scholarly journals GAMBARAN STATUS GIZI BERDASARKAN ANTROPOMETRI PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

PROMOTOR ◽  
2020 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 50
Author(s):  
Eny Dwimawati

Masalah gizi yaitu gizi kurang maupun gizi lebih, akan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit, khususnya risiko terjadinya penyakit tidak menular. Bila masalah ini berlanjut hingga dewasa dan menikah akan berisiko mempengaruhi kesehatan janin yang dikandungnya. Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran status gizi berdasarkan antropometri tubuh. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bersifat observasional. Pengambilan sampel dilakukan secara <em>probability sampling</em> yaitu dengan teknik acak berdasarkan area (<em>cluster random sampling</em>). Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Ibn Khaldun Bogor semester 2 yang berjumlah 85 responden. Hasil penelitian menunjukkan  sebagian besar responden adalah remaja, yakni sebesar 88,2% dengan status gizi kurang sebesar 41,7% dan gizi normal/baik sebesar 47%, dan sisanya masuk dalam kategori dewasa yaitu 11,8% dengan status gizi kurang sebesar 4,7% dan yang mempunyai gizi normal/baik sebesar 7,1%. Sedangkan hasil penelitian berdasarkan perhitungan <em>Body Mass Index</em> (BMI) kategori <em>underweight</em> (10,6%), normal (54,1%), <em>overweight </em>(20%), dan obesitas (15,3).

2016 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 91
Author(s):  
Rita Suhadi ◽  
Greta Paulina ◽  
Chatarina Danik Wijayanti ◽  
Lusia Dewi ◽  
Antonia Adeleide Anutopi ◽  
...  

Pendahuluan: Prevalensi (50%), kesadaran (25%), terapi (12,5%), dan pengendalian (6,25%) hipertensi ditemukan pada populasi berdasarkan the rule of halves (the rule). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan proporsi subyek hasil penelitian dengan yang ada pada the rule. Metode: Survei analitik cross-sectional dilakukan dengan cluster random-sampling pada 8 dusun di bagian selatan Kabupaten Sleman Yogyakarta. Kriteria inklusi meliputi responden ≥ 40 tahun dan menandatangani informed-consent; sementara responden yang hamil diekslusi. Data dikumpulkan dengan wawancara dan tekanan darah, berat badan, dan tinggi badan diukur. Perbandingan proporsi subyek dibandingkan the rule dengan uji-Z (p < 0,05); perbandingan umur; body mass index (BMI), dan tekanan darah sistolik/diastolik antara kelompok hipertensi dan tidak hipertensi dianalisis dengan uji-t p < 0,05. Hasil: Subyek (N = 1602) memiliki umur 54,3 ± 11,8 tahun; BMI 23,0±4,2kg/m2; dan tekanan darah 141,3/83,8±23,1/12,3mmHg. Proporsi subyek berturut-turut terdiri dari 49,3%; 29,3%; 19,0%; dan 3,6% untuk prevalensi; sadar; terapi; dan pengendalian hipertensi. Subyek memiliki prevalensi yang sama dengan the rule (p > 0,05); sadar dan terapi hipertensi lebih banyak dibandingkan the rule (p < 0,05); tetapi pengendalian hipertensi lebih sedikit proporsinya dibandingkan the rule (p < 0,05). Kelompok hipertensi memiliki tekanan darah (159,0/89,8mmHg) berbeda bermakna dengan tidak hipertensi (124,1/78,0mmHg); sama antara yang sadar dan tidak sadar hipertensi; sama antara terima terapi dan tidak terapi; tetapi berbeda bermakna pada kelompok dengan tekanan darah terkendali (131,3/81,4mmHg) dan tidak terkendali (161,1/90,5mmHg). Kesimpulan: Subyek memiliki prevalensi yang sama; lebih tinggi bermakna untuk sadar dan terapi hipertensi; tetapi lebih rendah untuk pengendalian hipertensi bila dibandingkan the rule of halves.


2017 ◽  
Vol 8 (1) ◽  
Author(s):  
Agus Suseno

Hubungan Antara Kejadian Osteoartritis Dengan Obesitas Yang Diukur Dengan Metode Pengukuran BMI. Latar Belakang. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa obesitas telah menjadi epidemi dunia. Saat ini prevalensi penderitanya tiap tahun semakin meningkat. Obesitas merupakan salah satu faktor resiko osteoartritis, ditandai dengan kerusakan pada tulang rawan sendi yang berakhir dengan kerusakan ke seluruh sendi. Hingga kini belum ada obat yang pasti untuk menanggulangi penyakit osteoartritis. Pengobatan yang dilakukan selama ini hanya untuk menghilangkan rasa nyerinya saja. Tujuan Penelitian. Untuk mengetahui adanya hubungan antara kejadian osteoartritis pada penderita obesitas dengan menggunakan metode BMI. Metodologi Penelitian. Analitik observasional dengan pendekatan secara cross sectional. Sampel diambil secara random sampling melalui rekam medik rawat jalan bagian Rheumatologi Rumah Sakit Swasta Kota Malang periode Januari – Desember 2006. Untuk menentukan adanya hubungan osteoartritis dengan obesitas dilakukan uji hipotesis Chi Square dengan nilai signifikasi (p) lebih kecil dari alpha 0.05. Hasil Penelitian. Dari 125 sampel penelitian didapatkan 70,4% wanita dan prevalensi osteoartritis dengan obesitas 58,4%. Hasil uji chi square didapatkan adanya hubungan antara kejadian osteoartritis dengan obesitas menggunakan metode pengukuran body mass index yang ditunjukkan dengan nilai signifikasi (p) 0.035. Kesimpulan. Didapatkan hubungan yang bermakna antara kejadian osteoarthritis dengan obesitas menggunakan metode pengukuran body mass index.


Author(s):  
Atik Rohmawati Mulyaningsih ◽  
Tantut Susanto ◽  
Latifa Aini Susumaningrum

Playing online games is a favorite activity for adolescents to fill their free time. This habit affects the occurrence of addiction if done for a long time. In addition, the long duration of play leads to sedentary lifestyle behaviors, which contribute to overweight among adolescents. The purpose of this study was to identify the relationship between online gaming addiction and being overweight among adolescents in Jember district. The cross-sectional study design was conducted among 162 overweight students from 16 senior high schools in Jember with stratified random sampling. The development of the Indonesian online game addiction questionnaire is used to assess online game addiction, weight scales, and stature meters are used to measure body mass index (overweight). The Spearman Rank test was performed to answer the objective of this study. The results of this study indicate that body mass index in 162 adolescents is overweight (Median=1,44; Standard Deviation=0,26) which indicates obesity. Adolescents who were identified as having addiction in the study were (27,2%) and mild addictions were (72,8%). There was a significant relationship between online game addiction and overweight (r=0.212 ; p-value = 0.007). The sedentary lifestyle of online game addiction contributes to the occurrence of overweight among adolescents. Therefore, regular physical activity patterns need to be applied to reduce sedentary lifestyle and overweight problems among adolescents.ABSTRAKBermain game online menjadi kegiatan favorit bagi remaja untuk mengisi waktu luang. Kebiasaan ini berdampak pada terjadinya kecanduan jika dilakukan dalam waktu yang lama. Selain itu, durasi bermain yang cukup lama mengarah pada perilaku gaya hidup yang menetap, yang berkontribusi pada terjadinya kelebihan berat badan di kalangan remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara kecanduan game online dan kelebihan berat badan di kalangan remaja di Kabupaten Jember. Desain penelitian cross sectional dilakukan di antara 162 siswa yang kelebihan berat badan dari 16 SMA di Jember dengan stratified random sampling. Kuesioner The development of Indonesian online game addiction questionnaire digunakan untuk menilai kecanduan game online, timbangan berat badan dan stature meter digunakan untuk mengukur indeks massa tubuh (kegemukan). Analisis uji menggunakan uji spearman rank untuk menjawab tujuan penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa indeks massa tubuh pada 162 remaja adalah (M = 1,44; SD = 0,26) didapatkan median >1 untuk Z score antropometri yang mengindikasikan kegemukan. Remaja yang diidentifikasi mengalami kecanduan pada penelitian adalah (27,2%) dan kecanduan ringan adalah (72,8%). Terdapat hubungan yang signifikan antara kecanduan game online dan kegemukan (r = 0,212; p value = 0,007). Gaya hidup menetap dari kecanduan game online berkontribusi terhadap terjadinya kegemukan di kalangan remaja. Oleh karena itu, perlu diterapkan pola aktivitas fisik secara teratur untuk mengurangi gaya hidup yang menetap dan masalah kelebihan berat badan di kalangan remaja. [Penel Gizi Makan 2020, 43(1):11-20]


2015 ◽  
Vol 5 (3) ◽  
Author(s):  
Natris Idriyani

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empiris mengenai pengaruh keberagamaan terhadapa kekuatan karakter mahasiswa. Konsep dasar penelitian ini merujuk pada teori keutamaan dan kekuatan karakter dari Peterson dan Seligman (2004) bahwa virtues dan character strengths yang dalam bahasa Indonesia disebut keutamaan dan kekuatan karakter adalah unsur psikologis—proses atau mekanisme— yang menjelaskan keutamaan individu yang lebih spesifik atau mekanisme yang menentukan virtues. Dengan kata lain, kekuatan karakter merupakan ciri kualitas psikologis yang berbeda yang mengarah pada salah satu keutamaan karakter. Dan konsep keberagamaan berdasarkan teori fetzer (1999). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode deskriptif analisis, teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling yakni dengan cluster random sampling. Sampel yang digunakan berjumlah 215 mahasiswa/i UIN Jakarta. Pada penelitian ini, penulis menggunakan alat ukur dalam bentuk skala adaptasi VIA-IS. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh keutamaan karakter transenden yang dominan serta terdapat lima kekuatan karakter teratas yang dimiliki mahasiswa tersebut di atas adalah humor, kritis, optimis, gemar belajar, dan spirirtualis/agamis. Kelima kekuatan karakter tersebut menjadi signature strengths atau kekuatan karakter pada urutan lima teratas yang dimiliki oleh mahasiswa.Kata kunci : Keutamaan dan Kekuatan Karakter, Mahasiswa, Psikologi Positif


2018 ◽  
Vol 8 (2) ◽  
pp. 79
Author(s):  
Ni Nyoman Deni Witari ◽  
Pradnya Dwi Anggraeni

<p><strong><em>Abstract: </em></strong><strong><em>The correlation of body mass index with the menstrual cycle</em></strong><strong><em></em></strong></p><p><em> </em></p><pre><em> </em>Factors that can cause menstrual cycle disorders include hormonal disorders, nutritional status, high or low BMI, stress, age, metabolic diseases such as diabetes mellitus.</pre><p>This study aims to determine the relationship between body mass index (BMI) and the menstrual cycle in class XI students at SMAN 8 Denpasar.</p><p>This study uses a correlation analytic design with crossectional approach. Using the Simple Random Sampling technique. The number of respondents was 53 respondents using the Spearman Rank's statistical test.</p><p>The results showed that of 14 respondents with a total body mass index index of 14 (100%) respondents had irregular menstrual cycles. Of the 20 respondents who have a normal body mass index category, almost all, namely 20 (87%) respondents have regular menstrual cycles. Of the 1 respondent with the body mass index category, the excess weight of the BB level was 1 (100%). The respondents had irregular menstrual cycles.</p><p>After testing the data analysis using the Spearman Rank's correlation test through computer assistance, it was obtained a value of 0.815 with a significance level of 0,000 where p value &lt;0.05, so Ha was accepted where there was a significant relationship between body mass index and menstrual cycle in class XI at SMAN 8 Denpasar.</p><em></em><em></em><p><strong>Abstrak :<em> </em></strong><strong>Hubungan indeks masa tubuh dengan siklus menstruasi pada siswi kelas XI</strong><strong><em></em></strong></p><p>Faktor yang dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi antara lain gangguan hormonal, status gizi, tinggi atau rendahnya IMT, stress, usia, penyakit metabolik seperti diabetes mellitus.</p><p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara indeks masa tubuh (IMT) dengan siklus menstruasi pada siswi kelas XI di SMAN 8 Denpasar.</p><p>Penelitian ini menggunakan rancangan analitik korelasi dengan pendekatan <em>crossectional</em>. Menggunakan teknik sampling Simple Random Sampling. Jumlah responden sebanyak 53 responden dengan mengunakan uji statistik <em>Spearman Rank’s</em>.</p><p>Hasil penelitian menunjukan dari 14 responden dengan kategori indeks masa tubuh kurus seluruhnya 14 (100%) responden memiliki siklus menstruasi tidak teratur. Dari 20 reponden yang memiliki kategori indeks masa tubuh normal hampir seluruhnya yaitu 20 (87%) responden memiliki siklus menstruasi teratur. Dari 1 responden dengan kategori indeks masa tubuh kelebihan BB tingkat ringan seluruhnya yaitu 1 (100%) responden memiliki siklus menstruasi tidak teratur.</p><p>Setelah dilakukan uji analisis data dengan menggunakan uji korelasi Spearman Rank’s melalui bantuan komputer di dapatkan nilai 0,815 dengan tingkat hubunngan signifikansi 0,000 dimana p value &lt;0,05, sehingga Ha diterima dimana terdapat hubugan yang signifikan antara indeks masa tubuh dengan siklus menstruasi pada siswi kelas XI di SMAN 8 Denpasar.</p>


Author(s):  
Govinda Vittala ◽  
Luh Putu Ratna Sundari ◽  
I Putu Radhe Bhakti Krisnanda ◽  
Ni Komang Dewi Semariasih

Background: Hallux valgus is a deformity characterized by a change in the shape of the thumb with symptoms of swelling, redness and pain. Hallux valgus is progressive where there is a lump at the base of the thumb which can occur due to the weakness of the muscles and ligaments around the first metatarsophalangeal joint. The purpose of this study was to determine the relationship between body mass index and the type of foot arches on the risk of hallux valgus in children aged 13–14 years.  Methods: This research is a cross sectional analytic study with simple random sampling technique. The number of samples are 99 children (39 males, 60 females) aged 13–14 years. The variables measured were body mass index using body weight scales and a stature meter, the type of foot arches using a wet footprint test, and hallux valgus with a goniometer.Results: Our study shows that there is no significant correlation between body mass index and hallux valgus at the level of 0.157. However, there is a significant correlation between the type of foot arches and hallux valgus at the 0.003 level. In addition, there is a significant correlation between body mass index and foot arches.  Conclusions: There was a significant relationship between body mass index and foot arches and foot arches with the risk of hallux valgus. However, body mass index is not directly related to hallux valgus condition.   


2019 ◽  
Vol 4 (1) ◽  
pp. 35-44
Author(s):  
Anilia Ratnasari ◽  
Risti Maulidah

Keterampilan generik sains siswa masih jarang diukur oleh guru dan model pembelajaran Learning Cycle 7E masih jarang diterapkan oleh guru sebagai model pembelajaran di sekolah, maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model learning cycle 7E terhadap keterampilan generik sains siswa pada materi pencemaran lingkungan di SMP Negeri 1 Balongan Indramayu. Penelitiian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain True-Experimental Design dengan rancangan Posttest-Only Control Group. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP Negeri 1 Balongan indramayu yang terdiri dari 11 kelas dengan jumlah keseluruhan 352 siswa. Teknik sampling menggunakan teknik Probability Sampling jenis Cluster Random Sampling diperoleh kelas VII H sebagai kelas eksperimen dan kelas VII A sebagai kelas kontrol. Instrumen dalam penelitian ini berupa tes uraian keterampilan generik sains siswa yang berjumlah 5 soal. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata pada kelas eksperimen yaitu 74 dan pada kelas kontrol yaitu 63,75. Dengan taraf signifikan (α) = 0,05 dan derajat kebebasan (db) 62 diperoleh thitung = 28,29 dan ttabel = 2,000. Karena thitung > ttabel, maka tolak Ho. Hal ini berarti model learning cycle 7E berpengaruh terhadap keterampilan generik sains siswa pada materi pencemaran lingkungan di SMP Negeri 1 Balongan Indramayu.


2019 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 1-10
Author(s):  
Hendrik Tuaputimain

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap layanan bimbingan konseling dan konsep diri dengan kemandirian belajar siswa pada SMA Negeri 4 Kairatu. Sampel penelitian ini sebanyak 61 siswa dengan teknik probability sampling, secara khusus dengan cara klaster (cluster random sampling). Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode skala. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1. uji asumsi, dan 2. uji hipotesis penelitian dengan korelasiproduct moment untuk menguji hipotesis satu dan dua, sedangkan untuk hipotesis tiga dianalisa dengan regresi linierberganda. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa: berdasarkan analisis korelasiproduct moment diperoleh hasil berupa nilai koefisien korelasi sebesar 0,678 dan p sebesar 0,000 (p<0,05). Hasil uji ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara persepsi siswa terhadap layanan bimbingan konseling dengan kemandirian belajar siswa. Berdasarkan analisis product moment juga diperoleh hasil berupa nilai koefisien korelasi sebesar 0,459 dan p sebesar 0,000 (p<0,05). Hasil uji ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara konsep diri dengan kemandirianbelajar. Berdasarkan analisa regregsi linier berganda, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama ada hubungan antara persepsi siswa terhadap layanan bimbingan konseling dan konsep diri dengan kemandirian belajar siswa. Kemandirian belajar siswa dapat diprediksi dari variabel persepsi siswa terhadap layanan bimbingan konseling dan konsep diri secara bersama-sama sebesar 49,1 % sedangkan sisanya sebesar 50,9 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini seperti keluarga, guru, kurikulum, inteligensimotivasi, dan sikap.


2021 ◽  
Author(s):  
Tonika Tohri ◽  
Risna Yuliani ◽  
Muhammad Deri Ramadhan

Abstract BackgroundThe increasing number of Covid-19 patients every day has caused anxiety in all circles of society, including nurses. Even though these prevention efforts have been carried out strictly, the potential for exposure to this virus is still quite high, even causing clusters in several buildings at Hasan Sadikin Hospital (RSHS) Indonesia. DestinationKnowing An overview of nurses' anxiety screening in the face of the Covid-19 pandemic and an overview nurse characteristics at RSHS by gender, age, education level. MethodologyThe research design is descriptive. The number of research samples is 301 people. The sampling technique is Probability Sampling: Cluster Random Sampling. The research time is March 2021 using the Coronavirus Anxiety Scale (CAS). ResultOf the total respondents 301 people there are 14 (4.65) people experiencing dysfunctional anxiety, women i.e. 13 (4.32) people, aged 26 - < 46 years old that is 9 (2.99) people and D3 is 8 (2.66) people. ConclusionThe picture of nurses' anxiety at RSHS is very low because the pandemic has been running for 1 (one) year, the researcher recommends doing research by comparing the anxiety of nurses at the beginning of the pandemic with the current pandemic.


2018 ◽  
Vol 6 (1) ◽  
pp. 13
Author(s):  
Jaminah Jaminah ◽  
Trias Mahmudiono

ABSTRAKObesitas merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan simpanan lemak, serta peningkatan IMT. ≥27. Perempuan usia 40-50 tahun lebih rentan mengalami obesitas karena penurunan kadar hormon estrogen. Prevalensi obesitas di Indonesia meningkat dari tahun 2007 hingga tahun 2013. Pengetahuan gizi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian obesitas. Berdasarkan hasil baseline data pada bulan Mei 2016, dari 102 orang karyawan perempuan di Instalasi Gizi RSUD Dr. Soetomo menunjukkan bahwa persentase overweight/obesitas sebesar 65%. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis hubungan pengetahuan gizi dan aktivitas fisik dengan IMT pada karyawan perempuan di Instalasi Gizi RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan rancang bangun cross sectional. Besar sampel 57 responden. Pemilihan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dengan kuesioner, pengukuran antropometri, dan food recall. Hasil penelitian diperoleh status gizi  obesitas sebesar 75,4%. Pengetahuan gizi terbanyak kategori kurang 90%, aktivitas fisik terbanyak kategori sedang 76%. Ada hubungan antara pengetahuan gizi (p = 0,027) dan aktivitas fisik (p = 0,033) dengan IMT, sedangkan asupan energi, protein, lemak, karbohidrat (p > 0,372) yang berarti tidak ada hubungan dengan IMT. Kesimpulan penelitian, ada hubungan antara pengetahuan dan aktivitas fisik pada karyawan perempuan di Instalasi Gizi RSUD Dr. Soetomo terdapat IMT. Saran penelitian, perlu adanya edukasi gizi dan penambahan intensitas aktivitas fisik.Kata Kunci: aktivitas fisik, asupan zat gizi makro, indeks massa tubuh, pengetahuan gizi ABSTRACTObesity is a chronic disease that indicated by increasing fat store and Body Mass Index is more than or equal to 30. Women in the age of 40-50 years old are more susceptible to obesity due to decreased of estrogen hormone. The prevalence of obesity in Indonesia increased from 2007 to 2013. Nutrition knowledge is one of factors that can influence the obesity incidence. Preliminary data in May 2016 showed that among 102 female employees at the instalation of Nutrition Dr.Soetomo Regional Public Hospital, 65% were overweight/obese. The purpose of this study was to analyze the correlation between nutritional knowledge and physical activity with BMI on female employees at Installation of Nutrition Dr.Soetomo Regional Public Hospital Surabaya. This research was a cross sectional design with descriptive analytical method. Fifty seven respondents involved in this research and selected using simple random sampling technique were data collected using questionnaire, anthropometric measurements and food recall. The results showed that 75,4% respondents were obese. Most nutrition knowledge catagories less is 90%, physical activity of the most moderate activity categories is 76%. In conclution, it showed that a significant correlation between nutritional knowledge (p = 0,027) and physical activity (p = 0.033) to BMI. There was no significant correlation between energy, protein, fat, and carbohydrate intake (p >0,372).  It is suggested to conduct regular nutritional education and physical exercise in the hospital.Keywords: physical activity, macro nutrient intake, body mass index, nutritional knowledge


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document