scholarly journals Hubungan Pola Makan, Aktivitas Fisik dan Riwayat Penyakit Keluarga Terhadap Diabetes Melitus Tipe 2

2019 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 5-14
Author(s):  
Holy Yunita Nuraini ◽  
Rachmat Supriatna

Diabetes mellitus tipe 2 adalah diabetes melitus yang tidak tergantung pada  insulin dan kebanyakan penderita memiliki kelebihan berat badan. Data studi global menunjukkan bahwa jumlah penderita diabetes melitus pada tahun 2011 telah mencapai 366 juta orang dan diperkirakan akan meningkat menjadi 552 juta pada tahun 2030. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola makan, aktivitas fisik dan riwayat penyakit keluarga terhadap penyakit diabetes  mellitus tipe 2 di Rumah Sakit Umum Bunda Margonda Depok Tahun 2015. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain penelian cross sectional .Metode pengambilan sampel menggunakan tekhnik accidental sampling terhadap 34 orang pasien penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Bunda Margonda Depok Tahun 2015. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuisioner, dimana jawaban dari kuisioner dianalisa dengan menggunakan uji chi-square yang di olah dengan menggunakan  SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi dari tiga variable yaitu pola makan nilai p-value 0.044 < α (0.05), aktivitas terhadap penyakit diabetes mellitus tipe 2 nilai p-value 0.634 > α (0.05) dan riwayat penyakit keluarga nilai p-value 0.102 > α (0.05), yang mempunyai hubungan terhadap diabetes mellitus tipe 2 adalah variable pola makan. Perlu adanya penyuluhan lebih terhadap masyarakat mengenai pola makan yang baik dan sehat. Kata kunci : Aktivitas Fisik,  Diabetes Mellitus, Pola Makan, Riwayat Penyakit Keluarga

2020 ◽  
Vol 15 (1) ◽  
pp. 46-50
Author(s):  
Muhammad Basri ◽  
Baharuddin K ◽  
Sitti Rahmatia

Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik dan kronis dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduaduanya yang membutuhkan perawatan medis dan pendidikan pengelolaan mandiri untuk mencegah komplikasi akut jangka panjang (Nian, 2017). Tujuan penelitian ini adalah Mendeskripsikan hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah Puasa pada pasien DM tipe II di PKM Kassi-Kassikota Makassar. Manfaat : Meningkatkan pengetahuan pada Penderita DM Tipe II yang mengalami gangguan Kwalitas dan Pola Tidur shari-hari Meningkatkan pengetahuan pada Penderita DM Tipe II yang mengalami gangguan Kwalitas dan Pola Tidur shari-hari Metode : Pada penelitian ini menggunakan desain cross sectional, jenis penelitian ini menggunakan metode analitik yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara Kualitas tidur dengan kadar glukosa darah puasa pada pasien DM Tipe II. Sampel menggunakan purposive sampling dengan menggunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel  55  orang  yaitu  seluruh pasien DM tipe 2 yang menjalani rawat jalan di PKM Kassi-Kassi Kota Makassar. Hasil Uji Statistik Chi Square diperoleh p value 0,000 < 0,05.sehingga peneliti berasumsi bahwa  ada hubungan antara kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien DM Type 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar.  Kesimpulan yaitu terdapat hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Saran dapat dijadikan sebagai salah satu acuhan bagi pasien diabetes melitus tipe 2 untuk meningkatkan kualitas tidur dan menjaga kadar glukosa darah puasa


2019 ◽  
Vol 1 (01) ◽  
pp. 38-45
Author(s):  
Helena Wadja ◽  
Hamidah Rahman ◽  
Nani Supriyatni

Diabetes adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah yang tinggi atau di atas nilai normal. Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Diabetes melitus (DM) menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia pada abad ke-21. Jumlah penderita DM mencapai 422 juta orang di dunia pada tahun 2014. Sebagian besar dari penderita tersebut berada di negara berkembang. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki jumlah penderita yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, tingkat stres, dan durasi tidur terhadap kejadian Diabetes Mellitus. Metode penelitian dengan menggunakan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah  pasien yang datang memeriksakan kadar gula darah di UPTD Diabetes Center Kota Ternate Tahun 2018. Jumlah sampel 95 orang yang diambil dengan cara accidental sampling. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit Diabetes Mellitus adalah tingkat stres dengan p-value = 0,037 ( <0,1 ) dan durasi tidur dengan p-value = 0,025 ( <0,1 ), sedangkan yang tidak berhubungan adalah tingkat pengetahuan dengan p-value = 0,709 ( >0,1 ). Oleh karena itu, disarankan kepada petugas kesehatan lebih meningkkatkan lagi  informasi kepada masyarakat tentang penyakit Diabetes Mellitus, agar masyarakat lebih tahu tentang penyakit Diabetes Mellitus.


Jurnal JKFT ◽  
2020 ◽  
Vol 5 (2) ◽  
pp. 62
Author(s):  
Popy Irawati ◽  
Arif Firmansyah

Diabetes melitus merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat kerusakan pada sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Tujuan Peneitian Untuk mengetahui factor- dukungan keluarga  yang berhubungan dengan kepatuhan dalam menjalankan diet pada penderita diabetes melitus di Puskesmas Cipondoh Kota Tangerang-Banten. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien diabetes millietus sebanyak 86 responden. Teknik pengambilan sampel yang dipilih secara non probability sampling yaitu pemilihan sampel yang tidak dilakukan secara acak. Dengan teknik Consecutive Sampling. Hasil uji chi-square dengan menunjukan p value α 0,01 sehingga Ha diterima bahwa terdapat hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet pada pasien Diabetes Militus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus.


2019 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 11-16
Author(s):  
Muflih Ngadino

Diabetes Mellitus adalah suatu gangguan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak akibat dan ketidakseimbangan antara ketersediaan insulin dengan kebutuhan insulin. Menurut World Health Organization (WHO) memeperkirakan lebih dari 346 juta orang di seluruh dunia mengidap diabetes. WHO memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia lebih dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta pada tahun 2030. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Motivasi Dengan Efikasi Diri Pada Pasien Diabetes Mellitus Di Klinik Diabetes Dharma Medan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan uji chi-square. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien Diabetes Mellitus berjumlah 115 responden, sedangkan sampel yang digunakan adalah sampling aksidental dengan rumus slovin yaitu sebanyak 53 responden. Jenis data yang digunakan adalah data primer, data sekunder, dan data tertier, sedangkan analisa data yang digunakan yaitu analisa univariat dan analisa bivariat. Dari hasil penelitian ini dengan uji atatistik pearson chi-square, menunjukkan bahwa hasil P value sebesar 0,001. Dimana nilai tertentu lebih kecil dari nilai α sebesar 0,05, maka ada hubungan antara motivasi dengan efikasi diri pada pasien diabetes melitus di Klinik Diabetes Dharma Medan. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa secara statistik ada hubungan yang signifikan antara motivasi dengan efikasi diri pada pasien diabetes mellitus di Klinik Diabetes Dharma Medan. Disarankan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang motivasi dengan efikasi diri pada pasien diabetes mellitus, dengan menggunakan lokasi penelitian dan metode penelitian yang berbeda


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 101-108
Author(s):  
Berthiana Berthiana ◽  
Mimin Lestari ◽  
Dian Ana Mutriqah

The world is now inhabited by 171 million people with Diabetes Mellitus (DM) and will double, an estimated 366 million by 2030. Obesity is a risk factor for type II DM. From the results of surveys and observations of researchers at the Palangka Raya Polytechnic, it was seen that some special program class students fall into the category of overweight and obese. This research aims to find out the relationship between overweight and the risk level of type II diabetes melitus in class students specialized in nursing and midwifery courses at Palangka Raya Polytechnic. A quantitative study with correlational studies and research design using a cross-sectional approach. There is a significant relationship between overweight to the risk level of type II DM based on the analysis of chi-square test data, obtained p-value = 0.077. There was a relationship between excess body weight based on body mass index on the risk level of type II DM


2019 ◽  
Vol 7 (2) ◽  
pp. 78
Author(s):  
Tri Wijayanto ◽  
Widya Widya

Diabetes melitus merupakan penyakit kronis progresif akibat produksi insulin tidak adekuat yang menimbulkan ketidakmampuan tubuh melakukan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak yang mengakibatkan kadar gula darah dalam tubuh meningkat diatas normal atau hiperglikemia. Salah satu faktor yang mempengaruhi kadar gula darah dalam tubuh adalah stress psikologis. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk diketahui hubungan kecemasan dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus. Penelitian ini menggunakan metode survey analytic dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah pasien diabetes mellitus tipe 1 dan tipe 2 dengan jumlah sampel 81 orang, dan teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini mengunakan lembar observasi dan kuesioner kecemasan HRS-A. Uji statistic yang digunakan chi square.  Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden mengalami kecemasan berat  sebanyak 64,2 % dan paling banyak responden dengan kadar gula darah tinggi > 200 mg/dL sebanyak  49,4%. Ada hubungan kecemasan dengan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus dengan p value 0,025 < α  (0,05). Peneliti merekomendasikan  kepada petugas kesehatan agar dapat memberikan edukasi kesehatan kepada pasien diabetes mellitus tentang proses penyakit diabetes melitus dan penatalaksanaannya  untuk mengurangi kecemasan pada pasien diabetes mellitus sehingga kadar gula darah dapat terkontrol.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 70
Author(s):  
Erna Suwanti ◽  
Sulistyo Andarmoyo ◽  
Lina Ema Purwanti

Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis yang memerlukan terapi dan perawatan jangka panjang bahkan menyertai seumur hidup penderita. Berbagai komplikasi dapat terjadi bila kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik. Dari komplikasi yang terjadi akan berdampak pada kualitas hidup penderita. Dukungan keluarga sangat diperlukan  bagi kelangsungan hidup penderita Diabetes Melitus, sehingga dengan dukungan keluarga yang baik diharapkan penderita Diabetes Melitus mempunyai kualitas hidup yang baik pula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus tipe 2 di poli rawat jalan Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan  purposive sampling.  Sampel yang digunakan sejumlah 86 responden yang merupakan pasien Diabetes Mellitus tipe 2 yang berkunjung di poli penyakit dalam Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun. Instrumen penelitian menggunakan 3 kuisioner, yakni kuisioner demografi responden, kuisioner dukungsn keluarga dan kuisioner DQOL (Diabetes Quality Of Life). Analisis hipotesis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus tipe 2 di poli penyakit dalam Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun dengan p value = 0.000 (<0,05) dan nilai keeratan hubungan cukup kuat (0,463). Kesimpulan dari penelitian ini adalah dukungan keluarga dalam bentuk dukungan penghargaan, emosional, instrumental, dan informasi sangat penting dalam membantu meningkatkan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus tipe 2 di poli penyakit dalam Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun.


Masker Medika ◽  
2020 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
pp. 66-74
Author(s):  
Suratun Suratun

Pendahuluan: Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolisme kronis yang ditandai peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemia). Salah satu faktor pemicu yang berpotensi mempengaruhi kadar gula dalam darah adalah stres. Stres memicu reaksi biokimia tubuh melalui neural dan neuroendokrin. Stres juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tidur. Pola tidur yang tidak teratur menjadi salah satu pemicu perubahan kadar gula darah. Tidur yang berkualitas dan cukup dapat membantu menstabilkan kadar gula darah. Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan tingkat stres pendekatan cros sectdan kualitas tidur dengan kadar gula darah klien diabetes melitus di rumah sakit muhammadiyah palembang. Metode Penelitian: ini menggunakan desain deskritif analitik yang dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian: klien diabetes melitus, teknik pengambilan sampel dengan cara accidental sampling, jumlah responden sebanyak 65 klien diabetes melitus. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Uji statistik yang akan digunakan adalah Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat stres sedang 69,2%, memiliki kualitas tidur buruk 55,4% dan dengan kadar gula darah tinggi 63,1%, terdapat hubungan antara tingkat stres dengan kadar gula darah dengan pvalue 0,047, ada hubungan antara kualitas tidur dengan kadar gula darah dengan p-value 0,05.   Introduction: Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder characterized by an increase in blood sugar levels (hyperglycemia). One trigger factor that has the potential to influence blood sugar levels is stress. Stress triggers the body's biochemical reactions through neural and neuroendocrine. Stress is also one of the factors that influence sleep. Irregular sleep patterns become one of the triggers for changes in blood sugar levels. Good quality sleep can help stabilize blood sugar levels. The purpose of this study: to determine the relationship between the stress level of the cross sect approach and the quality of sleep with the blood sugar levels of diabetes mellitus clients in Palembang Muhammadiyah Hospital. Research Methods: This uses an analytical descriptive design that is carried outwith a cross sectional approach. Study sample: diabetes mellitus clients, sampling techniques by accidental sampling, the number of respondents was 65 diabetes mellitus clients. The instrument in this study used a questionnaire. The statistical test that will be used is Chi Square. The results showed that most respondents had moderate stress levels of 69.2%, had poor sleep quality of 55.4% and with high blood sugar levels 63.1%, there was a relationship between stress levels and blood sugar levels with a p-value of 0.047, there is a relationship between sleep quality with blood sugar levels with a p-value of 0.05.


2021 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 14
Author(s):  
Khris Witdiati ◽  
Sulistyo Andarmoyo ◽  
Lina Ema Purwanti

Diabetes Melitus merupakan penyakit dengan jumlah rawat jalan terbanyak dibandingkan dengan penyakit degeneratif lainnya. Kepatuhan merupakan sesuatu yang paling penting untuk dapat mengembangkan kebiasaan yang dapat membantu penderita Diabetes Melitus dalam menjalankan diet. Hal ini dapat berdampak pada kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kepatuhan diet dengan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus. Penelitian ini menggunakan desain korelasi untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pasien Diabetes Melitus di UGD RSI Siti Aisyah Kota Madiun. Sampel dari penelitian ini adalah sebagian pasien Diabetes Melitus di UGD RSI Siti Aisyah Kota Madiun sejumlah 54 responden. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner dan analisis data menggunakan metode Chi Square. Hasil dari penelitian dari kepatuhan diet sebagian besar berada pada kategori kepatuhan rendah (60%). Dan kadar gula darah berada pada kategori kadar gula darah ≥200 mg/dl (26%).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan diet dengan kadar gula darah pasien Diabetes Melitus di UGD RSI Siti Aisyah Kota Madiun. Hasil uji statistik chi square diperoleh p value 0,012 dengan menggunakan taraf signifikasi α = 0,05. Dapat disimpulkan bahwa kepatuhan diet dapat mempengaruhi kadar gula darah pasien Diabetes Melitus. Diharapkan pasien dapat menjalankan diet dengan baik sehingga kadar gula darah terkontrol dan dapat menurunkan risiko komplikasi.


2021 ◽  
Vol 7 (1) ◽  
pp. 67
Author(s):  
Indirawaty Indirawaty ◽  
Anang Adrian ◽  
Sudirman Sudirman ◽  
Kurnia Rahma Syarif

<p>Diabetes Mellitus is a serious chronic disease and occurs both when the pancreas does not produce enough insulin (a hormone that regulates blood glucose) or if the body cannot use the insulin produced effectively. DM sufferers are at risk of complications. These complications can be prevented by controlling diabetic blood glucose levels. Control of blood sugar levels in patients with DM is not adequate to avoid complications, the needs for knowledge and support of family with regular control of blood sugar DM patients. Method: This research was analytic descriptive with cross sectional design. The sampling technique used was random sampling with 50 respondents. Data collection was carried out using a questionnaire. Data analysis used Chi Square test with significance level α = 0.05. Result: Based on the results of statistical tests using test, it was found that there was correlation between family support and knowledge and controlling blood sugar levels with p-value 0,002 and there was correlation between family support in controlling blood sugar levels with ρ-value 0,001and obtained p value &lt;0,05. Conclusion: There is a significant correlation between family support and knowledge with regular control of blood sugar in patients with type 2 diabetes mellitus in the Mangasa Health Center Makassar.</p><p>Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronik yang serius dan terjadi baik saat pankreas tidak menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur glukosa darah) maupun jika tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkan secara efektif. Penderita DM berisiko mengalami komplikasi. Komplikasi tersebut dapat dicegah dengan mengendalikan kadar glukosa darah diabetesi. Pengendalian kadar gula darah pada penderita DM tersebut belum cukup untuk menghindari terjadinya komplikasi akan tetapi diperlukan adanya pengetahuan dan dukungan keluarga dengan rutinitas dalam mengontrol gula darah penderita DM. Metode Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Teknik sampling yang digunakan ialah random sampling dengan jumlah responden sebanyak 50 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan risk didapatkan ada hubungan pengetahuan dalam mengontrol kadar gula darah nilai p-value 0,002 dan ada hubungan dukungan keluarga dalam mengontrol kadar gula darah nilai ρ-value 0,001 diperoleh nilai p&lt;0,05. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna pengetahuan dan dukungan keluarga dengan rutinitas dalam mengontrol gula darah pada penderita Diabetes Melitus tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Mangasa Kota Makassar</p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document