scholarly journals Prilaku Keluarga dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi pada Pasien Diabetes Militus di Kabupaten Bima

2020 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 132
Author(s):  
M. Ikbal M. Ikbal

Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada pasien Diabetes militus  merupakan terapi utama dari lima dasar pengobatan diabetes militus yang dinamakan pentalogi terapi diabetes militus. Adapun kebutuhan nutrisi pada penderita Diabetes militus berpatokan pada  disiplin kebutuhan nutrisi pada pasien diabetes militus yaitu  Jadwal makan, Jenis makanan,  dan Jumlah makanan. Manajemen diet bagi pasien diabetes harus diketahui dan dilaksanakan dengan baik oleh pasien diabetes untuk mengontrol asupan nutrient yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.Penelitian ini telah  dilaksanakan di Bima tahun 2019. Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian Deskriftif  dimana peneliti ingin melihat suatu gambaran  pada variabel yang diteliti. Berdasarkan tujuan penelitian desain yang digunakan adalah cross sectional yaitu rencana studi yang mengukur variabel penelitian dalam waktu yang bersamaan dalam kurun waktu tertentu. Dengan jumlah sampel sebanyak 37 responden. Hasil penelitian didapatkan bahwa bahan makanan, pengolahan makanan, serta pengaturan jadwal makan pasien diabetes  militus rata – rata memiliki pengetahuan kurang. Kepada  keluarga penderita penyakit diabetes melitus harapkan selalu memberikan dukungan yang nyata,pengharapan dan emosional kepada anggota keluarga penderita diabataes miletus

2018 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 124
Author(s):  
Fathiya Hanisya ◽  
Dikha Ayu Kurnia

Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang dapat mempengaruhi sisi psikologi penderitanya. Stres merupakan salah satu akibat dari penyakit kronis. Stres memiliki dampak negatif pada penderita diabetes melitus karena menyebabkan keadaan hiperglikemia. Hiperglikemia merupakan awal mula dari kerusakan fungsi kognitif, salah satunya kerusakan pada fungsi memori. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara stres dengan fungsi memori. Desain penelitian ini adalah analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional, menggunakan 85 responden penderita diabetes melitus di Kecamatan Sawangan Depok. Stres dinilai menggunakan Depression, Anxiety, Stress scale 42 khususnya pada subscale stres sebanyak 14 pernyataan. Sedangkan fungsi memori dinilai menggunakan digit span forward and backward. Uji analisis bivariat menggunakan uji Spearman Rank menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara stres dan fungsi memori pada penderita diabetes melitus di Kota Depok (p<0,05). Penelitian ini merekomendasikan kepada praktisi kesehatan untuk menekankan manajemen stres dalam tatalaksana diabetes melitus dan penilaian awal tingkat stres sebelum dilakukan pendidikan kesehatan pada penderita diabetes melitus. Kata kunci: stres, fungsi memori, diabetes melitus, depok AbstractDiabetes mellitus is a chronic disease that affect psychological side of individual with diabetes. Stress is one of the result of chronic disease. Stress has a negative impact on people with diabetes melitus because it causes a state of hyperglycemia. Hyperglycaemia is the beginning of cognitive function impairment, one of which is damage to memory function. This study aims was to determine the relationship between stress and memory function. The design of this study was correlative analytic with cross sectional approach, using 85 respondents with diabetes mellitus in Kecamatan Sawangan Depok. Stress was assessed using Depression, Anxiety, Stress scale 42 (DASS 42), especially on stress subscales consists of 14 statements. While the memory function was assessed using the forward and backward digit span. Bivariate analysis test using Spearman Rank test stated that there was a significant relationship between stress and memory function in people with diabetes mellitus in Depok City (p <0,05). This study recommends to health practitioners to emphasize stress management in the management of diabetes mellitus and early assessment of stress levels prior to health education in people with diabetes mellitus. Keywords: stress, memory function, diabetes mellitus, depok


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 91
Author(s):  
Septi Lidya Sari ◽  
Diah Mulyawati Utari ◽  
Trini Sudiarti

Latar Belakang: Minuman berpemanis kemasan merupakan jenis minuman padat kalori dan tinggi gula, namun rendah nilai gizi. Konsumsi minuman berpemanis secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit tidak menular, seperti obesitas, diabetes melitus tipe II, dan penyakit kardiovaskular. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi konsumsi minuman berpemanis kemasan dan mengetahui apakah terdapat perbedaan proporsi konsumsi minuman berpemanis kemasan berdasarkan karakteristik individu dan penggunaan label informasi nilai gizi (ING) pada kalangan remaja. Metode: Desain studi yang digunakan, yaitu cross sectional dengan jumlah responden sebanyak 167 siswa kelas X dan XI pada salah satu SMA swasta (SMAS) di Jakarta Timur. Data diperoleh melalui pengisian kuesioner online dan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) secara mandiri. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil: Tingkat konsumsi minuman berpemanis kemasan pada sebagian besar responden (55,1%) tergolong tinggi (≥3 kali per hari). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna proporsi konsumsi minuman berpemanis kemasan berdasarkan jenis kelamin (p=0,03) dan kemampuan membaca label ING (p=0,011). Kesimpulan: Tingkat konsumsi minuman berpemanis kemasan cenderung lebih tinggi pada responden laki-laki dan juga pada responden dengan kemampuan membaca label ING rendah.


MEDISAINS ◽  
2018 ◽  
Vol 16 (2) ◽  
pp. 76
Author(s):  
Srimiyati Srimiyati

Latar Belakang: Komplikasi yang sering terjadi pada penderita diabetes melitus salah satunya kaki diabetik.  Masalah kaki diabetik memerlukan waktu dan biaya cukup banyak. Pencegahan kaki diabetik dapat dilakukan dengan perawatan kaki. Penderita diabetes yang memiliki pengetahuan cukup tentang perawatan kaki diabetik menjadi dasar dan memotivasi untuk mengendalikan komplikasi penyakitnya.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan pencegahan kaki diabetik bagi penderita diabetesMetode: Penelitian ini adalah descriptive correlational, menggunakan pendekatan cross sectional study.  Populasinya seluruh penderita diabetes melitus yang berobat jalan. Sampel berjumlah 53 responden, pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpul data menggunakan kuesioner terdiri dari 20 item untuk menggali pengetahuan pencegahan kaki diabetik dan 15 item perawatan kaki. Penelitian dilakukan di RSI Siti Khatijah PalembangHasil: penelitian menunjukkan sebagian besar responden perempuan  (58,5%), usia > 55 tahun (83,0%), pendidikan menengah kebawah (67,9%), menderita diabetes mellitus > 5 tahun (58,5%), responden yang memiliki pengetahuan pencegahan kaki diabetik dengan kriteria tinggi  sebanyak 36 (67,9%), melakukan perawatan kaki diabetik (60,4%). Hasil uji statistik chi squere menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan perawatan kaki (p= 0,024; OR= 4.767). .Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan perawatan kaki pada pasien diabetes. Pasien diabetes yang memiliki pengetahuan baik mengenai perwatan kaki berpeluang 4.767 kali lebih besar dalam melakukan perawatan kaki dari pada yang memiliki pengetahuan kurang.


2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 46-50
Author(s):  
Muhammad Basri ◽  
Baharuddin K ◽  
Sitti Rahmatia

Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik dan kronis dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduaduanya yang membutuhkan perawatan medis dan pendidikan pengelolaan mandiri untuk mencegah komplikasi akut jangka panjang (Nian, 2017). Tujuan penelitian ini adalah Mendeskripsikan hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah Puasa pada pasien DM tipe II di PKM Kassi-Kassikota Makassar. Manfaat : Meningkatkan pengetahuan pada Penderita DM Tipe II yang mengalami gangguan Kwalitas dan Pola Tidur shari-hari Meningkatkan pengetahuan pada Penderita DM Tipe II yang mengalami gangguan Kwalitas dan Pola Tidur shari-hari Metode : Pada penelitian ini menggunakan desain cross sectional, jenis penelitian ini menggunakan metode analitik yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara Kualitas tidur dengan kadar glukosa darah puasa pada pasien DM Tipe II. Sampel menggunakan purposive sampling dengan menggunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel  55  orang  yaitu  seluruh pasien DM tipe 2 yang menjalani rawat jalan di PKM Kassi-Kassi Kota Makassar. Hasil Uji Statistik Chi Square diperoleh p value 0,000 < 0,05.sehingga peneliti berasumsi bahwa  ada hubungan antara kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien DM Type 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar.  Kesimpulan yaitu terdapat hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Saran dapat dijadikan sebagai salah satu acuhan bagi pasien diabetes melitus tipe 2 untuk meningkatkan kualitas tidur dan menjaga kadar glukosa darah puasa


2019 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 38-45
Author(s):  
Helena Wadja ◽  
Hamidah Rahman ◽  
Nani Supriyatni

Diabetes adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah yang tinggi atau di atas nilai normal. Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Diabetes melitus (DM) menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia pada abad ke-21. Jumlah penderita DM mencapai 422 juta orang di dunia pada tahun 2014. Sebagian besar dari penderita tersebut berada di negara berkembang. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki jumlah penderita yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, tingkat stres, dan durasi tidur terhadap kejadian Diabetes Mellitus. Metode penelitian dengan menggunakan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah  pasien yang datang memeriksakan kadar gula darah di UPTD Diabetes Center Kota Ternate Tahun 2018. Jumlah sampel 95 orang yang diambil dengan cara accidental sampling. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit Diabetes Mellitus adalah tingkat stres dengan p-value = 0,037 ( <0,1 ) dan durasi tidur dengan p-value = 0,025 ( <0,1 ), sedangkan yang tidak berhubungan adalah tingkat pengetahuan dengan p-value = 0,709 ( >0,1 ). Oleh karena itu, disarankan kepada petugas kesehatan lebih meningkkatkan lagi  informasi kepada masyarakat tentang penyakit Diabetes Mellitus, agar masyarakat lebih tahu tentang penyakit Diabetes Mellitus.


2015 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 53
Author(s):  
KHM Arsyad ◽  
Nyayu Fitriani

Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan terganggunya metabolisme karbohidrat, lemak dan protein akibat kelainan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas jaringan terhadap insulin. Peningkatan jumlah penderita DM akan meningkatkan secara proporsional jumlah penderita yang mengalami komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian dan karakteristik penderita DM yang dirawat inap di Bagian Penyakit Dalam RS Muhammadiyah Palembang periode 1 Januari 2013-31 Desember 2013. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh penderita DM yang memenuhi keriteria inklusi sebanyak 195 kasus. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa rekam medik. Dari total sampel terdapat 1% penderita DM tipe 1. Karakteristik subjek yang mengalami DM tipe 1 adalah mengalami komplikasi kronik 100%, neuropati 50%, nefropati 50%, kelompok umur remaja 100%, perempuan 50%, komplikasi pada pegawai negeri sipil 50%, serta mendapat pengobatan dengan insulin sebanyak 100%. Dari total sampel terdapat 99% penderita DM tipe 2 dengan komplikasi sebesar 83,9%. Karakteristik subjek yang mengalami DM tipe 2 dengan komplikasi adalah mengalami komplikasi kronik 51,3%, kelompok umur lansia 61,7%, berjenis kelamin perempuan 61,7%, dan mendapat pengobatan obat hipoglikemi oral 63%. Karakteristik subjek yang mengalami DM tipe 2 tanpa komplikasi sebesar 16,1%, pada jenis kelamin perempuan 61,3%, kelompok umur lansia 45,2%, pada PNS 29%, dan mendapat pengobatan obat hipoglikemi oral 71%.


2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 73-80
Author(s):  
Rosdiana Mus ◽  
Yeremiah Rubin Camin ◽  
Noortiningsih Noortiningsih

Prevalensi Diabetes Melitus (DM) dari tahun ke tahun semakin meningkat. DM adalah ditandai dengan hiperglikemia dan intoleransi glukosa yang terjadi karena kelenjar pankreas tidak dapat memproduksi insulin secara adekuat atau karena tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif atau kedua-duanya. Pada penderita DM, aterosklerosis menyumbang hampir 80% dari semua kematian. Pada penderita DM terjadi disfungsi dari trombosit. Trombosit berperan dalam proses hemostasis dan memiliki peran penting dalam aterosklerosis dan trombosis arteri. Rata-rata Volume trombosit atau dikenal dengan Mean Platelet Volume (MPV) adalah penanda fungsi dan aktivasi trombosit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya hubungan antara MPV dengan HbA1C dan profil lipid pada penderita DM. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional terhadap data rekam medik di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo dengan sampel sebanyak 300 pasien. Data diperoleh dari bulan Januari 2014 sampai Desember 2015. Data dianalisis dengan menggunakan bantuan SPSS 22.0 dengan metode uji regresi linear ganda. Hasil uji statistik yang diperoleh menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara MPV dengan profil lipid dan glukosa pp (p>0,05) tetapi terdapat hubungan yang signifikan antara MPV dengan HbA1C dan glukosa puasa (p<0.05) pada penderita DM.


2018 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 85
Author(s):  
I Ketut Alit Adianta ◽  
Gusti Ayu Wardianti

ABSTRACTDiabetes mellitus (DM) is chronic disease characterized by blood glucose level high than normal. When one of family member suffers from illness, it will affect family condition in managing treatment and caring.This study aimed to identify family burden of patients with Type II DM in Puskesmas III of North Denpasar including objective, subjective, and iatrogenic burden. This study employed descriptive design with cross sectional approach. The study involved 102 respondents with consecutive sampling. Data were collected by questionnaire. Findings indicated that objective burden of family with mild, moderate, and heavy burden were 24.5%, 8.8% and  66.7%; respectively). Subjective burden indicating mild, moderate, and heavy burden were 6.9%, 70.6% and 22.5% respectively. Iatrogenic burden indicating mild, moderate, and heavy burden were 8.8%,  1% and 90.2% respectively. All families experienced heavy burden in caring for patients with DM because of difficulty in treatment.  Keywords: Objective Burden, Subjective Burden, Iatrogenic Burden, Diabetes Mellitus


Author(s):  
Maulina Debbyousha ◽  
Harvina Sawitri ◽  
Anna Millizia ◽  
Erwin Siregar ◽  
Muhammad Jailani

Pasien diabetes melitus (DM) cenderung menujukkan percepatan proses aterosklerotik dan akibatnya risiko penyakit kardiovaskular lebih tinggi seperti penyakit jantung koroner.DM sering dipersulit dangan komorbiditas lainnya yang berkontribusi terhadap peningkatan risiko penyakit kardiovaskular (seperti, hipertensi, penyakit ginjal kronis, dan dislipidemia).  Kontrol glikemik yang tidak adekuat atau terjadinya resistensi insulin mengaktifkan saraf simpatis, yang memicu MBPS berlebihan pada pasien DM.MBPS berlebihan terlibat dalam patogenesis kejadian kardiovaskular pada pagi hari  dengan mencetuskan stres hemodinamik. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara  pengendalian glukosa darah dan MBPS, serta hubungan antara MBPS dan kejadian penyakit jantung koroner pada pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Umum Cut Meutia. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan potong lintang (cross sectional). Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer berdasarkan hasil identifikasi karakteristik pasien, pengukuran morning blood pressure surge, kadar gula darah puasa dan pemeriksaan EKG. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 75% responden pada penelitian ini (n = 32) memiliki kadar gula darah puasa yang tidak terkontrol, 53,1% responden dengan morning hypertension dan 62,5% responden mengalami Penyakit Jantung Koroner (PJK).  Pada analisis bivariat, hasil menunjukkan terdapat hubungan antara kontrol gula darah puasa dengan morning hypertension (p value = 0.024%). Secara umum terdapat hubungan timbal balik antara DM dengan hipertensi.


2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 5-14
Author(s):  
Holy Yunita Nuraini ◽  
Rachmat Supriatna

Diabetes mellitus tipe 2 adalah diabetes melitus yang tidak tergantung pada  insulin dan kebanyakan penderita memiliki kelebihan berat badan. Data studi global menunjukkan bahwa jumlah penderita diabetes melitus pada tahun 2011 telah mencapai 366 juta orang dan diperkirakan akan meningkat menjadi 552 juta pada tahun 2030. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola makan, aktivitas fisik dan riwayat penyakit keluarga terhadap penyakit diabetes  mellitus tipe 2 di Rumah Sakit Umum Bunda Margonda Depok Tahun 2015. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain penelian cross sectional .Metode pengambilan sampel menggunakan tekhnik accidental sampling terhadap 34 orang pasien penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Bunda Margonda Depok Tahun 2015. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuisioner, dimana jawaban dari kuisioner dianalisa dengan menggunakan uji chi-square yang di olah dengan menggunakan  SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi dari tiga variable yaitu pola makan nilai p-value 0.044 < α (0.05), aktivitas terhadap penyakit diabetes mellitus tipe 2 nilai p-value 0.634 > α (0.05) dan riwayat penyakit keluarga nilai p-value 0.102 > α (0.05), yang mempunyai hubungan terhadap diabetes mellitus tipe 2 adalah variable pola makan. Perlu adanya penyuluhan lebih terhadap masyarakat mengenai pola makan yang baik dan sehat. Kata kunci : Aktivitas Fisik,  Diabetes Mellitus, Pola Makan, Riwayat Penyakit Keluarga


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document