scholarly journals Faktor Pekerjaan, Pola Asuh dan Komunikasi Orang Tua terhadap Temper Tantrum Anak Usia Prasekolah

2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 50
Author(s):  
Erna Sari ◽  
Rusana Rusana ◽  
Ida Ariani

 Temper tantrum merupakan kondisi emosional berupa masalah perilaku yang umum pada anak usia prasekolah. Namun, bias menjadi masalah jika muncul melebihi biasanya dan diikuti dengan perilaku menciderai. Salah satu factor penyebabnya adalah factor orangtua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pekerjaan, pola asuh dan komunikasi orang tua dengan temper tantrum anak usia prasekolah. Desain yang digunakan adalah survey analytic, dengan rancangan cross sectional. Besar sampel 120 orangtua dan anak usia prasekolah dengan teknik cluster random sampling. Analisis menggunakan uji chi-square dan spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara pola asuh dan komunikasi orangtua dengan temper tantrum anak usia prasekolah (pv=0,001; pv=0,041; α=0,05), tetapi tidak hubungan antara pekerjaan orang tua dengan temper tantrum anak usia prasekolah (pv=0,120; α=0,05). Kata Kunci : komunikasi, pekerjaan, pola asuh, anak usia prasekolah, temper tantrumOccupational, Parenting and Parents Communication Factors to Temper Tantrum of Preschoolers AbstractTemper tantrum is emotional conditions form of behavioral problems commonly in preschoolers. But, it can be problems if more than usual and followed by injurious behavior. One factor causing tantrum is parents factors. The aim of the study was to know the relationship occupational, parenting and parents communication with preschoolers temper tantrum. This study used survey analytic design with cross sectional study. The samples were 120 parents and preschoolers with cluster random sampling technique. Analysis used chi-square and spearman rank. The result showed that there were significant relationship between parenting and parents communication with preschoolers temper tantrum (pv=0,001; pv=0,041; α=0,05), but there wasn’t realtionship parents occupational with preschoolers temper tantrum (pv=0,120; α=0,05) Keyword :communication, occupational, parenting, preschoolers, temper tantrum

Author(s):  
Sitti Zakiyyah Putri ◽  
Dahniar ◽  
Sumantri

Stunting merupakan pertumbuhan fisik tinggi badan yang tidak normal sesuai dengan umur.  Stunting dipengaruhi oleh multifactor diantaranya adalah pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, dan status imunisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, dan status imunisasi dengan kejadian stunting pada balita. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik observational dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh balita usia 25-60 bulan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Banggae I yang berjumlah 96 balita. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu, yang pertama menggunakan cluster random sampling untuk pemilihan puskesmas kemudian yang kedua menggunakan consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 77 balita. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data mengunakan analisis person chi-square dan fisher’s exact test dengan ?=0.05. Balita usia 25-60 bulan sebagian besar mendapatkan ASI eksklusif, lahir dengan berat badan normal, dan mempunyai status imunisasi yang lengkap. Kesimpulan: hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, dan status imunisasi dengan kejadian stunting pada balita usia 25-60 bulan. Saran: meninngkatkan pelayanan kesehatan bagi Puskesmas melalui kegiatan deteksi dini dengan mengukur tinggi badan anak balita secara rutin tiap bulan.      


2020 ◽  
Vol 4 (2) ◽  
pp. 123
Author(s):  
Bekti Krisdyana ◽  
Diffah Hanim ◽  
Sugiarto Sugiarto

Background: Dementia is a multifactorial disease due to genetic and environmental influences. Lack of intake of vitamins B6, B12, folic acid and blood pressure are one of the environmental factors that cause dementia.Objective: To analyze the relationship between the adequacy of vitamins B6, B12, folic acid and blood pressure with dementia in the elderlyMethod: This research was a cross sectional study, which was carried out in Tulungagung Regency. The sampling technique was cluster random sampling and a sample size of 100 elderly from 7 elderly Posyandu in Tulungagung Regency, with independent variables such as adequacy of vitamin B6, B12, folic acid and blood pressure, while the dependent variable was dementia. Data were analyzed with chi square testResults: Respondents in this study were generally aged 60-74 years (70.0%), women (48.0%), were educated in elementary / junior high school (60.0%) and did not work (69.0%). Most respondents have insufficient vitamin B6, B12 and folic acid in the less category, with percentages of 57.0%, 54% and 64%, respectively. There was an association between the adequacy of vitamins B6, B12 and folic acid with dementia in the elderly (OR=2.302; 95% CI=1.011-5.241; p=0.045; OR=2.397; 95% CI=1.060-5.422; p=0.034; OR=2.516; 95% CI=1.015-6.238; p=0.043). Blood pressure is associated with dementia in the elderly (OR=3.000; 95% CI=1.288-6.988; p=0.010). The average consumption of vitamin B6, B12 and folic acid in the normal group was higher than the dementia group, with a difference of 0.16 ± 0.04 mg, 0.54 ± 0.05 mcg and 65.89 ± 4.95 respectively mcgConclusionABSTRAKLatar Belakang: Demensia merupakan penyakit multifaktorial karena pengaruh genetik dan lingkungan. Minimnya asupan vitamin B6, B12, asam folat dan tekanan darah menjadi salah satu faktor lingkungan yang menyebabkan demensia.Tujuan:  Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara kecukupan vitamin B6, B12, asam folat dan tekanan darah dengan demensia pada lanjut usiaMetode: Penelitian ini berupa penelitian cross sectional, yang dilakukan di Kabupaten Tulungagung. Teknik sampling dengan cluster random sampling dan besar sampel 100 lansia dari 7 posyandu lansia di Kabupaten Tulungagung, dengan variabel bebas berupa kecukupan vitamin B6, B12, asam folat dan tekanan darah, sedangkan variabel terikatnya adalah demensia. Data dianalisis dengan uji chi squareHasil: Responden penelitian ini umumnya berusia 60-74 tahun (70,0 %), wanita (48,0 %), berpendidikan terakhir SD/SMP (60,0 %) dan tidak bekerja (69,0 %). Kebanyakan responden memiliki kecukupan vitamin B6, B12 dan asam folat dalam kategori kurang, dengan persentase masing-masing  57,0 %, 54 % dan 64 %. Ditemukan hubungan antara kecukupan vitamin B6, B12 dan asam folat dengan demensia pada lanjut usia (OR=2,302, 95% CI=1,011-5,241, p=0,045; OR=2,397, 95% CI=1,060-5,422, p=0,034; OR=2,516,95% CI=1,015-6,238, p=0,043). Tekanan darah berhubungan dengan demensia pada lanjut usia (OR=3,000,95% CI=1,288-6,988,p=0,010). Rata-rata konsumsi vitamin B6, B12 dan asam folat kelompok normal lebih tinggi dibandingkan kelompok demensia, dengan selisih masing-masing sebesar 0,16±0,04 mg, 0,54±0,05 mcg dan 65,89 ±4,95 mcg.Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kecukupan vitamin B6, B12, asam folat dan tekanan darah dengan demensia pada lanjut usia. 


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 68-73
Author(s):  
Hilmi Sulaiman Rathomi ◽  
Eka Nurhayati

Open defecation free (ODF) merupakan salah satu target terpenting dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditujukan memutus rantai transmisi penyakit menular. Penelitian ini bertujuan mengetahui perilaku buang air besar sembarangan (BABS) yang masih dilakukan oleh masyarakat, sekaligus menganalisis berbagai faktor yang berpengaruh terhadap upaya eliminasinya menggunakan model behavior change wheel. Penelitian ini merupakan studi cross sectional dengan melibatkan 210 orang penduduk Desa Mangunjaya, Kabupaten Bandung yang dipilih secara cluster random sampling periode April 2017. Data diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner tervalidasi, lalu dianalisis menggunakan software SPSS 20 dengan uji chi-square dan Spearman Rank Correlation. Hasil penelitian menunjukkan 28,6% penduduk Desa Mangunjaya yang masih mempraktikkan kebiasaan BAB sembarangan 22,4% penduduk yang tidak memiliki jamban. Ditemukan korelasi positif yang signifikan perilaku BABS dengan faktor motivasi (r=0,584), kemampuan (r=0,638), dan kesempatan (r=0,548). Terdapat perbedaan persepsi antara warga yang masih melakukan BABS dan yang tidak melakukan BABS mengenai faktor apa yang dinilai menghambat kepemilikan dan penggunaan jamban. Meskipun keduanya menyatakan bahwa faktor biaya adalah penghambatan utama, warga yang melakukan BABS cenderung menyalahkan lokasi desa sebagai hambatan terbesar kedua, sementara warga yang tidak BABS menilai bahwa kurangnya edukasi justru menjadi faktor terpenting selain hambatan biaya. Masih terdapat warga yang BABS dan tidak memiliki jamban dipengaruhi oleh faktor motivasi, kapabilitas, dan kesempatan. Peningkatan pengetahuan dan kepemilikan jamban perlu diupayakan lebih serius karena merupakan determinan terpenting pencapaian kondisi open defecation free di Desa Mangunjaya. BARRIER OF OPEN DEFECATION FREE Open defecation free (ODF) is one of the most important target in Sustainable Development Goals (SDGs) that is intended to break the transmission chain of infectious diseases. This research aims to discover the open defecation (OD) behavior as well as to analyze factors that influence its elimination effort using behavioral change wheel model. This was a cross sectional study involving 210 villagers from Desa Mangunjaya, Bandung during April 2017 who were randomly selected with cluster random sampling method. Data were taken through interview using validated questionnaire, then analyzed using SPSS 20 with chi-square and Spearman rank correlation test. This research found there were 28.6% of residents in Desa Mangunjaya who are still practising OD and 22.4% do not have latrines. There was a significant positive correlation between OD behavior with motivational factor (r = 0.584), capability (r: 0.638), and opportunity (r: 0.548). There was a difference of perception between residents who were still practicing OD and who were not, on what factors are considered to inhibit the ownership and use of latrines. Although both placed the cost factor as the main barrier, residents who practicing OD tend to assess the location of the village as the second greatest obstacle, meanwhile the second group put the lack of education as a major factor in addition to cost constraints. The achievement of ODF condition in Desa Mangunjaya was inhibited by motivational, capability, and opportunity factors. Increasing latrines ownership and knowledge among villagers were very crucial, since they are the most important determinants.


2020 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 169-174
Author(s):  
Suci Musvita Ayu ◽  
Lisa Triyani

ABSTRAKLatar Belakang:Kekerasan dalam berpacaran tergolong dalam suatu bentuk perilaku menyimpang remaja yang kasusnya biasa terjadi di lingkungan sekitar namun terkadang tidak disadari baik itu oleh korban atau bahkan oleh pelakunya sendiri. Kekerasan dalam pacaran dapat membawa dampak negatif pada korbannya.Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional dengan analisis chi square. Sampel penelitian berjumlah 147 orang yang diperoleh dengan teknik proportional random sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner untuk mengukur pola asuh orang tua dan konflik dalam keluarga.Hasil:Hasil penelitian menunjukkan bahwaada hubungan pola asuh orang tua (p = 0,014; RP = 0,691) dengan kejadian kekerasan dalam pacaran. Dan tidak ada hubungan antara konflik dalam keluarga (p = 0,102; RP = 1,789) dengan kejadian kekerasan dalam pacaran.Kesimpulan: Ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan kejadian kekerasan dalam pacaran.Tidak ada hubungan antara konflik dalam keluarga dengan kejadian kekerasan dalam pacaran.  ABSTRACTBackground: Violence in dating is classified as a form of deviant adolescents associated with the case is common in the surrounding environment but is not well realized by the victims or even by the perpetrators themselves. Violence in dating can have a negative impact on the victim.Method: This study used a cross sectional study design with chi square analysis. The research sample was obtained by 147 people obtained by proportional random sampling technique. The instrument used was a questionnaire to measure parenting and family conflict.Results: The results of the study showed the relationship between parenting (p = 0.014; RP = 0.691) with violence in dating. And there is no relationship between conflict in the family (p = 0.102; RP = 1.789) with the incidence of violence in dating.Conclusion: There was a relationship between parenting parents with the incidence of violence in dating. There was no relationship between conflict in the family with violence in dating. 


2018 ◽  
Vol 6 (2) ◽  
pp. 173
Author(s):  
Besar Tirto Husodo ◽  
Puspa Run Canti

Infeksi Nosokomial di dapat dan berkembang saat seseorang berada dilingkungan rumah sakit. Infeksi Nosokomial salah satu penyebab kematian terbesar pada saat seseorang berada di rumah sakit. WHO tahun 2005, lebih dari separuh bayi lahir yang di rawat di bagian perawatan bayi di rumah sakit di Brasil tertular Infeksi Nosokomial. Angka kematian kasus tersebut mencapai 12 hingga 52 persen. Di salah satu rumah sakit di Jawa Tengah ditemukan angka infeksi nosokomial pada tahun 2010 yaitu sebesar 0,89%. Mencuci tangan secara rutin adalah tindakan terpenting untuk mencegah penularan Infeksi Nosokomial, karena mampu mengurangi risiko penularan mikroorganisme kulit dari satu orang ke orang lain. Bagi pengunjung pasien di rumah sakit keberadaan media promosi kesehatan membantu dalam memperoleh informasi disaat menunggu pasien. Penelitian dilakukan untuk menganalisis paparan media promosi kesehatan rumah sakit dengan pengetahuan untuk praktik hand hygiene pada pengunjung pasien di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Adhyatma Tugurejo Kota Semarang. Penelitian secara deskriptif analitik menggunakan pendekatan cross sectional study. Sampel penelitian pengunjung pasien di Instalasi Rawat Inap kelas III RSUD Dr.Adhyatma Tugurejo, menggunakan cluster random sampling sebanyak 63 orang. Uji Chi-Square dengan alpha 0,05 sebagai alat uji. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan dengan praktik hand hygiene pengunjung pasien rawat inap yaitu usia (p=0,034), pengetahuan (p=0,000), paparan media poster (p=0,000) dan paparan media leaflet� (p=0,004). Variabel yang tidak berhubungan dengan praktik hand hygiene pengunjung pasien rawat inap yaitu jenis kelamin (p=0,837) . Secara periodik RSUD Dr. Adhyatma Tugurejo perlu melakukan monitoring dan evaluasi media � media promosi kesehatan rumah sakit mengenai hand hygiene. Media Promosi Kesehatan hand hygiene yang mudah dilihat, memiliki desain yang menarik, isi/konten yang jelas dengan bahasa yang mudah dipahami akan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktik hand hygiene pengunjung pasien di rumah sakit.Kata kunci: Hand Hygiene, Media Promosi Kesehatan Rumah Sakit, Pengunjung Pasien


2017 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 183
Author(s):  
Fauzie Rahman ◽  
Adenan Adenan ◽  
Fahrini Yulidasari ◽  
Nur Laily ◽  
Dian Rosadi ◽  
...  

Penyakit tuberkulosis paru adalah penyakit menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa 1/3 penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis. Pada tahun 2012 kasus penderita tuberkulosis baru di Kalimantan Selatan dilaporkan 96 per 100.000penduduk. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan upaya pencegahan penyakit tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Bawahan Selan tahun 2015. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian sebanyak 24.410 orang, teknikpengambilan sampel menggunakan metode cluster random sampling, kemudian jumlah sampel ditentukan menggunakan rumus slovin dan didapat sampel sebanyak 100 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menggunakan uji chi square menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan (p=0,000) dan sikap (p=0,000), dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan dan sikap dengan upaya pencegahan tuberkulosis.


2017 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 10
Author(s):  
Redhita Fatrisia ◽  
Endang Sri Redjeki ◽  
Rara Warih Gayatri

ABSTRACT : Diarrhea is still a global public health problem especially in developing countries like Indonesia. Diarrhea is closely related to environmental health. The purpose of this study was to determine the relationship between diarrhea occurrence with the density of flies and the management of livestock waste in dairy farmers community in Krajan Hamlet, Kemiri Village, Jabung District, Malang Regency. The type of this research is descriptive analytic with cross sectional study design. The data were collected using questionnaires, observation sheets, and measurement using fly grill and hand counter. The sample in this research is 177 dairy farmer families with sampling method using cluster random sampling. Data were analyzed by univariate and bivariate analysis using chi square test. The results showed a significant correlation between diarrhea occurrence with flies density (p = 0.00) and there was significant correlation between diarrhea occurrence and livestock waste management (p = 0.00). It is suggested to the dairy farmers community to apply clean and healthy behavior, and to conduct the management and utilization of livestock waste.Keyword : the incidence of diarrhea, fly density, the management of livestock wasteABSTRAK : Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia, terlebih di negara berkembang seperti Indonesia. Diare erat kaitannya dengan kesehatan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kejadian diare dengan kepadatan lalat dan pengelolaan limbah ternak pada masyarakat peternak sapi perah di Dusun Krajan, Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan desain studi cross sectional. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa kuesioner, lembar observasi, dan pengukuran menggunakan fly grill dan hand counter. Sampel pada penelitian ini adalah 177 keluarga peternak dengan metode pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Data dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kejadian diare dengan kepadatan lalat (p= 0,00) dan terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian diare dengan pengelolaan limbah ternak (p= 0,00). Disarankan kepada masyarakat peternak sapi perah untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan melakukan usaha pengelolaan dan pemanfaatan limbah ternak.Kata Kunci : kejadian diare, kepadatan lalat, pengelolaan limbah ternak


2018 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 13-19
Author(s):  
Sumi Anggraeni ◽  
Marlinda . ◽  
Antika .

Angka kejadian dan kematian diare pada anak-anak di negara berkembang masih tinggi terutama pada anak yang mendapat susu formula. Pemberian susu formula dengan botol yang tidak sesuai prosedur meningkatkan risiko diare karena kuman dan moniliasis mulut yang meningkat, sebagai akibat dari pengadaan air dan sterilisasi yang kurang baik. Kondisi yang demikian perlu sangat diperhatikan sebab bayi sangat rentan terhadap bakteri yang dapat menyebabkan sakit diare. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui hubungan cara pemberian susu formula dengan kejadian diare pada balita di Desa Podorejo Tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian survey deskritif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan pengambilan sampel secara cluster random sampling. Besar sampel sebanyak 165 responden dari populasi para ibu yang mempunyai balita dan masih menyusui di Desa Podorejo Kecamatan Pringsewu dari bulan Januari – Juni tahun 2015 sebanyak 280 responden, adapun instrumen penelitian adalah kuisioner dan lembar observasi, serta menggunakan uji statistik chi square. Hasil uji statistik yang dilakukan dengan menggunakan komputerisasi diperoleh p-value = 0,025 α < 0,05. Hal ini berarti H0 ditolak, dan Ha diterima, yang artinya terdapat hubungan cara pemberian susu formula dengan kejadian diare pada balita di desa podorejo tahun 2015. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kejadian diare yang dialami balita di Desa Podorejo disebabkan ibu memberikan susu formula tidak sesuai prosedur. Oleh karena itu disarankan bagi para ibu mencari informasi tentang tata cara ibu dalam menyajikan susu formula, bagaimanakah sisi sterilisasi botol tempat menyajikan, proses penyiapan dan proses penyimpanan botol susu itu sendiri.


2019 ◽  
Vol 4 (3) ◽  
pp. 464
Author(s):  
Endang Sulastri ◽  
Yulastri Arif ◽  
Utari Christhya Wardhani

<p>Intensi turnover pada institusi pelayanan kesehatan merupakan masalah serius dan harus segera ditindaklanjuti, karena akan berdampak terhadap kualitas sumber daya manusia yang dapat mempengaruhi dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien. Intensi turnover di Rumah Sakit  Awal Bros Batam sejak lima tahun terakhir diatas standar rata-rata turnover dan Rumah Sakit belum mempunyai stategi yang efektif untuk mencegahnya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan budaya organisasi dengan risiko intensi turnover di Rumah Sakit Awal Bros Batam. Metode penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan cross sectional study. Pengambilan sampel kuantitatif menggunakan kuesioner berdasarkan proposional random sampling, Chi Square dan Uji Regresi Logistic Berganda (Binary Logistic). Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi di Rumah Sakit Awal Bros Batam  mempunyai hubungan yang bermakna dengan intensi turnover dengan nilai pValue 0.005. Saran yang dapat diberikan peneliti adalah  menciptakan suasana kerja yang kondusif dengan menjaga hubungan interpersonal dan komunikasi yang baik antar karyawan maupun atasan.</p><p> </p><p>The intention of turnover in health care institutions is a serious problem and must be followed up immediately, because it will have an impact on the quality of human resources that can affect the delivery of health services to patients. The intention of the turnover in Batam Awal Bros Hospital since the last five years is above the average turnover standard and the Hospital does not yet have an effective strategy to prevent it. The purpose of this study was to analyze the relationship between organizational culture and risk of turnover intention at Awal Bros Batam Hospital. The research method uses quantitative design with cross sectional study. Quantitative sampling using a questionnaire based on proportional random sampling, data processing using the mean, Chi Square and Binary Logistic Regression Test. The results showed that the organizational culture in Batam Awal Bros Hospital had a significant relationship with turnover intention with a pValue 0.005. Suggestions that can be given by researchers is establish a conducive work atmosphere by maintaining interpersonal relationships and good communication between employees and superiors</p>


2017 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 59-64
Author(s):  
Yoan Putri Susanto

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, paritas dan jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di RSKDIA Siti Fatimah. Desain penelitian menggunakan Cross Sectional Study dengan populasi yaitu ibu hamil yang datang berkunjung pada bulan Januari sampai April sebanyak 378 orang, sampel dalam penelitian ini sebanyak 194 orang dimana pengambilan sampel dilakukan dengan teknik “Random Sampling”. Hasil penelitian menunjukan dengan uji Chi square dimana untuk variabel usia tidak memiliki hubungan dengan kejadian anemia di RSKDIA Siti Fatimah dengan nilai  P = 0,606 > α = 0,05, untuk variabel paritas memiliki nilai P=0,002 < α = 0,05 artinya ada hubungan antara paritas terhadap kejadian anemia di RSKDIA Siti Fatimah dan  untuk variabel jarak kehamilan memiliki nilai  P= 0,062 > α = 0,05  artinya tidak ada hubungan jarak kehamilan dengan kejadian anemi di RSKDIA Siti Fatimah. Kesimpulan dari ketiga variabel usia ibu, paritas dan jarak kehamilan hanya variabel paritas yang mempunyai hubungan dengan kejadian anemia di RSKDIA Siti Fatimah Makassar sehingga disarankan agar petugas kesehatan memberikan penyuluhan tentang pentingnya memperhatikan jumlah kelahiran, usia dan Jarak kehamilan pada ibu untuk mengurangi angka kejadian anemia.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document