebas libat cakap (TSBLC). Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah (1) metode baca markah; (2) metode referensial; (3) metode pragmatis; (4) teknik perluas; dan (5) teknik sisip. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga bentuk ringkas pada wacana jual beli sepatu dan kain di Pasar Benteng, yaitu: (1) bentuk ringkas yang berwujud kata; (2) bentuk ringkas yang berwujud klausa; dan (3) bentuk ringkas yang berwujud kalimat. Hal tersebut menunjukkan penggunaan bahasa dalam wacana jual beli menggunakan ragam bahasa nonformal. Pemakaian bentuk ringkas tersebut merupakan konvensi antara pedagang dan pembeli.