scholarly journals PENGARUH METODE INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPA (FISIKA) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SINGARAJA (Studi Kuasi Eksperimental Pada Pokok Bahasan Kalor dan Perpindahan Kalor)

2012 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
Author(s):  
Lalu Ria Suhardiman ◽  
Asep Saepul Hamdi

Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan pengaruh metode pembelajaran inquiry dan metode pembelajaran konvensional terhadap keterampilan proses IPA dan hasil belajar siswa. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan melibatkan 72 siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Singaraja yang ditentukan dengan teknik simple random sampling. Rancangan penelitian yang digunakan adalah “The Post-Test Only Control Group Design”. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen berupa tes keterampilan proses IPA dan tes hasil belajar. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dalam dua tahap yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji Multivariate Analysis of Variance (MANOVA). Berdasarkan analisis statistik, diperoleh hasil: Pertama, keterampilan proses IPA siswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran inquiry lebih baik dibandingkan dengan keterampilan proses IPA siswa yang diajar dengan metode pembelajaran konvensional. Kedua, hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran inquiry lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode pembelajaran konvensional. Ketiga, keterampilan proses IPA dan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran inquiry lebih baik dibandingkan dengan keterampilan proses IPA dan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode pembelajaran konvensional.

DIFFRACTION ◽  
2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 38-43
Author(s):  
Visensius Man Un ◽  
Muhammad Nur Hudha ◽  
Kurriawan Budi Pranata

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran ROPES terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa fisika kelas VII di SMP PGRI 6 Malang dan mengetahui adanya interaksi antara model pembelajaran ROPES dengan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini merupakan semua siswa kelas VII SMP PGRI 6 Malang. Teknik penentuan sampel menggunakan simple random sampling, di peroleh kelas VII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII D sebagai kelas kontrol. Metode penelitiannya merupakan Quasi Experimental Design. Rancangan penelitian pada penelitian ini mengunakan pretest - post-test control group design. Data keaktifan dikumpulkan melalui observasi dan data prestasi dikumpulkan melalui tes. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji anova dua jalur dengan menggunakan bantuan program SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan keaktifan dan prestasi belajar siswa yang menggunakan pembelajaran model ROPES dengan siswa yang pembelajaran model konvensional. Hal ini diperkuat oleh nilai keaktifan dan prestasi yang lebih tinggi dengan model pembelajaran ROPES dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya interaksi antara model ROPES terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa. Dengan demikian, dapat diambil simpulan bahwa model pembelajaran ROPES lebih berpengaruh terhadap keaktifan dan prestasi belajar siswa.


2017 ◽  
Vol 3 (1) ◽  
pp. 447
Author(s):  
Iyay Robia Khoerudin ◽  
Neneng Titin ◽  
Eki Kiyamudin

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka, mengetahui kemampuan menulis surat dinas dengan menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams-Achievment Divisions) siswa kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka, serta menjelaskan efektifitas model pembelajaran STAD (Student Teams-Achievment Divisions) untuk meningkatkan  pengajaran menulis surat dinas siswa Kelas VIII di SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan metode eksperimen Pre test-Post test Control Group Design, populasinya yaitu SMP Negeri Se-Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka tahun ajaran 2013/2014, sedangkan  sampelnya ditentukan melalui teknik simple random sampling yaitu kelas VIII G SMP Negeri 2 Panyingkiran sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B SMP Negeri 1 Panyingkiran sebagai kelas kontrol. Instrumen pengumpulan data yang digunakan tes tertulis tes awal dan tes akhir, kuesioner, lembar observasi guru dan siswa, setelah data diperoleh maka dilakukan analisis data. Data kuesioner dan observasi dianalisis dalam bentuk uraian sedangkan data tes dianalisis dengan statistik dan di deskripsikan.Berdasarkan perhitungan statistik program SPSS 16.0 diperoleh hasil uji t pretes pada kedua kelas tersebut memiliki nilai t=5.429 derajat kebebasan (df)=n-1=38 nilai probability (sig 2-tailed) sebesar 0,000.  Hal ini berarti t hitung <0,005. Artinya 0,000<0,05, pada uji t ini bahwasanya pretes pada kedua kelas terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.  Apabila ditinjau dari segi rata-rata pretes eksperimen lebih efektif daripada kelas kontrol. Hal ini terbukti dari rata-ratanya pretes kelas eksperimen 64,8 kelas kontrol 62,3 selisih rata-rata 2,5. Sedangkan rata-rata postes kelas eksperimen 81,2 dan kelas kontrol 69 terjadi selisih postes 12,2.


2013 ◽  
Vol 19 (1) ◽  
pp. 52
Author(s):  
Adi Suarman Situmorang

Abstract Tujuan penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa yang diajar dengan model pencapaian konsep lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Mengetahui interaksi antara model pembelajaran pencapaian konsep dengan tingkat kemampuan matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan kreativitas matematika siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Medan dengan jumlah sampel sebanyak 80 siswa dari 364 siswa SMA kelas X melalui teknik random sampling, Penelitian ini merupakan suatu studi eksperimen dengan desain penelitian pre-test-post-test control group design. Data diperoleh melalui nilai semester untuk kemampuan awal matematis (KAM), tes kemampuan pemahaman matematis, tes kemampuan kreativitas matematis. Data dianalisis dengan uji ANAVA dua jalur. Hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata tes kemampuan kreativitas eksperimen dan kontrol adalah 13,3 dan 7,58 dengan p-value (2-tailed) adalah 0, dengan 0 < α = 0,05 maka terdapat perbedaan kemampuan kreativitas matematik siswa yang diajarkan dengan Model Pencapaian Konsep (MPK) dan Pendekatan Pembelajaran Konvensional, nilai signifikan sebesar 0,732, karena 0,732 > 0,05 maka tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan awal siswa terhadap perbedaan kemampuan kreativitas matematik siswa. .


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Henas Deliara ◽  
Arum Kartikadewi ◽  
Dyah Mustika Nugraheni

Latar Belakang: Hiperkolesterolemia dapat menyebabkan penyakit cerebrovaskuler bahkan kematian. Salah satu pencegahan hiperkolesterolemia adalah dengan pemberian suplemen contohnya menggunakan kulit jeruk purut (Citrus hystrix) yang mengandung saponin, tanin dan flavonoid. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan adanya pengaruh pemberian ekstrak ethanol kulit jeruk purut terhadap kadar kolesterol total pada tikus wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak. Metode: Penelitian eksperimental  ini menggunakan metode post test only control group design. Jumlah sampel 30 ekor tikus wistar jantan dikelompokkan secara simple random sampling menjadi kelompok kontrol negative (K-), kontrol positif (K+), perlakuan 1 (P1), perlakuan 2 (P2) dan perlakuan 3 (P3). Pada kelompok K+, P1,P2 dan P3 tikus diberi minyak babi sebanyak 3 mg/200grBB/hari selama 3 minggu. Kelompok P1, P2 dan P3 diberikan ekstrak ethanol kulit jeruk purut sebesar 35 mg/200grBB/hari, 70 mg/200grBB/hari, dan 140 mg/200grBB/hari selama 3 minggu. Kadar kolesterol total dihitung dengan metode CHOD-PAP lalu dianalisis secara statistic dengan uji One Way Annova dan uji beda dengan Pos Hoc. Hasil: Dari 25 sampel, rerata kadar kolesterol total (K-):73,90 mg/dl±19,11 mg/dl; (K+):80,00 mg/dl±4,72 mg/dl; (P1):69,94 mg/dl±6,52 mg/dl; (P2):59,10 mg/dl±11,70 mg/dl; (P3):59,74 mg/dl±7,52 mg/dl. (p=0,032). Hasil uji Pos Hoc kelompok yang berbeda signifikan adalah K- dengan P2 (p=0,049), K+ dengan P2 (p=0,008) dan K+ dengan P3 (p=0,010). Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian ekstrak ethanol kulit jeruk purut terhadap kadar kolesterol total pada tikus wistar jantan yang diberi diet tinggi lemak. Dosis terendah ekstrak kulit jeruk purut yang dapat menurunkan kadar kolesterol total adalah 70 mg/200 grBB/hari.


2019 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
Md. Padmarani Sudewiputri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA kelompok siswa yang belajar mengikuti model pembelajaran kuantum dengan kelompok siswa yang belajar mengikuti model pembelajaran konvensional. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan rancangan  post-test only control group design. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV Gugus IV Kecamatan Sukasada tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah populasi 164 siswa. Sampel diambil dengan cara simple random sampling yang berjumlah 58 siswa. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA. Bentuk tes hasil belajar IPA yang digunakan adalah pilihan ganda biasa. Data dianalisis dengan menggunakan uji-t untuk menguji perbedaan hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA antara kelompok siswa yang belajar mengikuti model pembelajaran kuantum dengan kelompok siswa yang belajar mengikuti model pembelajaran konvensional. Hal ini ditunjukkan oleh (thitung= 7,673 > ttabel= 2,000) dan dilihat dari rata-rata hitung ternyata skor rata-rata yang diperoleh siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran kuantum lebih tinggi dengan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu (= 23,52 >=15,76). Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kuantum berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di Gugus IV Kecamatan Sukasada tahun pelajaran 2017/2018. Kata kunci: Model pembelajaran kuantum, hasil belajar, Gugus I Kecamatan Sukasada.


2016 ◽  
Vol 49 (2) ◽  
pp. 80
Author(s):  
I Dw. Ayu Agung Paramitha ◽  
I Gede Margunayasa

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing, gaya kognitif, dan motivasi berprestasi terhadap pemahaman konsep IPA. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Gugus 3 Kelurahan Bitera Kecamatan Gianyar tahun pelajaran 2015/2016. Sampel penelitian dipilih dengan teknik random sampling. Desain penelitian yang digunakan yaitu post-test only non equivalent control group design. Data dikumpulkan dengan tes pemahaman konsep IPA, MFFT dan kuesioner motivasi berprestasi. Data yang diperoleh diolah menggunakan analisis kovarian dua jalur satu kovariabel. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil sebagai berikut: 1) terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman konsep IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional setelah mengontrol motivasi berprestasi (Sig. < α, Sig.= 0,000 dan α= 0,05); 2) terdapat perbedaan yang signifikan pemahaman konsep IPA antara siswa yang memiliki gaya kognitif impulsif dan siswa yang memiliki gaya kognitif reflektif setelah mengontrol motivasi berprestasi (Sig. < α, Sig.= 0,012 dan α= 0,05); 3) tidak terdapat interaksi yang signifikan antara model pembelajaran ditinjau dari gaya kognitif terhadap pemahaman konsep IPA setelah mengontrol motivasi berprestasi (Sig. > α, Sig.= 0,057 dan α= 0,05); dan 4) terdapat korelasi yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan pemahaman konsep IPA (Sig. < α, Sig. = 0,000 dan α = 0,01). Dengan demikian, model pembelajaran inkuiri terbimbing, gaya kognitif, dan motivasi berprestasi berpengaruh terhadap pemahaman konsep IPA.


2020 ◽  
Vol 2 (1) ◽  
Author(s):  
I Pt Rian Nugraha Wiraharta ◽  
Kadek Yudiana ◽  
Ni Nyoman Kusmariyatni

Penelitian eksperimen  ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan model pembelajaran Open Ended berbasis Tri Kaya Parisudha terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SD. Berdasarkan wawancara dan observasi, permasalahan pada pembelajaran matematika di lapangan yaitu  kurangnya partisipasi siswa, kurangnya minat siswa dalam belajar, kurangnya sikap berpikir kritis siswa terhadap pemecahan  masalah matematika,  serta hasil belajar siswa sebagian besar dibawah KKM.  Hal ini diakibatkan oleh kurangnya penggunaan  model yang inovatif serta pembahasan permasalahan matematika dalam pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan penerapan model yang inovatif dalam pembelajaran. Penelitian ini dirancang dengan konsep non-equivalen post-test only control group design. 179 siswa kelas V SD ditetapkan sebagai populasi penelitian. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 24 siswa pada kelompok eksperimen dan 25 siswa pada kelompok kontrol. Hasil tersebut diperoleh dari penentuan sampel melalui simple random sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes berupa essay/uraian yang berjumlah 10 butir. Sebelum digunakan, instrumen telah diujicobakan serta dilakukan uji validitas, reliabilitas, daya beda soal dan tingkat kesukaran soal. Setelah data dikumpulkan, data dianalisis menggunakan uji-t dengan hasil thitung = 24,63 dan ttabel = 2,01. Kriteria pengujian menunjukan thitung> ttabel (24,63> 2,01). Simpulan dari hasil analisis data dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran Open Ended berbasis Tri Kaya Parisudha terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SD. Hasil penelitian memberikan dampak positif terhadap siswa dan mampu  menjawab permasalahan yang ada. Hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan dalam membangun kegiatan belajar mengajar yang lebih menarik dengan membahas konsep matematika melalui permasalahan terbuka. 


2020 ◽  
Vol 5 (1) ◽  
pp. 44
Author(s):  
Leonardus Hendra Aha ◽  
Muhardjito Muhardjito ◽  
Sunaryono Sunaryono

<p><strong>Abstract:</strong> The purpose of this study is to look at the problem solving abilities and the representation abilities between students who learn with multi-presentation learning strategies with the conceptual problem solving approach and students who learn with conventional learning. Total sample is 68 students selected using the simple random sampling technique. This study used a quasi experimental method with a pretest-posttest control group design. Data was collected using tests, both before treatment and after treatment. The results of the study were differences in problem solving abilities and representation abilities in both classes. In addition, problem solving abilities and representation abilities of students who learn with multi representation learning strategies with conceptual problem solving approaches are higher than students who learn with conventional learning.</p><strong>Abstrak:<em> </em></strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan representasi antara siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran multirepresentasi dengan pendekatan <em>conceptual problem solving </em>dan siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 68 siswa yang dipilih dengan teknik <em>simple random sampling. </em>Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen kuasi. Desain dalam penelitian ini adalah <em>pretest-posttest control group design</em>. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes, baik sebelum perlakuan maupun setelah perlakuan. Hasil penelitian terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan representasi siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran multirepresentasi dengan pendekatan <em>conceptual problem solving </em>dan siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional. Selain itu, kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan representasi siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran multirepresentasi dengan pendekatan <em>conceptual problem solving </em>lebih tinggi dari siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional.


2018 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 173
Author(s):  
Kadek Sutiani ◽  
Ni Ketut Suarni ◽  
I Ketut Dibia

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas IV SD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran snowball throwing berbasis penilaian kinerja terhadap hasil belajar IPA. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan desain non-equivalent post test only control group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas IV di SD gugus 1 Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2017/2018. Sebanyak 55 siswa dipilih sebagai sampel penelitian yang ditentukan melalui simple random sampling. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA ranah kognitif yang dikumpulkan dengan tes pilihan ganda. Data dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial (uji-t polled varians). Hasil uji-t, menunjukkan thitung = 8,57 dan ttabel = 2,005 (pada taraf signifikansi 5%). Berdasarkan kriteria pengujian, thitung > ttabel (8,57 > 2,005), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran snowball throwing berbasis penilaian kinerja berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV di SD Gugus 1 Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng.


Author(s):  
Silvy Juditya ◽  
Riska Noor Aprila

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan hasil belajar peserta didik pada keterampilan gerak shooting dalam permainan sepakbola pada mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan setelah diajar menggunakan penerapan model  Jigsaw berbasis animasi  jika dibandingkan dengan model jigsaw tanpa berbasis animasi di SMA negeri 1 Margaasih Kabupaten Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen, dengan desain One Control Group Design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPS dan sampel XI IPS 2 yang berjumlah 40 siswa dibagi dua yaitu kelompok  kontrol (20 siswa) dan siswa kelompok ekperimen (20 siswa). Pembelajaran di kelompok eksperimen menggunakan model jigsaw berbasis animasi, sedangkan dalam kegiatan pembelajaran kelas kontrol menggunakan model jigsaw tanpa berbasis animasi. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Data diperoleh dari hasil tes yang diberikan kepada siswa berupa tes keterampilan gerak dasar shooting pretest yang diberikan sebelum proses pembelajaran dan posttest yang diberikan diakhir proses pembelajaran. Terbukti dari hasil pembelajaran pada kelompok kontrol dengan rata – rata skor pre test 26,45, post test 27,2,  Hasil pembelajaran pada kelompok eksperimen yang diperoleh  skor rata-rata pre test  25,85, post test 33,35. Jadi terdapat perbedaan antara penerapan model jigsaw berbasis animasi  terhadap keterampilan gerak dasar shooting dalam permainan sepak bola mata pelajaran pendidikan jasmani kesehatan dan olahraga di SMA Negeri 1 Margaasih. AbstractThis study aims to determine whether there are differences in student learning outcomes on shooting skills in soccer games on physical education subjects sports and health after being taught using the application of animated Jigsaw-based models when compared with the jigsaw model without animated based in SMA Negeri 1 Margaasih Bandung regency. The research method used is experimental research method, with the design of One Control Group Design. The study population was all students of class XI IPS and sample XI IPS 2 which amounted to 40 students divided by two ie control group (20 students) and students of experimental group (20 students). The learning in the experimental group used animated jigsaw model, whereas in the control class learning activity using jigsaw model without animation based. Sampling used simple random sampling technique. Data obtained from test results given to students in the form of basic shooting pretest motion skills test given prior to the learning process and posttest provided at the end of the learning process. Evident from result of learning in control group with mean of pre test score 26,45, post test 27,2, result of study in experiment group obtained pretest average score 25,85, post test 33,35. So there is a difference between the application of animated jigsaw-based models to basic shooting motion skills in soccer education and physical education in SMA Negeri 1 Margaasih. 


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document